Fitnah keji membuat Selia harus menerima cacian dan hinaan yang begitu menyakitkan. Ia dicerai karena kedapatan tidur dengan kakak iparnya bahkan penjelasannya hanya dianggap omong kosong.
Apa yang dilihat belum tentu itu yang terjadi dan dibalik kejadian itu ada seseorang yang bertepuk tangan penuh kemenangan.
Harta, Tahta, Wanita. Tiga hal sensitif itu lah yang melekat pada diri Selia yang justru menjadi bumerang untuknya. Siapa pun yang menjadi suami Selia ialah yang akan menempati posisi CEO diperusahaan.
"Semakin kamu berusaha memilikiku, semakin aku membencimu!" Selia Salsabila.
"Aku hanya menginginkan Tahta, bukan dirimu!" Hiro Barayav.
Mampukah Selia membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?
Lalu apakah Hiro berhasil memiliki Selia dan memiliki apa yang dia inginkan?
Simak ceritanya hanya di novel Naik Ranjang : Terjerat Sang Perebut Tahta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 32 Ingin Satu-satunya yang Di Cintai
Mama Mona dan papa Louis keluar dari kamar rawat Selia saat Hiro tiba di rumah sakit dan masuk ke kamar wanita itu.
Langkah kaki Hiro terhenti saat pandangannya bertemu dengan Selia. Mereka saling menatap cukup lama mengisyaratkan betapa mereka saling merindukan satu sama lain.
Namun masa lalu yang kelam membuat hubungan keduanya semakin menjauh. Kebencian yang menyelimuti hati Selia selalu tertanam dalam diri wanita itu hingga melupakan bahwa sesungguhnya ia mencintai pria itu.
Hiro melangkah mendekati Selia yang terus menatapnya dan membawa wanita itu ke dalam pelukannya.
"Selia, maafkan aku. Aku salah, tolong maafkan aku," lirih Hiro dengan setitik air mata keluar dari sudut matanya. Tangan pria itu mengusap punggung Selia yang bergetar terisak dipelukannya.
"Kamu nggak salah, Hiro. Aku yang nggak dewasa menghadapi masalah kita. Seharusnya dulu aku nggak menghindari kamu dan menyelesaikan masalah kita secara dewasa."
Dada Hiro berdenyut sakit mengingat masa lalu mereka namun cukup lega sebab Selia memaafkan dirinya.
Mengurai pelukannya Hiro menangkup kedua sisi wajah Selia, mengusap air mata wanita itu dan menghujaninya dengan kecupan.
"Makasih kamu mau memaafkan aku, Sel. Maafkan aku juga yang sudah merusak rumah tanggamu dengan Harry. Aku melakukan itu semua karena aku ingin memilikimu lagi. Sekali lagi tolong maafkan aku. Aku nggak mau kamu membenciku dan meninggalkanku," lirih Hiro.
Selia terus menatap mata Hiro tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun. Ia melihat kesungguhan dimata Hiro saat pria itu mengatakannya.
Menganggukkan kepala Selia mengulas senyum pada Hiro memberikan senyuman manisnya untuk pria itu.
Hiro kembali memeluk Selia dengan bibir tersenyum lebar. Ini lah yang ia inginkan. Selia memaafkannya dan terus bersamanya.
Tangan Selia terulur membalas pelukan Hiro namun seketika senyum dibibirnya pudar saat pandangannya tidak sengaja melihat Harry berdiiri mematung didepan pintu.
"Mas Harry!"
Selia mendorong dada Hiro menjauh darinya dan berusaha turun dari ranjang untuk mengejar Harry yang keluar dari kamar rawatnya.
Harry baru saja datang kerumah sakit setelah mendengar kabar Selia pingsan dan masuk rumah sakit. Namun ia justru dikecewakan oleh pemandangan yang ia lihat didepan matanya.
Selia dan Hiro berpelukan begitu erat dengan senyum kebahagiaan dibibir keduanya. Mengepalkan kuat tangannya Harry lantas meninggalkan kamar rawat wanita itu.
"Kamu nggak boleh pergi!" larang Hiro dengan tegas saat Selia hendak mencabut infus ditangannya.
"Tapi, Hiro, Mas Harry ... dia pergi. Aku nggak mau dia salah paham sama aku. Aku mau jelasin semuanya sama dia."
"Nggak perlu! Kamu nggak perlu menjelaskan apa-apa sama dia!"
Selia menggelengkan kepala menatap Hiro dihadapannya.
"Nggak bisa, Hiro, aku harus jelasin sama mas Harry."
"Cukup, Selia! Harry bukan siapa-siapa kamu dan kamu nggak perlu menjelaskan apapun sama dia!"
Setelah mengatakan itu Hiro melangkah pergi meninggalkan Selia sendirian. Tidak bisa dipungkiri bahwa ia cemburu Selia masih memikirkan Harry, memikirkan perasaan pria itu saat mereka bersama.
Hiro ingin menjadi satu-satunya pria yang Selia cintai. Satu-satunya pria yang mengisi hati wanita itu.
Tiba diluar Hiro langsung mengejar Harry yang melangkah dengan membawa rasa sakit hatinya. Ia benar-benar menunggu Selia bercerai dengan Hiro agar mereka bisa bersama namun ia justru melihat dengan mata kepalanya sendiri Selia dan Hiro berpelukan begitu bahagia.
"Sekarang kamu tahu kan siapa sesungguhnya pria yang Selia cintai?" tanya Hiro setelah berada didekat Harry dan pria itu menghentikan langkah kakinya.
*
*
Jangan lupa dukungannya.. 😍
smga kedpan nya Harry mnemukan cinta sejatinya. 😊