NovelToon NovelToon
Bunga Ditengah Badai

Bunga Ditengah Badai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Kaya Raya / Romansa / Office Romance
Popularitas:964
Nilai: 5
Nama Author: N. Egaa

Duke Ethan Maverick mencintai Nyxoria Graciella. Mereka bertunangan dan merencanakan pernikahan, namun suatu masalah telah terjadi, keluarga Nyxoria jatuh miskin hingga membuat rencana pernikahan itu ditangguhkan. Tidak hanya jatuh miskin, mereka mempunyai hutang yang cukup banyak. Nyxoria memutuskan untuk meninggalkan Duke Ethan dan memulai kehidupan baru didesa. Bahkan dia bertemu dengan pria tampan yang baik hati. Pria itu bernama Victor Dallie. Dia mengajari banyak hal pada Nyxoria, hidup dalam kesederhanaan. Cinta tumbuh diantaranya, tapi semuanya berubah ketika Duke Ethan kembali menemui Nyxoria. Menagih janji pernikahan mereka yang tertunda. Nyxoria merendah, dia sadar diri akan statusnya yang hanya rakyat biasa, dia meminta Duke Ethan melupakannya dan mengatakan dia telah menemukan hidup barunya bersama Victor. Perasaan cinta berubah menjadi benci, Duke Ethan mencari segala cara untuk mendapatkan Nyxoria. Bahkan jika wanita itu harus dipajang seperti bunga hiasan sekalipun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N. Egaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 : Pilihan yang sulit

Cerita hanyalah karya fiktif belaka, tidak ada berkaitan dengan kisah nyata, sejarah maupun kejadian yang ada. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan latar belakangnya. Mohon maaf, itu hanyalah kebetulan saja. Sekian dan terima kasih. Enjoy for reading book!

•••{ Kediaman Graciella }•••

Setelah berbaikan dengan Ethan, Nyxoria merasa lega dan kembali seperti biasanya. Membuat sulaman yang ingin ditunjukkan pada Nyonya Amor, senyum manis terukir indah dibibirnya.

'Cara ini pasti akan berhasil, Nyonya Amor menyukai keterampilanku, menghadiahkan hasil sulaman ini akan membuatnya senang.

Semua wanita bangsawan berusaha membuktikan diri mereka mampu dalam mengurus rumah tangga, yang paling banyak dilakukan ialah menyulam.

Menyulam menunjukkan kesabaran dan ketelatenan seorang wanita. Saat mereka menyulam mereka akan menampilkan suatu keindahan dan juga keanggunan dalam hasil sulamannya, itu sudah menjadi tradisi dan budaya mereka.

Nyxoria bersenandung, merasa percaya diri akan hasil sulamannya. Dia ingin menyulam bentuk bayi malaikat pemanah cinta, berharap hasil sulamannya itu berhasil meyakinkan Nyonya Amor.

Ibu akhirnya tiba dirumah, wajahnya pucat. Memegang dokumen itu dengan perasaan yang kacau, Ibu berjalan gontai, nyaris terduduk saking merasakan lutut yang melemah. Nyxoria menyambut kedatangan ibu, segera meletakkan sulaman tadi dan menghampiri ibu.

"Selamat datang kembali ibu!" sambutnya, wajahnya terlihat ceria, senyum manis terpancar begitu saja, dia merasa senang ibu pulang. Banyak hal yang akan dia sampaikan. "Ada sesuatu yang ingin aku katakan ibu." ucap Nyxoria. Ibu mengabaikannya.

"Ibu.. aku ingin bicara.." ajak Nyxoria, menahan tangan ibunya. Ibu melepaskan tangan itu, kemudian kembali berjalan lagi, pandangannya jauh. Seolah dia tidak bisa melihat siapa yang sedang mengajaknya bicara.

Tak lama kemudian, ayah juga kembali. "Selamat_" kalimat terpotong. "Bicana!" panggil ayah. Ibu berhenti berjalan. Kekuatannya akhirnya runtuh. Dia terduduk dan menangis. "Foger.. Hikss.. Hikss.." Ibu menangis.

Ayah segera menghampiri ibu, membantunya berdiri lalu membawanya menuju kamar mereka. "Ayah ingin bicara berdua dengan ibumu, bisa berikan waktu kami sebentar?" tanya ayah.

"Ya, tentu saja..?" Nyxoria mengerutkan alisnya karena heran. Tidak biasanya ibu menunjukkan sisi lemahnya didepannya, melihat Ibu menangis seperti itu. Masalah apa yang dia hadapi? Apa mereka sedang bertengkar?

Sebenarnya Nyxoria sangat ingin berbicara lagi dengan ibunya, hanya saja.. Ibu selalu menghindarinya, setiap kali Nyxoria mengajaknya untuk berbicara, Ibu lebih memilih untuk mengabaikannya atau meminta ayah untuk menggantikannya berbicara.

Ini terjadi setelah Nyxoria memberi pendapat pada Ibu.

Nyxoria memberi pendapat tentang bangsawan yang membeli gelar. Dia bilang. "Membeli gelar bangsawan hanyalah perbuatan sia sia, kalau sudah terlahir orang biasa, akui saja akan hal itu, merepotkan!" ketusnya.

"Sia sia apanya, jika saja mereka tidak membeli gelar, hidup dikota ini akan menjadi sedikit sulit. Membelinya sama saja dia mencoba bertahan hidup." jawab Ibu, dia terlihat dingin saat membicarakan masalah gelar.

"Hanya orang bodoh yang melakukan itu, membelinya sama saja dia mencoba bertahan hidup? Bagaimana kehidupan selanjutnya? Dia pasti menyesali perbuatan yang dia banggakan sebelumnya!" tambah Nyxoria.

Brak!! Suara meja yang digeprak. "Duh! Ibu membuatku terkejut!" ketusnya. Berusaha mengatur nafas dengan sebaik mungkin. "Berbicara denganmu sama saja kan? kamu juga orang bodoh yang tidak tau apa apa, kamu bodoh!" ucap ibu. Dari kejadian itulah, Ibu tidak pernah lagi mau berbicara dengannya.

Nyxoria kembali duduk dan melanjutkan sulamannya tadi, meneliti setiap sulaman yang ia buat. Tenang dan santai. Nyxoria terbiasa menyulam.

Bi Dane muncul membawa surat undangan pesta dari bangsawan lain. "Nona, ada undangan pesta topeng!" ucap Bi Dane dengan penuh semangat.

"Benarkah?"

"Ya benar, bukankah ini bisa menjadi kesempatan nona meningkatkan lagi status sosial nona? Bi Dane akan menyiapkan gaun yang terbaik buat nona!" ucapnya, bersemangat.

"Aku percayakan tugas itu padamu, Bi Dane." sahutnya dengan senyuman. 'Aku akan mengajak Ethan pergi ke pesta itu bersamaku!' ucapnya senang, merasa senang dan bersemangat. Dia pun menulis surat mengirimnya pada Ethan.

"Jadilah partner ku"

•••{ Dikamar pribadi orang tuanya }•••

Bicana dan Foger pun berpandangan. Foger menghela nafas berulang kali, dia tak menyangka kejadiannya akan rumit seperti ini, dua dokumen itu asli dan juga mempunyai tanda keresmian.

'Selama ini.. uang yang kami kirimkan.. tidak pernah tersampaikan pada Lady Vanya, pemilik gelar sebenar. Dia menuntut ganti rugi yang sangat besar. Jika aku perhitungkan, semua harta yang kami punya saat ini juga tidak akan bisa membayar ganti rugi itu, keluarga ini.. Jatuh miskin.' monolog Foger, dia menghela nafas sekali lagi.

Bicana menangis tanpa henti. "Aku yang salah, aku yang salah, aku yang merencanakan semua ini Foger, aku yang membeli gelar ini dan menjadi orang bodoh.. Hikkss.. Aku..hikss, aku bodoh.." Bicana menangis.

Foger semakin bingung, pikirannya terasa buntu. Foger berniat untuk meminjam uang lagi, tapi itu hanya akan menambah masalah keluarga mereka. Jalan satu satu yang mereka punya ialah merelakan semua harta yang ada dan meninggalkan kota Alastar.

"Bicana.." panggilnya, memanggil istrinya. Bohong bila dia tak ingin menangis disituasi seperti ini, hanya saja Foger merasa dia seorang pria, seorang ayah bahkan seorang kepala keluarga. Dia tidak harus menunjukkan kelemahannya.

"Bicana, aku ingin menyerahkan segala properti kita untuk ganti ruginya, kita akan meninggalkan kota ini bersama sama.." ucap Foger, memegang erat dokumen ditangannya.

"Hah? Lalu.. Lalu bagaimana nasib anak kita?" tanya Bicana, perasaannya semakin tak karuan. Memikirkan nasib sang anaknya, ditambah lagi. Sekilas dia melihat anaknya sedang menyulam. Pasti sulaman itu untuk ditunjukkan pada Nyonya Amor. "Tidak bisa Foger, kita tidak bisa melakukan hal ini pada anak kita!" tangisan semakin besar.

"Kita bisa menahannya hingga pernikahan, setelah dia menikah.. Kita akan meninggalkannya bersama Ethan, aku percaya Ethan akan menjaganya dengan baik, kau juga mempercayainya kan?" tanyanya pula. Mencoba meyakinkan istrinya.

"Tapi.. Nyonya Amor tidak menginginkan pernikahan mereka, dia.. dia memintaku untuk membatalkannya, bagaimana aku bisa membatalkannya? melihat anak kita yang bersungguh sungguh, apa aku tega meminta dia untuk itu?" tanya Bicana, air mata terus berjatuhan.

"Jangan bilang.. Dokumen ini dari.." kalimatnya tidak selesai. Foger menatap istrinya, anggukan kepala dari istrinya membuat dunianya menjadi gelap. "Dia sudah tau tentang gelar kita.." gumamnya.

Bicana menangis sejadi jadinya, memeluk tubuhnya sendiri kemudian meraup wajahnya dengan perasaan frustasi. Foger tak bergeming, jelas dia merasa sangat syok dengan kenyataan yang dia terima. Sulit rasanya untuk menelan rasa pahit yang nyata itu.

Jika ada pilihan lain, mereka sangat menginginkannya, mereka ingin memilih untuk kembali ke awal, baginya lebih baik menjadi rakyat biasa sekali berbanding jadi masalah seperti ini. Menjadi orang yang bodoh, seperti yang pernah mereka dengar sebelumnya.

Mereka tertekan dengan situasi yang rumit. Pilihannya hanya satu, membatalkan semua rencananya. Mereka akan memulainya dari memutuskan pertunangannya, hanya dengan cara itu, mereka bisa pergi bebas.

Membawa Nyxoria bersama mereka..

.

.

.

Bersambung!

1
NA
Keren bgt ceritanya kk.. semangat trs ya.. biar bnyk org yang terhibur,

Oh ya.. jangan lupa mampir dan baca juga
“Pembalasan bibi licik” pengen tahu penilaianmu.. secara aku msh amatir 😬
cici reinaa
sangat, bagus i like aku sangat suka baca nyaa ituu seruu
dede lala
seru sesampai ingin skip aja susah /Smile/
la novia de inosuke
Pesan moral dalam cerita ini sungguh menginspirasi.
Kelly Andrade
Ceritanya terlalu seru sampai-sampai aku kehilangan akal. Lanjut terus thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!