Saffana gadis 23 tahun yang sering di gunjing, di hina, di pojokkan, di anggap wanita tidak benar oleh tantenya sendiri bernama Rachel yang memiliki putra bernama Aksa yang taat agama dan sering di bandingkan dengan Saffana.
Malam di hari proses lamaran Aksa putra pertama Rachel dengan wanita pilihan Rachel. Saffana sakit hati dengan perkataan Rachel yang juga mengutuk dirinya dengan kata-kata pedas yang membuat kesabaran Saffana habis. Gadis itu nekat bertindak gegabah dengan menjebak Aksa. Agar-agar orang-orang memberikan makian dan hinaan seperti apa yang dirasakannya yang sering dilontarkan oleh mulut ibu Aksa kepadanya.
Saffana dan Aksa ditemukan di dalam kamar berduaan dengan hasil jebakan Saffana. Yang membuat orang-orang schok. Mungkin apa yang diinginkan Saffana terbalas dengan sakit hati dari Rachel.
Tetapi Saffana berpikir semuanya akan selesai saat itu juga. Ternyata tidak Saffana justru terjebak dalam pernikahan akibat jebakan yang di lakukannya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11. Terjebak pernikahan.
Di ruang tamu mereka semua berkumpul yang juga ada Saffana di sana, Aksa dan keluarga inti lainnya.
"Bagaimana Shofia apa Dokternya sudah datang?" tanya Eyang.
"Dokter! untuk apa?" tanya Saffana.
"Kamu harus di periksa Saffana. Bunda berharap Aksa tidak melakukan hal yang lebih kepada kamu. Tidak mengambil kehormatan kamu. Bunda berharap kamu masih selamat," ucap Shofia dengan wajah sedihnya.
Aksa diam saja yang berada di situasi itu. Karena memang dia merasa tidak melakukan hal macam-macam pada Saffana.
"Tidak apa-apa, jika aku di periksa. Lagi pula aku juga tidak menginginkan hal yang lebih. Tadi malam sudah cukup. Yang penting orang-orang tahu bagaimana kelakuan putra dari tante Rachel dan Tante Rachel yang juga mendapatkan cemoohan," batin Saffana berusaha untuk tenang.
"Iya Saffana dan semoga saja Aksa hanya coba-coba saja terhadap kamu dan tidak sampai melakukan hal itu," sahut Rina
"Ayo Saffana kita langsung saja bertemu dengan dokternya. Kamu harus secepatnya di periksa," ucap Shofia.
"Iya bunda!" sahut Saffana yang berusaha untuk tenang dengan menarik nafasnya.
*********
Akhirnya Saffana melakukan pemeriksaan dengan Dokter wanita yang sudah berada di kamarnya. Saffana terlihat sedikit gugup dengan Dokter tersebut yang memeriksa di bagian bawah intinya. Saffana memang tidak kenapa-kenapa. Dia juga yang tahu apa yang terjadi.
"Kamu santai saja, semuanya baik-baik aja dan tidak akan ada yang sakit," ucap Dokter tersebut. Saffana mengangguk kepalanya yang berusaha untuk tenang dan Dokter melanjutkan kembali pemeriksaan pada Saffana.
Akhirnya pemeriksaan itu selesai. Dokter keluar terlebih dahulu memberitahu hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan dan kemudian Saffana yang menyusul.
"Makasih Dokter untuk bantuannya," ucap Shofia.
"Sama-sama Bu. Ya sudah kalau begitu saya permisi dulu!" ucap Dokter tersebut pamit.
Shofia menganggukkan kepalanya dan tidak lama Saffana yang keluar dari kamar tersebut dan Shofia yang langsung memeluknya.
"Alhamdulillah Saffana kamu tidak sampai di apa-apai oleh Aksa. Alhamdulillah kondisi kamu baik-baik saja dan kehormatan kamu masih terjaga," ucap Shofia merasa lega.
Saffana hanya diam di pelukan Shofia dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Tujuan utama sudah tercapai dan itu sudah cukup bagi Saffana tanpa harus berharap yang lain.
*******
Aksa, Saffana, Eyang sari, Shofia, David, Rachel, Rani, adam yang mengobrol di ruang tamu.
"Alhamdulillah. Jika apa yang terjadi malam itu tidak menghancurkan masa depan Saffana," ucap Eyang lega.
"Aku memang tidak melakukan apa-apa kepadanya. Jadi bagaimana mungkin dia sampai kenapa-kenapa," batin Aksa.
"Syukurlah jika Aksa tidak sampai melakukan hal yang lebih jauh. Jika tidak Aksa pasti akan mendapat masalah besar dari mama," batin Rachel dengan lega.
"Dan Saffana. Jadi di tengah pergaulannya, Saffana masih Virgin," Rachel yang sempat berpikir buruk pada Saffana ternyata tertampar dengan pernyataan dari Dokter. Jika Saffana tidak seburuk yang di pikirannya.
"Tapi walau Saffana tidak rusak akibat perbuatan Aksa. Tetapi Aksa sudah menyentuh Saffana. Aksa tidak bisa lolos begitu saja," sahut David.
"Maksud mas David apa?" tanya Rachel.
"Aksa harus menikah dengan Saffana!" jawab David yang membuat Saffana kaget dengan mata yang melotot. Rachel juga kaget mendengar pernyataan serius dari sang kakak.
"Mas! apa-apaan mas. Kenapa menyuruh Aksa menikahi Saffana dan sementara Saffana tidak kenapa-kenapa," sahut Rachel yang pasti tidak setuju.
"Jika sampai Saffana rusak. Maka aku akan membunuh Aksa," sahut David meninggikan suaranya.
"Aksa sudah masuk kekamar seorang wanita dan menyentuh wanita yang sedang tertidur. Kamu pikir hanya karena kerusakan perawan. Maka tidak terjadi apa-apa. Aksa menyentuh Saffana dan harus bertanggung jawab pada Saffana," tegas David.
"Aku setuju dengan mas David. Lagi pula kita semua bisa melihat tanda dari tubuh Saffana. Jika Aksa menyentuh Saffana dan walau tidak sampai rusak, tetapi apapun itu Aksa sudah mengambil kesempatan dalam kesempitan," sahut Rani.
"Tapi tidak harus sampai menikah," sahut Rachel
"Jadi menurut kamu Aksa lepas tanggung jawab begitu. Lalu jika ada laki-laki yang dekat dengan Saffana dan mendengar semua ini. Apa kamu pikir dia akan menerima Saffana!" sahut David.
"Jadi Saffana dan Aksa akan menikah," tegas David. Saffana yang benar-benar kaget dengan pernyataan David.
"Aku setuju dengan pernikahan itu," sahut Aksa yang sekali bicara langsung setuju tanpa protes.
Saffana semakin terkejut mendengar persetujuan Aksa yang sama sekali tida pernah di sangka-sangka. Mata gadis itu melotot, menatap Aksa dan Aksa juga melihat wajah gadis yang selalu menghindari tatapan di antara mereka.
"Aku akan bertanggung jawab dengan apa yang aku lakukan," lanjut Aksa.
"Tidak! Apa-apaan semua ini? Aku tidak harus menikah dengan dia, bukan ini yang aku inginkan, kenapa bisa semakin jauh seperti ini?" batin Saffana dengan wajah paniknya dan gelisah.
"Tapi Aksa...."
"Rachel kamu tidak harus menghentikan Akas. Kita harus bersyukur dia mau bertanggung jawab, walau Saffana tidak sampai rusak," sahut Adam yang juga setuju dengan pernikahan.
"Mereka berdua saudara sepupu. Bagaimana mungkin mereka menikah," ucap Rachel yang mencari alasan.
"Saffana dan Aksa tidak ada ikatan darah. Saffana bukan putri kandung kami dan tidak ada halangan untuk pernikahan itu," sahut David.
"Astaga bagaimana ini? Aku tidak mungkin menikah dengan dia? Apa yang harus aku lakukan!" batin Saffana yang semakin panik. Namun dia tidak bisa protes. Karena takut ketahuan. Tingkah Saffana benar-benar mencuri perhatian Aksa.
"Kau akan terjebak Saffana dengan apa yang kau lakukan sendiri. Aku sudah memberi kamu ingat dan kita lihat apa kamu bertahan dengan kebohongan yang kamu lakukan," batin Aksa yang ternyata menguji Saffana.
"Baiklah saya juga setuju dengan pernikahan Aksa dan Saffana. Mereka akan menikah. Karena kejadian ini dan tidak ada yang bisa protes dan ini semua untuk menjaga nama dan juga kehormatan Saffana terlebih lagi untuk menjaga kehormatan keluarga ini!" tegas Eyang.
"Jadi semua sudah diputuskan dan Aksa juga sudah setuju untuk pernikahan ini. Jadi tidak ada yang bisa membantah atau mencari alasan termasuk kamu Rachel. Kamu harus memberikan putramu kesempatan untuk bertanggung jawab," tegas David.
Namun bukan hanya Rachel yang panik dan tidak setuju melainkan Saffana dan juga sejak tadi sangat gelisah.
"Aku sebenarnya sangat berat, membiarkan Saffana menikah dengan Aksa yang mana Saffana akan masuk ke dalam kehidupan keluarga Aksa dan aku tidak bisa menjamin kebahagiaan putriku nanti," batin Shofia dengan wajah sedihnya yang berpikiran hal lebih jauh.
*********
Saffana memasuki kamar dengan duduk di pinggir ranjang dengan wajah panik dan gelisah yang terpancar.
"Bagaimana ini?"
"Aku tidak mungkin menikah dengan dia dan kenapa dia setuju menikah denganku?"
"Tapi aku juga tidak bisa berbuat apa-apa. Jika aku menolak, sama saja aku akan bunuh diri dan dia orang akan tahu jika aku yang memang menjebak Aksa dan aku akan mendapatkan masalah besar dengan hal nekat yang aku lakukan," gumam Saffana.
"Aku tidak menginginkan semua ini. Aku hanya menginginkan tante Rachel merasakan apa yang di rasakan Bunda. Aku hanya ingin membalas sakit hati ku dan bukan ini,"
"Aku sekarang terjebak dengan perangkap yang aku lakukan sendiri, arghhhh sial," Saffana terus bergerutu dengan memijat kepalanya yang semakin berat. Karena masalah yang di dapatkannya.
Bersambung
makasih banyak ❤️❤️😘😘
ish ish ish semoga saja setelah sampai ditanah suci ,Saffana mendapatkan jalan yg terbaik untuk RT nya
kalau AQ berharap semoga Saffana n Aksa bisa bersatu lagi😘
tetap semangat berkarya kak 👍👍🥰🥰💪💪
Tu kan, Saffana sangat kecewa sama kamu
Minta maaf perlahan lahan
gak usah maksa
Saffana bukan lagi istrimu karena kamu sudah menjatuhkan 2 talak
tetap semangat berkarya kak 👍👍❤️❤️
Menyesal pun terlambat
Saffana udah pergi
ingat baik2 apa yg kamu ucapkan
kamu akan menyesal sampai kapanpun
Dan Saffana sudah sangat jauh darimu
Aksa sangat mengecewakan 🤬🤬