Please follow akun Lady Orlin dulu sebelum baca ya😉
Seusai dicerai suami sultannya, Sofia memilih meninggalkan keglamoran, memulai hidup dari nol meskipun ia mendapatkan kompensasi senilai miliyaran dari sang mantan suami.
Saat melamar sebagai pekerja biasa, nyatanya jalan hidup Sofia semakin rumit ketika dihadapkan oleh CEO tampan arogan dan juga manager HRD yang menganggap Sofia saingan.
Tak hanya itu, setelah beberapa hari resmi berpisah, secara diam-diam mantan suami kembali mengusik.
Akankah Sofia menemukan kebahagiaan?
S1 (Bab 1-31)
S2 ( mulai bab 32)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady Orlin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Setelah 6 bulan
Kaivan gelisah, langkah kaki jenjangnya seakan tak bisa berhenti mondar-mandir menunggu sebuah kepastian.
"Kai ...."
Tak lama, sapaan lembut Sofia sukses membuat gusarnya terhenyak. Pria itu segera menghampiri sang istri yang baru saja keluar dari sebuah ruangan.
"Bagaimana, Sof? Apakah kali ini ... berhasil?" tanya Kaivan dengan raut kentara tertekan.
"Uhmm ... bagaimana kalau kita berbicara di tempat lain sambil meminum sesuatu? Aku haus sekali," tawar Sofia mengalihkan perhatian, berusaha menenangkan kegusaran suaminya.
"Apa? Tapi aku ingin berbicara dengan dokter yang memeriksamu dulu, Sof."
"Tidak perlu, Kai. Sudah kubilang ini hanyalah tahapan awal pemeriksaan. Kau sudah berjanji untuk bersabar, bukan?"
Sofia sebenarnya sedang berkelit. Terhitung empat kali sudah sang puan memeriksakan perihal tanda kehamilan kepada beberapa dokter kandungan. Sofia memang pernah mengabari suaminya hamil saat resepsi pernikahan ulang. Namun, sayang. Apa yang dialami wanita yang telah resmi menyandang nama Mahacara merupakan false alarm kehamilan imbas alat testpack eror.
Meski begitu Sofia sudah tiga kali mengalami false alarm. Setelah diperiksa dokter, hasilnya selalu sama. Sofia memang mengalami gejala selayaknya wanita hamil. Namun, yang terjadi bukanlah hamil sungguhan melainkan hamil anggur atau hamil kosong.
Hari ini tepat pemeriksaan ke empat kali setelah sang puan mengalami kembali gejala seperti wanita hamil. Sofia terpaksa meminta Kaivan menunggu di luar ruangan periksa imbas suaminya yang kadang tak dapat menahan emosi, memuntahkan kekesalan terhadap dokter spesialis kandungan karena kerap mengatakan bahwa Sofia mengalami false alarm atau tanda-tanda palsu kehamilan.
"Aku bersumpah, Sof jika dokter yang kau pilih kali ini mengatakan hal yang sama maka jangan menghalangi jika aku memeriksakanmu ke dokter kandungan terkenal di Amerika," ujar Kaivan kesal.
"Hey, hey. Ketampananmu hilang jika kau terus marah-marah, Sayang." Sofia membujuk Kaivan seraya menyusupkan mesra jemarinya ke lengan kekar milik sang suami. "Baiklah, kau dengarkan aku dulu, baru kita akan memutuskan langkah selanjutnya. Ayo, perut istrimu sudah sangat lapar," lanjut Sofia memamerkan senyuman manis favorit prianya.
Terhitung enam bulan sudah Sofia dan Kaivan menikah. Keduanya tidak menunda memiliki momongan bahkan mensegerakan program kehamilan.
Bukan karena terburu-buru, akan tetapi kekuatan cinta mereka lah yang sama-sama menginginkan malaikat kecil hadir di tengah keduanya untuk melengkapi kebahagian. Selain itu, usia Kaivan yang sudah mencapai kepala empat juga menjadi bahan pertimbangan.
Sejak menikah ulang dengan cintanya, Kaivan lebih sering menghabiskan waktu dengan Sofia. Tidak seperti pasangan pengantin baru yang melakukan honeymoon paling lama satu minggu, Kaivan dan Sofia menghabiskan waktu honeymoon nyaris satu bulan penuh ke berbagai destinasi di benua Eropa.
Saat kembali menjalani hidup normal, Kaivan yang biasanya menghabiskan nyaris dua puluh empat jam berkutat dengan pekerjaan, kini menjalani jam kerja normal dan lebih memprioritaskan Sofia di atas apapun.
Maafkan aku, Kai. Sepertinya masalah ada padaku. Orang bilang setelah mengalami keguguran maka akan sangat sulit untuk mendapatkan seorang bayi. Bagaimana ini? Aku mulai tidak yakin bisa membahagiakan pria yanh kucintai.
...***...
"Kau ingin pulang ke tanah air? Apa kau yakin?" desak Sonya pada Jayden. Saat ini, Jayden sibuk mengemas pakaiannya ke dalam koper.
"Kenapa harus tidak yakin? Aku masih CEO Baldwin, bukan?" jawab Jayden dengan nada tak peduli.
"Bukankah kau sudah menjadi CEO di cabang Korea?"
"Kau berisik sekali, Kak. Enyahlah!" hardik Jayden. "Ada urusan yang belum selesai dan harus ku selesaikan di sana."
"Urusan?" Sonya berpikir sejenak. Semenjak pernikahan Sofia, Jayden memutuskan untuk menjadi CEO Perusahaan Baldwin cabang Korea dan menetap di negeri berjulukan gingseng itu. Sang pria menyerahkan tugas CEO cabang tanah air kepada seseorang kepercayaannya.
"Jangan bilang kau belum selesai dengan wanita bernama Sofia? Dia sudah menikah, Jay. Move on, please!" cecar Sonya menebak-nebak.
Kegiatan pengemasan sempat terhenti kala nama Sofia disebut sang kakak barusan. Namun, tetap tak ada balasan yang menguar dari bibir Jayden, pria itu benar-benar mengabaikan Sonya dan kembali meneruskan kegiatan pengemasan.
Aku memang tidak yakin, tapi perasaanku mengatakan jika Sofia tidak bahagia. Aku hanya ingin ... memastikan saja. Tunggu aku, Sofia.
...***...
"Hai, Nyonya Amber. Maaf jika lama menunggu. Aku baru saja selesai membenahi isi apartment jadi sedikit terlambat," seru sosok wanita cantik tinggi semampai. Rambut lurus hitam legamnya terurai lembut mengikuti ritme saat sang pemilik melakukan gelagat mengadukan pipi kanan dan kiri dengan Amber Mahacara.
"Tak apa, Cantik. Aku malah yang minta maaf karena membujuk ibumu untuk bisa menemuimu. Padahal kau sangat sibuk."
"Kumohon jangan berbicara seperti itu. Aku sangat senang jika ada yang menyambutku di Tanah Air. Kau tau sendiri aku ditugaskan ke sini untuk enam bulan ke depan dan tak memiliki kolega."
Layaknya seorang ibu dan putrinya, Amber melakukan percakapan sangat akrab dengan sosok yang bernama Cleo Ramirez, putri salah satu sahabatnya di Singapura.
Amber mengatakan seharusnya Cleo menetap di mansionnya. Namun, sayang. wanita yang masih betah melajang meski usia sudah kepala tiga itu kerap menolak dengan alasan tak ingin merepotkan.
"Aku sangat bersyukur akan kebaikanmu, Nyonya. Meski begitu, akan kuusahakan mampir sering-sering."
"Ah, tidak perlu, Nak. Aku mengerti kau seorang dokter kandungan terkenal yang sangat sibuk," balas Amber sungkan.
Akan tetapi, Cleo dapat melihat sedikit lara terselip dari raut wanita paruh baya itu. Cleo lantas memberanikan diri meyakinkan Amber bahwa dirinya akan siap membantu jika dibutuhkan.
"Benarkah?"
Cleo mengangguk mantap seraya menatap kedua netra Amber.
"Kudengar kau sangat ahli dalam bidangmu. Maukah kau membantu menantuku dalam program kehamilan?"
...***...
...Halo......
...S2 resmi dimulai....
...Ini baru permulaan ya guys....
...Cuplikan Video Season 2 bisa mampir ke IG @iam.ladyorlin...
...Hope you like it....
...****...
...Perkenalkan Visual Season2...
...Sofia Wilson, 28 Tahun...
...Kaivan Mahacara, 40 tahun...
...Jayden Baldwin, 26 Tahun....
...Dr. Cleo Ramirez, 34 Tahun...
...Note:...
...Visual bersumber dari Pinst...
ykin deh,sofia bkln d uji kli ni....
up lagi thor/Rose//Rose//Determined//Determined/
Akhrnya up jg....
konflik bkln d mlai y kk,stlh sblmnya nkah kntrak trs b'psah....trs brsma lg krna cnta,tp skrng d uji dgn ktrunan....
mngkin kh kai b'pling dgn wnta lain????
hmmm
tolong mereka biarin bahagia dulu thor/Sob/
sbr deh nunggu S2....smngttt.....
ini pasti si sonya itu wanita yg di cintai kaivan, trus di tolak...
lanjut thor/Determined//Determined/