NovelToon NovelToon
PINK BUBBLES #1

PINK BUBBLES #1

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Pernikahan Kilat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: LeoRa_

Judul kecil: SUAMI KECIL YANG LENGKET DAN MANJA

Sinopsis (pendek saja):
Ini tentang remaja laki-laki yang ingin menikahi seorang gadis yang lebih tua darinya sejak pertemuan pertama. Dengan laki-laki berpostur dewasa dan gadisnya justru kebalikannya.

[Catatan penulis: tidak ada konflik berarti yang mengganggu, hanya cerita yang menghibur saja. sebab penulis tidak mau tambah stress, cukup di dunia nyata saja.]

Buat yang suka alur santai, bisa datang ke penulis. di jamin gak akan nambah beban pikiran. kecuali agak hambar. hahaha. maklum, menulis cerita juga butuh ide dan ide datangnya dari kinerja otak yang bagus. jadi, penulis harus selalu menjaga pikiran tetap tenang dan bersih agar bisa berpikir lebih imajinatif untuk menghibur pembaca semua.

love u😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LeoRa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

Klek.

Pintu kamar mandi terbuka, Giass keluar dari dalam sana sambil bertelanjang dada. Dia terlihat sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk. Bukan mandi, hanya keramas. Lukanya belum bisa terkena air meski sudah banyak keropengnya. Tapi, itu tidak menghalanginya untuk tetap menyegarkan diri dalam berbagai cara.

Begitu dia keluar, hal pertama yang dicari oleh matanya adalah sang istri. Dalam sekali pandang, sosok Qiena langsung masuk ke penglihatannya. Istrinya terlihat sedang bingung sambil memegang ponsel dan duduk di sofa yang tersedia di ruang rawat tersebut.

Tak suka melihat istrinya tertekan, Giass datang menghampiri. Lalu duduk disebelahnya dan bertanya. "Apa yang kau lihat sampai bingung begitu?"

Qiena spontan menoleh tersadar begitu mendengar pertanyaan Giass. "Ah... Ini... Teman-teman ku mengabari kalau mereka sudah siap dan bertanya padaku apakah aku sudah siap."

Qiena hampir melupakan acara mendaki dengan teman-temannya tempo hari karena momen tak terduga belakangan ini.

Alis Giass terangkat. "... Teman yang kau temui di tempat wisata itu? Yang mengajakmu mendaki itu?" Qiena mengangguk mengiyakannya.

"Aku bingung harus menjawab apa."

"Kenapa bingung? Tinggal jawab saja, kau sedang merawat suamimu di rumah sakit." entengnya Giass bicara.

Qiena yang mendengarnya tanpa sadar mendelik. "Kau ini tidak paham. Pernikahan kita ini mendadak. Kalau tiba-tiba aku bilang begitu, bukankah mereka akan terkejut. Apalagi sebelumnya mereka sempat mengusulkan agar aku menikah sebelum pergi mendaki. Jika, mereka mengetahuinya, apa yang akan mereka pikirkan."

Giass menghela napas mendengarnya dan dengan penuh pengertian berbicara seraya merangkul Qiena yang seketika terhenyak kaget dengan sentuhan tiba-tiba sebelum dia berusaha untuk rileks. Maklum, meskipun sudah sah, Qiena masih perlu berusaha untuk terbiasa dengan sentuhan Giass yang suka menempel tanpa aba-aba.

"Kenapa repot-repot berpikir begitu?! Memangnya kau tidak senang hubungan kita diketahui teman-teman mu?"

"Bu..bukan begitu. Tidak ada yang berpikir begitu. Ini soal nikah dadakannya bukan dengan siapa aku menikah. Kenapa sensitif sekali, sih." di akhir kalimat Qiena bergumam namun masih terdengar oleh Giass yang sudah senyam-senyum sendiri.

Giass suka sekali menjahili istrinya karena menurutnya sangat menggemaskan. Kalau dia tidak terluka, Qiena pasti sudah di telan olehnya.

Cup!

Satu kecupan dilayangkan Giass di kening Qiena hingga membuat Qiena terkejut kecil.

"Sudah, jangan di bikin pusing. Video call saja dan katakan yang sebenarnya. Aku jamin, mereka tidak akan berpikir aneh-aneh kalau mereka memang teman baikmu. Kecuali menjadi heboh sendiri. Hmm."

Qiena menatap tatapan menyakinkan dari Giass dan akhirnya menurut saja. Daripada berlarut-larut dia juga yang susah sendiri nantinya.

Kemudian, Qiena langsung melakukan panggilan video. Dalam 2 nada sambung, panggilan langsung diangkat.

Hal pertama yang dilakukan oleh sekelompok wanita diseberang telpon sana adalah...

"QIENAAAAAAAAA.........!!!!"

"Hei, dia belum siap-siap kurasa!"

"Ya ampun, apa yang kau lakukan, baby. Jangan bilang kau tidak jadi ikut, ya...!"

"Cepatlah datang bayi ku, kami sudah siap."

"Pastikan bawaan mu lengkap, ya..."

Semuanya berbicara hingga Qiena bingung siapa yang mengeluarkan kalimat apa. Yang dia sadari kalau semuanya berebutan.

"Tenang semua! Tenang, oke... Eumm... Aku punya dua kabar untuk kalian. Kabar baik dan kabar buruk. Yang mana yang lebih dulu kalian ingin dengar." ujar Qiena seketika membuat teman-temannya diam dan menjadi fokus padanya.

"Apa-apaan, tiba-tiba begitu. Memangnya ada kabar apa?" seru Polly.

"Entahlah. Tapi, karena bayiku memberi pilihan, pilih saja. Aku pilih kabar buruknya dulu. Aku lebih suka bersedih dahulu baru berbahagia kemudian. Hahaha..." tukas Mona dengan bercanda.

"Qiena berlagak misterius sekarang, yaaa. Tapi, ya, aku ikut Mona. Kabar buruk saja dulu." susul kembarannya Nona.

"Apa sih. Bikin deg-degan saja. Aku ikut suara terbanyak saja!" ujar Flyn.

"Baiklah. Kabar buruk saja dulu. Semoga bukan sesuatu yang mengkhawatirkan." yang terakhir Gesta.

Qiena melirik sekilas Giass yang duduk di sebelahnya sengaja akan menjauh agar Qiena bisa lebih lega dalam memberikan kejutan untuk teman-temannya.

"Baik, kabar buruk dulu. Kalau begitu kabar buruknya adalah aku tidak bisa ikut kalian untuk mendaki."

"Apa?! Bagaimana bisa begitu?!!!" seru Flyn kecewa.

"Sudah kuduga! Kau tidak asik, baby." sama halnya dengan Polly.

"Aaaahhhh. Jangan begitu, doooong... Kita sudah sepakat lhoo...!" Mona pun begitu.

"Kenapa Qiena? Kau sakit? Atau apa? Kenapa tiba-tiba tidak jadi ikut?" fokus Nona lebih kepada, apakah ada sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi pada Qiena.

"Haih, aku sedih mendengarnya. Tapi, yaah, aku bisa mengerti. Siapa yang tidak punya agenda dadakan." Gesta lebih pengertian meski masih sedikit kecewa.

Qiena jadi tidak enak. "Maafkan aku. Aku janji lain kali aku yang akan buat agenda untuk kita quality time. Tapi, saat ini aku benar-benar tidak bisa."

Air muka Qiena terlihat sekali bersalahnya. Hal itu membuat Giass mengerutkan keningnya tidak nyaman. Seketika, di kepalanya berbagai rencana melintas untuk mengganti agenda yang batal ini demi sang istri tersayang.

"Apa ini ada hubungannya dengan kabar baiknya?" tiba-tiba Gesta bertanya.

Mendengar pertanyaan itu, 4 wanita di layar menoleh kearah Gesta sebelum kembali menatap Qiena yang ternyata sudah tersipu malu.

Melihat itu, teman-temannya segera melupakan kabar buruknya dan langsung memborbardir Qiena tentang apa kabar baiknya.

Suara mereka terlalu tumpang tindih hingga tidak jelas terdengar. Giass yang mendengar dari sampai mengernyit terganggu karena berisik tapi hanya bisa dia tangan mengingat intinya belum disebutkan.

Dia ingin semua orang tahu kalau dia adalah suami Qiena. Memikirkan semua orang tahu saja sudah membuatnya bahagia. Hehe...

"Tenang dulu, oke. Aku akan menjawabnya. Tapi, kalau kalian ribut begitu aku jadi tidak bisa mengatakannya."

Mendengar itu akhirnya teman-teman Qiena berhenti berisik dan bersiap memasang telinga mereka lebar-lebar untuk mendengarkan apa kabar baiknya hingga Qiena membatalkan agenda mereka.

Sebenarnya, kelimanya sempat berpikir kalau Qiena mungkin sudah memiliki kekasih. Tapi, memikirkan karakter Qiena yang tak tahu apapun dalam hal menghadapi lawan jenis membuat mereka mengenyahkan pemikiran itu.

Kini, setelah menebak-nebak dengan berantakan. Mereka memilih mendengarnya langsung dari Qiena apa hal yang menjadi kabar baiknya.

Sedang Qiena yang melihat teman-temannya hening dan fokus mendengarnya membuatnya kikuk sendiri. Tapi, Giass mencolek pinggangnya sebagai isyarat agar dia bergegas.

Jadi, Qiena menarik napas dalam-dalam lebih dulu sebelum berkata.

"Sebenarnya, memang ada hubungannya. Aku... Eumm... Saat ini, aku sedang di rumah sakit untuk... Untuk..." Qiena bingung harus bagaimana menyusun kalimat.

Sedang teman-temannya suara mulai berselancar dalam benak mereka masing-masing. Tapi, segera tebakan negatif mereka hilangkan karena mereka tahu sekali sosok seperti apa Qiena hanya saja tebakan positif tidak ada yang cocok.

Alhasil, mereka hanya bisa menunggu Qiena menyelesaikan kalimatnya.

"Ayo, baby Q. Katakan saja. Kami sudah sangat penasaran ini...!" seru Polly tak sabar.

"Iya, katakan lanjutannya. Ada apa denganmu di rumah sakit. Kalau ini kabar baik tidak mungkin karena kau sakit kan?" sambung Flyn.

Dengan gugup Qiena mengatakan "... Aku sedang menemani suamiku di rumah sakit... Dan aku sudah menikah..."

Suaranya cukup kecil. Tapi, karena Qiena mendekatkan bibirnya ke ponsel jadi suaranya masih terdengar.

Akibatnya, setelah kalimat itu diucapkan. Kelima teman Qiena membeku seperti orang bodoh sebelum sesaat kemudian mereka berteriak heboh dan kembali berantakan disana.

Mereka saling berteriak dan saling mengguncang tubuh satu sama lain. Terkadang mencubit ataupun melepaskan pukulan demi memastikan kalau mereka tidak salah dengar.

Lalu, kemudian mereka serempak berteriak.

"QIENAAAAA... KAPAN KAU MENIKAH!!!!!!!!"

.

.

.

.

.

.

.

1
@train
tetap semangat ya thor
@train
siap thor
Fauziah Tallya
mudah2an qiena nya gpp sama semua bayi nya
@train
ya oke thor maklum aku karena semua pekerjaan itu tidak bisa dikerjakan sekalian
@train
wow,selamat untuk pasangan muda kita
@train
apa mungkin oiena alumni sekolah tersebut
@train
semangat thor
@train
belum banyak yang join ya
@train
wow,semakin seru saja
@train
karya yang bagus
Fauziah Tallya
selamat, sudah sah aja nanti h
@train
wow,bunga cinta bertebaran
Fauziah Tallya
mama stevani ngelamar nya sweet bangett, pengen nabung bab tapi tiap ada notif gak kuat pengen langsung baca...
ditunggu up lagi yah thor
Fauziah Tallya
bagus banget ceritanya, semangat up thor
Fauziah Tallya
ditunggu up lagi ka 😊
anggita
like👍+☝iklan moga novelnya lancar sukses.
anggita
disemua novel tiap pintu dibuka bunyinya.... ceklek🤭
Dewi
Kangen 3Ry (Ryura,Reychu sma Rayan)
Dewi: Slalu di tunggu thor krya krya nya semngat trus ☺️
LeoRa_: makasih dh rindu anak2ku. tapi ada kepikiran bikin keturunan mereka, cuma belum Nemu ide yang pas. semoga aja bisa ketemu segera, biar bisa di proses. thor jg kangen bikin mereka bertiga lagi🥲😌
total 2 replies
Dewi
Di tunggu kak..☺️Semngat trus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!