Lima tahun lalu saat usia lima belas tahun Naomi ditinggal kakak angkatnya dikampung.
Dua tahun pernikahan kakaknya, kakak angkatnya meninggal karena penyakit leukimia.
Naomi tergolong anak yang jenius, saat usia delapan belas tahun sudah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas.
Saat diusia sembilan belas tahun masuk Universitas di kota kecil, kampungnya.
Dan saat memasuki tahun ke-dua Universitas, Naomi dipanggil suami almarhum kakak angkatnya, Jacob.
Jacob memanggil Naomi untuk tinggal dirumahnya, karena istrinya pernah berpesan padanya sebelum meninggal agar merawat Naomi.
Jacob pria dewasa berusia tiga puluh delapan tahun, masih menduda semenjak istrinya meninggal tiga tahun lalu.
Jacob dikenal pria yang dingin dan kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Hentikan aku.....
Setelah wanita yang dipanggil Jacob selesai membersihkan meja, tidak lama kemudian Asisten Jacob datang membawa gaun dan makanan untuk Naomi.
"Urus untuk mengganti Sekretaris baru!" kata Jacob pada Asistennya tersebut.
"Eh..bukankah Sekretaris anda masih ada Tuan, saya melihat Melina didepan duduk mengerjakan tugasnya!" kata Don bingung.
"Aku semakin tidak senang dengan kinerjanya yang membuat tidak nyaman!" kata Jacob dengan datar.
"Baik Tuan, saya akan merekrut Sekretaris yang kompeten, saya akan membuat pengumuman menerima lamaran Sekretaris baru!" kata Don.
"Bagus..malam ini ada undangan makan malam dari Group Jonas, aku akan membawa Naomi untuk menerima undangan itu..kau bersiaplah!" ujar Jacob saat Asistennya tersebut akan keluar dari ruang kantornya.
"Baik Tuan!" kata Don patuh, lalu membungkukkan sedikit tubuhnya dengan sopan pada Jacob, lalu kemudian pergi keluar dari ruang kantor Jacob.
"Gantilah bajumu..pakai gaun ini, baru setelah itu memakan camilan mu!" kata Jacob pada Naomi memberikan paper bag berisi gaun pada Naomi.
"Aku ganti baju dimana kak?" tanya Naomi polos menerima paper bagian yang diberikan Jacob tersebut padanya.
"Di kamar saja, mari ku bantu!" Jacob meraih Naomi, lalu membopongnya menuju lemari buku yang berada di dekat meja kerjanya.
Karena kaki Naomi masih sakit, Jacob tidak memperbolehkan Naomi untuk berjalan dulu.
Jacob mendorong lemari itu dengan bahunya, dan perlahan bergerak seperti pintu rahasia.
Dan, tampak sebuah pintu kamar terlihat dibalik lemari setelah lemari didorong.
"Tekan tanda itu!" kata Jacob pada Naomi untuk menekan satu lingkaran gambar seekor kuda ras Pegasus disamping pintu tersebut.
Kalau dilihat sekilas itu hanya sebuah gambar kuda unggul yang sangat gagah berwarna coklat tua, bukan sebuah kunci rahasia untuk membuka pintu.
Naomi meletakkan tangannya pada gambar tersebut, lalu menekannya seperti yang dikatakan Jacob.
Perlahan pintu terbuka secara otomatis, dan memperlihatkan sebuah kamar yang cukup luas dilengkapi dengan tempat tidur king size.
Jacob membawa Naomi masuk kedalam kamar, dan otomatis pintu kamar tertutup kembali seperti semula.
Jacob meletakkan Naomi duduk di sebuah sofa.
"Aku akan tinggalkan kau untuk berganti baju..kalau sudah selesai kau tekan saja bel yang ada di atas meja ini, karena kamar ini kedap suara..biasa kamar ini kupakai untuk istirahat kalau ada lembur, karena tidak sempat pulang ke rumah untuk istirahat!" kata Jacob menjelaskan.
"Baik kak!" jawab Naomi.
Jacob kemudian keluar dari kamar meninggalkan Naomi untuk berganti baju.
Naomi membuka celana jeans nya yang basah, lalu menanggalkan bajunya.
Naomi kemudian meraih paper bag dari atas meja, lalu mengeluarkan gaun yang baru dibeli Asisten Jacob dari dalam.
Ternyata gaun terusan sebatas lutut, dengan lengan pendek diatas siku tangannya.
Ternyata Asisten kak Jacob pandai juga membeli gaun wanita, pikir Naomi melihat gaun itu sebelum dipakainya.
Naomi kemudian memakai gaun tersebut.
Tapi, dia merasa aneh dengan model gaun itu, ada bra yang telah menempel di gaun tersebut.
Naomi beberapa saat bingung melihat gaun itu, sementara dia sudah memakai bra.
Tapi, bra yang di gaun tersebut tidak bisa dilepas.
Sesaat Naomi tampak berpikir untuk memahami cara pakai gaun itu, dan akhirnya dia mengerti.
Naomi menanggalkan bra nya, baru setelah itu dia pun memakai gaun tersebut.
Dan, dadanya kemudian disanggah oleh bra yang menempel di gaun itu.
Naomi tersenyum merasa lucu menyadari kepolosannya, karena dia belum pernah memakai gaun yang seperti itu.
Tangannya kemudian mengancing resleting dibelakang punggungnya, tapi ternyata sangat sulit karena masih baru, kancing resleting tersebut terasa kesat.
Naomi mencoba berulang kali tetap saja tangannya sulit untuk menarik resleting gaun itu.
Tangannya terasa sangat pegal.
Akhirnya dia menyerah, dan menekan bel dimeja yang tadi ditunjuk Jacob.
Pintu kamar terbuka dan Jacob pun masuk kedalam dengan wajah cemas.
"Ada apa?" tanyanya melihat Naomi yang telah berpakaian memandang ke arahnya.
Perlahan Naomi membalikkan badannya, memperlihatkan resleting yang sulit dikancingkan nya kepada Jacob.
Jacob terdiam ditempatnya melihat punggung Naomi yang putih bersih, terpampang sangat jelas sampai pinggul Naomi.
"Aku tidak bisa mengancing nya kak!" kata Naomi memberitahukan kesulitan yang dihadapinya.
Perlahan langkah Jacob mendekati Naomi memamerkan punggungnya yang terlihat begitu menggoda, dan tidak memakai bra.
Mata Jacob menatap kulit putih bersih Naomi dengan nanar, dan perlahan dia menarik kancing resleting gaun tersebut.
Tanpa sengaja tangan Jacob menyentuh kulit punggung Naomi, dan itu terasa sangat lembut ditangan Jacob.
Sontak membuat Jacob tidak bisa menggerakkan tangannya lagi untuk menarik resleting tersebut.
Tanpa sadar tangannya menyentuh kulit punggung Naomi, mengelusnya perlahan dengan lembut.
Tubuh Jacob meremang merasakan kelembutan kulit Naomi di jemarinya yang besar.
Jacob tidak bisa menghentikan tangannya, kulit lembut Naomi begitu menggodanya.
Dan, Naomi yang merasakan tangan Jacob membelai punggungnya diam saja, dia tidak tahu entah kenapa merasa nyaman dengan belaian tangan Jacob tersebut.
Tangan Jacob semakin tidak bisa dikendalikannya, perlahan masuk ke sela gaun tersebut membelai perut Naomi yang rata.
Dan, terdengar suara nafas Naomi mendesah tanpa sadar.
Itu membuat Jacob jadi semakin tidak bisa mengontrol tangannya untuk membalikkan tubuh Naomi menghadap padanya.
Tampak wajah Naomi bersemu merah merespon apa yang dilakukan oleh Jacob padanya.
"Naomi..!" gumam Jacob serak.
"Ya kak!" jawab Naomi dengan suara serak juga.
"Tolong hentikan aku!" gumam Jacob menarik Naomi mendekat padanya sembari memegang pinggul Naomi yang terlihat kecil ditangannya yang besar.
"Hentikan apa kak?" tanya Naomi dengan suaranya yang begitu lembut terdengar ditelinga Jacob.
"Hentikan aku berbuat kurang ajar padamu!" kata Jacob tidak bisa menghentikan apa yang dilakukannya.
Tubuh Naomi sudah merapat ke tubuh Jacob yang tinggi, dan tangan Jacob meremas pinggul Naomi dengan lembut.
Matanya menatap mata Naomi yang indah, dan juga mata indah itu menatapnya.
Perlahan wajah Jacob tanpa bisa dikendalikannya menunduk melihat bibir kecil Naomi yang merekah.
Dan, Jacob pun mengecup bibir itu.
Naomi meletakkan tangannya di dada Jacob, perlahan matanya dia pejamkan menerima ciuman Jacob pada bibirnya.
Naomi tidak menolak apa yang dilakukan Jacob padanya.
Perlahan Jacob juga memejamkan matanya, mengulum bibir Naomi dengan lembut, lalu menarik tubuh Naomi semakin merapat ke tubuhnya.
Tangannya satu menahan tengkuk Naomi.
Jacob tidak bisa mengendalikan gejolak perasaan yang kuat di dirinya untuk menyentuh Naomi, dia semakin memperdalam ciumannya.
Gaun Naomi tanpa mereka sadari sudah turun memperlihatkan dada ranum Naomi yang indah, dan menempel di rusuk bagian atas Jacob.
Bersambung....
alasan biar gak jadi incaran musuh
tp mati muda juga istrimu kn
gak mati ditangan musuh mati ditangan mu krna u bingko
mau2 aja dicium didepan org
bayi kolol puber🤣