NovelToon NovelToon
Mata Super Hebat

Mata Super Hebat

Status: tamat
Genre:Tamat / spiritual / matabatin / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:313.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Agus budianto

"apa ini mata ini bisa menembus segalanya" ucap seorang pria yang tersadar dari pingsannya.

"nona tahi lalat di punggungnya tampak begitu cantik".

"tuan di dalam tubuhmu terdapat gumpalan darah yang menumpuk dan sangat berbahaya".

"mata ini mampu melihat segalanya bahkan sampai menembus tubuh seseorang" ujar pria itu

novel ini menceritakan perjalanan seorang pria biasa yang berubah sejak mendapatkan sebuah mata yang tidak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 25 KAPTEN VIONA

Kini hanya tinggal Denada saja yang tersisa. Denada terlihat ketakutan melihat Samuel berhasil menghajar orang-orangnya. Denada tidak menyangka bahwa Samuel jago dalam berkelahi.

Samuel mulai berjalan mendekati Denada dan bersiap untuk menghajarnya. Denada yang ketakutan kini kembali tenang dan mulai tersenyum jahat.

Denada langsung mengambil sebuah pistol dari balik bajunya dan mengarahkannya ke Samuel.

"Samuel matilah kamu," teriak Denada yang akan menembak Samuel.

Samuel tampak terkejut dan tidak menyangka ternyata Denada mempunyai pistol.

"Dor," tiba-tiba saja suara pistol terdengar dengan keras.

Suara pistol itu bukan berasal dari milik Denada, melainkan dari seorang polisi wanita yang menembak tangan Denada.

"Aaa tanganku," teriak Denada memegangi tangannya.

Samuel sendiri tampak terkejut melihat polisi yang datang secara tiba-tiba. Rupanya sebelumnya ada yang melihat pertarungan Samuel ini. Orang itu merasa khawatir dan akhirnya memutuskan untuk menghubungi polisi.

"Semuanya tiarap!" teriak bawahan polisi wanita itu, yang telah mengepung mereka.

Semua orang pun juga tidak berdaya dan mulai tiarap di jalan kecuali Samuel. Samuel masih berdiri dengan tenang karena merasa dirinya tidak bersalah.

"Kamu pakai sendiri atau aku bantu memakainya?" ucap polisi wanita cantik berjalan menghampiri Samuel sambil memegang sebuah borgol di tangannya.

Samuel mencoba menjelaskan apa yang terjadi, akan tetapi dirinya masih tetap di bawa pergi ke kantor polisi.

Kini Samuel sudah berada di kantor polisi dan sedang di interogasi oleh seorang polisi wanita cantik. Polisi cantik itu bernama kapten Viona.

Viona mulai mencari informasi dari berbagai sumber dan akhirnya mengetahui identitas dari Samuel.

"Samuel, seorang pria, umur 20 tahun, tinggi 1,8 meter, saat ini tinggal bersama kakaknya yang bernama Sandra," ucap Viona sambil memegang sebuah kertas catatan.

"Benar ibu polisi cantik, kamu bisa tahu bahwa aku adalah orang baik dengan melihat catatan itu," ujar Samuel yang sedang duduk di kursi.

"Jadi lebih baik lepaskan aku," sambung Samuel sambil tersenyum melihat giginya.

"Brak," Viona langsung menggedor meja dengan keras, sehingga membuat Samuel terkejut.

"Aku tidak setua itu untuk kamu panggil ibu, namaku adalah kapten Viona," Viona masih berusia 22 tahun, sehingga dia menjadi sangat marah.

"Kamu jangan banyak omong kosong," sambung Viona membungkuk menatap Samuel.

"Hari ini kamu telah membuat keributan dengan berkelahi di jalanan."

"Apa aku tidak bersalah, aku hanya melindungi diri," sangkal Samuel.

"Kamu juga tidak perlu sampai berkelahi dan bisa menunggu sampai polisi tiba di sana."

"Aku akan babak belur jika tidak melawan."

"Kamu tetap bersalah dan harus tinggal di sini," bentak Viona yang kesal dan mulai menarik kerah baju Samuel dengan tangan kirinya.

Tindakan Viona ini membuat tubuh mereka berdua berada begitu dekat. Seketika mata Samuel mengeluarkan kemampuannya dan langsung menatap tubuh dari Viona.

"Putih dan besar sekali," ucap Samuel tanpa sadar sambil melihat bagian dada Viona.

"Sialan," Viona menjadi marah dan mulai mengepalkan tangan kanannya.

"Kamu melihat kemana?" Viona langsung melayangkan pukulan dengan tangan kanannya.

Samuel juga langsung bereaksi dan menangkis pukulan itu. Segera kembali Viona melakukan tendangan menyerang Samuel, akan tetapi Samuel langsung berjongkok untuk menghindarinya.

Samuel yang sedang berjongkok langsung melihat bagian paha Viona yang begitu putih karena Viona hanya menggunakan celana rok.

Viona pun semakin kesal dan kembali melakukan tendangan dari atas ke bawah. Tapi Samuel yang sedang berjongkok langsung menangkisnya dengan kedua tangannya.

Dalam posisi seperti ini Samuel kembali dapat melihat jelas kebagian paha dari Viona.

"Jika ingin menguji kemampuanku jangan tempat ini, mungkin kita bisa mencari tempat yang lebih sepi," ujar Samuel sambil menatap paha Viona.

"Kurang ajar, tutup matamu!" Viona mulai menarik kakinya dan wajahnya mulai memerah.

Namun tiba-tiba saja ponsel Samuel berdering dan panggilan itu berasal dari Laura. Dengan segera Samuel mengangkat panggilan itu.

"Halo Samuel kamu sedang di mana, ada hal yang ingin aku bicarakan?" ujar Laura dari telepon.

"Aku sedang berada di kantor polisi," jawab Samuel.

"Samuel apa yang terjadi," Laura tampak terkejut.

"Aku tidak bersalah dan mereka tidak mau melepaskan ku."

"Baik aku akan ke sana."

Setelah itu panggilan pun berakhir, Samuel langsung memasukkan ponselnya ke sakunya.

Setelah itu Samuel bersih keras mengatakan bahwa dirinya tidak bersalah. Namum Viona sama sekali tidak perduli dan akan tetap memenjarakan Samuel.

Setelah beberapa menit tiba-tiba seorang pria tua dengan rambut yang sudah putih masuk ke ruangan mereka.

"Komandan ada apa anda datang ke sini?" Viona tampak terkejut dengan kedatangannya.

"Bebaskan pria ini, karena sudah ada orang besar yang menjamin nya!" jawab komandan polisi dengan serius.

"Baik pak," Viona juga tidak bisa berbuat apa-apa.

komandan polisi itu juga mulai meninggalkan ruangan itu, sementara Samuel juga mulai berjalan di belakangnya.

"Lain kali jika kamu membuat masalah, aku akan langsung mengurung mu," ujar Viona melihat Samuel yang mulai berjalan pergi.

Di luar kantor polisi, Samuel melihat Laura sedang berdiri di samping mobilnya. Melihat Samuel yang muncul, segera Laura berjalan menghampirinya.

"Samuel," ujar Laura.

"Laura apakah kamu yang membantuku bebas?" tanya Samuel.

"Iya aku yang membantumu."

Mengetahui bahwa Samuel berada dalam kesusahan, Laura menggunakan kemampuan keluarga Wibawa untuk membebaskan Samuel.

Malam hari Samuel dan Laura kini sedang berada di sebuah kedai makanan pinggir jalan.

Mereka terlihat sedang menikmati makanan dan Laura mulai menceritakan hal yang ingin dia bicarakan kepada Samuel.

"Samuel beberapa hari lagi akan ada perlombaan judi batu, perlombaan itu begitu besar sehingga akan banyak orang-orang penting datang di sana," ucap Laura.

"Melihat kemampuan mu waktu itu, jika kamu bersedia aku ingin mengajakmu untuk ikut, bagaimana?"

Mendengar itu, Samuel mulai berpikir sejenak. Samuel mendapatkan uang lumayan banyak dalam judi batu sebelumnya, dan bisa jadi dia akan mendapatkan lebih banyak uang bila bisa pergi ke sana.

"Baik aku akan ikut," jawab Samuel.

Seorang pelayan mulai meletakkan dua gelas besar minuman di meja mereka dan kemudian langsung pergi dari sana.

Laura tampak terkejut dirinya memesan dua gelas minuman soda tapi kini yang datang justru dua gelas besar bir beralkohol.

"Aku tidak memesan ini," ujar Laura.

"Kalo begitu biar aku panggil pelayan untuk menukarnya," Samuel hendak bangkit namun langsung di hentikan oleh Laura.

"Tidak perlu, karena sudah ada mengapa kita tidak meminumnya?" ujar Laura.

"Apa kamu pandai minum?" tanya Samuel.

"Tidak juga," jawab Laura.

"Kalau begitu jangan minum terlalu banyak."

Laura tampak tidak mendengar perkataan Samuel ini. Laura justru meminum segelas bir besar beralkohol hanya dengan beberapa tegukan saja.

Samuel juga tidak pandai dalam minum, tapi melihat Laura menghabiskan bir nya, Samuel juga harus menghargainya. Samuel juga meminumnya bir nya hingga habis.

Benar saja beberapa saat kemudian wajah Samuel dan Laura tampak memerah. Bahkan Laura terlihat sudah mabuk dan menyandarkan kepalanya di atas meja.

Samuel menjadi bingung harus bagaimana terhadap Laura yang sedang mabuk. Malam juga sudah semakin larut.

"Hei kami sudah mau tutup," ujar pemilik kedai.

Samuel mulai membopong tubuh Laura yang sedang mabuk. Samuel hendak membawa Laura ke mobilnya terlebih dahulu.

Samuel yang berjalan menuju mobil, tanpa sadar melihat wajah Laura yang sedang di bopong nya terlihat begitu merah.

"Panas, panas sekali," ujar Laura dalam dekapan Samuel.

Melihat tingkah Laura ini, Samuel menyadari bahwa Laura tampaknya akan muntah.

"Jangan, jangan di sini, ini masih di jalan banyak orang lewat," ucap Samuel tampak bingung harus berbuat bagaimana.

1
Ramlah
thanks thor ceritanya 💯% keren 👍 terus sehat dan selalu semangat 💪👌😎
andi widya
Luar biasa
Ramlah
seru nih
Yusuf Maulana
di topik yg ini , kok alur ceritanya agak lebay co
Ramlah
yaahh ternyata pecuniary 😒😩
Mama Muda
Luar biasa
Ayi Hadi
woooooowww keren 👍💯✨️
rama
lanjutkan
joko prestiwanto
Luar biasa
Yoni Hartati
kok 10m? bukannya 30m?
Ayi Hadi
lanjuuuuut 🦾🦾🦾🦾🦾🦾🦾🦾🦾🦾🦾🦾🦾✨️✨️✨️👍👍💯💯💯
Mike Sj
harga barang2 sgt TDKasik akal
Ayi Hadi
lanjut upupupupupup🙏🏻🙏🏻🙏🏻✍🏼✍🏼✍🏼✍🏼✍🏼✨️👍🦾💯
Ejan Din
ngak suka dgn Laura.. sblm ni dia yg menyatakan samual kekasihnya ketika bertemu pria yg menyulainya d lorong menuju toilet... tp kini samual ingin membantunya jd kekasihnya malah marah... padahal samual telah melihat sikap TM Leo itu suka sama Laura... kasian samual jd mangsa
Tiwi
ok
Ad Nan
jantan bodoh
Agang Junior
aduh si samuel sudah punya uang kok nggak cari t4 baru atw menambah persediaan toko kakaknya...atw mentraktir makan...he..he...tp apalah itu terserah author deh...gimana jln cerita selanjutnya....🙏🙏🙏🙏
Amir Hamzah
Luar biasa
Iis Iss
kapan akan dilanjutkan lg ceritanya,....,??
jangan lama lama thuor....kangen niiiiii......!!
Chairul Huda
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!