Savana Mahesa (20tahun) mencintai Adrian Santoso (27tahun).
mereka dijodohkan oleh kedua orang tuanya,
tak ada yang bisa menolak kesepakatan itu selain dari pada kedua belah pihak.
Adrian membenci Savana yang selalu mengejarnya, karna prinsipnya adalah sejatinya wanita adalah dikejar bukan mengejar.
Savana menghalalkan segala cara agar bersama dengannya, membujuk kedua orang tua Adrian agar dijodohkan.
orang tua Adrian yang begitu menyayangi Savana akhirnya setuju dengan sarannya.
tapi setelah hari kematiannya, jiwanya tersangkut dan tidak sampai pada alam baka,
memohon pada Tuhan agar diberi kesempatan ke dua untuk menjalani kehidupan yang baik, dan berjanji tidak akan mengusik Adrian lagi, dan pergi sejauh mungkin dari kehidupan Adrian, itu adal tekadnya.
tapi bagaimana jadinya jika Adrian malah tidak ingin melepaskannya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 5 bingung
Serly tidak melakukan apapun sebelum Adrian datang, dia hanya menatap keduanya yang saat ini sedang sibuk dengan ponsel masing masing,
Savana kenapa jadi cuek begini sih?
batinnya kesal.
ketika dia mengajak Savana berbicara Savana hanya menjawab seadanya Tanpa repot repot melirik kearahnya.
tanpa serli sadari Savana dan Rina bertukar pesan melalu aplikasi WA.
Rina: {Savana kenapa dia betah sih disini? aku jengkel melihatnya}
Savana: {biarkan saja, nanti dia juga lelah}
Rina: {apa itu? dia sedang pamer hubungannya denganmu! tidakkah kamu merasa merana sekarang?}
Savana: {memangnya harus? aku tidak merasa begitu biasa saja}
Rina: {oh savana aku jatuh cinta kepadamu sekarang hahahaha}
Savana: {kamu membuatku mual,}
Keduanya cekikikan, Serly kesal sekarang merasa benar benar diabaikan, melihat Adrian sedang melangkah kearahnya, dia berdiri dan memeluk Adrian,
Savana masih sibuk dengan ponsel ditangannya begitupun Rina, mereka masih bertukar pesan.
Rina: {cinta Sejati mu telah datang, tidakkah kamu ingin segera berlari kearahnya dan memisahkan mereka, aku menantikan itu}
Savana: {sepertinya kamu yang paling heboh darinya, kejar dia jika kamu mampu}
"Savana, karena Adri telah datang aku akan kembali"
Ucap Serly memeluk lengan Adrian.
"oh iya hati hati dijalan selamat tinggal!" ucap Savana Tanpa melirik keduanya.
Raut wajah Serly terlihat sedih, Adrian mengernyitkan dahi melihat Savana yang sibuk dengan ponselnya juga teman disampingnya.
"apakah sopan berbicara pada seseorang tanpa melihat kearahnya?"
Sura tegas namun dingin Adrian terdengar.
Savana dan Rina meletakkan ponselnya di atas meja, dan savana melirik kearah Serly
"maaf karna berlaku tidak sopan!" Savana kemudian melirik dengan kearah Rina dan berkata,
"minta maaf pada Serly karena kita dia jadi sedih"
ucap Savana tenang.
"Serly maafkan kami"
Ucap Rina terlihat sedih.
Serly tidak percaya apa yang didengarnya,
Savana minta maaf kepadanya bagaimana mungkin?
Sedangkan Adrian semakin bingung atas sikap Savana yang belum juga melirik kearahnya, bukankah dia juga berbicara dengannya. lalu mengapa memperlakukannya seperti tidak terlihat.
Geram dengan sikap savana, kemudian teringat ucapan Savana terakhir kali
aku tidak akan mengganggumu mulai saat ini dan seterusnya
Benarkah ucapannya saat itu mengapa merasakan perasaan asing dihatinya.
"Savana apakah kamu ingin ikut pulang bersama kami?"
suara Serly kembali terdengar.
"oh, saya membawa mobil sendiri, terima kasih tawarannya"
Savana tersenyum kecil, dan melirik kearah Rina,
"apakah kamu sudah selesai? ayo kita pulang ini sudah sore!"
Rina bergegas memasukkan ponselnya kedalam tas dan mengikuti langkah Savana.
Adrian menatap punggung Savana yang terlihat menjauh, mengapa dia Merasa masam dihatinya.
Bukankah seharusnya dia senang, Savana tidak lagi mengusiknya.
Tapi pikiran dan hatinya saling bertolak belakang.
Berbalik dan melangkah meninggalkan kantin.
Serly masih setia memegang lengannya dan mengikuti langkahnya.
Setelah seminggu berlalu sejak kejadian itu, fokus Savana hanya belajar, belajar dan belajar. dia mengesampingkan yang lainnya.
Seperti saat ini didalam kamarnya sedang belajar dengan tugas tugas kampus.
Meskipun ayah dan ibunya telah kembali, dan saat ini telah berbicara serius diruang tamu bersama kedua orang tua Adrian dan Adrian ikut serta,
Berbicara tentang ketidak lanjutannya pertunangan mereka, Savana telah berbicara kepada ayah dan ibunya tentang ingin membatalkan perjodohan ini,
Hanya ingin fokus pada kuliahnya. dan umurnya masih terlalu muda untuk menikah, meskipun ibunya mengatakan mengapa tidak bertunangan saja dulu?
Tapi Savana tetap menolak seakan ingin memutuskan hubungan dengan keluarga Adrian. itu memanglah tujuannya.
masalah gampang di bkb ribet.