NovelToon NovelToon
Mencintaimu Dalam DIAM

Mencintaimu Dalam DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Live/Variety Show
Popularitas:50.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Bilqies

Narin seorang mahasiswi yang lugu berumur 23 tahun,diam diam dia menyukai seorang mahasiswa yang populer dikampusnya.
Eric sosok mahasiswa yang dingin namun sangat di kagumi oleh seluruh mahasiswi dikampusnya karna ketampanan dan kecerdasan yang dimilikinya.

Namun setelah lulus hal yang tidak disangka oleh Narin adalah dia dijodohkan dengan laki laki yang dia sukai sejak dulu yaitu Eric.

Akankah Narin bisa mendapatkan cinta Eric yang sama sekali tidak mencintainya atau dia akan mengubur rasa cintanya itu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Suasana di kolam pun tampak dingin, terdengar hiruk pikuk dari orang orang yang ada di sekitar kolam, saling berbisik dan memandang Eric dan Andre dengan tatapan yang susah di artikan. Andre yang mendengar perkataan Eric pun tampak terkejut, bagaimana bisa Eric tau tentang dirinya yang diam diam memiliki perasaan terhadap istrinya, Pikir Andre.

"Saya rasa... anda terlalu terbawa suasana sampai tidak bisa membedakan antara orang yang benar benar mau menolong dan mana orang yang sedang memiliki perasaan, tuan Eric yang terhormat." seringai Andre.

"Ckckckckck... Anda kira saya bodoh, Huh... Saya bisa melihat bagaimana tatapan anda terhadap istri saya."

"Terserah anda! Memiliki atau tidak nya itu urusan saya bukan urusan anda!!!" kilah Andre sambil berjalan dan menunjuk ke arah Eric dengan sorot mata yang tajam.

"Brengsek... Kau..." sambil mencengkeram leher Andre dengan kuat, namun saat dia akan memukul Andre tiba tiba Narin tersadar dan membuat Eric segera melepaskan tangannya dari leher Andre.

Uhuk... uhuk... uhuk...

"Narin... Kau sudah sadar ???" tanya Eric khawatir yang berjalan menghampiri Narin, dengan sigap Eric langsung menggendong tubuh Narin yang terlihat lemah itu.

Seketika pandangan mereka pun bertemu dan saling bersitatap satu sama lain. Narin yang ditatap Eric terus menerus membuatnya merasa malu dan dengan cepat dia mengalihkan pandangannya ke arah lain untuk mengurangi rasa groginya itu.

Tampak Eric menggendong Narin dan berjalan melewati tepat di hadapan Andre dan segera keluar meninggalkan pesta tersebut yang membuat dada Eric sedari tadi sudah mendidih dan seakan ingin meledak.

Di luar Reno yang sedang duduk sembari menikmati minuman yang barusan saja di ambil tak jauh dari tempat duduknya dan sesekali dia memainkan ponselnya dia merasa baru kali ini dia bebas menikmati suasana pesta dengan memandang betapa indahnya malam ini yang tampak banyak bintang bergemerlapan di atas langit tanpa dia mengekor di belakang tuannya.

Namun kebahagiaan Reno mendadak hilang karena dia melihat kedatangan tuannya yang menggendong istrinya dengan ekspresi yang sulit untuk di artikan. Reno pun dengan sigap berjalan ke arah mobil dan membukakan pintu untuk tuannya yang sedang menggendong istrinya. Eric pun segera meletakkan kepala Narin di atas pangkuannya, melihat Narin dalam keadaan basah kuyup Eric pun tak tega dan segera dia melepaskan jasnya yang melekat di tubuh atletisnya itu dan memeluk tubuh Narin dengan erat seakan dia tak rela jika Narin diambil oleh orang lain.

Di dalam perjalanan Reno terus fokus dengan kemudinya, sesekali dia melihat ke belakang dari kaca diatas yang ada di depannya. Dia melihat tuannya tampak berbeda malam ini, seperti bukan tuan Eric pikirnya dalam hati. Tuannya sekarang terlihat sangat perhatian sekali terhadap istrinya, entah hal apa yang membuat tuannya seperti itu Reno pun tak tahu. Dia ingin bertanya pun Namun takut jika dia akan dapat Omelan dari tuannya yang kejam itu.

"Reno! Lihat ke depan kalau sedang menyetir... Apa kau mau aku salahkan jika terjadi apa apa dengan mobil yang kau bawa saat ini!!!"

"Iiii... Iya tuan."

Di dalam perjalan terlihat sangat khawatir sekali Eric yang sedang menatap tubuh dan wajah Narin di atas pangkuannya itu, sesekali Narin menggigil dan mengigau menyebut namanya dan entah kenapa tiba tiba Eric yang mendengarnya merasa terenyuh dan tak percaya dengan kata kata yang di ucapkan Narin dengan suara lirihnya. melihat itu Eric pun menyuruh Reno untuk menambah kecepatannya agar mereka segera sampai dan mengganti pakaian Narin yang basah akibat jatuh dari kolam tadi.

"Percepat lagi jalannya.... Aku tidak mau jika dia sampai sakit karna ulahmu yang terlalu lama membawa mobil."

"Sss... Siap tuan."

"Memangnya apa hubungannya coba dia yang membawa mobil dengan sakitnya nona muda... Huuh dasar bos aneh, kadang baik kadang jahat." batin Reno sambil menggelengkan kepalanya memikirkan sikap aneh bosnya saat ini.

Beberapa menit kemudian mobil yang Reno bawa sudah memasuki halaman rumah Eric yang besar dan mewah itu. Reno pun turun dan segera membukakan pintu mobil untuk tuannya, tampak di depan pintu utama sudah ada para maid dan Bi Asih yang sedang menyambut kedatangan tuannya. Eric pun segera turun dan menggendong Narin masuk ke dalam rumahnya dan segera dia menuju lantai atas masuk kedalam kamar Narin yang letaknya tak jauh dari kamarnya.

"Malam tuan." sapa para maid dan Bi Asih sopan sambil menundukkan kepalanya memberi hormat pada tuannya yang sedang berjalan melewati mereka

Eric yang melihat itu dia tampak acuh dengan segala penyambutan yang ada di hadapannya, dia tetap berjalan masuk menggendong Narin dengan Reno yang selalu mengekori tuannya di belakang.

Tiba di kamar, Eric langsung meletakkan Narin di atas ranjang yang luas dan empuk tentunya untuk di buat nya tidur, dia juga melepaskan hells yang di kenakan Narin.

Eric yang melihat baju Narin basah kuyup dia berinisiatif ingin mengganti baju basah itu, tiba tiba dia ragu untuk melakukannya selain ada Reno di dalam kamar Narin, dia pun juga tak punya keberanian untuk membuka baju Narin. sempat berpikir lama dia akhirnya menyuruh Reno memanggil Bi Asih untuk segera ke kamar Narin dan tak lupa menyuruh Reno untuk menghubungi dokter Rizal supaya segera datang kesini untuk memeriksa keadaan Narin saat ini.

"Reno... Cepat kau panggil Bi Asih suruh ke kamar Narin sekarang dan jangan lupa segera kau hubungi dokter Rizal sekarang juga." ucap Eric keras dengan tatapan tajamnya.

"Siap tuan, saya permisi dulu." pamit Reno segera melangkah dan turun mencari keberadaan Bi Asih.

"Aneh... kenapa tuan masih menyuruh Bi Asih ke kamar nona Narin yaa... Padahal kan saat ini sudah ada tuan yang menemani nona Narin di dalam kamarnya." batin Reno yang tampak berpikir keras atas kelakuan aneh tuannya.

Reno pun berjalan ke arah dapur dan benar saja di dalam tampak Bi Asih yang sedang sibuk membuat wedang jahe. Reno pun segera mendekati Bi Asih dan menyampaikan apa yang tuannya katakan tadi padanya.

Tap... tap... tap...

"Bi Asih.... tuan manggil bibi tuh buat ke kamar nona Narin."

"Kebetulan bibi juga lagi buatin wedang jahe buat non Narin biar agak enakan sedikit badannya, karena bibi tadi sempat melihat tubuh non Narin dalam keadaan basah."

"Ya sudah bibik tinggal ke atas dulu ya sekalian mau antar minuman ini buat nona Narin."

"Silahkan bi."

Di depan pintu kamar sudah ada Bi Asih yang berdiri sambil membawa sebuah nampan yang berisi wedang jahe.

Tok... tok... tok...

"Masuk."

"Permisi tuan ini saya buatkan wedang jahe buat non Narin biar agak enakan badannya." ucap sopan Bi Asih sembari meletakkan wedang jahe di atas nakas

"Bi asih tolong segera ganti pakaian Narin sekarang ya, sebentar lagi ada dokter Rizal yang datang memeriksa Narin." ucap Eric sembari beranjak dari duduknya dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi

Melihat tuan nya yang sudah masuk ke dalam kamar mandi, Bi Asih segera mengambil baju di lemari tempat dimana Narin menyimpan semua pakaiannya itu.

Usai mengganti pakaian, Bi Asih segera meletakkan pakaian basah milik Narin di keranjang pakaian kotor yang akan di cuci.

Ceklek

Eric keluar dari kamar mandi dan berjalan dengan santainya menuju kursi yang ada di samping ranjang Narin. nampak Eric yang masih duduk setia menemani Narin sambil menatap lurus ke arah wajah cantik di depannya, terlihat wajah teduh Narin yang sangat cantik alami meskipun dia dalam keadaan tidur pun sama sekali tak mengurangi kecantikannya itu.

"Kau sangat cantik.... Tapi Entah kenapa hatiku masih tidak bisa menerima mu dan lebih parahnya lagi mengapa aku bisa semarah itu saat kau berdekatan dengan laki laki lain di pesta tadi...." batin Eric dengan meraup kasar wajah tampannya itu.

"Saya permisi dulu tuan mau membersihkan barang barang non Narin yang sudah kotor ke ruangan laundry." ucap sopan Bi Asih sambil menunjukkan keranjang kotor yang dia bawa dan di jawab Eric dengan anggukan saja.

Tak lama kemudian Reno datang dengan di belakangnya sudah ada dokter Rizal yang akan memeriksa keadaan Narin saat ini.

"Selamat malam tuan Eric." soal dokter Rizal ramah.

"Selamat malam dok." jawab Eric.

Dokter Rizal pun langsung memeriksa Narin yang sedang terbaring di atas ranjang, tampak Eric yang terlihat begitu khawatir dengan keadaan Narin yang sampai saat ini belum sadarkan diri.

Melihat dokter Rizal yang sudah membereskan alat alatnya Eric pun segera bertanya dengan raut wajah yang khawatir.

"Bagaimana keadaannya dokter ???" tanya Eric khawatir sambil mendekat ke arah dokter Rizal.

"Kau tenang saja, dia tidak kenapa kenapa. Sebentar lagi dia sadar dan jangan lupa kau beli obat yang sudah ku tulis disini." ucap dokter Rizal sembari menyerahkan resep yang sudah dia tulis tadi.

"Terima kasih." jawab Eric sembari mengambil resep yang di beri dokter Rizal barusan.

"Baiklah kalau begitu aku pamit dulu. jangan lupa kau beli obat yang sudah aku tulis disitu." ucap dokter Rizal sambil menunjuk kertas yang di pegang Eric.

Eric mengangguk dan segera menyuruh Reno untuk membeli obat untuk Narin dan sekalian mengantar dokter Rizal ke depan.

"Reno tolong kau antar dokter Rizal ke depan sekaligus kau belikan obat untuk Narin." perintah Eric dengan memberikan secarik kertas yang berisi resep untuk Narin.

Setelah kepergian Reno Eric segera melangkah ke arah ranjang dan duduk di dikursi tapat disamping ranjang Narin. nampak Eric yang terus memandangi wajah Narin dengan lekat, entah kenapa dia masih teringat dengan perilaku Andre di pesta tadi.

Dia merasa tidak terima jika melihat Narin berdekatan dengan laki laki lain apalagi sampai sampai Andre yang akan memberi nafas buatan buat Narin, sungguh tidak terpikirkan oleh Eric kenapa Andre sampai sejauh itu dia berani melakukan hal itu pada istrinya. Eric yang sedang ber gelut dengan pikirannya akhirnya dia segera terlelap dengan meletakkan kepalanya diatas ranjang dengan dia yang masih duduk setia diatas kursi.

.

.

1
Teteh Lia
tangan masih aman nda tuh .. nonjok cermin...🤭🌹
Teteh Lia
udah inget donk...
beneran puyeng nda tuh si Eric.... 😀
Teteh Lia
niat mu..... busuk ..
Teteh Lia
Kan apa ku bilang. si Andre sudah terkontaminasi Brenda yang 😤😤😤😤
Teteh Lia
nah lho.... nah lho ... puyeng loe, Eric 🤣🤣🤣
Teteh Lia
kompor Loe, Ndre... dibikin meleduk sama eric. baru nyaho ..
Teteh Lia
sekarang udah nda setulus dulu, si Andre udah terkontaminasi si Brenda.
🎀
dengarkan itu semua eric
🎀
berani juga reno sama bosnya 😂😂 gpp reno mewakili isi hati pembaca 🤭
Aegis Aetna
sayangnya dunia itu bulat kawan.
Kikan Dwi
3 🐠🐋🐟 buat Eric
Bilqies: thanks kak 🥰🥰
total 1 replies
Kikan Dwi
Kalau gak di cari gak akan pulang
Kikan Dwi
sukurin syndrom couvid
Bilqies: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Kikan Dwi
Astaga
Miyatun Nasa
2🌹🌹buatmu
Bilqies: thanks kak 🥰🥰
total 1 replies
Miyatun Nasa
nah, hajar terus , biar Eric aja yg sengsara
Miyatun Nasa
iuuuhhh
Miyatun Nasa
astojim , kok JD aku yg flasback sih OMG . error bener otakku
Miyatun Nasa
ya ampun. aku dari td bingung. ini versi flasback rupanya.
Elok Oren
percaya, walaupun aku belum menikah tapi aku percaya kalau suami istri ada ikatan batin. kalau suami selingkuh aja terasa, apalagi suami gak ada duit, terasa kali pun. 🤭🤣🤣🤣
Bilqies: 🤣🤣🤣🤣🤣

bener banget 🤭
Kikan Dwi: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!