NovelToon NovelToon
Kado Kecil Untuk Bunda

Kado Kecil Untuk Bunda

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ade Diah

"Aku tidak seperti yang kalian pikir, aku masih normal, hanya saja kesalahan yang pernahku buat dulu, membuatku enggan untuk menikah dan parahnya hatiku ini ikut membeku" ucap Juna
Sang teman yang baru sekarang mendengar alasan yang lebih masuk akal perihal dia yang enggan menikah langsung bertanya "Memang kesalahan apa yang kamu perbuat" sumpah demi apapun Angga sang sahabat tidak bisa menebak kesalahan juna dimasa lalu itu apa.
Itulah penggalan dari salah satu bab di novel ini....
Semoga Novel yang sekarang bisa lebih baik dari yang sebelumnya aamiin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sayang seribu sayang

Juna yang kini tahu jika Ayelir bekerja dilantai atas, dan pastinya bertanggung jawa atas kerapihan ruangannya, kini sudah bersiap untuk menurunkan semua map yang ada di dalam rak.

Dengan senyum yang mengembang, Juna sudah mengambil beberapa map untuk diletakkan secara sembarangan diatas meja dan sofa, namun saat membayangkan akan sekesal apa Anyelir nantinya, Juna pun memilih merapihkan map-map itu lagi.

"Seharusnya sebelum melakukan sesuatu, dipikir dulu Juna, kalau begini kamu sendiri yang cape" ucap Juna merutuki kelakuannya yang salah.

Juna yang sibuk menyusun map-map itu, tidak sadar, jika sejak tadi ada yang mengetuk pintu ruangannya, dan karena terlalu lama menunggu si pengetuk pintu itu, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Anyelir, langsung membuka pintu dan dia yang tadi bertanya-tanya, juna sedang apa sampai tidak mendengar ketukan pintu darinya, kini tahu alasannya apa.

"Maaf pak" ucap Anyelir dan itu sungguh mengagetkan Juna yang sedang melamun, saking kagetnya, juna sampai melempar berkas yang dia pegang dan isinya berhamburan kesegaran arah.

Juna yang melihat berkas yang tadi dia pegang sudah berceceran dilantai, langsung mempunyai sebuah ide yang lumayan cemerlang dan dengan cepat Juna menarik dua map yang paling bawah diantara dua tumpukan map, dan seketika semua map berhamburan.

Anyelir sangat kaget, saat melihat semua map keluar dari raknya, tapi tidak terbersit sedikit pun dibenaknya jika itu ulah Juna, karena hal itu bisa terjadi tanpa disengaja, "Maaf pak," ucap Anyelir merasa bersalah.

"Kau... kenapa mengagetkan ku, lihat!!!" tunjuk Juna pada berkas yang berserakan "padahal hampir selesai aku membereskannya, tapi gara-gara kamu mengagetkanku jadi seperti itu" ucap Juna yang berpura-pura kesal, agar bisa membuat Anyelir merasa bersalah dan mau menemaninya merapihkan berkas yang berhamburan.

Anyelir yang memang merasa bersalah langsung menyimpan map yang dia bawa di meja dekat sofa, dan baru setelah itu dia membantu Juna merapihkan map yang berserakan.

Namun sayang seribu sayang, niat hati ingin bersama-sama menghabiskan waktu membereskan map, tapi keadaan tidak mendukung karena diwaktu yang bersamaan suara ponsel Juna berbunyi pertanda panggilan masuk dan sialnya panggilan itu dari rekan bisnisnya.

Anyelir yang tidak mau merasakan kecanggungan karena harus membereskan map bersama Juna, langsung mempercepat pekerjaannya dan Dasar Ayelir yang sudah biasa membereskan sebuah kekacauan, jadi dengan cepat dia bisa membereskan semua berkas itu.

Cara Anyelir membereskan berkas itu, membuat Juna yang melihatnya hanya bisa menatap Anyelir dengan kesal, dan saking kesalnya Juna sampai berkata "Aku berharap kita membereskan berkas itu sama-sama." Sungguh Juna berharap jika akan ada adegan dimana dia akan memegang tangan Anyelir, saat sama-sama akan meraih satu berkas bersamaan, dan saat ini hancur sudah harapan itu. Hik hik hik.

"Jika Bisa saya kerjakan sendiri, kenapa bapa harus repot turun tangan" jawab Anyelir setelah mendengar ucapan Juna.

Juna yang kesal langsung menanyakan tujuan Anyelir keruangannya untuk apa, padajal dia sudah tahu, dan Anyelir berkata "Ada titipan berkas dari bawah" namun saat akan memberikan berkas yang dia bawa, Anyelir malah celingukan mencari berkas itu.

"Pak, tadi bapak lihat berkas yang disini tidak," tunjuk Anyelir pada meja yang ada dihadapan mereka berdua.

"Tidak, mungkin berkasnya tidak sengaja kamu rapihkan kesana" tinjuk Juna dengan dagunya, pada deretan map yang sudah tersusun rapih Dan Anyelir yang merasa itu mungkin terjadi, langsung menghela nafas dengan berat, karena sekarang dia harus mencari map yang tadi dia bawa, di tumpukan map yang warnanya sama dengan yang dia bawa.

"Pak kalau sekarang saya berharap, sangat berharap, jika bapa berkenan membantu, karena sepertinya akan membutuhkan waktu yang lama jika saya mencarinya sendiri, sedangkan map itu harus saya antar segera setelah anda tanda tangani" ucap Anyelir memohon dan sungguh mencari sesuatu adalah hal yang paling tidak disukai Anyelir, apalagi yang dia cari harus segera ditemukan.

"Makanya kalau beres beres itu yang teliti, atau jangan-jangan berkas yang tadi isinya juga tercampur ?".

"Bapa meragukan saya?" tanya Anyelir yang tidak suka diremehkan, oleh orang yang sudah tahu pasti sifat dan karakternya seperti apa.

"Bukan meragukan, tapi buktinya berkas yang kamu bawa bisa terselip dikumpulkan berkas itu" ucap Juna menunjuk dengan dagunya lagi kearah tumpukan berkas, dan sungguh saat ini juna senang dengan ide terakhir yang melintas dibenaknya saat melihat berkas yang ada dimeja, yang tadi dibawa Anyelir.

Ya tadi saat Anyelir menyusun berkas didalam rak, Juna yang melihat berkas yang dibawa Anyelir langsung menyembunyikan berkas itu dikumpulkan berkas yang belum disimpan Anyelir dan hasilnya kini mereka akan menghabiskan waktu yang lebih lama bahkan dua kali lipat dari perkiraan juna.

1
Marifatul Marifatul
🤔🤔🤔
Ade Diah
kadang bingung dengan yang namanya seleksi, padahal perasaan apa yang ditulis tidak mengandung unsur politik dan atau mengandung unsur yang lain, tapi ya sudah lah.
Ade Diah
Plis!!! tinggalin jejak kalian.
Dengan cara komen, like, vote dan tolong kasih bintangnya juga biar aku tahu apakah karyaku yang kali ini bagus, biasa saja atau jelek.
Fitriana
wah... juna sampai pingsan....
Ade Diah
Siap!!!!
Ade Diah
Bagus, lumayan menguras otak saat nulis jhehe, jadi semoga bisa disukai banyak pembaca Aamiin.
Asma Nurfadilah
next kak
Ade Diah: Siap!!!!
total 1 replies
Cut SNY@"GranyCUT"
anak usia 12 th sudah masuk usia remaja
Ade Diah
Alhamdulillah dalam penulisan tidak terlalu banyak yang harus di revisi, semoga cerita Juna bisa disukai banyak pembaca aamiin.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!