Kisah seorang gadis bernama Selina yang terpaksa harus menikah dengan seorang pria tampan nan kaya yang bernama Lazuardi, menikah bukan karena cinta melainkan karena terjadinya sebuah accident yang tak terduga menimpa keduanya.
Akankah mereka bahagia...akankah mereka dapat membina rumah tangga seperti yang di harapkan setiap orang...????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 26
❤️ Happy Reading ❤️
Cklek
''Langit sudah tidur?'' tanya Lazuardi tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop dan bergantian dengan kertas-kertas saat Selin baru masuk ke kamar.
''He'em.'' jawab Selin yang langsung melangkah ke arah ruang ganti untuk mengambil baju tidur sebelum ke kamar mandi.
Tak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar lima belas menit Selin sudah keluar dari kamar mandi dengan mengenakan pakaian tidurnya.
Tak lupa dirinya langsung duduk di depan meja rias untuk melakukan ritual malamnya walaupun hanya menggunakan skincare yang simpel.
Cukup membersihkan wajahnya saja plus memakai krim malam.
Setelah itu Selin mendudukkan tubuhnya di tempat tidur dengan bersandar di kepala ranjang.
Dan jangan lupakan tangannya yang saat ini memegang ponsel walau hanya untuk sekedar melihat-lihat status di sosial media.
Ardi yang telah selesai mengerjakan pekerjaannya pun memutuskan untuk ikut naik ke tempat tidur.
Dan Ardi pun yang sudah panas melihat sang istri asik sendiri memilih untuk mengambil ponsel yang ada di tangan Selin dengan begitu saja dan meletakkannya di atas nakas yang berada tak jauh darinya.
''Kamu...'' protes Selin.
''Aku paling tidak suka di abaikan.'' sela Ardi dengan singkat dan cukup membuat Selin terdiam meski dengan berbagai umpatan di dalam hatinya.
''Aku mau kita bisa mengulangi kegiatan kita semalam.'' tuturnya dengan posisi dekat dengan sang istri, bahkan deru napasnya saja sangat terasa di tubuh Selin.
Dalam waktu seperkian detik...bibir Selin sudah di kuasai sepenuhnya oleh Ardi.
Ardi sendiri sebenarnya sangat heran dengan dirinya sendiri, karena entah kenapa setiap melihat Selin ataupun dekat dengan Selin membuatnya langsung bergairah.
Tubuh Selin seperti ada magnet tersendiri yang selalu bisa membuat Ardi untuk terus mendekat padanya.
Ada perasaan kesal saat Selin mengabaikannya, ada perasan jengkel dan amarah yang memuncak saat melihat Selin terlalu asik dengan ponsel miliknya.
Tapi Ardi sendiri tak menyadari perasaan itu, perasan cemburu yang di sebabkan karena dirinya telah jatuh cinta.
Setelah pergulatan panas yang mereka lakukan, Ardi dan Selin pun tidur lelap dengan tubuh Selin yang ada di pelukan sang suami.
❤️❤️❤️❤️❤️
Pagi yang cerah telah menyongsong, sinarnya bahkan telah membangunkan penduduk bumi dari tadi, tapi tidak dengan sepasang suami istri yang masih terlelap setelah pergulatan panas mereka tadi malam.
Bahkan suara kicauan-kicauan burung yang terdengar nyaring di luar pun sama sekali tak bisa mengusik tidur lelap mereka berdua.
Dor...dor...dor...
''Mami...papi...'' seru Langit sambil di depan pintu dengan bukan lagi mengetuk tapi menggedor-gedor pintu tersebut karena sedari tadi tak mendapat respon dari yang ada di dalam kamar.
Dor...dor...dor...
''Mami...papi...'' serunya lagi dengan lebih kencang.
''Eugh...'' seruan Langit yang entah sudah yang keberapa kali itu ternyata mampu mengusik salah satu dari dua orang yang sedang tertidur nyenyak di kamar tersebut.
Dor...dor...dor...
''Mami...papi...'' teriak Langit sekali lagi dengan tangan mungil yang masih menggedor-gedor pintu kamar.
''Iya...'' sahut Selin dari dalam kamarnya.
Dia berusaha untuk melepaskan tangan kekar yang semalaman telah merengkuh tubuhnya itu dalam sebuah dekapan.
''Ada apa?'' tanya Ardi dengan suara serak khas bangun tidurnya namun sepertinya pria dewasa itu enggan untuk membuka matanya.
''Ada Langit di luar.'' jawab Selin.
''Hem...'' sahut Ardi dengan mulai membuka kedua matanya yang sedari tadi terpejam. ''Terus kamu mau kemana?'' tanya Ardi saat melihat Selin ingin turun dari ranjang setelah dirinya melepaskan pelukan pada tubuh ramping itu.
''Tentu saja mau membukakan pintu untuk Langit.'' jawab Selin dengan malas, begitu saja suaminya masih bertanya...apa sebegitu teganya membiarkan putranya terus berdiri di depan kamar.
''Dengan...'' kata Ardi sambil memindahi tubuh Selin dari atas ke bawah menggunakan matanya.
Selin pun mengikuti arah tatapan mata Ardi di tubuhnya.
''Ah ya ampun.'' kata Selin dengan spontan dan langsung meraih selimut untuk menutupi tubuhnya yang tak memakai apapun.
Selin malu sekaligus merutuki kebodohannya, kenapa dia tidak ingat kalau tadi malam telah di gempur habis oleh laki-laki yang ada bersamanya saat ini.
''Sudah gak usah malu, lagian aku juga sudah melihat semuanya kok...bahkan merasakannya, sehingga aku sudah hafal dengan semua itu.'' kata Ardi sambil menarik turunkan alisnya untuk menggoda Selin yang terlihat sekali malunya.
''Aku saja yang buka pintu.'' kata Ardi setelah meraih celana bokser miliknya dan telah memakainya di depan Selin begitu saja tanpa tau malu. ''Kamu lebih baik bersih-bersih.'' sambungnya lagi dengan berjalan sambil mengenakan kaosnya yang semalam.
Selin pun yang melihat Ardi sudah berjalan mendekati pintu, langsung mengambil pakaiannya yang berserak dan berlari begitu saja ke kamar mandi meninggalkan selimut yang sedari tadi ia kenakan di atas ranjang, toh Ardi juga gak lihat ini...pikir wanita yang sudah tak perawan itu.
Cklek
''Pagi jagoan.'' sapa Ardi pada putranya yang berdiri dengan melipat kedua tangannya di dada sambil menatap tajam ke arah sang papi.
Bukannya menjawab sapaan sang papi, tapi bocah itu melenggang begitu saja masuk kedalam kamar melewati sang papi.
''Mami mana?'' tanyanya saat masuk dan tak mendapati sang mami di dalam kamar.
''Mami lagi mandi.'' jawab Ardi sambil menutup pintu kamarnya.
Cklek
Tak membutuhkan waktu yang lama untuk Selin mandi apa lagi mengingat waktu yang sudah siang juga.
Selin keluar menggunakan kimono mandinya serta handuk kecil yang melilit kepalanya untuk mengeringkan rambutnya yang basah.
''Sayang...'' sapa Selin.
''Mami...'' kata Langit yang langsung menghampiri Selin yang baru keluar dari kamar mandi.
''Kalau ada maminya pasti papi jadi di lupain.'' dengus Ardi yang langsung bergantian masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
''Langit tunggu sebentar disini ya...mami mau ganti pakaian dulu.'' kata Selin dan di angguki oleh bocah tersebut.
❤️❤️❤️❤️❤️
Ardi beserta anak dan istrinya turun untuk bergabung dengan mama papanya untuk sarapan pagi bersama.
''Maaf ya ma...Selin kesiangan bangunnya, jadi gak bantuin mama buat siapin sarapan.'' kata Selin penuh sesal.
''Tidak apa-apa sayang, kamu di sini itu menantu bukan pembantu jadi jangan merasa tak enak seperti itu.'' kata mama Mega. ''Lagian mama juga paham kok, namanya juga pengantin baru.'' sambungnya lagi dengan tersenyum setelah lagi-lagi melihat tanda merah baru di leher Selin bagian samping yang kebetulan dapat terlihat dengan jelas dari posisi duduk mama Mega saat ini.
''Sebaiknya kita mulai saja sarapannya agar kalian berdua tak kesiangan berangkat ke kantor.'' timpal papa Awan.
