Gairah Sang Mantan

Seperti biasa, setiap pagi Bagas selalu menjemputku .tanpa menunggu lama aku dan bagas bergegas berangkat kerja .

Di perjalanan aku menceritakan pada bagas kalau Randra sore ini memintaku unruk menemuinya .

"Dimana ?" tanya bagas

" Katanya sih dia mau nunggu di pos depan" jawabku

" terus ? Kamu udah siap belum mau menemuinya?"

" Entahlah.. Aku bahkan belum membalas chatnya "

"meskipun belum kamu setujui, kalau dia tetep nunggu disitu gimana ? " tanya bagas yang membuatku berfikir ulang

"Nanti temui saja dia" ucap bagas kemudian

"tapii aku masih belum siap kak" ucapku ragu

" Aku temani nanti"

"tapi..."

" Sudah.. Apapun nanti keadaannya, aku harap kamu bisa menjaga emosi kamu.. " ucap bagas

"iyaaa.. " aku mengiyakan ucapan bagas

Setelah itu Bagas tak membahasnya lagi, tanganku malah di tariknya dan di lingkarkan di perutnya

"Pegangan yang erat" ucapnya.. Untuk pertama kalinya Bagas melakukan ini.

Aku yang heran dengan sikapnya hanya bisa menurutinya saja .

"Hanya pegangan saja, gak aneh² juga kan," ucapnya sambil tersenyum dan melirik dari arah spion motornya . Aku hanya diam tanpa menjawab .

"Nantinya juga akan terbiasa kok, kamu persiapkan saja hatimu untuk menerimaku, kalau sudah siap, aku akan melamarmu Mey" ucapnya dengan memegang tanganku yang ada di perutnya .

"Melamar "? Tanyaku spontan

"iyaa.. Melamarmu .. kalau kamu sudah siap nanti.. sekarang kita jalani saja dan nikmati kebersamaan ini " ucap bagas dengan serius .

"Maaf aku masih belum bisa memberi keputusan kamu kak.." ucapku merasa tak enak hati

"tak apa.. Aku akan selalu menunggumu Mey" jawabnya dengan tersenyum

lagi lagi aku merasakan kehangatan di hatiku dengan sikap Bagas .

" iya, mari kita nikmati kebersamaan kita " ucapku juga tersenyum

Aku tidak bisa menolaknya, tapi juga masih belum bisa menerimanya, mungkin seiring berjalannya waktu rasa di hati ku bisa tumbuh untuknya.

Siang hari di tempat kerja ,seperti biasa menjalankan rutinitas pekerjaan, di selang waktu lenggang Bagas datang menemuiku untuk sekedar bercengkrama bersama dengan yang lainnya juga .

Pukul 17.00 sore saat akan pulang kerja , ponselku kembali berdering . Kulihat notifikasi pesan di akun sosmedku .

*[Mey, aku sudah di pos depan, aku tunggu ]

isi pesan daei Randra.

*[ baiklah, tunggu disitu ]

Ku kirim balasan pesanku. Aku menghembuskan nafas panjang setelahnya . Tak sadar jika Bagas sudah di sampingku dan mengagetkanku .

"Hayooo ngapain " ucapnya sambil menepuk pundakku

" Astagaa.. Kamu bikin kaget aja sih kak" jawabku sambil memegang dadaku karna terkejut

" ehh.. Segitunya kaget " ucapnya terkekeh

"pulang yukk" ajaknya

"Emmmmm.. Dia sudah di depan katanya " ucapku pada bagas.

"Yaudah ayuk kesana" jawabnya dengan tenang

Aku sedikit heran dengan Bagas, katanya dia mau berkomitmen menjalani hubungan dengan ku, tapi kenapa sikapnya biasa saja memghadapi seorang mantanku yang akan bertemu denganku.

"kamu kok biasa aja sih responnya ? " tanyaku

"Maksudnya ? " tanyanya

" Kamu kok biasa aja responnya, dia itu mantan aku lho.. Kamu gak ngerasa gimana gitu kalo liat aku mau ketemu sama dia ? " tanyaku yang sedikit kesal dengan respon bagas

"he he he.. Jadi aku harus cemburu ? " tanyanya dengan mencolek hidungku

"Emang masih gak ada rasa cemburu ? " tanyaku balik, entahlah kenapa aku bisa menanyakan hal yang memalukan setelahnya.

" Aku percaya sama kamu Mey.. Dia hanya masalalu kamu, dan selamanya akan jadi masalalu"

" Sedikitpun ? " tanyaku masih menyakinkan

Dia menarikku untuk duduk di bangku dekat kami berdiri.

"Mey, rasa cemburu itu pasti ada, tapi tidak harus selalu kita tunjukkan di semua keadaan. Sekarang keadaannya aku tau kamu akan bertemu dengan mantanmu, tapi aku juga sudah tau inti dari pertemuan kalian hari ini.. Untuk apa aku cemburu jika kalian bertemu hanya untuk menyelesaikan masalah kalian. "

" Kamu tenang saja, aku masih bisa mengontrol hal ini, tapi jika sikap dia sudah kurang ajar , aku tidak segan segan untuk menghajarnya ."

Aku tersenyum mendengar pernyataan Bagas, dia bahkan bisa bersikap dewasa melihat situasi dulu sebelum bertindak .

" Yaudah yuk kita temui dia " ucap bagas