Ivana sudah berlari sejauh mungkin untuk menghindari Aston Harold, namun dunia seperti begitu sempit untuk pria itu. Sampai di kehidupan Ivana yang paling terpuruk Aston tetap mampu menemukannya.
"Jadilah simpanan ku, ku pastikan hidupmu akan baik-baik saja," ucap Aston.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SSP Bab 10 - Ini Sakit Sekali
Bus yang dinaiki Ivana berhenti di halte terakhir, keluar dari bus tersebut Ivana langsung dihampiri oleh mobil hitam milik Aston.
Merasa keadaan aman Ivana pun segera masuk ke dalam mobil, masuk dengan sedikit tergesa-gesa. Selalu merasa was-was jika hubungan mereka diketahui oleh orang lain.
Selain sadar diri bahwa dia hanyalah simpanan, Ivana pun coba mematuhi permintaan Gloria. Karana hubungannya dengan Aston memanglah hubungan yang terlarang, hanya akan membuat malu jika sampai terbongkar.
"Kenapa wajahmu terlihat cemas sekali? Apa kamu takut padaku?" tanya Aston.
Ivana reflek memukul pelan lengan pria tersebut, mereka sama-sama duduk di belakang. Sementara mobil dikemudikan oleh Deon.
"Aku takut ada orang yang melihat kita," balas Ivana jujur.
"Kenapa harus takut? Kamu adalah karyawan ku, selain itu orang-orang juga tahu bahwa kita adalah teman. Jadi jangan bersikap berlebihan seperti ini, wajahmu terlihat sangat cemas."
"Iya, maafkan aku, lain kali aku tidak akan terlalu khawatir," balas Ivana dengan cepat, bahkan langsung mengucapkan kata maaf.
Sampai membuat Aston jadi terdiam sesaat, semakin menyadari bahwa Ivana memang telah berubah. Wanita yang dulu dia kenal memiliki kepercayaan diri yang tinggi, kini jadi selalu merasa takut, bahkan sering sekali mengucapkan kata maaf padanya.
Membuat Aston merasa seolah dia adalah manusia yang paling kejam, sebab memperdaya Ivana dengan semua uang yang dia punya.
Padahal yang dia inginkan bukan seperti ini, dia ingin Ivana tetap bersikap seperti dulu. Karena itulah Aston memberikan perlakuan yang istimewa, memberikan barang-barang mewah pula.
Namun Ivana justru memilih hidup sederhana.
"Berhentilah meminta maaf padaku, kamu sering sekali mengucapkan kata maaf," ucap Aston, mobil mulai melaju, tak butuh waktu lama sampai tiba di apartemen elit milik Aston.
"Maaf, aku tidak akan banyak mengucapkan kata maaf lagi padamu," balas Ivana, lalu mengigit bibir bawahnya sendiri karena sadar jika salah, sebab dia jadi banyak sekali mengucapkan kata maaf.
"Bukankah katamu ingin berusaha membayar hutang padaku? jadi lakukanlah dengan benar, lindungilah harga dirimu sendiri di hadapan ku, jadilah Ivana seperti yang dulu, wanita yang kuat," ucap Aston kemudian.
Sungguh, dia tak pernah bermaksud untuk mengintimidasi Ivana.
"Jangan selalu meminta maaf padaku, apalagi pada orang lain. Jika kamu benar kamu berhak untuk melawan, kamu bahkan bisa menegurku jika aku salah. Atau marah pada orang lain Jika mereka menekanmu. Kamu berhak dihargai Ivana, kamu berhak melindungi harga dirimu sendiri," ucap Aston, bicara panjang lebar sampai tak sadar jika mobil yang mereka naiki telah berhenti di basement apartemen.
Deon yang mendengar semua pembicaraan itu hanya terdiam, bahkan menghela nafasnya pelan-pelan sekali, keberadaannya di sana sudah serupa dengan sebuah patung.
"Aku memang telah membayar semua hutang keluargamu, aku memang menjadikan mu sebagai simpanan ku, aku memang tak akan pernah membiarkan kamu kabur. Tapi itu semua aku lakukan karena aku ingin kamu tetap ada di sini, bukan karena aku ingin menjadikanmu seorang buddak," ucap Aston lagi.
Terus bicara dan Ivana hanya mampu mendengarkan. Merasakan hatinya yang berulang kali terenyuh.
"Be-benarkah? aku boleh melakukan itu semua? Aku boleh marah padamu? boleh memukulmu jika aku kesal?" balas Ivana, gugup dan sedikit takut tapi dia memberanikan buka suara.
"Boleh, lakukan apapun yang kamu mau. Hiduplah seperti Ivana yang dulu, wanita kuat yang aku kenal."
"Aku akan memukulmu sekarang," kata Ivana.
"Lakukanlah," tantang Aston.
PLAK! Ivana memukul keras sekali, seolah meluapkan semua perasaan yang selama ini dia pendam.
Aston di satu sisi memang sangat baik padanya, tapi di sisi lain kadang selalu membuatnya merasa kesal.
Pria kejam yang menempatkan wanita simpanan dan istri sah di dalam satu rumah.
"Awh, sakit Vana. Sepertinya kamu benar-benar membenci aku," keluh Aston, dia tidak bohong, pukulan Ivana di lengannya terasa sakit sekali. Rasanya sampai panas.
"Iya, sejujurnya aku memang sangat membencimu!"
Aston malah terkekeh. "Astaga, Jadi selama ini kamu menahan diri. Awh, ini sakit sekali."
"