Terjebak Cinta CEO Dingin

‘’Aku suka kau yang seperti ini.’’ Lalu menjilati cuping telinga Chloe yang kembali membuat wanitanya itu menegang. Perlahan bibirnya turun menyapu habis leher putih mulus Chloe, menggigit kecil untuk meninggalkan beberapa bintang disana, semakin turun, turun, turun dan….

Tok tok tok tok

‘’Tuan setengah jam lagi meeting akan dimulai,’’ ucap asisten Leo yang membuat Nic dan Chloe mendengus kesal disaat yang bersamaan. Baru saja akan masuk ke puncak acara eeehhh Leo datang mengganggu dan mau tidak mau mereka harus menyudahi kegiatan menyenangkan itu tanpa kelegaan sama sekali. Keduanya terlihat lunglai sudah seperti penderita anemia, bagaimana tidak, gairah yang hampir meledak perlahan meredup, dipaksa oleh keadaan.

‘’Cia hari ini kau tidak perlu ikut, istirahatlah di mansion, aku tidak akan lama, langsung pulang setelah meeting selesai." Pria itu memperhatikan wajah Chloe. "Kesal ya karena nggak sampai puncak?’’ ledeknya dengan wajah datarnya lalu mengecup lembut kening wanitanya sebanyak 3 kali. 

‘’Aish kau ini menyebalkan sekali lagian bagaimana bisa kau meledek dengan wajah datar seperti itu, jadinya horor tau nggak.’’ Berjalan keluar dari ruangan perawatan itu terlebih dulu. Langkahnya terhenti karena Nic yang kini sudah berada di depannya, menghalangi jalannya.

 ‘’Minggir deh, mau apa lagi sih?’’

‘’Ingat langsung pulang dan jangan mampir kemana mana apalagi berniat melarikan diri.’’ Bisik Nic lalu melangkah pergi.

Chloe menunduk lesu. Benar juga ini kesempatannya melarikan diri tapi bagaimana bisa setelah apa yang dilakukannya kemarin? Lalu membuang nafas kasar.

Dengan tidak bersemangat wanita itu membawa langkahnya menghampiri supir yang akan mengantarnya pulang. Padahal hari ini peluangnya kabur cukup besar tapi hatinya malah berat untuk pergi, apalagi setelah ia melihat satu sisi dari Nic yang belum pernah dilihatnya. Sisi Nic yang terlihat menyedihkan seakan mampu menggerakan hatinya untuk ingin lebih dekat dengan pria yang selalu dikatain brengsek menyebalkan itu.

‘’Ada apa denganku sih, kenapa aku jadi tidak ingin meninggalkannya, sadar Chloe sadar, pria itu menyebalkan, brengsek dan kau harus segera pergi darinya,’’ protesnya  pada diri sendiri tapi dengan langkahnya yang terus mendekati mobil yang akan membawanya pulang tanpa berniat melarikan diri.

*****

‘’Kau siapa?’’ Seorang wanita cantik menyambut kedatangan Chloe di mansion Nic.

Chloe berdiri diam, ia cukup kaget tapi tidak tau harus menjawab apa. Ia takut kalau salah menjawab dan malah akan menimbulkan masalah untuknya. Tapi siapa wanita itu? Jiwa keponya mendadak meronta.

‘’Hei aku bertanya kepadamu, kenapa malah diam saja, kau tidak punya mulut ya?’’Wanita itu berjalan mendekat ke arahnya. Tidak ada keangkuhan disana tapi lebih ke tatapan mengintimidasi yang sama sekali tidak membuat Chloe takut. Maklumlah ia bahkan sudah menghadapi Nic, si pria yang bahkan lebih menakutkan dari hewan buas.

‘’Aku Chloe sekretarisnya tuan Nic.’’ Terus menelisik wanita cantik yang kini berdiri tidak jauh darinya. Sebenarnya siapa wanita ini, kenapa wajahnya terlihat mirip dengan Nic?

‘’Oh ya Tuhan apa wanita ini jodohnya?’’ pikirnya. Dulu ia pernah mendengar kalau wajah mirip itu bisa jadi jodoh.

‘’Astaga kasihan sekali wanita itu kalau ia benar-benar berjodoh dengan pria menyebalkan itu.’’ Sambil bergidik ngeri.

‘’Sekretaris? Sejak kapan Nic membawa masuk seorang sekretaris ke mansion?’’ Pertanyaan itu sontak menyadarkannya dari lamunannya.

‘’Astaga apa sekarang dia sedang cemburu padaku?’’

‘’Hei aku bertanya padamu.’’

‘’Oh itu, eeehhh itu ... dia membawaku kesini hampir satu bulan lalu.’’

‘’What satu bulan?’’

‘’Iya, ada apa, kenapa nona terlihat kaget?’’

‘’Bukan urusanmu, mau aku kaget kek, pingsan kek itu urusanku!’’ Semakin mendekat pada Chloe, menelisik penampilan Chloe dari ujung kaki sampai ujung kepala. 

Tring tring tring

Tiba-tiba ponsel Chloe berbunyi, membuyarkan kedua wanita cantik itu.

‘’Pria brengsek?’’Grace sempat melihat nama kontak yang sedang menelpon Chloe.

‘’Kau dimana? Sudah sampai kan?’’

‘’Iya aku sudah sampai, sudah dulu aku punya urusan yang lebih penting, jangan menelponku lagi.’’ Lalu Chloe mengakhiri panggilan telepon dan kembali tersenyum pada Grace yang masih menatapnya dengan tatapan menelisik.

‘’Siapa yang meneleponmu?’’

‘’Tuan Nic nona.’’

‘’What the ... Nic? jadi pria brengsek itu Nic?’’ Sedikit tak percaya apalagi setelah tadi mendengar bagaimana cara Chloe berbicara pada Nic.

‘’Kau yakin itu Nic? Kau sedang tidak membohongiku kan?’’

Dering ponsel yang kembali berbunyi, menggagalkan Chloe yang tadinya ingin menjawab pertanyaan Grace. Dengan nama kontak yang sama seperti tadi, pria brengsek. Ya Nic yang kini tengah menelponnya lagi, pria itu tidak terima karena Chloe yang mematikan panggilan teleponnya.

‘’Apalagi? kan sudah kukatakan untuk tidak menelponku dulu. Kau tau sekarang di mansion sedang ada calon jodohmu, apa dia kekasihmu atau apa dia salah satu teman ranjangmu?’’ tanya Chloe yang membuat Grace tersendak salivanya sendiri.

Kalau benar itu Nic tapi kenapa wanita di depannya itu berbicara dengan sangat santai, apa ia tidak takut pada pria itu? Pikir Grace yang sangat tau bagaimana sikap adik kesayangannya. Nic hanya akan bersikap hangat dan lembut pada keluarganya dan untuk orang lain pria itu akan terlihat sangat kejam, jahat dan menjengkelkan.

Sementara Nic langsung mematikan panggilan ponselnya. Bukan karena akan menyusul Chloe ke mansion tapi karena meetingnya akan segera dimulai.

‘’Aish pria itu.’’ Menatap layar ponselnya dengan kesal.

‘’Hei kau.’’ Tiba-tiba ia dikagetkan dengan suara Grace yang memanggilnya.

‘’Sebenarnya kau siapa? Kenapa kau bisa berbicara dengan santai seperti itu pada Nic?’’

‘’Aku Chloe sekretarisnya tuan Nic nona.’’

‘’Sudah ku katakan dari tadi dan dia masih bertanya juga, wanita ini telmi apa bagaimana sih?’’ Sambil memperlihatkan senyum manisnya. Entahlah kenapa ia tiba-tiba menjadi kesal, apa karena Nic yang mengakhiri panggilannya begitu saja atau?

‘’Kau yakin?’’

‘’Loh memangnya apa yang membuatku tidak yakin? Aku benar-benar sekretarisnya, kalo nggak percaya tunggu saja, sebentar lagi tuan Nic pulang kok. Yaudah aku naik dulu ya, mau mandi dulu soalnya gerah dari kemarin belum mandi,’’ ucapnya santai yang kembali membuat Grace melotot kaget.

‘’Mandi? Maksudnya bagaimana? Kenapa kau mandi disini, memangnya kau tidak punya rumah, kalau Nic tau bisa hilang nyawamu.’’

Chloe berdiri diam. Ia mulai malas dengan wanita yang didepannya ini. Dari tadi terus bertanya tapi setelah ia menjawabnya wanita itu malah tidak percaya padanya.

‘’Aku punya tempat tinggal tapi tuan Nic sendiri yang memintaku tinggal disini jadi aku permisi dulu nona.’’ Dengan sopan dan melangkah pergi meninggalkan Grace yang masih berdiri syok ditempatnya. Lebih syok lagi saat ia melihat Chloe yang berjalan melangkah ke arah kamar Nic.

‘’Tinggal disini? Sejak kapan Nic mau membawa seorang wanita di mansion dan tinggal disini, sekamar dengannya? Oh Tuhan apa yang sudah terjadi, kenapa aku tidak tau sama sekali dengan perubahan adikku ini?’’ Mendudukan dirinya diatas sofa, terlalu syok dengan kejadian yang dialaminya.