NovelToon NovelToon
Pernikahan Terpaksa

Pernikahan Terpaksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:26.5k
Nilai: 5
Nama Author: Elok Oren

Yura adalah gadis kecil yang terlahir dari keluarga berada. Bapak Yura bernama Alwi merupakan Kepala Polisi Angkatan Darat yang bertugas di Tanjung Batu-Kepulauan Riau. Dan Ibunya bernama Lili hanya bekerja sebagai IRT. Yura kecil hidup dalam keluarga yang harmonis dan bahagia. Tetapi setelah dewasa, kehidupannya berubah 180° tak seindah masa kecil nya. Semua bermula saat Bapak nya menjodohkannya dengan lelaki pilihan Bapak nya, yang sama sekali tidak ia cintai. Hingga mengakibatkan Yura hidup dalam penderitaan setelah ia menikah. Yura membesarkan keempat anaknya seorang diri dan hidup dalam kesederhanaan, sebab suami pilihan Bapaknya telah berani mengkhianatinya. Kini Yura hanya pasrah kepada takdir yang sudah Tuhan tetapkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elok Oren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22 Lahiran

...***************...

~Seminggu Kemudian~

Seminggu telah berlalu, benar saja Rio telah menceraikan istri keduanya. Dan hal itu pun sudah ia beritahu kepada Yura. Akhirnya setelah sekian lama ia menahan diri untuk tidak menyentuh istri nya pasca menikah, kini Rio sudah meneguk manisnya malam pertama bersama Yura. 

~Masa Kini~

Tok...tok...tok

"Assalamu'alaikum wr.wb." Panggil Rio sambil mengetuk pintu rumahnya. 

Yura yang mendengar ketukan pintu yang keras, lantas ia pun tersadar dari lamunannya, dan segera membukakan pintu untuk suaminya.

"Wa'alaikumussalam wr.wb." Jawab Yura sambil mencium punggung tangan suaminya dengan takzim.

"Sudah pulang dek? Mana Doni?" Pulang-pulang Rio langsung menanyakan keberadaan putra sulungnya bukan bertanya tentang kabar istri dan calon bayi nya. 

"Ada di kamarnya sedang tidur." Yura segera menutup kembali pintu rumahnya dan berjalan menuju kamar putranya untuk melihat apakah Doni sudah bangun atau belum. 

"Jagoan Papi." Ucap Rio sambil menciumi wajah putranya yang sedang tidur nyenyak. 

Yura yang sedari tadi berdiri di dekat pintu kamar Doni, hanya bisa menyaksikan pemandangan sore hari yang hangat antara suami dan anaknya.

"Hoooaaammmm... Papi....." Panggil Doni tersenyum saat melihat Papi nya. 

"Iya sayang." Rio langsung merentangkan tangannya, Doni pun berhambur ke pelukan Papi nya. 

"Papi dalimana, kenapa ndak ikut kelumah tatek dan nenek?" Tanya Doni penasaran karena hanya dia dan mami nya saja yang pergi kerumah kakek dan nenek nya. 

"Papi kerja sayang, cari duit untuk beli susu Abang Doni." Rio mencoba memberikan pengertian kepada anaknya.

"Tapi kenapa Papi malam itu malah sama Mami dan nendang pintu kamal?" Doni bertanya seakan-akan juga mengintrogasi Papi nya. 

"Hemmm.... Itu Papi tidak sengaja waktu jalan nabrak pintu kamar nak." Bohong Rio meyakinkan putranya. 

"Owh iya, Papi kangen nih sama Abang, Abang tidak kangen sama Papi?" Rio mengalihkan pembicaraan agar tidak di introgasi anaknya terus. 

"Kangen dong Papi, kangen Papi pakai anget anget anget." Ucap Doni sambil mengedipkan matanya.

Rio yang melihat tingkah putranya yang menggemaskan itupun langsung mencubit pipi chubby putranya. 

"Aduh.... Tatit Papi." Kesal Doni lalu memasang wajah cemberut. 

"Mami.... Papi jahat Mami, pipi Abang di tubit-tubit Papi." Adu Doni pada Mami nya.

"Sini Mami obati." Tawar Yura yang langsung di iya kan sama Doni. 

"Mana yang sakit sayang?" Tanya Yura sambil pura-pura mencari bagian mana yang sakit di area tubuh putranya. 

"Ini Mami," Doni langsung menunjuk pipi chubby yang habis di cubit oleh Papi nya.

"Ini sayang?" Tunjuk Yura pada pipi Doni. 

Doni hanya menganggukkan kepalanya tanda iya. 

"Bu joba jabu cepat sembuh buhhh." Yura seperti membaca mantra lalu meniup pipi chubby putranya yang katanya sakit.

Seperti mendapat obat yang mujarab, Doni pun langsung merasa bahwa pipi nya telah sembuh. Lalu tersenyum kearah maminya sambil mengucapkan "Telimakasih Mami tantik." Goda Doni. 

"Dasar usil." Yura langsung mencubit pelan hidung putranya.

Doni yang di cubit pun hanya cekikikan saja. 

Malam harinya, selesai menidurkan Doni, Yura kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

Ketika masuk ke kamar, Yura langsung duduk ditepi ranjang. Sementara Rio sedang asik dengan dunia nya sendiri di dunia maya. 

"Bang Rio...." Panggil Yura.

Merasa namanya di panggil, Rio langsung menghentikan aktivitas nya berselancar di dunia maya. 

"Iya, ada apa?" Rio langsung berdiri dan menghampiri Yura. 

"Ada yang mau adek tanyakan ke Abang?" Yura menatap tajam kedua mata tegas suaminya.

"Tanya apa?" Rio balik bertanya kepada Yura dan membalas tatapan tajam Yura. 

"Siapa wanita yang sering Abang bawa kerumah, saat adek pulang kampung ?" Tanpa basa-basi Yura langsung mengintrogasi suaminya. 

"Gak anak, gak mamak, sama aja suka mengintrogasi orang." Kesal Rio dalam hati. 

"Siapa emangnya?" Rio pura-pura tidak tau wanita yang dimaksud Yura. 

"Sudahlah bang, jangan kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tau. Sudah banyak saksi mata yang melihatnya." Jengah Yura mendengar jawaban dari suami nya.

"Ria, dia teman kerja Abang." Beritahu Rio sedikit ketus.

"Kenapa Abang bawa kerumah? Apa tidak bisa ketemuan nya di tempat lain?" Cecar Yura tidak suka. Bukan ia cemburu, tapi Yura sangat menjaga marwah suaminya.

"Sudah bicaranya? Abang mau tidur dulu, besok kerja masuk pagi." Rio langsung mengambil posisi tidur disebelah Yura. 

Yura yang tidak suka dengan sikap suaminya, langsung pindah tidur ke kamar Doni. 

Rio yang melihat hal itu, hanya pura-pura tidur, dan membiarkan istrinya tidur bersama anaknya malam ini.

Tengah malam, Yura merasakan ada yang aneh yang terjadi pada tubuhnya. Ingin membuka mata saja rasanya Yura tidak sanggup. 

"Ya Allah... Apa yang terjadi." Batin Yura. 

Berulang kali Yura mencoba membuka matanya dengan paksa. 

"Sayang..." Panggil Rio dengan nada berat. 

Yura langsung membuka matanya, dilihatnya suaminya yang sudah berkabut gairah.

Rio langsung membawa Yura kedalam kamar mereka, supaya tidak dilihat oleh Doni. 

"Bang...." Bisik Yura. 

Belum saja Yura menyelesaikan ucapannya, Rio langsung menyerbu tubuh Yura. Sudah berhari-hari dia tidak menjamah istrinya, sekarang waktunya ia melampiaskan kerinduannya. 

Skip

(Akhirnya terjadilah sesuatu yang diinginkan Rio saat istrinya hamil besar)

Keesokan paginya, Yura merasakan mulas pada perutnya. Sepertinya ia akan melahirkan. Yura segera membangunkan suaminya. 

"Bang...." Rintih Yura menahan mules pada perutnya. 

"Bang..." Panggil Yura sekali lagi sambil mengguncang badan suaminya. 

Rio yang merasa terganggu tidurnya, akhirnya membuka matanya. 

"Sayang kenapa?" Kaget Rio yang langsung duduk saat melihat kondisi Yura yang sepertinya sedang menahan sakit.

"Sa...kit bang." Adu Yura, tanpa terasa air matanya luruh. 

"Dek, sepertinya anak kita akan lahir. Ayok kita ke rumah sakit." Ajak Rio kemudian membopong istrinya. 

"Papi, Mami kenapa?" Tanya Doni khawatir saat melihat Papi nya sedang membopong Maminya.

"Mami mau melahirkan nak. Kita antar Mami kerumah sakit ya." Beritahu Rio sambil mengajak putranya untuk pergi ke rumah sakit. 

"Baik Papi." Patuh Doni yang sudah tidak sabar menyambut adik bayinya.

Sesampai dirumah sakit, Yura langsung dibawa ke ruangan bersalin. Tidak butuh waktu lama, akhirnya Yura melahirkan dengan selamat.

"Selamat ya Pak, Bu, bayinya perempuan." Ucap dokter Leo memberikan selamat kepada Rio dan Yura.

"Alhamdulillah, terimakasih dok." Ucap tulus Rio. 

Rio segera menggendong putrinya yang sudah dibersihkan oleh perawat, lalu mengadzani bayi mungil nya tersebut. 

Selesai mengadzani, Rio memberikan putrinya kepada Yura agar bisa IMD (Inisiasi Menyusu Dini). Yura menyambut putrinya dengan senang hati.

"Mi, lihatlah putri kita, sangat cantik mirip mami nya." Puji Rio yang memang benar adanya, lalu memperlihatkan putri mungil nya pada Yura.

Yura hanya tersenyum mendengar pujian dari suaminya.

"Bawa sini pi, pelan-pelan." Pinta Yura.

"Iya Mi," lantas Rio langsung memberikan putrinya pada istrinya.

"Anak Mami cantik," gemas Yura lalu menciumi putrinya itu.

Bayi Yura tersenyum seperti paham dengan pujian mami nya.

"Lihat Pi, anak kita tersenyum." Yura memberitahu suaminya.

Rio pun ikutan tersenyum melihat putri nya tersenyum saat di puji istrinya.

"Papi sudah mempersiapkan nama putri kita?" Tanya Yura pada suaminya.

"Sudah Mi. Papi beri namanya Putri Maharani." Sebut Rio, lalu mencium kening putrinya.

Sekali lagi, putri Yura dan Rio tersenyum saat mendengar nama yang disematkan Papi nya untuknya. Yura dan Rio juga ikut tersenyum melihat putri mereka yang seakan sudah mengerti apa yang mereka bicarakan.

Seperti itulah rumah tangga Rio dan Yura jika dilihat dari luar, tampak seperti keluarga yang harmonis. Tetapi jika dilihat lebih dalam, maka akan terlihat tak ada cinta diantara mereka. 

Jangan lupa ya pembaca setia yang saya cintai, untuk meninggalkan jejak komentarnya, like, subscribe, vote, serta tolong membacanya jangan di skip yaa… 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Terimakasih banyak atas dukungan pembaca dan teman-teman selama ini, dan mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan, kesamaan nama tokoh, tempat dan latar. ❤️❤️❤️

...***************...

1
Miyatun Nasa
gk bisa berkata apa-apa aku
sampai g tahu mau komen apa
Miyatun Nasa
bagus Ratih
Miyatun Nasa
tuh kan bener , Alwi di salahkan
Miyatun Nasa
aku pikir tadinya km pria yang baik Rio , menikah walaupun terpaksa lalu berhasil mendapatkan cinta
ternyata tidak sesuai.
kalo seperti ini pasti nanti ada yang akan menyalahkan Alwi
padahal niat Alwi baik untuk anaknya
tidak rela aku Alwi di salah salahkan
Miyatun Nasa
kok gini jadinya
Miyatun Nasa
padahal aku kira kisah ini menceritakan bahwa pilihan orang tua tetap yang terbaik
Miyatun Nasa
kok sifat Rio seperti itu??
Miyatun Nasa
Jangan sampai nanti Alwi bilang menyesal setelah menjodohkan Yura dgn Rio ya Thor
aku gak mau
buat Rio dan Yura bisa bangkit
Miyatun Nasa
jangan sampai ada kisah balikan sama mantan ya Thor
Miyatun Nasa
singkat 2 ya thor
Miyatun Nasa
perjuangan wanita melahirkan benar-benar dgn taruhan nyawa
karena itu berbaktilah pada ibumu
Miyatun Nasa
cepet banget
Miyatun Nasa
pikiranmu gak normal kali ya
Miyatun Nasa
tuh kan otornya masih bocil 😜😜
makanya gak berani 😀😀😀
Miyatun Nasa
padahal enak Lo yuu😜😜
Miyatun Nasa
dosa kamu yur
Elok Oren
oke, terimakasih Mak atas masukkannya 🤗😘
Elok Oren
ingus yang paling berkesan, apalagi kalau membentuk angka 11 atau menggelembung seperti balon 🤭🤣🤣🤣
Elok Oren
owhhh itu ya jawabannya kalau dilamar orang. oke, tak coba nanti kalau ada pangeran yang melamarku 🤭😁
Elok Oren
hehehe iya ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!