Gadis Manis Kesayangan CEO Buta

"ada apa meneleponku lagi?", tanya laki laki dewasa yang terlihat berantakan,

"cuma ingin memberikan kabar kalau kami telah mencelakai gadis yang menolong Alezio Bagaskara", jawab laki laki diseberang sana.

"yang saya minta kalian lenyapkan Alezio Bagaskara, bukan gadis itu", ucapnya menahan kesal.

"kalau mau memberikan perintah lagi kau harus membayar kami lagi, karena bayaran yang dulu hanya untuk satu tindakan saja",

"kalau begitu kenapa masih mengurusi gadis itu, perintahku bukan untuk melenyapkan gadis itu tapi Alezio",

"apa kau bodoh, kalau gadis itu sampai mengenali kami malam itu dia pasti akan memberikan keterangan pada polisi dan kita akan terancam, dan juga gara gara kau mengadu pada ketua kami karena kami gagal menjalankan perintahmu kami jadi kena murka dan dijahar habis habisan",

Tut....

Panggilan diakhiri begitu saja, sedang orang yang tadi menerima telpon kini terlihat sangat murka,

"sia sia aku membayar mahal kalian, tapi malah gagal begitu saja, aaaarrrrghhhh", ucapnya murka seraya menghancurkan semua barang yang ada di atas meja didepannya.

hancur sudah perusahaan yang dimiliki Sonny, tidak ada satu pun investor yang mau menanamkan saham bahkan mau bekerja sama dengan perusahaannya, kini perusahaan itu sudah diambang kebangkrutan.

Segala usaha sudah dia lakukan, tapi tetap saja seolah semua pengusaha seolah enggan untuk bekerja sama dengan perusahaan Sonny.

Mona yang melihat suaminya tengah kacau pun menghampirinya.

"kau harusnya berusaha agar perusahaanmu kembali stabil, bukannya marah marah tidak jelas seperti itu", seloroh Mona yang membuat Sonny semakin murka,

"dari mana saja kau Mona, semalaman tidak pulang, suami sedang kesusahan harusnya kau ikut mencarikan solusi, ikut mikir, mendampingi suamimu bukannya malah keluyuran tidak jelas dan tidak pulang kerumah", ucap Sonny menggebu gebu,

"aku bosan dirumah melihatmu marah marah gak jelas, udah gak pernah ngasih uang marah marah terus", ucap ketus Mona,

"harusnya kau berpikir Mona, harusnya kau paham dan mengerti tentang keadaanku saat ini, jangan bisanya cuma menuntut saja",

"ah sudahlah malas aku meladeni mu son, gak bisa mengatasi permasalahanmu malah marah marah dan menyalahkan orang lain".

Moba meninggalkan Sonny yang masih dikuasi amarah, sungguh Sonny sangat menyesalkan sikap Mona yang tak peduli sama sekali padanya disaat keadaannya sedang terpuruk seperti ini.

Padahal dulu saat di berjaya Sonny selalu menuruti apapun yang Mona mau, bahkan dia tidak pernah mempermasalahkan hobby Mona yang suka belanja barang barang yang tidak begitu berguna untuknya.

Disaat seperti ini yang dia butuhkan adalah support keluarganya, bantuan dari Mona istrinya tapi kenyataannya malah Mona dengan mudahnya tidak mau tahu apa yang sedang Sonny hadapi.

dulu sebenarnya Sonny tidak menyukai Mona melainkan Rizka sepupunya, Rizka dan Mona memiliki sikap yang begitu berbeda meskipun keduanya berasal dari keluarga yang sama sama kaya.

Mona memang dari dulu sangat suka foya foya menghambur hamburkan uang orang tuanya, suka berbelanja barang barang yang tidak begitu berguna, dan begitu sombong, berbadan dengan Rizka yang lebih lembut dan apa adanya.

Tapi karena Mona yang tidak pernah mau kalah dari Rizka dia pun mendekati Sonny karena saat itu Mona tahu kalau Sonny menyukai Rizka bahkan selalu memberikan bermacam macam hadiah untuk Rizka meskipun tak pernah diterima oleh Rizka.

Mona yang memiliki otak licik berhasil membuat sonny perlahan menyukai dan jatuh cinta pada Mona, saat acara pertunangan Mona Sonny masih didampingi keluarga Bagaskara, karena saat itu Sonny masih tinggal bersama mereka.

Tapi setelah pertunangan Sonny diusir oleh keluarga Bagaskara karena hasutan Mona untuk meminta harta bagiannya dengan dalih untuk bekal mereka berumah tangga. Sonny yang sudah dibutakan cinta menurut dan itu berhasil membuat opa Tio murka.

padahal sebenarnya opa Tio dan papa Kendra akan memberikan satu cabang perusahaan mereka saat Sonny setelah menikah, dan untuk sementara Sonny akan tetap ikut bekerja di Bagaskara crop dulu untuk belajar, karena saat itu Sonny baru lulus kuliah.

Awalnya Mona mengira kalau Sonny mendapat harta bagiannya nanti dia akan meminta bantuan pada keluarganya untuk membesarkan perusahaan yang kelak akan mereka bangun, tapi pada kenyataannya semua hancur saat Mona diusir dari keluarganya bahkan tidak lagi diakui sebagai keluarga karena ketahuan Mona hamil sebelum pernikahan.

Sonny termenung memikirkan semua yang telah terjadi di hidupnya. Andai dia tidak menuruti Mona dari awal, pasti hidupnya tidak seperti ini.

andai dia menuruti keluarga Bagaskara pasti hidupnya akan lebih baik.

Tapi andai andai andai yang Sonny pikirkan tidak ada gunanya lagi sekarang, karena dia sudah diambang kehancuran apalagi kalau sampai keluarga Bagaskara tahu kalau Sonny adalah dalang kecelakaan Alezio jeruji besi siap menantinya.

...****************...

Dikantor Burhan sahabat papa Kendra, dia dibuat bingung karena tiba tiba saja papa Kendra meminta mengganti siapapun yang datang ke kantornya untuk mengirimkan berkas atau apapun dan saat mereka mengadakan pertemuan tidak ada perempuan, semua harus laki laki.

kalau Burhan tidak mengindahkan permintaan itu papa Kendra meminta kerja sama mereka lebih baik dibatalkan.

Burhan tentu saja Panik, kalau sampai kerja sama mereka batal sudah dapat dipastikan hasil besar yang dia angan angankan akan lenyap begitu saja.

"apa yang sebenarnya kau lekukan kemarin saat diperusahaan Kendra misca, kenapa tiba tiba saja dia mengajukan permintaan seperti ini?", tanya Burhan pada putri sekaligus sekretarisnya.

"aku gak ngelakuin apa apa pa", ucap Misca membela diri,

"tidak mungkin tiba tiba saja Kendra mengirimkan permintaan seperti ini kalau tidak ada apa apa, apalagi ini dikirim saat setelah kamu dari sana mengantarkan berkas kemarin?", tanya Burhan,

misca menghela nafas sejenak, mengontrol emosinya, jujur dia dibuat kesal oleh Kendra dan juga Alezio putranya itu.

Pasti ini semua karena dia yang tiba tiba saja duduk disamping Alezio itu, padahal di cuma duduk saja tidak menyentuhkannya sama sekali tapi kenapa responnya berlebihan sekali.

"jawab papa misca", ucap Burhan menatap tajam misca,

"misca gak ngelakuin apapun pa, kemarin misca cuma duduk disamping Alezio saja yang kebetulan ada disana, cuma itu kok", jawab misca.

sudah Burhan duga pasti ini semua ada hubungannya dengan misca yang selalu gegabah dalam bertindak, apalagi ini menyangkut pewaris tunggal Bagaskara yang memang tidak tersentuh dan dingin itu.

Misca memang menyukai Alezio sejak mereka duduk dibangku SMA, karena mereka dulu satu sekolah, Al yang teramat datar dan dingin menjadikannya sosok yang enggan untuk didekati oleh teman temannya,

Bahkan disekolah Al tidak pernah berinteraksi dengan teman temannya yang lain, selain teman baiknya Kenzo, Selian itu dia tidak pernah menghiraukan orang lain.

paras Al yang tampan menjadikannya salah satu idola disekolahnya dulu, dengan bibir tipis pink alami, kulit putih dan alisnya yang tebal serta sorot mata yang tajam, postur tubuh yang sangat atletis, mambuatnya banyak di elu elukan para kaum hawa.

Apalagi digadang gadang sebagai pewaris tunggal kekayaan Bagaskara crop yang sudah terkenal diberbagai wilayah bahkan luar negeri siapa yang tak mengenalnya.

"kenapa kamu ceroboh sekali misca, papa sudah sering katakan jangan pernah kamu dekati Alezio , dia itu bisa saja membuat kita kehilangan banyak investor kalau dia sudah murka", ucap Burhan frustasi.

"pa, papa tahu kan misca menyukai Alezio sejak kami SMA pa, dan apa salah kalau sekarang misca berusaha mendekatinya", ucap Misca tak ingin disalahkan begitu saja.

"papa tahu misca tapi tidak dengan kamu bertindak gegabah seperti ini, papa sudah susah payah membujuk Ken untuk mau bekerja sama dengan perusahaan kita, jadi jangan sampai kamu melakukan hal yang akan sangat merugikan kita", Burhan memberikan penjelasan.

"dasar, udah buta juga masih saja arogan", ucap Miska kesal.