NovelToon NovelToon
Paman, I Love You!

Paman, I Love You!

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Beda Usia
Popularitas:332.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Terpaut usia yang cukup jauh membuat Nabila dan Bastian kesulitan untuk menyatakan cinta satu sama lain.

Tidak pernah ada dalam benak Nabila bahwa dia akan jatuh cinta kepada Bastian, sepupu dari Ayahnya, Akankah cinta keduanya bisa bersatu, ditengah pandangan orang lain tentang usia dan status keluarga?

Bagaimanakah Nabila dan Bastian mengatasi masalah yang akan menghalangi hubungan keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tiga Puluh Satu

Bastian mengerti jika istrinya saat ini pastilah sangat gugup dan begitu juga dengan dirinya. Dia juga tak sabar ingin tau bagaimana hasilnya. Berharap apa yang dia yakini benar, jika Dewa bukan darah dagingnya.

Bastian merasa cemas dan khawatir. Dia dan Nabila menuju rumah sakit untuk melihat hasil tes DNA yang baru saja di jalani. Tebakannya, apakah dia benar-benar ayah biologis Dewa? Setelah berspekulasi selama beberapa minggu, saatnya ia mengetahui kebenarannya.

Bastian tiba di Rumah Sakit A pada pukul 10 pagi. Dia duduk tegang di ruang tunggu bersama istrinya Nabila. Bastian melihat wanita itu yang terlihat khawatir dan cemas seperti dirinya. Mereka saling melempar tatapan, saling memberikan kekuatan.

Tak berapa lama, terlihat Mega datang dengan mama Yani dan Dewa. Tampak raut ketegangan juga di wajahnya. Mereka berlima menunggu dokter memanggil.

Akhirnya, pintu ruang tunggu terbuka. Seorang perawat muncul dan berkata, "Bapak Bastian, ibu Mega, hasil tes DNA sudah keluar. Silakan mengikuti saya ke ruang dokter."

Bastian dan Nabila berjalan di belakang perawat dengan perasaan yang mencampur aduk. Mama Yani, Mega dan Dewa mengikuti dari belakang. Mereka berharap hasil tes tersebut akan membawa kejelasan, meskipun hasil yang sebaliknya mungkin menghancurkan hati mereka.

Setelah beberapa langkah, mereka tiba di ruang dokter. Seorang dokter, dengan pakaian putih dan senyum ramah, menyambut mereka, "Selamat siang, Bapak Bastian dan Ibu Mega. Tes DNA telah selesai dilakukan dan saya memiliki hasilnya di sini."

Dokter itu kemudian menunjuk ke layar komputer di depannya. "Inilah hasilnya," kata dokter dengan tenang.

Bastian menarik nafas dalam-dalam saat mendengar kata-kata dokter. Dia berharap hati-hati sebelum berani mengungkapkan apa yang ada pada layar komputer tersebut. Nabila lalu menggenggam tangan suaminya memberikan kekuatan. Walau sebenarnya dia juga cemas.

Dokter melanjutkan, "Hasil tes DNA menunjukkan bahwa kesesuaian lini keturunan antara Dewa dan Bapak Bastian hanya sekitar 4,5%. Artinya, tidak ada hubungan darah di antara kalian berdua."

Bastian merasa detak jantungnya berhenti sesaat. Ada perasaan campur aduk di dalam hatinya, tapi pada akhirnya, dia merasa lega dan bahagia. Dalam diam, dia berkata pada dirinya sendiri, "Akhirnya terbukti jika aku bukan ayah biologis Dewa."

Mama Yani dan Mega tampak sangat syok. Terutama wanita paruh baya itu. Wajahnya terlihat pucat.

Tak dapat menahan kebahagiaannya, Bastian memeluk istrinya dengan erat. Nabila juga menangis tersedu-sedu pada bahunya. Mereka sama-sama merasa lega karena tahu bahwa rahasia yang terpendam selama ini telah terungkap.

Dokter mengerti emosi yang mereka rasakan dan dia bertanya, "Apakah ada yang bisa saya bantu? Bagaimana perasaan Bapak Bastian dan Ibu Mega menyambut hasil ini?"

Sambil mengusap air matanya, Bastian menjawab, "Dokter, meskipun kami sama-sama terkejut dengan hasilnya, sebenarnya kami merasa lega. Rasanya seperti beban besar yang hilang dari bahu kami. Kami ingin tahu kebenaran, meski itu berarti mengubah segalanya."

"Apa ini tidak ada kesalahan, Dok?" tanya Mama Yani. Sepertinya masih belum percaya dengan hasilnya. Dia berharap Dewa adalah keturunannya.

Seperti Mama Yani, Mega tampaknya juga sangat kecewa. Wajahnya terlihat makin menegang.

"Betul, Dok. Apa semua ini hasilnya tidak ada kesalahan?" tanya Mega.

"Apa maksud Ibu? Tak mungkin salah hasilnya, Bu. Saya dan team lainnya telah bekerja sesuai prosedur. Ini menyangkut profesi saya, Bu. Saya tak akan mempertaruhkan profesi dan masa depan saya!" ujar Dokter itu penuh penekanan.

"Apa Ibu menuduh saya memanipulasi hasilnya?" tanya Dokter itu lagi.

Mama Yani dan Mega saling pandang. Mereka tersenyum menanggapi ucapan Dokter itu.

"Saya tak menuduh begitu, Dokter sendiri yang menyimpulkan. Kenapa jadi tersinggung jika tidak melakukan?" tanya Mama Yani.

Dokter itu tampak menarik napas. Dia mencoba bersabar dengan ucapan kedua wanita itu.

"Ma, aku bukan pecundang yang harus membayar Dokter untuk memanipulasi hasilnya. Lagi pula, kenapa mama tak percaya dengan anak sendiri dan lebih percaya dengan Mega. Apa aku harus berikan bukti lainnya, siapa sebenarnya Mega? Dulu itu aku meninggalkan dia juga karena aku tau dia bermain dengan pria lain di belakangku!" ucap Bastian dengan sedikit emosi.

Nabila mengusap tangan suaminya agar pria itu lebih tenang. Dia lalu tersenyum dengan Dokter.

"Dokter, maaf. Karena telah membuat Dokter tersinggung. Maaf juga atas keributan ini yang membuat Dokter tidak nyaman," ucap Nabila dengan suara lembut.

Mama Yani dan Mega, sepertinya tidak terima dengan apa yang diucapkan Nabila. Dia tampak gusar dan marah. Dia merasa Nabila menertawakan mereka saat ini.

"Kenapa kamu minta maaf dengan Bu Dokter? Kamu sepertinya bahagia sekali? Ingat Nabila, sebagai sesama wanita seharusnya kamu memiliki empati sedikit saja. Bagaimana jika kamu yang berada di posisi Mega saat ini?" tanya Mama Yani dengan suara sedikit lantang.

Dokter itu tampak menggelengkan kepalanya. Dia tak tahu apa masalah sebenarnya dengan mereka. Tapi, dia merasa aneh karena Nabila yang tampak begitu tulus meminta maaf padanya justru disalahkan.

"Pak Bastian, apa ada yang bisa saya bantu lagi? Jika tak ada, Bapak dan lainnya bisa meninggalkan ruangan saya!" ucap Bu Dokter seolah mengusir.

Bastian yang mengerti maksud dari dokter itu merasa tidak enak hati. Dia tahu Dokter pasti tidak nyaman dengan pertengkaran mereka. Sehingga dia langsung berdiri dan pamit. Bastian dan Nabila menyalami dokter dan meminta kertas hasil tes DNA sebagai bukti baginya. Takutnya jika di pegang Mega, dia bisa melenyapkan nantinya.

"Terima kasih atas bantuannya, Dok. Saya minta maaf atas ketidak nyamanan ini. Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih!" ucap Bastian.

Dia lalu berjalan keluar ruangan dengan menggandeng tangan istrinya. Senyuman terukir dari wajahnya.

Tiba-tiba Bastian merasa seseorang memeluk kakinya. Dia lalu berhenti berjalan. Melihat siapa yang melakukan itu.

"Apa ini semua berarti Om bukan ayahku?" tanya Dewa dengan raut wajah sedih.

Bastian dan Nabila saling pandang. Tak tahu harus memberikan jawaban apa yang bisa membuat bocah itu tak bersedih lagi.

"Maaf, Om memang bukan ayahmu. Om yakin ayahmu pasti pria yang baik juga. Suatu saat dia pasti akan mencari'mu!" jawab Bastian.

Mega yang berjalan dibelakang Dewa mendekati suami istri itu. Dia lalu menatap tajam seolah ingin membunuh keduanya.

"Jangan pura-pura baik dengan anakku. Aku tau saat ini kalian ingin menertawai aku, tapi perlu di ingat, ini belum selesai. Aku tak percaya dengan hasil DNA di rumah sakit ini. Aku akan lakukan lagi di tempat lain!" ucap Mega.

"Boleh, asal aku yang memilih rumah sakitnya!" jawab Bastian.

"Jika kau yang memilih rumah sakitnya, pasti kau akan memanipulasi semuanya!" balas Mega.

"Jika kau takut aku menipumu, kita besok ke Singapura. Kita lakukan tes di sana. Biar kamu dan aku puas!" ujar Bastian.

...----------------...

1
Khusnul Khotimah
suuka sekali /Good//Good//Good/
dina
Luar biasa
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
ermaya sari
Luar biasa
Bunda 4 K
Biasa
Julaeha Fathurrahman
mama Reni ada Ig nya ngga...
Mama Reni: Ada, Mbak. Reni_nofita79
Julaeha Fathurrahman: Instagram maksudku..
total 2 replies
Julaeha Fathurrahman
mama Reni udah ada judulnya blm buat kisahnya Arumi sama Delvin...aku nyari2 ga Nemu nih..
Julaeha Fathurrahman: padahal udah penasaran sama ceritanya
Julaeha Fathurrahman: belum loncing...
total 3 replies
Julaeha Fathurrahman
kisahnya Arumi mana mah....
Hafifah Hafifah
jangan" jodonya si arumi nih
Hafifah Hafifah
ya jelas lah pilih si yessy yg g suka nuntut dan g cerewet kayak kamu
Hafifah Hafifah
wah selamat ya bu yani udah berhasil dipoligami selama ini
Hafifah Hafifah
berharap kena struk tuh mulut biar berhenti ngomel.mungkin itu udah karma karna selama ini kamu udah benci ama nabila dan keluarganya
Hafifah Hafifah
kok si yani ngotot banget ya sidewa g boleh sama orang lain padahal kan tuh orang ayah kandungnya
Hafifah Hafifah
rawat aja sendiri tuh anak bu yani
Hafifah Hafifah
siapa yg meninggal nih
Hafifah Hafifah
aduh ketahuan deh belangnya si mega kira" siapa ya laki" itu
Hafifah Hafifah
wah bukan ibu kandung toh
Hafifah Hafifah
aduh masih mau ngelak gimana lgi sih mega kan udah terbukti lw dewa bukan anaknya bastian
Hafifah Hafifah
jadi ikut deg"an nunggu hasilnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!