NovelToon NovelToon
Dunia Dalam Mimpi

Dunia Dalam Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lekyusi Dj

Mimpi dan dunia nyata adalah hal yang berbeda. Tetapi bagaimana jika ada dunia di dalam mimpi? Seperti yang dialami oleh Devalina, takdir hidupnya seperti sebuah lelucon. Wanita yang terlahir dengan penuh kesempurnaan, kini harus menemukan letak ketidaksempurnaan dalam hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lekyusi Dj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 16 MITRA AYAH

Aku membalikan badan dan melihat Sandra sedang berdiri di belakangku.

“Sandra, kamu ngapain kesini?” Tanyaku

“Lahh tadi aku yang tanya lebih dulu sama kamu. Malah di tanya balik lagi ke aku.” Jawabnya

“Ohh itu, aku baru habis ngantar orang kecelakaan. Terus kamu ngapain disini?” Tanyaku balik

“Aku mau jenguk kakak sepupu aku, tadi baru masuk rumah sakit karena kecelakaan. ” Jelasnya

“Tadi banyak banget pasien yang habis kecelakaan, semoga kakak sepupu kamu enggak apa-apa ya.” Kataku

“Iya makasih Va, kalau gitu aku masuk dulu ya. Mami sama Papi aku udah nungguin di dalam. Ohh iya, tadi dosen enggak masuk kelas, katanya ada rapat gitu jadi hari ini kita free.” Kata Sandra

“Syukurlah kalau begitu jadi aku enggak perlu absen hari ini. Thanks ya infonya.” Kataku

Sandra masuk ke dalam rumah sakit dan aku memutuskan pulang saja, besok aku akan kembali lagi menjenguk Sandro. Mungkin saja besok dia sudah siuman.

Aku berjalan menuju ke mobilku saat kurasakan ada tatapan dari belakang yang melihatku. Aku membalikan badan dan tidak menemukan siapapun di belakangku.

“Apa ini perasaanku aja kali ya?” Tanyaku

Aku memutuskan untuk mengambil pusing, masalah Sandro saja sudah membuatku pusing. Aku tidak ingin membebani pikiranku lagi.

Sesampainya di rumah aku melihat Bunda yang sedang duduk di sofa ruang tamu.

“Sayang, kamu tumben pulangnya cepat?” Tanya Bunda

“Iya Bun, dosen ada rapat di kampus jadi hari ini kami enggak kuliah.” Jelasku

“Ohh gitu, kalau gitu Bunda bisa minta bantuan kamu nggak?” Tanya Bunda

“Minta bantuan apa Bund?” Tanyaku kembali

“Ini, tadi Ayah lupa bawa berkas pentingnya. Jadi kamu bisa bantu antarkan ke kantor Ayah?” Tanya Bunda

“Boleh banget Bunda, aku juga udah lama enggak ke kantor Ayah.” Kataku dengan semangat

“Ya udah, kamu tunggu disini biar Bunda ambil berkasnya dulu.” Kata Bunda sambil jalan menuju ke ruang kerja Ayah.

Setelah memberikan berkas Ayah, aku langsung berpamitan menuju ke kantor Ayah. Sudah lama rasanya aku pergi ke kantor Ayah, disana aku juga bisa sambil mencari informasi lainnya tentang akte kelahiran yang aku dapatkan semalam.

Aku sampai di perusahaan Ayah, tidak ada yang berubah dari perusahaan Ayah. Di masa depan perusahaan Ayah juga akan semakin berkembang pesat, bahkan menjadi saingan dengan perusahaan milik Roland.

Aku memasuki perusahaan Ayah dan menggunakan lift menuju ke ruangan Ayah.

“Siang kak, ada yang bisa dibantu?” Tanya seorang wanita yang aku yakin adalah sekretaris baru Ayah.

“Siang juga kak, ini tadi Bunda ada nyuruh aku bawain berkas ke ruangan Ayah. Apa Ayah ada di dalam?” Tanyaku

“Ohh iya Non, maaf saya tidak tau bahwa Non adalah anak dari Pak Tomi.” Kata sekretaris.

Memang dari dulu aku jarang ke kantor Ayah, aku hanya beberapa kali ke kantor Ayah dan saat itu aku masih sangat kecil. Tentu saja tidak banyak yang mengetahui tentang aku termasuk sekretaris baru Ayah.

“Iya tidak apa-apa kak, Apa Ayah ada di dalam?” tanyaku sekali lagi

“Iya Non, silahkan Non masuk saja.” Jawabnya dengan sopan

“Makasih ya kak, tapi jangan panggil aku dengan sebutan Non .Panggil aja aku Deva.” Kataku lalu masuk ke ruangan Ayah.

“Permisi Ayah” Kataku sambil membuka pelan pintu ruangan ayah

“Putri Ayah, kenapa kamu kesini?” tanya Ayah

“Ini, Bunda tadi minta tolong buat anterin berkas-berkas Ayah yang ketinggalan.” Jelasku

“Ohh iya, Ayah baru ingat. Makhlum Ayah sudah tua jadi sering lupa-lupa. Makasih banyak ya Putri Ayah.” Kata Ayah

“Iya sama-sama Ayah.” Jawabku

“Kamu duduk aja disitu dulu, nanti kita pergi makan siang bersama ya. Ayah masih menunggu seseorang.” Kata Ayah

“Baiklah Ayah.” Jawabku

Aku tidak menanyakan siapa orang yang akan ditemui Ayah, paling juga rekan kerja Ayah yang sudah seumuran dengan Ayah.

Aku duduk di sofa sambil memainkan hp-ku, Ayah sibuk dengan pekerjaannya dan aku tidak ingin mengganggu Ayah.

Selang beberapa menit, ada ketukan pintu dan aku melihat sekretaris Ayah masuk.

“Permisi Pak, ada yang ingin bertemu dengan Bapak.” Kata sekretaris Ayah

“Sepertinya itu orang yang saya tunggu, persilahkan saja dia masuk.” Kata Ayah

Setelah mendengar perintah Ayah, sekretaris itu keluar dan aku bisa mendengar langkah kaki yang masuk ke dalam.

Aku tidak memperdulikannya, aku yakin itu rekan bisnis Papa.

“Selamat siang Pak”

Aku kaget mendengar suara itu.

“Ini suaranya mirip orang itu.”

Aku mendongak dan kaget melihat pria yang dihadapanku.

“Kamu”

Pria itu menatapku, tetapi dengan gayanya yang sama dia tidak menunjukkan keterkejutan seperti yang ku lakukan.

“Apa kamu kenal dengan Delon, nak?” Tanya Ayah

“I-iya, dia ada di kelasku.” Jawabku

“Maksudnya ada di kelas apa nak? Apa Nak Delon ini dosen kamu atau jangan-jangan.” Kata Ayah yang terlihat menggodaku

“Teman, dia cuman teman kelas yang tidak dekat dengan aku.” Jawabku agar Ayah tidak salah paham

“Ohh teman kampus kamu, tapi kenapa muka kamu terlihat kusut begitu melihat dia?” Tanya Ayah lagi

“Enggak, lupakan saja. Aku hanya kaget aja Ayah mengira yang tidak-tidak antara aku dan dia. Tapi kenapa kamu bisa ada disini?” Tanyaku kepada Delon

“Saya datang karena dipanggil oleh Pak Tomi.” Kata Delon

“Iya,  Ayah akan bekerjasama dengan Tomi. Dia sangat berkompeten, jadi Ayah ingin menjadikannya mitra bisnis Ayah.” Jelas Ayah

“Ayah enggak salah kan? Dia berkompeten? Dari segi mananya dia berkompeten?” Tanyaku bingung.

“Husss, jangan seperti itu. Kamu kan hanya mengenal dia di kampus saja, kamu tidak mengenal dia bagaimana diluar kampus. Ayah tidak pernah salah dalam memilih seseorang nak, Ayah yakin Delon akan sangat membantu Ayah dengan kemampuannya.” Jelas Ayah

“Betul Ayah tidak pernah salah memilih,  aku yang salah karena tidak mendengar Ayah

masa depan. Ternyata pilihanku malah menoreh luka kepadaku.” Kataku dalam hati.

“Putri Ayah, kok mukanya ditekuk begitu? Apa Ayah ada salah omong?” Tanya Ayah

“Enggak Yah, benar yang dikatakan Ayah. Aku enggak terlalu kenal sama dia di luar kampus dan aku yakin dengan pilihan Ayah.” Kataku dengan wajah sumringah

 “Ya sudah, ayo kita makan siang dulu. Ayah sudah lapar, pasti kalian juga sudah lapar.” Ajak Ayah

Aku mengangguk dan Delon juga sepertinya hanya bisa menurut saja. Sepanjang di jalan hanya aku dan Ayah yang berbicara. Delon hanya bersuara saat di tanya oleh Ayah, selebihnya dia hanya diam saja.

Saat sampai di restoran, kami turun dan masuk ke dalam restoraan Sambil menunggu pesanan kami datang, Ayah mulai membahas tentang perusahaan kepada Delon dan meminta pendapatnya.

Aku hanya bisa takjub dengan semua yang kudengar, ternyata Delon sangat cerdas. Walaupun wajahnya yang terlihat dingin tetapi semua yang ditanyakan atau didiskusikan Ayah akan nyambung dengannya. Bahkan setelah kami makan, mereka masih melanjutkan pembahasan mereka.

Saat asik mendengarkan diskusi Ayah dan Delon, tiba-tiba saja aku mendengar suara yang tidak asing memanggilku.

“Eva”

1
Ayang
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!