Vania gadis cantik pekerja keras yang harus mengalami kecelakaan hingga membuatnya terluka parah.Saat dia koma di rumah sakit hal yang ajaib terjadi. Jiwanya berpindah ke seorang gadis lugu dan mempunyai tubuh yang gemuk.
Beby nama gadis itu. Hidupnya penuh dengan kemalangan. Sering di tindas ibu tiri dan adik tirinya. Bahkan tunangannya pun tak memperlakukan dia dengan baik.
Mampukah Vania yang masuk ke tubuh Beby merubah nasip buruknya. Dan kembali ke tubuh aslinya. Akankah Beby bisa mendapatkan cinta tunangan yang ia cintai itu.
Yuk baca ceritanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mata-mata Barra
Beby mendongakkan wajahnya. "Kenapa kamu bisa ada di sini. "Kata Beby.
" Nanti aku akan jelaskan, sekarang kita urus dulu dia. "Barra menunjuk ke arah ayahnya.
Ia berbalik dan mendekat ke arah ayah Vania. " Jangan berani menyentuh dia, coba lawan aku jangan beraninya sama perempuan. "
Ayah Vania geram dan melayangkan pukulan ke arah Barra. Namun Barra dengan mudah menghindarinya. Tak satupun pukulannya yang bisa mengenai Barra. Barra ingin memberikan peringatan kepadanya ia memberikan satu pukulan ke arah perut. Pukulan itu mendarat dengan keras hingga membuat ayah Vania menunduk kesakitan.
"Jangan berani macam-macam dengan kedua wanita ini, jika berani aku tidak akan segan melaporkan kamu ke polisi."
"Ampun saya tidak akan mengganggu mereka lagi. " Ia berlari keluar.
Beby lega akhirnya ayahnya pergi juga. Ia tak ingin ibunya terus diteror olehnya.Melihat Barra meringis kesakitan ia coba mendekatinya.
"Apa kamu terluka? "
"Tidak, aku tidak papa. Hal seperti itu sudah biasa buatku."
"Benarkah? " Beby menepuk punggung Barra.
"Aaau ... "
"Tadi katanya tidak apa-apa.Sini aku lihat, "Beby menarik Barra untuk duduk di sofa.
"Ibu carikan obat dulu. " Ucap Anita.
Barra duduk membelakangi Beby.
"Buka bajumu, atau aku yang bukakan. "
"Kamu mau aku membuka baju, jangan dong. "
"Kalau jangan bagaimana aku bisa melihat lukamu ha, kamu tu aneh banget. "
Beby tak perduli lagi, ia berdiri dan menghadap ke arah Barra. Ia membuka paksa kemeja Barra walaupun Barra mencoba untuk menghalangi dengan tangannya.
"Diam gak, kamu tu susah banget di atur. "
Beby melihat punggung Barra, terlihat punggungnya terluka karena kursi tadi. Lemparan kursi yang kuat membuat punggungnya lebam. Anita datang membawa salep untuk dioles ke punggung Barra.
Beby perlahan mengoles salep ke punggungnya.Ia menatap punggung Barra yang bidang. Untuk sesaat Beby terpesona melihat punggung itu. Namun ia tersadar, ia sangat penasaran bagaimana bisa Barra sampai di tempat ini.
"Oh iya, bagaimana kamu bisa ada di sini. Aku kesini tak ada yang mengetahuinya kecuali Nana."
Barra menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Aku kebetulan aja melihatmu. "
"Kamu jangan ngasal deh, bagaimana mungkin kebetulan. Ini jauh dari rumah kamu dan rumahku. Alasan kamu sangat gak masuk akal tau. "
"Iya maaf, aku menyuruh orang untuk mengikutimu. Aku gak mau kalo terjadi sesuatu padamu,bagaimana nanti kalo ayah kamu memarahiku karena tidak bisa menjagamu.Lebih baik lain kali bawa pengawal jangan sampai hal ini terjadi lagi. Jangan merepotkan aku terus. "
Barra memang sengaja meminta Alex untuk memata-matai Beby. Ia sangat penasaran dengannya. Sepulang dari Villa Alex meminta orang untuk terus mengawasi dan mengikuti kemanapun Beby pergi.
Saat ada kabar bahwa Beby pergi ke rumah Anita dan berdebat dengan seorang pria mabuk ,Barra segera tancap gas pergi menghampiri Beby. Untunglah ia datang tepat waktu hingga Beby tidak sampai terluka.
"Kenapa aku butuh pengawal, kan kamu yang nanti jadi pengawalku. " Ujar Beby sambil menekan luka Barra.
"Sakit ... Kamu sengaja ya, "
"Terimakasih ya Nak, kalian sudah membantu ibu." Ucap Anita sambil memberikan dua gelas air.
Barra mengangguk, "Ia Bu. Lagian saya hanya menolong dia. Ayah saya bakalan ngomel kalo sampai dia terluka. "
"Iya maafkan suami saya, dia memang selalu kasar. Sepertinya setelah ini dia tak akan berani untuk kembali lagi. "
"Iya Bu, aku harap dia tidak akan menyakiti Ibu lagi. Kalo dia berani datang jangan sungkan untuk menghubungi saya ya Bu. " Ungkap Beby.
DUKUNG AUTHOR DENGA LIKE, KOMENT DAN VOTE.