Di sebuah rumah yang begitu sederhana tapi meski sederhana nampak nya begitu asri dan sejuk,
" Amel bangun sudah waktu nya brangkat ke kampus nanti kamu telat ; Ucap Ibu vivi
"nanti jangan lupa langsung pulang karna akan ada tamu kesini ; Lanjut ibu vivi
amel tidak tahu jika ia akan di jodoh kan oleh sang ibu, ya ibu vivi adalah ibu tirinya amel stelah ibu kandung amel meninggal ayah nya langsung menikah lagi
" Iya bu ; Jawab amel
"Jangan lemes kalo jawab harus semangat ; Ucap Ibu vivi
waktu sudah menunjukan pukul 3 sore,
tamu yang di tunggu tunggu oleh ibu vivi dan ayah amel
" Tuan silahkan masuk maaf keadaan rumah kami seperti ini ; Ucap ayah amel pada tamu
"bu tolong panggil kan amel suruh dia kesini sekarang ; Lanjut ayah amel menyuruh ibu vivi memanggil amel
amel sudah berada di hadapan orang tuanya
" Tuan ini anak saya yang akan di jodoh kan dengan tuan besar ; Ucap ayah Herman membuat amel kaget
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 18
Amel masih berada di ruang ICU dia harus mendapatkan perawat yang maksimal tak sembarangan orang bisa masuk untuk menjenguk amel
Hari pun sudah sore mereka semua masih berada di depan ruangan amel, herman yang melihat anak nya di dalam sendiri begitu banyak alat yang terpasang di tubuh anaknya ia hanya menangis dia menyesal
"Maafkan ayah nak, ayah gagal menjaga mu ; Ucap lirih herman
Penyesalan hanya penyesalan tak akan bisa merubah apa pun tinggal menunggu amel yang sadar entah kapan itu
" Kalian pulang lah biar saya yang menjaga amel Terima kasih sudah menolong amel ; Ucap herman kepada teman teman putrinya
"Tuan nyonya terimakasih sudah membuka mata saya terimakasih banyak ; Ucap herman pada Hendri dan Rengganis
" gak apa apa kami mengenal amel sudah sejak lama dia anak yang baik tidak neko neko ; Jawab Rengganis meskipun hatinya dongkol pada herman tapi ia masih bisa menahan nya
"Kami pamit pulang om besok kami akan kesini lagi ; Ucap Sinta dengan berat hati ia akan pulang lebih dulu karna hari sudah semakin sore
" Ya pulang lah istirahatlah Terima kasih ; Jawab herman tersenyum
***
Sudah satu minggu amel koma dengan seminggu ini teman teman nya menemui amel bergantian dan mengajak cerita mungkin dengan mengajak amel cerita akan cepat amel sadar
Hari ini teman teman amel datang menjenguk ia akan rutin mengajak amel berbicara
"Assalamu'alaikum besty gue, gue datang lagi nih mungkin kalo lo sadar akan bosen liat gue di sini terus ; Ucap Sinta yang lebih dulu masuk ia menahan air matanya agar tidak turun
" Mel lu gak kangen sama gue, gue mau cerita banyak hal sama lu temen temen yang lain gak ada yang memahami gue selain lu ; Ucap Sinta tanpa komando air mata nya turun begitu saja
"Mel lu asyik banget tidur selama seminggu ini apa sebegitu indah mimpi lu sampe gak mau bangun sekarang ; Ucap Sinta terus terisak
Banyak hal yang Sinta ceritakan samapai akhirnya dia keluar dan gantian dengan anisa yang ingin masuk
" Assalamu'alaikum Mel ; Ucap anisa yang sudah menangis
"Mel cepat bangun gue rindu lu ; Ucap anisa setelah berbicara dengan amel anisa langsung mengaji di dekat telinga amel
Semua teman teman nya sudah masuk menjenguk amel giliran kenzo yang terakhir masuk sampai di dalam kenzo melihat amel masih sama seperti terakhir dia temui
" Mel gue kenzo, mungkin ku akan marah saat ku liat gue ada di sini, tapi Mel gue ingin lu cepet bangun, perasaan gue sakit saat lihat lu kaya gini, tunjukin amel yang kuat di hadapan gue Mel ; Ucap kenzo lirih
"Mel entah perasaan apa ini tapi gue mau jujur sama lu, gue suka sama lu, gua cinta lu berbeda dari cewek lain Mel, entah kapan datang nya perasaan ini Mel ; Ucap kenzo ua terus mengungkapkan isi hatinya pada amel
Sedangkan di alam bawah sadar amel ia mendengar ucapan semua teman teman nya dan kenzo, amel menangis ia mencari jalan keluar sampai dimana dia bertemu dengan seseorang yang dia rindukan selama ini
" amel ; Ucap seorang wanita yang begitu cantik
"Ibu apa benar ini ibu ; Ucap amel menangis
" Kenapa kamu di sini nak, ini bukan tempat kamu cepat lah pulang semua orang menghawatirkan kamu nak ; Ucap Ibu sasa ia langsung memeluk putri nya
"Bu amel mau sama ibu amel capek bu ; Jawab amel lirih
" Tidak nak kamu belum saatnya di sini, cepat lah kamu kembali dan pergi ke arah sana ; Ucap bu sasa menujuk arah yang begitu bercahaya
"Bu ibu jangan pergi bu ; Ucap amel meraung menangis
kenzo yang melihat amel menangis ia panik saat mendengar alat bantu amel berbunyi tiiit tiiit tiiit
"dokter dokter tolong ; Teriak kenzo langsung keluar dari ICU
dokter dan suster langsung berlari masuk kedalam sedangkan di luar semua nya panik saat melihat amel kejang mereka melihat dari luar melalui kaca yang sedikit terkihat
" Ken kenapa sebenar nya ; Tanya Sinta
"Gue gak tau gue sedang bercerita tiba tiba amel mengeluarkan air matanya ; Jawab kenzo ia khawatir
Setelah menunggu lama akhirnya dokter keluar dengan wajah sumringah
" Dok gimana keadaan putriku ; tanya herman begitu dokter keluar
"Alhamdulillah pak putri anda sudah melewati masa kritis nya dan ia akan segera di pindahkan ke ruang rawat ; Jawab dokter
Mendengan jawaban dari dokter herman dan yang lain menghela nafas bersyukur akhirnya amel bisa melewati semua ini
" Terima kasih dok terimakasih ; Ucap herman
"Ini sudah menjadi tugas kami pak, kami hanya perantara allah yang membantu kami sampai di titik ini ; Jawab dokter ia langsung masuk kedalam untuk mempersiapkan amel akan di pindahkan ke ruangan lain
" Alhamdulillah alhamdulillah ya allah ; Ucap syukur dari teman teman amel mereka begitu senang sedang kan kenzo ia panik apakah amel mendengar ucapan nya tadi ia begitu malu
pintu kembali di buka suster yang mendorong berangkar membawa amel ke ruangan melati ruangan rawat amel mereka semua mengikuti sampai depan ruangan
"makasih sus ; Ucap herman saat sudah sampai di ruangan yang amel tempati
" Sama sama pak kalo begitu saya permisi dulu ; Pamit suster
"Om kami pamit pulang dulu ya ini sudah sore besok kami akan kesini lagi sepulang dari kampus ; Ucap Sinta mewakili semua teman teman nya
" Ya pulang lah makasih selalu mendampingi amel ; Jawab herman ia begitu terharu teman teman putri nya selalu ada di samping nya herman merasa kecil hati
Setelah kepergian teman teman amel herman langsung menghampiri putrinya yang tertidur sangat lelap
"Nak ayah minta maaf ; Ucap herman yang menggenggam tangan amel
herman terus saja mengucapkan kata maaf entah amel mendengar nya atau tidak tapi dia tak henti mengucapkan kata maaf
Sedangkan vivi dia sudah berada di ruang tahanan ia terus saja histeris dia meminta di lepaskan ia merasa tak bersalah kadang ia menangis kadang dia tertawa membuat tahanan yang lain merasa takut mereka meminta di pisahkan dengan vivi