Isabella Dawson butuh uang banyak untuk biaya operasi kanker ibunya.
Jalan satu satunya yang bisa dia pikirkan untuk mendapatkan uang banyak dan cepat, hanyalah dengan menjual dirinya pada pria paling kaya yang dia temui di klub malam tempat dia bekerja.
Dan orang itu adalah Edgardo Van Hook, seorang ketua mafia terkenal yang berusia lebih dari 2 kali usia dirinya, sosok pria yang lebih cocok menjadi ayahnya.
Tapi Isabella tidak punya pilihan, karena hanya pria itu yang punya uang sejumlah yang dia butuhkan.
Penasaran dengan cerita antara Isabella dan Edgardo?Silahkan baca reader🥰.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. Ah.. Dasar Pengganggu!
Tanpa sadar Isabella berteriak.Dengan berusaha melepaskan diri dari dekapan Edgardo,meski tau kalau kekuatan fisik mereka sangat berbeda jauh.
Tapi memikirkan mati dibunuh oleh pria itu, membuat Isabella benar benar seolah punya kekuatan lebih dari biasanya.
" Tu..tuan lepaskan!"pintanya berusaha sekuat tenaga mendorong tubuh Edgardo.
" Tidak sekarang.Karena saat ini aku sangat bergairah melihat dirimu begini."balas pria itu, menolak melakukan apa yang diminta Isabella.
"Saya tidak mau! Lepaskan saya!"
" Sudah aku bilang, sekarang sudah terlambat!"
Lalu tanpa memperdulikan penolakan Isabella , Edgardo membopong tubuh gadis itu keranjang.Kemudian mengungkungnya.
" Kau masih mau lari? Jangan mimpi." Ucap Edgardo menyeringai, kearah Isabella yang semakin ketakutan dibawah kungkungan tubuh besar pria itu.
"Diam dan nikmati saja, bagaimana aku menyentuh tubuhmu sekarang. Karena meski kau bersikeras menolak, aku tidak berniat..."
Dretttt.... Drettt....
" Tu..tuan ponsel anda berbunyi..." dengan wajah ketakutan Isabella menunjukan kearah kantong celana pria itu, dimana disana terlihat benda pipih milik Edgardo terlihat bergetar.
" Biarkan saja! Abaikan itu! Mari mulai fokus dengan...."
Dretttt.... Drettt....
" Ah! Sial! Siapa baji*an yang berani mengganggu ku sekarang ini!" Edgardo memaki,dia merasa sangat marah, sebab disaat penting ada yang sudah berani mengganggu kesenangan yang akan dia lakukan.
" Aku akan membuat kepala bajingan itu belah jadi dua nanti, karena sudah berani menggangguku!"Dengan menggerutu dia terpaksa beranjak dari atas tubuh Isabella, Edgardo mengambil ponselnya dari saku kemudian langsung menjawab panggilan itu tanpa melihat lebih dulu siapa yang sudah menelpon.
" Hemmm....Ada apa?!"bentaknya pada si penelpon murka.
" Bos,ini gawat. Barang kita yang dikirim ke Macau telah hilang." Mendengar yang dikatakan Mario,orang yang menelpon dia. Edgardo terdiam.Dia yang semula masih berada diatas ranjang sambil memegang pergelangan tangan Isabella, segera melepaskan tangan gadis itu lalu menjauh ke balkon agar bisa leluasa menjawab telpon dari Mario.
Melihat Edgardo pergi,dengan terburu buru Isabella bangun dari ranjang lalu bergegas mengenakan pakaiannya lagi.
Tapi saat dia berniat kabur dari kamar itu,Edgardo masuk lagi kedalam kamar, masih dengan mendengarkan apa yang dikatakan orang diseberang telpon padanya.
Tanpa memperdulikan kalau sekarang dia sedang menerima telpon,dia menegur Isabella yang terlihat jelas ingin buru buru pergi dari tempat itu.
" Mau kemana kau?!" tanyanya tidak suka.
" Pergi.Sudah saya katakan tadi kalau saya membatalkan perjanjian kita." Jawab Isabella.
" Kau pikir bisa semudah itu membatalkan perjanjian denganku. Apa kau tidak tau, berapa banyak kerugian yang aku dapatkan karena sudah bersamamu, sekarang ini dan sekarang kau mau membatalkan perjanjian kita begitu saja. Bahkan sebelum aku sempat mencicipi dirimu sedikitpun, tadi!"
" Bukan urusan saya! Kerugian anda dan jangan menganggap saya seperti makanan yang bisa anda cicipi!" bentak Isabella marah mendengar ucapan pria itu padanya.
" Bagaimana bukan urusanmu! Ini menjadi urusanmu, sebab kau sudah membuat dua kepalaku pusing sekaligus sekarang! Jadi, kau harus bertanggung jawab. Karena ini kau yang memulai!" Dengan marah Edgardo berjalan mendekat kearah Isabela lalu mencekal lengan perempuan itu yang ditepis keras oleh Isabella.
" Jangan sentuh saya. Saya tidak mau!" Dia berteriak sambil mundur kebelakang menghindari cekalan yang akan dilakukan lagi oleh Edgardo.
" Kenapa? Bukannya waktu di Bar kau yang menawarkan diri padaku, lalu kenapa sekarang kau menolak!"Edgardo membentak keras kearah Isabella,tanpa menghiraukan kalau percakapan mereka berdua sekarang juga didengar oleh Mario dan beberapa anak buah pria itu yang lain dari seberang telpon.
" Saya tau saat itu saya yang menawarkan diri untuk tidur dengan anda. Tapi saat itu saya tidak tau, kalau selain anda tidak membayar saya jika ternyata saya sudah tidak perawan, anda juga akan membunuh saya.Saya tidak mau karena saya tidak ingin mati.Saya masih ingin hidup tuan! Karena keperawanan saya tidak lebih berharga dari nyawa saya!"
Bukan hanya Edgardo yang terdiam mendengar apa yang dikatakan Isabella saat itu, tapi juga Mario dan beberapa anak buah pria itu yang ikut mendengar pembicaraan bos besar mereka dengan perempuan diseberang telpon sana.
"Hah! Hah! Sial!" Edgardo memaki sambil mengusap wajahnya dengan kasar, karena baru menyadari kalau tadi dia sempat mengatakan hal itu kepada Isabella dan tidak menyangka kalau yang dia katakan akan membuat perempuan itu langsung ketakutan,sampai berpikir dia benar benar akan membunuh gadis itu kalau terbukti dia tidak perawan.
Dia adalah bos Mafia, membunuh, memukul mengancam dan mengeluarkan kata kata kasar itu semua adalah kebiasaannya.Lalu, bukan kah Isabella juga perempuan yang bekerja diBar.Kenapa hanya mendengar candaan dark nya tadi langsung ketakutan? Lucu,dia merasa gadis dihadapannya ini sangat lucu karena bisa begitu ketakutan hanya mendengar apa yang dia katakan,tapi sejak bertemu dengannya terus saja bersikap sok berani.
"Bos, Maaf mengganggu kebersamaan anda berdua. Tapi sepertinya masalah kita di Macau, lebih urgent dibanding perdebatan anda dan perempuan anda sekarang,jadi ..."
"Aku tau sialan! Jadi diam dan siapkan saja tiket pesawat ku untuk pergi ke sana, sekarang juga!"
Isabella hanya bisa melongo terdiam, dia syok karena baru tau kalau sejak tadi perdebatannya dengan pria itu, ternyata didengar oleh orang lain yang sedang bicara dengan Edgardo diseberang telpon.
"Soal itu anda tidak perlu khawatir karena semua sudah siap. Jadi...apa sekarang masalah anda dengan perempuan anda sudah bisa delay sampai masalah kita di Macau selesai dulu,Bos."
" Ya,15 menit lagi aku tiba disana."
Isabella hanya mendengarkan pembicaraan antara Edgardo dengan orang diseberang telpon tanpa berani membuka suara sedikitpun lagi seperti tadi,karena tidak ingin orang yang sedang berbicara dengan Edgardo tau siapa dia.
Tapi ternyata setelah mengatakan kalimat terakhir pada si penelpon, pria itu mematikan panggilan tersebut. Lalu menatap kearah Isabella yang juga menatap kearah Edgardo dalam diam.
"Perjanjian kita belum berakhir, sampai kita sudah berhubungan s*ks!" Tegas Edgardo.
" Ya?"Isabella menjawab dengan nada bingung
" Aku tidak tau berapa lama aku bisa kembali. Mungkin satu hari, dua hari atau satu Minggu, satu bulan. Aku tidak bisa memastikannya. Tapi selama aku belum kembali, jangan berani tidur bersama pria lain dulu karena aku tidak suka barang bekas pakai orang lain."
" Ya?" Lagi lagi dia hanya menjawab itu, untuk semua yang dikatakan Edgardo.
" Ini, Kau boleh menggunakan ini sesukamu.Jangan bertanya berapa jumlah nominal didalam kartu ini, karena aku juga tidak tau. Tapi aku rasa kalau hanya untuk biayai hidupmu, itu lebih dari cukup."
Pria itu mengeluarkan gold card dari dompet yang ada di sakunya, kemudian mengulurkannya kepada Isabella.
" Terimakasih tuan. Saya tidak akan menolaknya." Isabella mengulurkan tangan, sudah akan mengambil gold card dari tangan pria itu. Tapi sebelum dia berhasil meraihnya Edgardo lebih dulu menjauhkannya.
" Eits! Ini tidak gratis.Beri aku DP dulu sebelum kau menerimanya."
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘