Berpisah Karena Mandul

⚠PLEASE ! JANGAN BOOMLIKE UNTUK SESAMA AUTHOR SALING MENGHARGAI. KALAU MEMANG TAK INGIN BACA LEBIH BAIK LIKE 1-2 BAB SAJA SEHARI. KARENA BOOMLIKE ITU DIANGGAP CURANG OLEH SISTEM. TERIMA KASIH. 🙏🙏

Beauty merebahkan tubuh lelahnya pada ranjang kingsize di kamar tidurnya bersama suaminya Cleo. Fikirannya masih terngiang akan semua yang terjadi di meja makan barusan.

Bahkan bayangan suaminya yang tengah bercumbu dengan wanita lain pun terpatri jelas dalam ingatannya.

Tanpa terasa buliran air asin itu kembali merembes membasahi wajah cantiknya. Ia menangis dalam diam.

"Apakah *aku ini sangat bod*h ? Jelas-jelas mas Cleo bermain di depan mataku, entah mengapa aku masih mencintainya? tapi aku tidak bisa untuk dimadu*."

Ceklek !

Terdengar suara pintu berderit karena dibuka. Diiringi derap langkah seseorang yang berjalan secara perlahan memasuki ruangan itu.

Dengan terburu-buru Beauty menghapus sisa air matanya. Dan menarik selimut hingga batas tengkuknya untuk berpura-pura tertidur. Lalu ia membalikan badan menghadap jendela yang ada disamping ranjang.

"Bee...aku...aku ingin menjelaskan sesuatu padamu, sebelumnya aku meminta maaf padamu," ucap Cleo pelan.

Pria itu duduk bersebrangan dengan istrinya sambil memandangi punggung istrinya dari belakang. Sedangkan Beauty kembali menumpahkan cairan bening dari kedua sudut matanya.

"Maafkan aku Bee, ini soal tanda yang ada ditengkukku. Aku_"

Tiba-tiba Beauty berbalik dan menghadap langsung ke wajah tampan suaminya.

"Sudah berapa lama kalian berhubungan mas ?" tanyanya parau.

Cleo pun terbelalak. Apakah selama ini istrinya sudah mengetahui perselingkuhan yang tengah ia rajut bersama sekretaris kecilnya?

"Jadi....jadi kamu sudah mengetahuinya Bee ?!" tanya Cleo tak percaya.

Kini wanita berlesung pipi itu merubah posisi berbaringnya ke posisi semula membelakangi suaminya Cleo.

"Bahkan aku pernah melihat dengan mata kepalaku sendiri mas, dimana adegan kalian tengah berpagutan dengan panas diatas sofa," balas Beauty sambil tersenyum getir.

Bagaimana bisa ? Dan kapan itu terjadi ? Perasaan selama ini ia selalu mengunci pintu ruangannya jika sedang dinas bersama sekretaris kecilnya itu.

"Maaf Bee, kurang lebih sudah 5 bulan yang lalu kami mulai melakukannya."

Karena sudah kepalang basah dengan gamblang Cleo mulai mengakui perbuatannya kepada istrinya.

Hati Beauty kembali teriris sembilu. Selama itu ia tak pernah menaruh curiga apapun terhadap suami maupun sekretaris kecilnya itu.

Pernah kala itu, ia mendapati kemeja sekretaris kecil suaminya itu terbuka menampakan gundukan kembar miliknya terlihat.

Sebagai sesama wanita ia menegur gadis bawahan suaminya itu, namun gadis itu berdalih karena kancing bajunya hilang.

Pernah pula mendapati gadis itu memakai rok spannya terbalik. Yang harusnya resleting itu posisinya berada di belakang tapi gadis itu justru mengubah posisinya menjadi didepan dengan alasan ganti gaya.

Hah ! rasanya selama ini ia memang benar-benar merasa sangat bod*h menjadi seorang istri tak mampu memahami gelagat aneh dri suaminya sendiri bersama sekretaris kecilnya itu.

Bahkan mereka sering keluar kota bersama dengan dalih bertemu dengan klien hingga berhari-hari. Tak hayal mereka pasti sering menghabiskan malam yang panjang selama berada diluar kota.

"Apakah gadis itu sudah hamil ?" lagi-lagi hatinya merasa teriris mendengar ucapannya sendiri.

Istri mana yang hatinya tak hancur, jika tahu benih suaminya bersemayam dirahim wanita lain.

"Benar, Tere sudah hamil bahkan usia kandungannya kini sudah memasuki 2 bulan," ucap Cleo dengan gamblang.

Pria 28 tahun itu tidak menyadari bahwa kejujurannya itu justru menyayat hati wanita lain yang tak lain istri sahnya.

Air mata Beauty tak mampu lagi ia bendung.

Wanita berlesung pipi itu pun semakin terisak. Ia mencengkram kuat-kuat ujung selimut yang ia genggam untuk menyalurkan rasa sakit hati yang tengah ia rasakan.

"Lalu bagaimana sikapmu mas? apakah kamu akan menjadikan dirinya mainan saja setelah mengetahui gadis itu telah mengandung anakmu ?" tanya Beauty lirih.

"Aku akan bertanggung jawab dengan menikahinya."

"Apakah mas Cleo mencintai gadis itu ?" tanya Beauty lagi.

Pria tampan itu sejenak terdiam, ia seperti tengah meragu atas apa yang ingin ia ucapkan.

"Aku tak yakin aku mencintainya atau tidak Bee, karena kami begitu saja melakukannya. Apalagi sekarang gadis itu telah mengandung darah dagingku, aku tak bisa mengabaikannya begitu saja," terang Cleo sambil menunduk.

"Kalau mas tidak mencintainya, kenapa mas malah membuatnya hamil ?!" geram Beauty berusaha mengontrol suara dan emosinya agar tidak terlampau tinggi.

Bagaimana bisa manusia bersatu tanpa ada rasa diantara mereka ? Meski itu bisa saja terjadi. Tapi untuk bisa bersentuhan itu butuh adanya rasa ketertarikan satu sama lain seperti halnya dengan magnet.

"Aku mengaku salah Bee, maafkan aku. Aku sudah mengkhianati ikatan suci pernikahan kita. Tapi kamu tahu sendiri, kita sudah menikah selama 3 tahun lebih. Dan selama itu pula kamu belum juga hamil, mama selalu mendesakku untuk menceraikanmu dan menikah dengan wanita yang subur pilihan mama."

"Tadinya aku berfikir hanya ingin meminjam rahimnya untuk kita, tapi semakin kesini aku merasa kasihan terhadapnya. Ternyata dia itu gadis yatim piatu. Dan aku merasa, aku harus melindunginya," imbuhnya lagi.

"Bagaimana bisa kamu mengasihi wanita lain mas? Lalu bagaimana dengan perasaanku apakah kamu juga pernah memikirkannya?"

"Selama ini aku sudah berusaha mempertahankan rumah tangga kita mas, mas tidak pernah tahu dengan apa yang sudah aku lewati."

Wanita berlesung pipi itu mulai bangun dari tidurnya. Lalu mengarahkan sorot mata tajam ke arah suaminya.

"Mas bilang, mas menghamili gadis itu untuk kita? Bukan ! Itu hanya untuk diri mas. Jika mas ingin melakukannya harusnya mas minta persetujuanku terlebih dahulu. Bukan seperti ini mas." ungkap Beauty dengan cucuran air mata.

"Bee..maafkan aku, bukan maksudku seperti ini. Aku hanya tak ingin mendengar cibiran orang-orang yang sudah mengatakan kamu mand*l seperti yang sudah-sudah."

"Tapi anak itu bukan anak kita mas, tapi anak mas Cleo bersama gadis itu! Bagaimana mas bisa mengeklaim kalau itu anak kita ?"

"Dan untuk menjadi mand*l itu juga bukan sebuah pilihanku mas, tapi dari yang sudah menetapkan. Kalau pun ada option, aku ingin jadi wanita sempurna. Bisa mengandung dan melahirkan, aku ingin mas ! aku ingin !" histeris Beauty sambil terus terisak.

"Bee....maafkan aku Bee, mas tetap mencintaimu. Kamu tetap jadi istri pertama mas. Mas akan berusaha adil kepada kalian," bujuk Cleo sambil meraih jemari Beauty sambil menggenggamnya.

Namun wanita berlesung pipi itu menghempaskan genggaman suaminya itu hingga terlepas.

"Jangan sentuh aku mas, sedangkan jemarimu itu sudah kamu pergunakan untuk menyentuh milik wanita lain!" tolak Beauty dengan tegas.

Hatinya kembali teriris jika teringat percumbuan panas yang sudah suaminya Cleo dan sekretaris kecilnya itu lakukan.

"Aku menghargai keputusanmu untuk mempertanggung jawabkan perbuatanmu mas, tapi apa mas lupa? komitmen kita dulu sebelum menikah?"

Cleo hanya terdiam. Pria tampan itu tampak mengingat-ingat kembali komitmen apa yang pernah mereka buat dulu sebelum menikah. Seakan ia telah melupakannya.

"Aku sudah pernah menegaskan padamu dulu mas, aku akan mengikuti kemana pun kamu melangkah. Tapi 1 hal yang tidak bisa aku lakukan."

Wanita berlesung pipi itu menjeda ucapannya kembali. Air mata yang tadi tampak mengalir deras kini sudah mengering meski wajahnya masih memerah akibat terlalu banyak mengeluarkan air mata.

"Aku tidak bisa untuk di madu, jadi ceraikan aku !"

Mohon dukungannya ya kaka readers untuk karya kedua author amatir ini

Dengan tinggalkan like, koment, gift maupun vote

Biar authornya makin semangat up nya..

Terimakasih.. 🙏

Selamat membaca_ 😘😘