NovelToon NovelToon
After Office

After Office

Status: tamat
Genre:Romansa / Office Romance / Tamat
Popularitas:28.3k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Lanjutan Cerita Harumi, harap membaca cerita tersebut, agar bisa nyambung dengan cerita berikut.

Mia tak menyangka, jika selama ini, sekertaris CEO yang terkenal dingin dan irit bicara, menaruh hati padanya.

Mia menerima cinta Jaka, sayangnya belum sampai satu bulan menjalani hubungan, Mia harus menghadapi kenyataan pahit.

Akankah keduanya bisa tetap bersama, dan hubungan mereka berakhir dengan bahagia?

Yuk baca ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fakta Tersembunyi

Jangan lupa pencet tanda love dan komen ...

Mia hanya bisa menatap sekumpulan para penumpang commuter line, yang berada di depannya. Entah sudah berapa kali dia menghela napas.

Biasanya dia akan langsung tertidur, begitu bokongnya menyentuh kursi kereta yang empuk. Tapi perkataan dari Aryan, membuatnya melamun.

Flashback On

Aryan tak menurunkannya di stasiun, pria itu justru mengajaknya makan di restoran yang masih dalam area mall mewah. Tak ada alasan khusus, katanya hanya ingin mengajaknya saja.

Sebuah restoran yang menyajikan menu khas negeri sakura itu, terletak dia lantai 3A mall, tak jauh dari tangga eskalator.

Ornamen khas negera matahari terbit itu, terasa begitu kental. Dominasi unsur kayu, warna merah dan putih, juga tulisan serta gambarnya.

Suasana sore itu cukup ramai, beruntung Mia dan Aryan masih mendapatkan tempat duduk. Walau harus berada di tengah-tengah pengunjung lainnya.

Melalui aplikasi, Aryan memesan menu yang diinginkannya, dan setelahnya menyodorkan padanya.

"Mi, biar ngomongnya enak, nggak usah pakai bahasa formal, ya?" Sambil menunggu pesanan, Aryan mulai membuka pembicaraan.

Mia mengangguk setuju. "Tapi karena bapak lebih tua, saya tetap manggil pakai kata 'bapak', ya?"

"Elah, Mi! panggil nama aja sih, lagian gue juga belum nikah kali."

"Panggil Abang aja, ya! nggak enak saya-nya."

"Serah Lo, deh!"

Mia duduk di kursi singel, sedangkan Aryan duduk di kursi panjang. "Jadi Bang Aryan, ngajak saya makan, ada urusan apa? Seingat saya kita nggak seakrab ini, sampai makan berdua di luar kantor."

"Lagi pengen ngajak aja, Mi! kebetulan gue juga lagi bengong di atas."

Mia jelas tak percaya, mana ada asisten CEO, ada waktu bengong-bengong?

Pelayan yang mengenakan seragam merah, mulai menyajikan pesanan keduanya, Aryan sempat berpesan agar menyajikan dessert-nya nanti.

Ada dua mangkung mi dengan kuah berwarna putih, telur rebus separuh, serta daging. Mereka memesan menu sama, namun ada beberapa tambahan menu, seperti sate ayam dan makanan lainnya. Meja hampir penuh, hanya menyisakan sedikit space untuk menu minuman.

Aryan mengaku, belum sempat makan seharian, saking sibuknya. Pria itu juga meminta Mia untuk menghabiskan sajian terlebih dahulu, baru lanjut berbincang.

Bermenit-menit berlalu, semua sajian telah ludes. Tentu saja sebagian Aryan yang menghabiskannya, Mia hanya makan mi dan satu tusuk sate.

Giliran dessert disajikan, Aryan mulai membuka lagi obrolan. "Gue udah lama tau, kalau Jaka suka sama Lo, dari awal Lo masuk kerja. Lo tau kan, Jaka itu manusia yang nyaris tak menunjukkan ekspresinya? Mukanya lempeng, senyum pelit minta ampun, ketawa juga jarang. Gue dulu nyangka, dia bukan manusia."

Mia mengiyakan perkataan Aryan. "Makanya, Mi! gue langsung nyadar kalau tatapan dia ke Lo berbeda. Ya Lo ingatkan waktu awal-awal, Lo masuk ke kantor, Gue sering datang buat ketemu pak Dimas?"

Mia mengangguk. "Gue ingat pas pertama kali Lo ikut rapat, Jaka sering banget melirik ke Lo! gue pikir itu karena dia lagi nilai elo sebagai staf baru, eh nggak taunya keterusan. Tapi karena peraturan yang dibuat Pak Dimas sama Fero. Dia jadi nahan diri banget." Aryan memakan terlebih dahulu dessert berbentuk ikan dengan cokelat di dalamnya. "Eh yang bikin peraturan, melanggar aturannya sendiri, dasar gila!"

"Kemakan omongannya sendiri, bang! Tapi ada hikmahnya juga, karena Pak Fero deketin Gita, satu divisi saya, hampir tiap hari bawa pulang makanan." Mia terkikik, mengingat Fero yang memberikan perhatian pada tetangga kubikel-nya yang sama sekali tidak peka.

Aryan terkekeh. "Ya pokoknya hati-hati sama omongan, entar ketulah. Ibarat ngejilat ludah yang udah dibuang."

"Tapi bang, pada akhirnya mereka bahagia, walau sempat ada drama."

"Namanya juga hidup, Mi! Kalau nggak ada konflik, nggak seru. Kayak ada yang kurang aja, gitu!"

Mia setuju dengan ucapan pria berkemeja hitam, yang sudah menggulung lengannya hingga ke siku. "Terus bang, ngajak saya makan, pasti mau ngomongin soal Pak Jaka, kan?"

Aryan menyuapkan terlebih dahulu es krim di pinggan berwarna hitam itu. "Lo serius, udah jadian sama Jaka?"

Mia mengangguk, dia juga melakukan hal sama dengan desert di depannya. "Belum lama sih, bang!"

Lalu mengalir lah cerita awal mulai Jaka mendekatinya secara intens, kecuali soal kegiatan panas yang mereka lakukan.

"Apa waktu pas Lo pulang diantar Jaka, terus pas gue mau balik, gue klakson buat tanda kalau gue jalan duluan?"

Mia jadi teringat, sewaktu pertama kali Jaka menciumnya di dalam mobil pria itu. "Kayaknya deh, bang!" tak mungkin baginya mengaku soal mereka sedang berciuman.

"Tapi serius gue tanya, Elo beneran suka sama Jaka?" Tanya Aryan.

"Ya suka lah, bang! Kalau nggak suka, ngapain saya mau dideketin sama dia."

"Lalu soal nikah?"

"Ya ampun, bang! Belum sampai sebulan jadian masa iya ngomongin nikah. Mengenal dulu lah." Sebagai tulang punggung keluarga, Mia belum berpikir sejauh itu.

Tanggungannya masih banyak, cicilan rumah, adik-adiknya yang membutuhkan biaya untuk pendidikan. Bahkan dulu dia, Andita dan Anggita sempat tak ada niatan menikah. Walau kenyataannya sekarang, dua sahabat sudah menikah, hanya dirinya yang tersisa.

"Logis juga sih!" Aryan menyetujui ucapannya. "Tapi kalau tiba-tiba Jaka buat nuntut nikah secepatnya, apa yang mau Lo lakuin?" tanyanya dengan wajah serius.

"Ya saya jelasin, kalau saya nggak bisa sekarang."

Aryan terdiam sejenak, bola matanya menatap langit-langit restoran, sepertinya pria itu sedang berpikir keras.

"Emang kenapa Abang nanya gitu? Apa mungkin dia cerita mau menikahi saya secepatnya?"

Aryan mengangguk, "Jaka udah pesan cincin dan mas kawin buat nikahin Elo, karena waktunya nggak banyak, Mi!"

"Pak Jaka sakit apa?" Mia mulai khawatir.

Aryan menggoyangkan kedua tangannya sendiri. "Bukan gitu, tapi ..." Dia menatap ragu.

"Tapi apa, bang?" Mia mulai penasaran, dia bahkan menaruh sendok desert-nya.

"Jaka dijodohin sama anak temennya Bu Dessy, yang sekitar tiga bulan lagi, bakal balik ke sini."

Mendengar itu, membuat tubuh Mia seketika terasa kaku. Bahkan suara bising di sekitarnya tak bisa lagi dia dengar.

Tepukan di punggung tangannya, menyadarkan Mia agar kembali tersadar. "Mi, Jaka udah lama banget nunggu momen ini, dia benar-benar cinta sama, Lo! Tapi di sisi lain dia juga nggak bisa gitu aja, mengabaikan permintaan Bu Dessy. Bagaimanapun Jaka bisa di titik ini, karena bantuan dari Bu Dessy? Semacam balas Budi. Maka dari itu, satu-satunya jalan untuk menghindari perjodohan kalian harus menikah secepatnya."

Mia tak memberikan jawaban pasti, dia meminta pulang, dan hanya diam saat keluar dari restoran hingga mobil, serta dari mall hingga stasiun.

Flashback off

1
RithaMartinE
luar biasa
RithaMartinE
😍🥰
RithaMartinE
so sweet 🥰🥰
Sri haryani
aku tunggu ceritamu selanjutnya Thor....
Mareeta: udah aku up cerita baru, tentang mas Ari. jangan lupa mampir
total 1 replies
gibshena
kk otor aku tunggu novel barunya.
kalau bisa mas ari 😍😍
semangat kk 💪💪💪
Dhia Tazkhia: nah setuju tuh,mas ari.tp klo bsa jgn setragis aditya yg sampe gamon ya thor!!!
total 1 replies
gibshena
mas ari mungkin tuh yg dapet bunganya.
Sri Wulan
blm. update ya
Sri Wulan
blm update ya
Dhia Tazkhia
meruntuhkan segala pandangan baik ku kau jaka,,,, trnyata kau memang sejenis sm bosmu.udah bangga² tdnya jaka sama²in sma fero dan niko yg membobol susudah halal eehh ujung²nya malah niru jejak suhu denis dimas/Hey/
Dhia Tazkhia
pas cerita gita smpet penasaran sm crita unge.tp makin kesini makin ilfil.makin garespek setengah gondok sma karakter unga unge ini.lebbbaaaayyyy mentang² suaminya bulol dan tajir tingkahnya lebaaayyyy/Puke//Puke/ drama nangis kejer akibatnya smua org kena marah s dimas. perasaan yg lain ga gitu deh walau suaminya bucin dan tajir jg,apa mirip diandra? untung gabaca kisah mrk.dan hnya baca gita sma dita yg wanita² strong ga lenjeehhh
Dhia Tazkhia
seenggaknya kamu msh d bela othor,untuk menuntaskan rasa sakit hati krn jd org baik tp jln hidup msh d ombang ambing wkkwkw
Dhia Tazkhia
lah ngapa lo yg sewot dim???
posisi kan lo yg ngerebut si unge²an tp berasa lo yg d hianati.takut ya cewek yg pernah gasetia berpaling lg wkkwkkw tenang anu mu gde unge gabakal kabur dia udah klepek² sma fasilitas sultan ko/Facepalm//Facepalm//Curse/
Ovi Febrina
perasaan tadi ada notif update bab 54,pas diliat kok ga ada yah? apakah aku salah liat
Mareeta: udah ada kok kak
total 1 replies
Masdalifah FransisQa Pangesturi
malesnya baca cerita ini tu up nya kelamaan 😑
Dhia Tazkhia: jd aku jg males bacanya wkwkw
total 1 replies
Sri Wulan
kok blm update sih apa HR in dobel plis jgn up sedikit dong jd penasaran
bunny kookie
makin seru
Ninid Ninid
lanjut thor.... seru ini... 😆😅
Sri haryani
double up Thor
Sri Wulan
update nya lama lagi
Sri Wulan
kok dikit banget sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!