Di tengah-tengah kemelut perang, seorang gadis muda yang berbakat, Elena, tergabung dalam unit pasukan khusus. Dalam sebuah misi yang kritis, kesalahan bermanuver mengakibatkan kematian tragis.
Namun, alih-alih menemukan ketenangan di alam baka, jiwanya terbangun kembali dalam tubuh gadis polos bernama Lily, seorang siswi SMA yang kerap menjadi sasaran bully dari teman-temannya.
Dengan kecerdasan militer yang dimilikinya, Elena mencoba untuk memahami dan mengendalikan tubuh barunya. Namun, perbedaan antara kehidupan seorang prajurit dan remaja biasa menjadi penghalang yang sulit dia atasi.
Sementara Elena berusaha menyelaraskan identitasnya yang baru dengan lingkungan barunya, dia juga harus menghadapi konsekuensi dari masa lalunya yang kelam. Di sekolah, Lily mulai menunjukkan perubahan yang mengejutkan, dari menjadi korban bully menjadi sosok yang tegas dan berani.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tertangkap
Kedua orang penyusup tiba-tiba jatuh dari atas pohon, wajah mereka terlihat sangat ketakutan. Awalnya mereka berpikir tidak akan ada satu orang pun yang mengetahui keberadaannya, namun ternyata gadis itu memiliki mata dan telinga yang cukup baik, sehingga mampu mengetahui persembunyian mereka dalam 1x pandang.
Anggota mafia sky eye menyeringai, mereka bergegas untuk menyergap kedua orang itu sebelum melarikan diri, lagi pula nona muda mereka sudah memberikan kesempatan, jadi mereka tidak terkekang untuk berbuat apapun terhadap pihak lain.
"Hohoho... Apakah lalatnya menjatuhkan diri?" ucap salah seorang anggota mafia sky eye sambil tertawa terbahak-bahak.
Wajah kedua pria itu semakin pucat, mereka segera mengambil senjata dan berniat untuk memberikan perlawanan. Namun pihak lain sudah menodongkan senjatanya terlebih dahulu, sebelum mereka bergerak.
"Apakah kalian berpikir akan mudah mengintai markas kami? Sepertinya kalian masih harus belajar lagi selama 1000 tahun! Tuan dan Nona muda adalah orang-orang yang tidak bisa kalian tipu, mereka bahkan tidak pernah memandangmu sedikitpun!" ucap salah seorang anggota mafia sky eye sambil menyeret salah seorang dari mereka.
Anggota yang lain juga melakukan hal yang serupa, keduanya segera dilemparkan ke dalam ruang hukuman, yang memang telah dipersiapkan sebagai tempat eksekusi untuk musuh.
"Dengar! Aku memiliki informasi yang sangat bagus, kalian tidak boleh membunuhku!" salah seorang pria berkata dengan sangat yakin, tangannya terus menekan darah yang mengucur keluar dari bahunya.
Tembakan asal-asalan yang dilakukan oleh Lily bukanlah tanpa perhitungan, sepertinya gadis itu memang sengaja tidak menargetkan keduanya untuk mati secara langsung, namun ingin memberikan pelajaran yang lebih besar lagi. Hukuman bagi orang-orang yang mengintai markas mereka jelas-jelas sangat besar, bahkan Damian sekalipun tidak mungkin bersedia untuk membantunya.
"Benarkah! Jadi rahasia apa itu?" salah seorang anggota mafia segera berjalan mendekat ke arah pria itu.
"Tidak! Aku hanya bersedia untuk bertaruh dengan tuan muda Damian," ucap pria itu sambil menggelengkan kepala.
"Apa kau berpikir bahwa bos kami memiliki banyak waktu untuk bermain-main dengan orang yang tidak penting seperti kalian? Bahkan nona muda telah menyerahkan urusan kalian kepada kami," jawab pria itu dengan sangat dingin.
"Dengar! Cepat panggil tuan muda Damian, aku berani bertaruh bahwa dia pasti akan sangat senang mendengar informasi ini," ucap pria itu masih terus berjuang demi hidupnya.
"Kau pikir kau siapa? Tuan muda bukanlah sosok yang mudah untuk didekati, apalagi oleh musuh kecil seperti kalian berdua!"anggota mafia sky eye mulai kehilangan kesabaran, dia segera mengayunkan tinjunya ke arah pria gitu, sehingga membuatnya terjengkang ke belakang.
Bugh...
"Jangan menganggap dirimu terlalu tinggi, sehingga pantas untuk berhadapan dengan tuan muda kami! Kau hanyalah sampah yang tidak berguna sedikitpun,"
"Sampah atau bukannya, kalian akan segera mengetahui setelah tuan Damian berada di tempat ini, lagi pula aku tidak mungkin memberikan informasi yang salah." ucap pria itu kembali.
Tap...
Tap...
Tap...
Bastian tiba-tiba saja muncul dan bergabung dalam kesenangan para anggota mafia sky eye. "Apakah aku datang terlambat?"
Anggota mafia sky eye segera membungkukkan badan mereka, begitu melihat keberadaan Bastian.
"Mereka masih tetap bungkam dan hanya bersedia untuk mengungkapkan informasi, jika tuan muda Damian bersedia untuk bertaruh dengannya," ucap salah seorang anggota mafia memberitahukan keadaan yang terjadi di tempat itu kepada Bastian.
Bastian menggelengkan kepala, setelah mendengar alasan tersebut. "Bunuh!"
Wajah kedua orang pria itu kembali ketakutan, mereka tak hanya menyaksikan ketegasan dari Bastian, namun juga kearoganan sifatnya, pantas saja jika pemuda itu menjadi orang kepercayaan dari Damian, karena menguasai berbagai macam aspek.
"Tunggu!" pria itu segera menghentikan Bastian, dia menyerahkan secarik kertas padanya.
Bastian membaca kata demi kata dari huruf yang tersusun acak tersebut, namun semakin dia mencobanya, semakin jauh pemahamannya. Pemuda itu melirik ke arah anak buahnya, sambil berkata dengan sangat tenang. "Biarkan mereka hidup untuk sementara waktu, aku akan bertemu dengan tuan muda untuk membahas hal ini,"
Semua anggota mafia langsung menganggukan kepala, kali ini mereka tidak menganggap enteng kertas yang diberikan oleh pria itu. Apalagi setelah Bastian secara pribadi memeriksanya.
"Jangan berpikir bahwa kalian berdua bisa keluar dari tempat ini hidup-hidup, lagi pula sebelum mengawasi sebuah markas mafia, harusnya kalian juga mengetahui, bahwa menjadi mata-mata akan selalu memiliki akhir yang kurang baik!" ucap salah seorang anggota mafia sky eye sambil berjalan pergi meninggalkan tempat itu.
Tok...
Tok...
Tok...
Terdengar suara ketukan pintu di depan ruang kerja milik Damian, membuat pemuda itu langsung mengalihkan pandangannya. "Masuk!"
Bastian muncul sambil menyerahkan secarik kertas, Damian menerimanya dengan cepat. Namun sama seperti halnya yang dialami oleh Bastian sebelumnya, pemuda itu juga mengerutkan kening, dia sama sekali tidak mengetahui arti tulisan yang di bacanya.
Lily melirik, gadis itu menatap tajam dan langsung meraih kertas dengan cepat. Dia kembali membuka laptopnya, kemudian memasukkan sandi-sandi yang diberikan oleh pria yang saat ini meringkuk dalam penjara.
Hanya membutuhkan waktu 10 menit, hingga akhirnya Lily menemukan apa yang ingin diceritakan oleh pria itu.
"Seseorang dengan sengaja menargetkanmu! Mereka telah lama membangun kerjasama secara diam-diam, kemungkinan besar dalam beberapa hari kedepan akan ada penyerangan besar-besaran. Berhati-hatilah!"
Lily menunjukkan tulisan itu kepada Bastian dan juga Damian, sudut bibir Bastian berkedut menunjukan kebencian. "Sepertinya pria tua itu masih belum kapok untuk merancang kejahatan terhadap kita, benar-benar tebal muka!"
Damian menanggapinya dengan sangat dingin, "Segera kirim orang, jangan sampai pria tua itu memiliki kesempatan untuk bergerak!"
"Baik tuan muda!" jawab Bastian sambil menganggukkan kepala, dia berniat untuk keluar dari ruang kerja itu, namun tiba-tiba saja Damian kembali memanggilnya.
"Ya, tuan muda." jawab Bastian.
"Panggil dokter, obati kedua lalat itu! Jika mereka benar-benar bisa menguntungkan, maka aku akan mempertimbangkan untuk menyelesaikan masalah ini secara damai. Namun jika mereka berdua memang sengaja ingin bermain-main denganku, maka aku juga tidak akan ragu untuk memerankan sosok iblis kejam yang tidak berperasaan." ucap Damian.
bukannya ada hal yg ingin dia selesaikan dg Lily
bukannya ada dendam kan yahh
trus ini mksudnya apa
malah kerja sama yah??