NovelToon NovelToon
Mantanku Seleb

Mantanku Seleb

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Wanita Karir
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Van Theglang Town

Lanjutan Novel Mendadak Menjadi Mama Muda.

Setelah bercerai dengan Raka, Ajeng mengubah nasibnya menjadi seorang selebritas. Meskipun butuh waktu yang cukup lama, karir Ajeng cukup sukses dan mempertemukan dia dengan Kim Beomsik, seorang pengusaha sukses keturunan Korea-Amerika.
Sementara Raka yang belum move on dari Ajeng, berusaha menata kehidupannya menjadi lebih baik. Ketika bertemu kembali dengan Ajeng, Raka menagakui masih belum bisa melupakan Ajeng.
Lantas bagaimana kisah Ajeng dan Raka. Akankah cinta mereka bersemi kembali, atau Beomsik berhasil meluluhkan Ajeng dan menikahinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van Theglang Town, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Talkshow Meresahkan

Keesokan harinya Ajeng bangun dengan lingkaran hitam di matanya. Pikirannya terganggu karena Raka.

Setelah sekian lama dia berusaha untuk melupakan pria itu. Sekarang pria itu kembali hadir di setiap inchi otaknya.

“Lu sudah gila Jeng!” teriak frustasi Ajeng sambil mengacak-acak rambutnya yang kusut karena bangun tidur.

Dengan langkah gontai Ajeng menuju kamar mandi. Dia perlu siraman air dingin supaya pikiran dan bayangannya tentang Raka membeku dan tidak menganggu aktivitasnya hari ini.

Ajeng merasa kalut dan goyah hanya dengan bertemu Raka satu hari saja kemarin. Bagaimana dia bisa bertahan jika dia harus sering bertemu dengannya. Bisa-bisa dia akan gila karena tidak bisa mengendalikan perasaannya.

Setelah mandi, tubuhnya agak sedikit fresh. Ah iya, dia lupa kalau dia belum mengecek ponselnya dari semalam. Mungkin ada balasan chat dari Beomsik.

Ajeng heran karena tumben Beomsik seharian kemarin tidak ada kabar. Apa telah terjadi sesuatu padanya.

Rasa khawatir mulai menghampiri Ajeng. Kemudian dia segera menelepon Beomsik.Tidak biasanya Beomsik tidak mengabarinya seperti ini.

 [Nomor yang Anda Tuju sedang tidak aktif. Silakan mengirim pesan suara!]

Ajeng heran. Tidak biasanya juga nomornya tidak aktif. Pasti telah terjadi sesuatu. 

Ajeng kemudian menelepon nomor asisten Beomsik. Do Chae.

Nada sambung terdengar. Ajeng pun sedikit lega karena ada harapan dia mendengar kabar dari asistennya itu.

“Halo!”

“Halo Pak Do Chae, maaf aku meneleponmu karena aku tidak bisa menghubungi Beomsik.”

“Maaf Nona Ajeng. Saat ini Tuan Kim Beomsik sedang tidak bisa diganggu. Mohon pengertiannya. Nanti setelah semuanya selesai. Tuan Beomsik akan menghubungimu lagi!”

“Ah!” Ajeng agak kecewa mendengarnya. Kenapa dia harus mendengarnya itu dari orang lain. Jika dia memang sibuk dan tidak bisa diganggu seharusnya dia mengatakan itu langsung padanya.

“Kalau begitu saya akan tutup teleponnya!”

“Tu —tunggu! Apa dia baik-baik saja? Dia tidak sakit kan?” tanya Ajeng memastikan keadaan Beomsik.

“Hmmm. Anda tenang saja. Nanti Tuan Beomsik akan menghubungimu lagi jika semua urusannya sudah selesai.”

“Oh iya! Baiklah!Terima kasih Pak Do Chae!”

Ajeng menarik napas panjang ketika sambungan telepon terputus. Entah kenapa dia merasa ada sesuatu yang terjadi pada Beomsik.

“Mau bagaimana lagi. Dia bilang nanti akan menghubungiku lagi. Mungkin sebaiknya aku menunggu saja kabar darinya,” gumam Ajeng mencoba berpikiran positif.

*

Hari ini jadwal Ajeng adalah menghadiri acara talkshow di TV sebagai bintang tamu. Dengan ditemani Celia seperti biasa, Ajeng datang ke studio. Ini bukanlah yang pertama buat Ajeng. Setelah debutnya sebagai aktris pendatang baru dia memang sering diundang menjadi bintang tamu di berbagai acara.

Kebetulan hari ini acara talk shownya akan ditayangkan secara siaran langsung. Sebenarnya Ajeng sedikit khawatir dengan acara ini. Ajeng tahu, tidak semua orang Amerika menerima seorang artis dari luar benua mereka. Terlebih lagi dari dari Asia. Tidak sedikit orang sini yang memandang remeh orang-orang dari Asia. Di sini memang rasisme masih sangat kental. Tidak jarang banyak artis Asia lain juga yang sering mendapat perlakuan tidak enak.

Untuk menghilangkan rasa gugup dan khawatirnya Ajeng harus bisa tampil percaya diri dan menganggap dirinya adalah orang yang spesial yang tidak bisa banyak orang mendapatkan posisinya seperti saat ini.

“AJ, terima kasih sudah datang di acara ini. Bagaimana kabarmu?” tanya presenter acara itu begitu siaran langsung dimulai.

“Kabarku baik. Dan terima kasih sudah mengundang ke acara ini. Ini adalah sebuah kehormatan untukku!” jawab Ajeng dengan penuh senyuman.

“Kau sangat cantik malam ini!” puji sang presenter.

“Terima kasih. Anda juga sangat tampan,” puji balik Ajeng.

“Wah! Aku penasaran. Tapi mungkin bukan hanya aku saja yang penasaran, penonton di studio ini juga atau bahkan penonton yang menonton ini di siaran langsung juga akan penasaran. Bagaimana Anda bisa berada di puncak populeritas sekarang ini. Bisa ceritakan awalnya?” tanya presenter.

“Tentu.”

“Karena sangat tidak mudah — Maaf orang-orang Asia, khususnya Asia Tenggara bisa menembus dunia perfilman di industri Hollywood ini. Sebelumnya mungkin ada Michelle Yeoh yang sudah lama sekali.”

Ajeng menggigit bibirnya. Pertanyaan yang gampang tapi susah. Tentu saja dia belum bisa disamakan dengan aktris senior itu. Tapi bagaimana dia bisa sampai berada di sini tentu saja Ajeng sudah melewatkan banyak hal.

“Mungkin karena dewi keberuntungan sedang sayang padaku. Setelah aku selesai belajar di akademi film aku langsung mendapatkan tawaran film sebagai pemeran pembantu. Dan ternyata film itu sangat populer, banyak tawaran-tawaran mulai berdatangan.”

“Memang sungguh beruntung. Tapi AJ – kudengar juga Anda memiliki hubungan asmara dengan pewaris pemilik perusahaan besar. Apa itu benar?” tanya presenter mulai mengulik kehidupan pribadinya.

Ajeng hanya tersenyum tanpa bisa menjawab dengan gamblang. Dia tidak ingin jawabannya nanti akan berpengaruh besar untuk Beomsik. Yang dia tahu segala sesuatu tentang pewaris pemilik perusahaan akan mempengaruhi nilai saham perusahaannya. Ajeng tidak mau gegabah. Dia takut kalau nanti berita diluar akan bergulir seperti bola api panas yang akan membakar semuanya yang dia lewati. Ajeng tidak mau itu terjadi.

“Apa arti dari senyuman itu?” tanya presenter itu tidak puas.

“Aku tidak bisa menjawab. No comment.”

“Wah! Sayang sekali.”

Ajeng tertawa tipis sambil memberikan tatapan mata yang tidak akan orang tahu makna dibaliknya.

Presenter itu kemudian mengajukan pertanyaan lainnya pada Ajeng. Dengan penuh percaya diri dan elegan Ajeng bisa menjawab semuanya tanpa ada kesalahan.

“Baiklah AJ, aku akan memanggil tamu undanganku yang lain malam ini,” ucap presenter bersemangat.

Ajeng tersenyum karena malam ini akan ada tamu yang lainnya yang datang.

“Wah, siapa dia?” tanya Ajeng ikut bersemangat sambil terus tersenyum.

“Hari ini spesial aku mengundang sineas film dari Asia. Aku akan panggil dia sekarang.”

Mendengar kata sineas film dari Asia tentu saja membuat Ajeng kaget. Dia tidak tahu kalau akan ada artis lain dari Asia juga sama dengan dirinya.

“Aku dapat bocoran kalau sebenarnya kalian akan bekerja sama dalam film terbaru,” ucap presenter itu hampir saja membuat jantung Ajeng berhenti.

“Kita sambut. Seorang sutradara yang pernah mendapat nomine Oscar dan semua karya filmnya selalu mencapai box office. Raka Mahesa!”

Ajeng tak bisa menahan rasa terkejutnya. 

“Ba-bagaimana mungkin? Ini tidak benar!” wajah Ajeng langsung pucat.

Tiba-tiba masuklah seseorang ke atas set acara talkshow itu dengan langkah yang sedikit tertatih. Presenter itu kemudian langsung menyambut dan memeluk Raka dengan akrab. Suasana set begitu hangat dan riuh oleh tepuk tangan penonton di studio. Sementara Ajeng hanya bisa duduk tanpa bisa menutup wajah shocknya. Di kamera pasti bisa menangkap wajah terkejutnya itu dengan jelas.

Orang yang begitu ingin dia hindari malah sekarang berada di tempat dan acara yang sama. Bagaimana bisa ini terjadi padanya? Kenapa pihak acara tidak memberitahunya dari awal kalau mereka juga akan mengundang Raka Mahesa.

“AJ kau terlihat terkejut!” ucap presenter yang menangkap ekspresi wajah Ajeng.

“Ah iya. Aku tidak tahu kalau acara ini akan mengundangnya,” jawab Ajeng agak gugup.

“Sudah kami duga kamu akan terkejut. Bukankah kalian satu negara. Sangat menyenangkan bisa mengundang kalian berdua langsung,” ucap presenter itu dengan wajah yang sangat bersemangat dan puas.

[Bukan hanya satu negara. Apa kalian tahu kalau dia adalah mantan suamiku]. Ajeng hanya bisa mengutuk dalam hatinya sendiri. Sementara Raka menatapnya dengan senyuman tengil. Senyuman tengil itu yang pernah membuatnya jatuh terjerumus.

1
Rose Yura🌹
masihan Raka 🥲
Rose Yura🌹
yeeee... author ke kesayangan ķembali🥰
Van Theglang Town
Sebelumnya author minta maaf karena butuh 4 tahun kurang lebih melanjutkan kisah Ajeng dan Raka, btw meskipun pembaca sudah lupa alur cerita Ajeng dan Raka semoga baca lagi ini bisa flashback lagi. happy reading.
Rose Yura🌹: makasih thor . semangat lagi ya nulisnya..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!