"Kita ini Kaka beradik, Boy. jadi kamu tidak boleh mencintaiku!" Aya.
"Kita Kaka adik hanya dalam kartu keluarga. tapi kenyataanya kita tidak ada hubungan darah. jadi Aku bisa menikahi kamu!" Boy.
Boy dan Aya memiliki hubungan yang rumit. papah mereka punya istri dua. Boy anak dari istri kedua sedang Aya anak dari istri pertama. tapi Aya bukan anak kandung, melainkan anak adopsi.
Boy dan Aya sedari kecil selalu bersama. sampai akhirnya Boy punya rasa nyaman dan cinta pada Aya. sayangnya cinta Boy di tolak Aya karena Aya tidak mau membuat keributan di dalam keluarganya. Bagai mana kisah cinta mereka. yuk lanjut baca aja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Beli Oleh Oleh
Pagi hari Boy mau pergi ke supermaket untuk belanja oleh oleh untuk di bawa ke Belanda. Boy mengajak Aya dan Ayu. Keduanya pun mau.
Ketiganya langsung naik mobil. Boy membawa mobilnya menuju mall. Aya duduk di depan di samping Boy. Sedang Ayu duduk di belakang.
"Dek, besok kalau libur sekolah main ke Belanda ya."
"Iya kalau boleh sama Papah dan Mamih. Kan mereka selalu sibuk terus."
"Kan bisa sama Kak Aya. Iya kan Ya."
Aya mengangguk pelan.
"Ya sudah, besok kalau libur sekolah Ayu bilang ke Mamih sama Papih deh."
"Bagus."
Sampai di Mall ketiganya langsung masuk dan menuju supermarket. Boy mengambil troli dan mendorongnya.
Boy memilih seperti Mie dan lainya. Ayu pergi mencari coklat. Saat Aya mau ikut Ayu, Boy melarangnya.
"Di sini saja. Temani aku pilih."
Aya menurut dan tetap menemani Boy. Aya membantu mengambil yang di butuhkan Boy.
Boy memeluk pinggang Aya yang sedang memilih.
"Boy jangan gini ah," sambil Aya melepaskan tangan Boy di pinggangnya.
"Kenapa memangnya."
"Takut ada yg lihat. Ngga enak."
"Kan ngga ada yang kenal."
"Tapi ngga enak."
"Kita nonton yuk."
"Ayu gimana?"
"Gimana ya."
"Tau," sambil mengangkat kedua bahunya Aya menjawab.
"Ayu aku antar pulang aja, gimana?"
"Jangan ah. Sudah kamu kan mau pergi nanti malam. Habis belanja pulang aja. Kamu harus istirahat."
"Kita bakalan lama loh ngga ketemu."
"Ya mau gimana lagi. Orang kamu mau pergi nanti malam."
"Apa aku perginya besok aja yah?"
"Jangan dong. Kan sudah beli tiket. Sayang kalau sampai hangus."
"Tapi aku masih ingin sama kamu."
"Besok kalau Ayu libur sekolah, aku akan ke Belanda."
"Serius ya."
"Iya."
Boy dan Aya lanjut memilih barang yang di beli. Setelah troli penuh, Boy membawanya ke kasir. Ayu dan Aya pergi dulu untuk membeli es krim di depan supermarket.
Setelah selesai belanja mereka pulang ke rumah. sampai di rumah, Boy mengajak Aya membantu merapikan oleh oleh ke dalam koper.
Ayu masuk ke kamarnya untuk memberikan makanan yang di belinya ke Oma.
Di kamar Boy mengambil koper lalu membukanya.
Aya dan Boy menata satu persatu. keduanya duduk bersebelahan. Lalu Boy yang iseng mencium pipi Aya.
Cup...
"Ih Boy. iseng ih."
Aya sambil melotot ke Boy. Boy bukanya takut justru mencium bibir Aya sekilas.
"Boy...."
Wajah Aya langsung merah karena Boy justru mencium bibirnya.
"Kenapa memangnya. Kan cium pacar sendiri," sambil mencubit pipi Aya pelan karena gemas pipinya merah.
"Takut ada yang lihat Boy."
Aya lalu pindah duduk. Aya rupanya tidak takut ada yang lihat, itu hanya alasannya saja. Tapi karena Aya merasa jantungnya berdetak kencang dan merasa gimana gitu.
Aya lanjut menata oleh oleh di koper. Tangan Boy jahil lagi. Boy selalu memegang tangan Aya.
"Boy aku pergi nih kalau kamu terus iseng," Aya sudah mau bangun dari duduknya.
"Iya ngga lagi. Sudah duduk ya."
"Awas aja kalau iseng lagi aku ngga mau bantuin kamu."
"Iya iya."
Karena Boy ngga iseng lagi, koper pun sudah selesai di tatap. Aya mau keluar dari kamar Boy. Tapi Boy menahannya. Boy memeluk pinggang Aya. Dan keduanya saling hadap.
"Aku pasti akan merindukan kamu."
"Kalau aku ngga."
"Oh gitu. Jadi kamu ngga akan kangen aku. Baik, aku ngga akan kangen kamu juga."
Keduanya lalu tersenyum. Boy dengan pelan mendekatkan bibirnya ke bibir Aya. Keduanya berciuman penuh cinta.
Mamih dan Papih sudah pulang. Mamih bertanya pada Mba di mana Boy. Dan mba bilang Boy di kamarnya.
"Pih, Mamih ke kamar Boy dulu."
"Iya."
Mamih berjalan menuju kamar Boy yang ada di lantai dua.
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih..
Maaf hp LG eror, jd kmrn ngga up