NovelToon NovelToon
Si Rubah Licik

Si Rubah Licik

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ws. Glo

Dipandang sebelah mata oleh orang-orang sekitar dan dikhianati suami tercinta. Hanya karena paras dan penampilannya yang tidak menawan.

Hidup ditengah-tengah manusia yang suka menghakimi sesama dan berbuat dusta. Rasa sakit mana lagi yang tidak dapat dia hindarkan?

Itulah mengapa dia memalsukan kematiannya dan menyamarkan identitasnya menjadi sesosok yang lain, demi membalaskan dendamnya!

Saking heroik setiap aksi yang ditunjukkannya lewat identitas barunya, dia sampai dijuluki si rubah licik! Mengapa bisa terjadi? Bagaimana kelanjutan kisahnya? Penasaran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ws. Glo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30: Tantangan Lain Untuk Ayuma

Hari-hari terus berlanjut.

"Hwek! Hwek!!"

Dua hari sebelum syuting iklan yang kujalani kelar, aku merasa mual-mual, kepalaku pusing dan perasaanku tidak enak.

Setelah aku mengkonsultasikan hal ini ke dokter, aku disarankan untuk mengetes kehamilan.

Awalnya aku ragu. Namun penuh dorongan, aku memberanikan diri mencoba.

Aku keluar dari dalam kamar mandi, berbekal testpack. Dan ternyata hasilnya bergaris dua. Aku positif hamil.

Aku kaget sekaligus shock.

Tapi mau bagaimana lagi? Semua disebabkan oleh hubungan terlarangku dengan Bernando, yang sudah terlalu sering berhubungan badan. Hingga terjadilah hal demikian.

Aku tidak mau tinggal diam.

Aku sontak menemui Bernando di apartementnya dan pastinya meminta pertanggungjawaban.

"Aku positif hamil. Anakmu telah dua Minggu berada dalam rahimku." Ujarku mengulurkan testpack ke atas meja.

Bernando sedikit terkejut.

Tetapi tidak lama kemudian, "lalu? Kenapa?"

Deg!!!

"Kau mau meminta aku menikahimu dan bertanggungjawab?" Bernando menyeringai seram. "Cih! Jangan harap!"

Duar!!!

Aku tercengang. Badanku lemah seketika.

Namun Bernando tidak berhenti berkutik sampai disitu saja. Ia melanjutkan jikalau, "siapa suruh kau mau?"

"Makanya----"

"Sebelum kita melakukan itu, gunakanlah pengaman!"

"Lihat! Sekarang apa yang terjadi?"

"Kau sendiri yang bunting kan?"

Penuturan Bernando yang dingin disertai tatapan sinis, benar-benar menciutkan nyaliku. Tentunya aku ogah menyerah. "Tapi dia kan anakmu!"

BRUAAAKK!!

Bernando menggebrak meja dan berdiri seraya meneriaki, "YAUDAH! GUGURIN AJA ITU ANAK!!"

"AKU TIDAK INGIN MENIKAHIMU!!"

"AKU MASIH MAU BERSENANG-SENANG."

Deggg!!

Dadaku terasa sesak.

Terlebih-lebih dikala Bernando menyambungkan, "jadi bila kau mengharapkan aku bertanggungjawab----"

"mending kau tidur, terus bermimpi sekalian."

"Atau enggak bunuh diri saja."

Booommm!!

Perkataan Bernando bagaikan ledakan bom buatku. Sangat menusuk dan menyakitkan. Bagaimana bisa, lelaki yang selalu terlihat lembut sempurna, berkata begitu? Sialan, aku telah melakukan kesalahan dan terjerumus kedalam dosa.

Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana jika Hendrik yang begitu mencintaiku, mengetahuinya? Hati dan perasaannya pasti hancur sehancur-hancurnya.

Aku pun tak tega menggugurkan kandunganku kala itu. Sebab mau bagaimanapun, dia adalah darah dagingku. Calon insan manusia, yang tidak bersalah.

Aku sebagai ibunya lah yang sudah salah arah dalam bertindak.

Setelah melalui berbagai proses adu argumen, Bernando tetap enggan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sementara aku memilih mempertahankan bayi tersebut, yang pada beberapa bulan sesudahnya aku lahirkan lalu kusembunyikan di Perancis.

Untuk kedua kalinya, aku mengundur pernikahanku dengan Hendrik.

Di apartement, tempatku tinggal.

Aku menelepon pujaan hatiku Hendrik, sambil mengelus-elus perutku yang kian membesar.

Tutttt----

📞Halo sayang? Kenapa?

📞Hen, maafin aku ya. Tapi kayanya pernikahan kita mesti di undur lagi deh. Soalnya aku mendadak ada tawaran menjadi model catwalk, brand baju Chenel.

Awalnya, Hendrik menolah. Tetapi aku bersikeras menghalangi kemauannya menikah. Bisa bahaya kalau kehamilanku sampai ketahuan.

Berkat rayuan dan bujukanku, dia memberiku waktu.

Beberapa bulan berlalu.

Rumah sakit.

"Owek! Owek.. Owek." Tangis bayiku terdengar syahdu. Sang dokter membiarkanku menggendongnya dan aku bercucuran air mata haru penuh kebahagiaan, walau tanpa didampingi oleh suami.

"Selamat ya nyonya."

"Bayi anda laki-laki." Ucap sang dokter.

Aku menitikkan air mata dan berbicara kepadanya, "selamat datang ke dunia anakku."

"Mulai sekarang, namamu adalah Pino Bernando."

"Cepatlah bertumbuh dewasa."

"Ibu tidak sabar melihatmu, jadi sesosok pria perkasa."

"Tapi maaf, ibu tidak dapat bersamamu terus-terusan."

"Karena ibu mesti bekerja keras demi memenuhi kebutuhanmu nantinya."

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Berselang enam tahun setelahnya.

Aku memboyong puteraku ke Paris. Kami tinggal di salah satu apartemen mewah, sebab aku mempunyai job model yang menghasilkan banyak uang disana.

Telolet. Ponselku berdering.

"Mommy! Hp unyi-unyi!" Suara anakku mengalun.

Cepat-cepat, aku yang berada di dapur berlari menggapai ponselku.

Dan betapa tersentaknya aku saat tahu bila yang menelpon adalah Hendrik kekasihku.

Aku menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan. Aku berjalan ke arah balkon dan mengangkat telponnya, seraya sesekali menilik anakku yang sibuk bermain bersama mobil-mobilannya.

*📞**Halo sayang? Ehem*.

📞Bagaimana dengan pernikahan kita? Ibu tiada henti-hentinya bertanya. Memang kau sesibuk apa di China, sampai lupa kalau ada aku yang selalu menunggumu pulang?!

📞Hen, maafkan aku. Tapi aku janji dalam waktu dekat aku pasti akan kembali. Tolong--- Bersabarlah sebentar.

📞Ini sudah ke sepuluh kalinya kamu berjanji. Dan aku bingung harus bagaimana lagi. Terserahlah. Aku sudah mulai marah dan muak dengan keadaan kita yang begini.

Tut... Tut. Panggilan telepon langsung terputus.

Hendrik teramat marah besar.

Aku memutar otakku. Tersiratkan suatu ide bahwa sudah saatnya aku balik ke tempat kelahiranku. Menemui Hendrik dan mengikatnya dalam tali pernikahan.

Agar aku maupun Pino bahagia dan mempunyai keluarga Cemara yang lengkap.

Tetapi bukannya senang, aku ditampar kenyataan pahit ketika tau jika Hendrik telah memiliki pengganti di hati.

Entah sejak bila dia bertemu gadis itu dan apa saja yang telah mereka lewati, posisiku pelan-pelan tergeser dari hati Hendrik.

Puncaknya adalah disaat aku melihat berita yang berseliweran dimana-mana. Menjelaskan jikalau Hendrik, punya hubungan spesial dengan seorang wanita bernama Ayuma. Yang merupakan partner kerjanya sekaligus independen woman. Empunya Simsung Group.

Tidak dapat dipungkiri, aku kecewa.

Mula-mula aku kembali ke Indonesia, untuk membujuk Hendrik dan menikah dengannya.

Namun nyatanya, yang kudapatkan malah sebaliknya.

Tragis memang. Tapi aku tidak mau menyerah.

Hendrik hanyalah milikku seorang!

( Pov Zahra + Flashback Off )

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Cafe abc.

Ayuma tampak terduduk di salah satu meja, sembari memainkan ponselnya dan bersenandung kecil.

Ia kelihatan menunggu seseorang. Tapi yang ditunggunya belum kunjung datang.

"Lama banget ya. Perasaan udah sejam aku nunggu." Gumam Ayuma melempar pandangan ke pintu masuk cafe, dan tau-tau orang yang dinantinya sejak tadi datang jua. Dialah Zahra Almira.

"Entah ada tujuan apa, dia mendadak mengajakku ketemuan." Ayuma membatin, bertanya-tanya.

"Apa ini tentang aku dan Hendrik??" Simpulnya, yang tidak lama berselang Zahra duduk elegan di hadapannya. Menatapnya tajam dan tanpa basa-basi, membuka pembicaraan.

"Tolong tinggalkan Hendrik." Titah Zahra mencengangkan Ayuma. Betapa to the pointnya omongan Zahra.

Ayuma menyengir dan membalas, "kita bahkan belum memesan minuman. Mengapa begitu mendadak?"

Zahra menaikkan alis. "Aku yakin kau pasti wanita yang pintar dan bijaksana."

"Seperti yang kau ketahui bahwa aku adalah tunangan Hendrik. Namun dikarenakan adanya sedikit kesalahpahaman, hubungan kami merenggang."

"Padahal sebenarnya, dia amat mencintaiku."

"Tetapi dia masih digerogoti kemarahan. Itulah mengapa kau dijadikannya sebagai pengganti sementara."

"Jadi sebelum kau menyesal, tolong jauhilah Hendrik dan biarkan kami bersama." Tutur Zahra, menekan nada bicara. Memancarkan aura yang suram.

Bukannya terheran atau berkeluh-kesah, Ayuma malah terkekeh geli menyimak penuturan Zahra.

Kekehan barusan langsung berubah raut wajah yang datar, tatkala Ayuma berkata "maaf. Saya tidak begitu paham, mengapa anda tiba-tiba menyuruh saya bertindak demikian."

"Tapi anda mesti mengetahui satu hal bahwa tuan Hendrik memiliki hak untuk memilih siapa pasangannya."

"Kita tidak boleh memaksa pilihannya."

"Karena manusia bisa berubah-ubah seiring berjalannya waktu."

"Ditambah----"

Ayuma mencondongkan badan ke depan.

"Apa anda kira saya tidak tahu, jika anda mengandung anak pria lain tanpa sepengetahuannya?"

Deggg!!

"Itulah mengapa dia memutuskan anda dan jatuh ke pelukan saya bukan?" Jelas Ayuma, melemahkan semangat Zahra.

"Ahh, lebih jelasnya---"

"Saya dan tuan Hendrik belum berstatus apa-apa."

"Cuman teman."

"Tidak tahu bagaimana ke depannya." Lanjut Ayuma tersenyum sinis, mengintimidasi Zahra yang kini mengepalkan tangan menahan rasa malunya.

"Sudah diberikan cinta tapi malah berkhianat!"

"Kau dan Bram sama saja!!" Batin Ayuma, memasamkan muka.

Bagaimana kelanjutannya?

1
sahabat pena
waduh part awal yg menegangkan dan mengandung bawang 😭😭
Aisyah Suyuti
seru
Fitria Dewi
yeyyyyyy happy ending 🥳👍👍👍👍👍👍
••} Si Paling Halu🐳: Huuu, makasih loh udah nemenin sampe akhir🤧 Terhuruuu akutu
total 1 replies
Fitria Dewi
Hendrik cpetan Dateng kasihan ayuma 🥺
••} Si Paling Halu🐳: 🥺🥺🥺🥺🥺😭
total 1 replies
Fitria Dewi
lanjut tor semangat 💪🥳
••} Si Paling Halu🐳: Maacihhh
total 1 replies
Resi Maulana
Luar biasa
••} Si Paling Halu🐳: Makasih kak🙂🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!