Surga Yang Lain
Sebuah surga impian yang baru saja dibangun terpaksa hancur karena kehadiran orang ketiga. Nadia Mustika Wijayanto harus menelan kenyataan pahit jika sang suami pulang dengan membawa seorang wanita yang merupakan madunya. Pernikahan yang dia kira sebagai surga, nyatanya berubah menjadi neraka. Padahal baru satu minggu yang lalu pria itu melafazkan ijab kabul atas namanya.
Nadia yang sedari awal tidak ingin dipoligami memutuskan untuk bercerai daripada harus berbagi hati dan suami. Keputusannya itu sudah sangat bulat hingga permohonan sang suami tidak dihiraukannya lagi.
Mengasingkan diri ke luar negeri dengan alasan ingin melanjutkan pendidikan menjadi pilihan Nadia setelah perceraian. Hingga akhirnya dia bertemu dengan sahabat lamanya tanpa sengaja. Devano Kazim Ravendra, pria dengan senyum lembut yang bisa membuatnya tertawa lepas setelah sekian lama.
***
" Terima kasih sudah menghancurkan surga yang aku impikan, Mas " ~ Nadia Mustika Wijayanto.
...~~~...
" Nadia, aku harus pergi ke Palembang sekarang. Seseorang baru memberikan kabar kalau kedua orang tua kandungku sudah ditemukan. Mereka sudah menungguku dan aku harus ke sana " ucap seorang pria pada sang yang baru dinikahinya beberapa jam yang lalu.
Nadia yang sedang menghias diri di depan cermin langsung menoleh ka arah pria yang merupakan suaminya, Anwar Malik. Dia adalah pria yang Nadia pilih untuk menjadi teman hidupnya. Salah satu santri di pondok pesantren kakeknya yang sekarang juga menjadi tenaga pengajar di sana.
Keindahan fisik dan sifatnya membuat Nadia jatuh hati. Dia mengagumi sosok Anwar secara diam-diam hingga sekitar tiga bulan yang lalu pria itu datang ke rumah kedua orang tuanya dan meminta izin untuk menikahinya. Nadia sangat bahagia karena cintanya ternyata bersambut dan puncaknya adalah hari ini, dimana Anwar sudah sah menjadi suaminya.
" Benarkah, Mas? " tanya Nadia sangat terkejut mendengar ucapan Anwar.
Pasalnya, sudah sejak lama Anwar mencari keberadaan kedua orang tuanya karena mereka terpisah sejak kecil. Kedua orang tua Anwar menjadi TKI di Arab Saudi dan tidak pernah ada kabar selama puluhan tahun. Sedangkan Anwar dibesarkan oleh mendiang neneknya hingga dewasa dan belajar agama di pondok pesantren.
" Iya Nadia, akhirnya aku akan bertemu dengan kedua orang tua kandungku " jawab Anwar tersenyum bahagia.
" Alhamdulillah, Mas. Aku sangat senang mendengarnya " ucap Nadia sangat bersyukur karena sang suami bisa bertemu kembali dengan kedua orang tuanya.
Anwar pun menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
" Kalau begitu aku akan bersiap-siap untuk pergi ke bandara. Aku sudah memesan tiket pesawat dan jadwal penerbangannya satu jam lagi, jadi aku harus cepat " ucap Anwar pada Nadia.
" Maaf, aku tidak bisa mengajak kamu untuk saat ini. Semuanya sangat mendadak dan di sini juga masih banyak keluarga kamu yang menghadiri pernikahan kita, tidak enak kalau kita tidak ada satu pun yang menemani mereka. Besok pagi juga kamu harus ke rumah Ayah dan Bunda untuk menemui mereka. Aku akan secepatnya kembali ke Jakarta dan membawa kedua orang tuaku untuk memperkenalkan kamu pada mereka " lanjut Anwar mengusap lembut rambut Nadia yang tergerai indah.
Memang saat ini keduanya berada di rumah yang dipersiapkan oleh Anwar untuk mereka tinggali setelah menikah. Mereka langsung menempati rumah itu karena ingin lebih leluasa untuk saling dekat. Walaupun sudah saling mengenal cukup lama, tetapi Nadia dan Anwar tidak pernah sedekat itu. Selama ini mereka selalu menjaga batasan hingga menjadi pasangan yang halal.
" Apa tidak bisa besok pagi saja, Mas? Ini sudah cukup malam " tanya Nadia pada Anwar.
" Tidak bisa, Nadia. Aku harus pergi sekarang, lagipula aku sudah memesan tiket pesawat ke Palembang " jawab Anwar.
" Ya sudah, Mas, tidak apa-apa. Yang terpenting sekarang kamu bisa bertemu kedua orang tua kandung kamu " ucap Nadia mengerti.
Meski sedikit kecewa karena malam ini adalah malam pengantin mereka dan sudah menghias diri untuk sang suami, tetapi rasa bahagia yang Nadia rasakan lebih besar. Masih ada malam-malam berikutnya untuk mereka bersama dan sekarang suaminya itu harus menemui kedua orang tuanya dulu.
" Aku akan siapkan baju ganti untuk kamu " ucap Nadia segera berlalu dari hadapan Anwar.
Nadia mengambil pakaian yang akan dikenakan oleh Anwar dan dua pasang pakaian yang mungkin akan dibutuhkan di sana. Dia memberikan pakaian itu pada suaminya dan juga memasukkannya ke dalam semua tas ransel.
Kemudian, Anwar segera masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti pakaiannya. Sedangkan Nadia mendudukkan tubuhnya di tepi tempat tidur sembari menunggu sang suami.
***
Tidak sampai lima menit, Anwar sudah keluar dari kamar mandi dan sudah terlihat rapi. Pria itu melangkah dengan terburu-buru karena mungkin sudah hampir terlambat untuk pergi bandara.
" Nadia, aku pergi ya. Kamu tidak usah mengantarku keluar, tapi jangan lupa mengunci pintu dari dalam ya " pamit Anwar lalu mengecup kening Nadia.
" Iya Mas, kamu hati-hati ya. Salam juga untuk kedua orang tua kamu " jawab Nadia tersenyum dan mencium tangan suaminya itu.
Anwar pun menganggukkan kepalanya.
" Assalamualaikum " salam Anwar sembari mengambil tas ransel yang sudah disiapkan Nadia.
" Walaikumsalam " jawab Nadia.
Setelah itu, Anwar pun langsung pergi keluar dari kamar meninggalkan Nadia sendiri. Nadia melangkah kakinya mendekati jendela untuk melihat mobil suaminya yang melaju menuju bandara.
" Semoga kamu selamat sampai tujuan, Mas. Aku ikut senang kamu akhirnya bisa bertemu orang tua kandung kamu. Aku akan menunggu kamu pulang " gumam Nadia melihat mobil yang dikendarai oleh Anwar sudah menghilang.
Nadia menutup tirai jendela kamar itu lalu keluar untuk mengunci pintu utama. Sebenarnya dia cukup sedih ditinggal pergi di malam pertamanya seperti ini. Dia bahkan sudah menggunakan pakaian dan merias diri untuk suaminya walaupun sekarang tidak berguna sama sekali. Tapi bagaimana lagi, sangat penting untuk suaminya itu pergi ke Palembang dan menemui kedua orang tuanya.
Beruntung resepsi pernikahan mereka masih satu minggu lagi sehingga tidak terlalu masalah jika Anwar pergi. Nadia sangat berharap perginya sang suami tidak akan lama dan cepat kembali.
Wanita itu kembali ke kamar dan segera naik ke atas tempat tidur dan menutup tubuhnya dengan selimut hingga sebatas dada. Dia akan berusaha untuk tidur, lagipula hari sudah semakin malam.
Kedua matanya mulai terpejam sangat berusaha untuk tidur, meski pikirannya kini tertuju pada sang suami. Dalam hatinya terus berdoa untuk keselamatan dan kelancaran perjalanan Anwar menuju Palembang.
" Ya Allah, lancarkan perjalanan suamiku menuju Palembang dan tanpa halangan suatu apapun " doa Nadia di dalam hati.
Beberapa saat kemudian, Nadia pun sudah mulai bisa tertidur dan masuk ke alam mimpinya. Kasihan sekali nasib Nadia, tinggal pergi oleh suaminya di malam pertama. Jika sanak saudaranya tahu mungkin dia akan menjadi bahan pergunjingan.
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Zerro007
semangat author novel barunya 👍👍
2024-09-24
1
Anonymous
m
2024-09-16
0
Yuna Ara
Hai thooor.. udah baca nih..
Mampir juga dong ke novel terbaruku kak. judulnya "Under the Sky". banyak judul yang lain juga.
ditunggu reviewnya, kaka baik 🤗
2024-09-09
1