Sebuah obsesi gila menghampiri gadis bernama LA KAYYA MADELINE yang di incar oleh seorang pria bernama THEINE JAZZ DA VENNA seorang yang di bicarakan memiliki penyimpanan sexual karena tidak pernah terlihat berkencan dengan wanita manapun.
Theine yang datang dan memaksa nya untuk tinggal bersama membuat nya memberontak dan membenci pria itu.
Hingga pada sebuah kesempatan ia mengetahui pria itu lebih jauh dan memberikannya fakta yang memporak-porandakan hatinya.
"Aku menunggu mu selama 10 tahun Kayya."
"Jika ada manusia yang ku puja, maka hanya dirimu. Kayya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aydiary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Perjanjian.
Happy reading~
Malam malam setelah percakapan kemarin, Jazz tidak pernah lagi merasa senang. Ia selalu di bayang bayangi oleh banyak hal yang mengganggunya. Termasuk orang tuanya, dan kesepakatan yang sialnya begitu ia sesali.
Kayya nampak terlihat biasa saja, wanita itu selalu menampilkan raut wajah bahagia khasnya yang begitu Jazz nikmati. Seakan semua kekhawatirannya lenyap begitu saja. Saat ini keduanya nampak tengah menikmati waktu berdua di ruang keluarga. Setelah kepergian Rosa yang mendadak membuat Kayya entah mengapa begitu lega. Rosa berpamitan kepadanya, namun ia di titipkan sebuah surat yang Rosa katakan untuk tidak menunjukannya kepada suaminya.
Kayya hanya diam, surat itu kini ia simpan rapih. Menunggu sesuai arahan pembuat agar dibuka kala ia sudah mulai ragu kepada suaminya. Sejenak, perkataan itu jelas mengganggunya, apa yang Rosa sampaikan berusaha Kayya hiraukan karena ia sudah merasa bahwa Rosa berbeda. Namun, sebagai seseorang yang sangat pemikir Kayya jelas terganggu dengan puzzle puzzle yang Rosa katakan.
He's not love you.
Apa maksud dari kata kata tersebut? Apakah Rosa memang sengaja memancing agar ia curiga dan berprasangka buruk kepada suaminya? Ia jelas lebih mempercayai suaminya. Setelah insiden obat perangsang itu membuat kepercayaannya perlahan lahan menipis.
Jazz nampak memperhatikan Kayya yang tengah melamun. Perlahan bahu itu ia tepuk untuk menyadarkan Kayya. Terlihat Kayya kaget padahal itu hanya tepukan pelan.
"Sayang, kenapa melamun?" Tanya Jazz.
Kayya menghela nafas kecil, "Tidak kak, eum aku mengantuk. Ayo tidur!" Seruan ajakan itu membuat Jazz segera menggendong Kayya. Kayya nampak menikmati, mengalungkan tangannya di leher suaminya dan beberapa kali memberi kecupan manis.
Pemandangan itu jelas membuat para maid dan pekerja lain disana terhibur dan menunduk malu. Istri kecil tuan mereka benar benar menggemaskan, perpaduan yang serasi. Mereka berharap semoga keduanya selalu bahagia dan segera di berkahi buah hati yang pasti akan meramaikan suasana mansion ini.
Setelah sampai di kamar, Kayya di rebahkan di atas kasur dengan perlahan. Saat akan beranjak, Kayya justru menahan suaminya. Akhir akhir ini ia begitu merindukan suaminya karena selalu lembur dan terkadang pulang pagi. Kayya juga selalu cemas akhir akhir ini, apalagi ia seperti di awasi. Entah mengapa ia tidak nyaman di kamar ini jika suaminya tidak ada.
Jazz memandang wajah Kayya , wajah kemerahan itu selalu membuat nya jatuh berkali-kali. Sejenak ia melupakan perihal kekhawatiran dan batasan yang sudah ia janjikan. Usapan halus Kayya benar benar menghipnotis nya, perlahan lahan netra mereka bertemu. Kayya menarik perlahan wajah suaminya, berusaha mendekatkan wajah mereka namun suaminya menahannya.
"Sayang, aku pergi mandi dulu ya?" Kayya mendesah kecewa, selalu saja seperti ini. Sejak kejadian obat perangsang itu entah kenapa ia seperti merasa di acuhkan oleh suaminya. Apakah ucapan Rosa itu benar? Kayya menggeleng tidak percaya.
Kayya tetap menahan suaminya, ia bangkit perlahan dengan tumpuan pada lututnya. Kayya menawan wajah suaminya. Kemudian kecupan singkat mampir membuat Jazz siaga. Ia pikir hanya kecupan karena itu ia biarkan, namun sebuah lumatan Kayya berikan. Kayya memulai lebih dulu permainan yang seharusnya tidak mereka lakukan. Dan sebenarnya ini sudah melewati batasan, Jazz melanggar. Pria itupun tidak bisa berbuat apa apa ketika bibir Kayya menawannya.
Sejak kapan Kayya mahir berciuman seperti ini? Jazz merasa bangga, sejenak ia terlena. Membuat Kayya tersenyum di sela sela cumbuan mereka. Melupakan bahwa netra segelap malam dengan tatapan tajam kini tengah mengawasi aktifitas mereka.
Kayya menurunkan ciumannya ke leher suaminya, memberi tanda cinta membuat Jazz siaga. Setelah selesai dan kesadarannya kembali, Jazz dengan cepat menghentikan aktifitas mereka. Kayya juga nampak sudah sayu dan benar, perlahan-lahan netra itu terpejam membuat Jazz meletakan kembali Kayya di kasur. Setelah menyelimuti Kayya, ia segera bangkit dan...
BUGHH!
Wajah itu terkena pukulan yang kuat membuat Jazz tersungkur jatuh. Sang pelaku menatap dingin Jazz, emosinya semakin meluap ketika ia melihat tanda kissmark di leher tersebut.
"Tu-tuan Theine maafkan saya." Jazz memegang rahang nya yang sepertinya akan copot. Ia lantas keluar setelah Theine menyuruhnya keluar.
Setelah kepergian Jazz, kini Theine mendekat menuju Kayya. Ia melepaskan kemeja putihnya dan membuangnya sembarangan. Setelah nya ia mulai menaiki kasur dan mengukung tubuh Kayya. Netranya memandang wajah yang kini damai terlelap. Obsidian itu berkilat, ada luapan emosi dan obsesi yang begitu besar ia pancarkan. Apakah ia harus memberikan hukuman untuk Kayya nya ini? Theine menyeringai, efek obat tidur itu jelas membuat Kayya akan terlelap nyaman. Namun, Theine ingin membuat hal gila, sekaligus memberi tanda kehadirannya di sekitar Kayya.
Perlahan Theine menciumi dan memberikan gigitan kecil di seluruh wajah Kayya, bermain, menjilat dan mengendus layaknya kucing. Lalu perhatiannya kini tertuju pada bibir plum milik Kayya, ia memainkan bagian kenyal itu dengan jempolnya, menjepit, menjilat dan berakhir memainkan bibir tersebut dengan bibirnya. Manis, Theine menyukai ini.
Ia akan memanfaatkan efek obat tidur Kayya dan memberikan hukuman kepada kucing nakalnya karena sudah berbuat binal. Cepat atau lambat nanti pun Theine akan membawa Kayya, menghentikan drama keluarga yang memuakkan ini dan mengurungnya dalam istana yang sudah ia bangun.
Tidak ada marga Da Venna lagi, Kayya nya lebih cocok bersematkan Lee. Nyonya Lee dari Theine Lee. Mengingat hal itu membuat Theine tidak sabar untuk menyematkan marga itu kepada Kayya, suka atau Theine tidak peduli. Ia akan melakukan apapun bahkan dengan cara kotor sekalipun.
"Let's play it, Nona Madeline."
...–o0o–...
Sementara Jazz, pria itu nampak mengkonsumsi sebuah obat. Obat yang di berikan oleh Theine yang pria itu katakan akan membuatnya aman dan nyaman. Dan benar, pria itu tidak berbohong soal perasaan nyaman dan mendebarkan yang ia rasakan setelah mengkonsumsi obat-obatan yang tuan Lee berikan.
Sejenak efek obat itu mulai terasa, kepalanya mendadak pusing namun menyenangkan. Jazz mulai meracau tidak jelas dan tertawa sendiri. Pria itu, kini mengambil sebuah figura yang ada di ruangannya. Foto pernikahannya dengan Kayya, wanita yang ia cintai nampak terlihat cantik dan bersinar dengan gaun pernikahan nya. Sebuah wajah polos yang berbanding terbalik dengan kekelaman yang keluarganya simpan.
Apakah, semuanya akan berakhir seperti ini? Jazz menyesal sudah membawa gadis polos tidak bersalah itu menjadi sebuah jaminan. Perlahan setetes air mata itu jatuh membasahi pipinya, Jazz meremat dadanya yang terasa nyeri, ia pikir dengan membawa gadis itu menjadi istrinya maka orang tuanya akan luluh, tidak lagi memaksanya dan membiarkan ia membuat pilihan sendiri untuk hidup nya.
Namun, hantaman kenyataan pahit menderanya. Orang tua nya bahkan meminta nya meninggalkan gadis itu apabila sudah melahirkan, tujuan nya jelas. Menjadikan bayi suci itu kelak sebagai pewaris, pewaris dunia bawah yang kejam.
Dan itu bukan hanya berlangsung sekali, kedua orang tuanya sudah banyak mencoba namun berakhir gagal. Mereka hanya menginginkan anak lelaki. Jika tidak tanpa belas kasih mereka akan mengubur bayi perempuan malang itu hidup hidup.
Dan, sejujurnya pun Jazz takut akan kejadian berulang ini. Ia tidak mau lagi mengorbankan rahim seorang perempuan, lagi. Dan itu sebabnya ia menyetujui perjanjian ini. Perjanjian antara nya dengan tuan Lee. Setiap ia meminta perlindungan maka ada harga yang sangat mahal yang harus ia bayar, namun semua tidak berjalan sesuai keinginannya. Tuan Lee meminta hal lain yang sungguh ia sesali sampai sekarang, istrinya.
Sampai ia bisa melakukan apa yang tuan Lee minta, maka ia akan mendapatkan kembali istrinya. Jika tidak, kemungkinan buruk akan menerpa istrinya. Kayya nya akan menjadi tawanan sang penguasa dunia bawah yang selama ini menjadi rival kedua orang tuanya. Lee Theine, pria berkasta di atas Alpha yang ambisius, berhati dingin dan tidak tersentuh. Tidak ada yang pernah berakhir baik dengannya, jikapun ada maka cacat adalah pilihan. Dan seharusnya Jazz sudah mengetahui hal ini, apakah ia memang berniat melindungi istrinya? Atau ia memiliki maksud lain?
Keturunan Da Venna dominan egois, mereka terbentuk untuk memanfaatkan, memanipulasi dan menjadi kejam. Mereka pernah berjaya, namun tidak sampai atas. Mereka terkena kutukan, itu sebabnya mereka mencari banyak rahim.
Dan Theine Lee adalah lawan yang ingin keluarga itu tumbangkan. Raja iblis, sematan untuk Theine dari dunia bawah, bagaimana kejam dan lihainya tangannya dalam membunuh dan memberikan neraka untuk seseorang yang berani mengusiknya.
Nyawa atau cacat. Adalah slogan ketika para pengusaha berurusan dengan Theine. Dan sesungguhnya tidak ada cacat dari korbannya yang berakhir baik, mereka akan perlahan lahan memohon kembali kepadanya untuk mati. Sebagai malaikat maut jelas Theine akan mengabulkan permintaan tersebut. Mengirimkan mereka ke neraka dan menjadi budaknya.
Tuanku, entah apapun tujuan mu, kau tidak punya jalan keluar ataupun kembali, tidak. Iblis tidak pernah menawarkan bantuan, kecuali kesesatan–
"–Semoga aku tidak melewati batas untuk membunuh tuanku sendiri."
—Holla!
spoiler aku banyak ya -_
kalian pasti bisa nebak kan?
jadi intinya nama Theine memang tidak berubah, sekarang udah jelas kan siapa pria yang aku maksud kemarin?
soal dua kepribadian, itu tetap ada. ini sebagai kata kunci untuk lanjutan the drama bagian 2.
and last...
stay healthy and happy!
bye bye (≧▽≦)