NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: elis_konkon

Kisah tentang seorang gadis sederhana yang bernama Nada Ayuni. Ia biasa di panggil Nada. Ya,sesuai dengan namanya. Hidupnya bak seperti tangga nada kadang merdu dan kadang sumbang.

Kekurangan pada fisiknya tak membuatnya berkecil hati. Ia selalu menjalani hari-harinya dengan penuh suka cita. Demi sang adik, ia rela membanting tulang menjadi tulang punggung keluarga.

Bekerja serabutan sana sini pun akan di lakoninya. Demi menghasilkan pundi-pundi uang dan juga demi cita-citanya untuk menyekolahkan sang adik, tak ingin adiknya bernasib sama seperti dirinya yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Nada hanya sampai lulus SMA.

Kehidupannya mulai berubah ketika ia mengenal seorang pemuda tampan dari keluarga kaya yang selalu menghina dan merendahkannya yang kerap memanggilnya si gadis pincang.

Dan juga hadirnya seorang pria dewasa yang akan merubah takdir hidupnya.

Akankah takdir cinta Nada akan berakhir indah dan bahagia? yuk kita ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elis_konkon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21.Patah hati

Seusai makan siang bersama, Nada pamit undur diri untuk menemui adiknya, Sekar di kamar belakang.Ya, Sekar tidak mau menempati kamar tamu ia sadar bahwa di rumah itu ia bukanlah siapa-siapa.

tok tok tok

"Sekar–ini kakak,dek!"

ceklek

"Kak Nada!"

Nada masuk ke dalam kamar dengan langkah gontai. Ia bingung harus bagaimana dan apa yang akan ia lakukan ke depannya nanti setelah menjadi seorang istri. Tentu seorang Reynar tak akan pernah tinggal diam saja? laki-laki yang kini telah berstatus sebagai suaminya itu pasti akan menuntut Nada untuk menjadi istri yang sesungguhnya. Bukan berlatar belakang dari sebuah perjanjian awal kesepakatan mereka yang lalu.

"Kak...kak Nada! kakak kenapa malah melamun? apa ada sesuatu yang telah terjadi? kakak tidak apa-apa,kan?"

Sekar menghampiri sang kakak dan meneliti seluruh tubuh Nada sekiranya ada sesuatu yang terluka atau apalah?

"Ahh...Se–sekar, kamu ini apa-apaan sih? kakak tidak kenapa-napa,kok." Nada tersentak kaget ketika merasakan gerakan tangan Sekar yang menyentuh tubuhnya.

"Maaf kak, Sekar hanya khawatir saja sama kakak.Takut terjadi sesuatu yang buruk pada kak Nada?hanya kakak yang Sekar miliki di dunia ini. Sekar takut kehilangan kak Nada." Sekar menatap sendu sang kakak.

Nada membimbing Sekar agar duduk di sampingnya.Mereka kini duduk di tepi ranjang.Nada menatal lekat wajah lugu adik kecilnya.

"Sekar...kakak, mau mengatakan sesuatu pada adek.Tapi, janji jangan protes dulu ya! Nafa menggenggam tangan Sekar.

Menghela nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan. "Dek, sebenarnya tadi pagi sekitar jam 10 an, kakak sudah resmii menikah dengan mas Reynar."

"A–apa kak? kakak tidak sedang nge-prank Sekar kan?"

"Tidak dek, kakak tidak bohong.Sekarang kakak adalah istri sah dari Tuan Reynar Baureksa Lugue. Kakak juga masih belum mempercayai akan apa yang telah terjadi pada diri kakak? tiba-tiba saja mas Reynar telah mempersiapkan semuanya."

Mereka sejenak saling diam, lalu Sekar mengutarakan pertanyaan pada sang kakak.

"Kak, apa kakak akan ikut ke rumah pribadi tuan Reynar?lalu,Sekar bagaimana kak?"

"Itu juga yang jadi pikiran kakak sekarang,dek. Nanti kakak akan bicarakan langsung dengan mas Reynar apakah kamu bisa ikut tinggal di rumahnya. Kamu sabar dulu ya,dek!"

Sekar mengangguk mengerti dan akan sabar menunggu.

"Malam ini kakak akan tidur di mana?memang boleh apa kak Nada tidur di kamar ini sama Sekar?nanti apa tuan Reynar ngak mencari kakak,ya?"

Pertanyaan Sekar sontak membuat Nada tiba-tiba jadi risau.Bagaimana tidak,Nada teringat akan perkataan Reynar yang akan menjadikan Nada istri sesungguhnya dan itu berarti kalau suaminya itu pasti akan... oh, Nada tidak berani membayangkannya.

"Duh, iya ya. bagaimana kalau dia menginginkannya? aku belum siap?"

"Kak, kak Nada...!?"

"Eh...iya dek, apa? tadi kamu bilang apa?"

"kak Nada kenapa sih? itu, nanti apa tuan Reynar tidak mencari kalau kakak tidur di sini?"

Tak ada jawaban dari Nada, ia hanya diam tak tahu harus mengatakan apa lagi.

tok tok tok

"Nona Nada..."

"Ah iya, ada apa?"–Nada

"Nona Nada di panggil Tuan Reynar di kamarnya. Mari nona saya antar!" Pelayan itu mengangguk dan mempersilahkan agar Nada mengikuti langkahnya.

"Baiklah, Sekar...kakak pergi sebentar ya!" Sekar mengangguk lalu menutup pintu kamarnya.

Sampai di depan pintu kamar Reynar, Nada mencoba mengontrol debaran di dadanya yang semakin tak terkendali.

"Maaf nona, saya permisi!" Pelayan itu pun undur diri setelah mengantar Nada.

"Baiklah!"

tok tok tok

"Masuklah!" Terdengar suara Reynar yang menyuruh Nada untuk masuk.

kriett

"A–apa mas Reynar memanggil saya?"

Mendengar perkataan Nada membuat Reynar mengernyitkan kedua alisnya. Kemudian ia beranjak dari duduknya dan melangkah menghampiri sang istri yang mematung di ambang pintu.

"Kenapa malah berdiri saja, aku bilang kan masuk?!" Menarik tangan Nada masuk ke dalam lalu ia beralih menutup dan mengunci pintunya.

ceklek

"Eh, kok di kunci sih mas?" Nada menutup mulutnya karena keceplosan

"Kalau tidak di kunci nanti kalau ada yang masuk dan melihat kita sedang... kamu pasti sudah mengerti kan apa yang ku maksud?"

melangkah kembali dan merengkuh pinggang ramping Nada menggiringnya untuk duduk di tepi ranjang.

Nada tersenyum kikuk ketika tanpa sengaja manik mata mereka saling bertemu pandang. Mata elang milik Reynar yang tengah menatapnya intens sungguh membuat Nada menjadi salah tingkah. Refleks ia menoleh ke arah samping menghindari tatapan sang suami membuat degup jantungnya semakin bertalu-talu.

"Lihatlah ke sini! jangan menghindar, kini aku adalah suamimu!" Menyentuh dagu Nada agar beralih kembali menatap ke arahnya.

"Em..mas, apa saya boleh bertanya sesuatu?"

"Tentu saja boleh, apa yang tidak boleh untuk istri cantikku ini, hmm!?" Meraih kedua tangan Nada lalu mencium lembut punggung tangan sang istri.

Wajah Nada seketika merona karena malu akan perlakuan lembut Reynar membuatnya meleleh seketika. Ada rasa hangat di hatinya.

"Loh kok, malah melamun? tadi kamu mau bertanya tentang apa,sayang?"

Deg

"Sayang? barusan aku tidak salah dengar,kan? dia memanggilku sayang?"

Cup

Sebuah kecupan ringan mendarat di bibir ranum Nada. Membuat gadis itu sontak mengerjapkan mata bulatnya tak menyangka jika Reynar tiba-tiba akan menciumnya.

"Sayang?" Menangkup kedua belah pipi merona sang istri dengan senyum manisnya.

"Oh, iya...maaf, mas!ini soal Sekar. Apa boleh dia ikut tinggal bersama kita, karena hanya dia satu-satunya keluarga yang saya miliki?"

"Tentu saja boleh. Karena Sekar sekarang adalah adikku juga, jadi tentu saja sekarang Sekar telah menjadi tanggung jawabku juga. Kamu tidak usah mengkhawatirkan akan hal itu! Malam ini juga kita akan pulang ke rumahku."

"Benarkah?Mas benar-benar akan menerima Sekar dan mengajaknya tinggal bersama kita?"

Wajah Nada berbinar bahagia karena ia tidak akan berpisah dari sang adik. Reynar tersenyum dan mengangguk.

"Terima kasih ya, Mas! saya akan melakukan apa pun yang Mas minta, Mas Reynar memang sangat baik hati."

"Kalau begitu aku tinggal menunggu imbalannya?" Mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum penuh arti.

"Imbalannya?maksud mas,apa?" Nada masih belum mencerna maksud dan arti dari imbalan yang di inginkan oleh suaminya itu.

"Sudah, tidak usah di pikirkan! nanti kamu juga akan tahu dan mengerti dengan sendirinya!? Ayo, sekarang bersiap-siaplah! Sekar juga!"

Reynar bangkit dan melangkah keluar kamar dengan menggandeng Nada. Sesampainya di lantai bawah Nada beralih menunju ke kamar dirinya dan Sekar. Sedangkan Reynar menunggu di ruang keluarga.

kriett

"Dek...ayo, bersiap-siap! lekas kepak semua pakaian ke dalam tas, kita akan pindah kerumah Mas Reynar!"

Sekar begitu senang dan langsung mengepak semua pakaiannya dan sang kakak ke dalam sebuah tas besar.

"Asyikk, oke kak!"

Di sebuah club malam, seorang pemuda gagah nan tampan tengah larut dalam kegalauannya. Di temani oleh kedua sahabat setianya. Ya, pemuda itu adalah Asen.Seperti biasa, Ardi dan Deni akan dengan setia selalu menemaninya di saat susah dan senang mereka akan selalu saling mendukung satu sama lain.

"Kenapa lagi loe, Sen? tu muka kok suntuk banget, jangan bilang kalau ini karena Nada lagi?"

Ardi melihat sahabatnya itu begitu galau, karena sejak datang Asen sudah memesan dan menenggak langsung minumannya.

"Sialan...dia sekarang sudah menjadi milik om Reynar!" menuangkan kembali minumannya kedalam gelas yang sudah kosong kemudian menenggaknya dalam satu tegukkan hingga tandas.

"Wow...wow...calm down, bro!" Deni merebut gelas dari tangan Asen yang di isi kembali.

"Sudahlah, Sen. Masih banyak cewek yang lain, loe tinggal pilih aja yang elo suka! mereka pasti ngak akan menolak seorang Asen! Lupakan Nada,oke!" Ardi menepuk pundak Asen memberi solusi dan semangat.

"Asal ngomong aja loe pada? memangnya siapa juga yang naksir sama tu cewek."

"Sudahlah Sen, loe ngak usah mengelak terus! kalau suka ya bilang aja, ngak usah gengsi! kita juga ngerti kok, Nada memang cewek spesial. Siapa coba yang ngak tertarik padanya?"–Ardi

"Eh...tunggu-tunggu?tadi loe bilang, Nada udah jadi milik om Reynar?maksud loe apa, Sen?"

Deni mengingat yang tadi Asen ucapkan. Soal Nada dan Reynar.Ia jadi penasaran ingin mengetahuinya juga.

"Iya, cewek itu...si Nada, dia telah berhasil menggoda om gue dan tadi pagi om Reynar telah menikahinya."

Deni dan Ardi terkejut dan tak menyangka jika Reynar akan bergerak cepat dengan langsung menikahi Nada.

"Wah, kalau begitu kalah cepat loe, Sen! sudah, Ikhlaskan saja. Besok juga loe bakal dapat gantinya yang lebih dari Nada!"–Ardi

"Iya, yang sabar ya bro!" Ujar Deni seraya menepuk pundak Asen.

"Apa sih loe berdua, dah di bilang gue ngak suka sama tu cewek, bawel banget sih kalian? sudah...jangan ganggu gue!"

"Yah...dia ngeles terus?padahal naksir tapi, gengsinya di gedein. Sudahlah, terserah elo lah, Sen!"

"By the way, berarti ni malam adalah malam pengantin mereka dong? wow...om Reynar lucky banget ya."

Asen menatap tajam kedua sahabatnya itu yang semakin membuatnya kepanaran.

'Damn–!' Kedua tangan Asen mengepal kuat.

Bersambung

1
Denni Siahaan
semoga aja gak disia siakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!