Clara, seorang dokter cantik yang bertugas di sebuah rumah sakit swasta harus menghadapi seorang pasien yang sangat menyebalkan.
Pasien ini membuat keributan di ruangannya pasca siuman setelah menjalani operasi pengangkatan sebagian jaringan hatinya yang rusak.
Robert Kingston seorang mafia kejam yang tiba-tiba harus berhadapan dengan seorang dokter yang sama sekali tidak takut dengannya.
Bahkan dokter perempuan itu berani mendebatnya dan sampai memukul lengannya saat wanita itu ingin mengganti perban bekas luka operasinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DCMMK. 17
Seperti yang Robert, katakan bahwa dia akan membawa Clara datang ke rumah keluarganya. Lebih tepat keluarga Clara sendiri karena setelah ini mereka akan menikah.
Kini keduanya sudah sampai di rumah tempat di mana keluarga menyebalkan itu tinggal. Robert sendiri juga tau seperti apa keluarga calon istrinya.
Lihat betapa memalukannya keluarga ini. Bahkan hanya dengan melihatnya saja sudah membuat Robert merasa kesal melihat reaksinya. Terlebih lagi dengan ibu tiri Clara dan juga saudari tirinya itu.
"Mau kemana, honey?" tanya Robert ketika melihat Clara beranjak dari tempat duduknya.
Mendapatkan pertanyaan seperti itu dari Robert membuat Clara menatap ke arahnya dengan kening yang sedikit berkerut.
"Aku ingin membuat kamu minum. Mungkin di para pelayan sedang sibuk, jadi biarkan aku saja yang melakukannya." jawab Clara yang membuat Robert balik menatap ke arah wanita yang di cintainya dengan tatapan aneh.
"Kau harus tau jika kau itu adalah calon istriku, Clara. Aku tidak akan membiarkan mu pergi ke dapur dan menyentuh barang-barang itu untuk membuatkan ku sesuatu. Aku bisa memberikan mu bahkan 100 pelayan sekaligus agar kau tidak menyentuh area dapur. Jadi tetap duduk di tempatmu!" titah Robert.
Sayangnya Clara tidak menerima semua itu karena dia masih kekeh dengan pendiriannya yang ingin membuatkan Robert minuman.
"Lalu siapa yang membuatkan mu minuman? Kamu baru saja makan roti tadi dan belum minum jadi biarkan aku yang melakukannya."
"Aku bilang tidak ya tetap tidak! Jika pun ada yang harus membuatkan minuman untuk kita itu bukan dirimu. Tapi orang lain." jelas Robert yang membuat ayah Clara menatap heran ke arahnya.
Begitu juga dengan ibu tiri Clara beserta putrinya itu. Ya, Revina mulai menangkap kemana arah pembicaraan ini. Begitu juga dengan Liliana. Sama halnya dengan sang putri, dia juga tau kemana arah dan tujuan laki-laki itu.
"Maksud kamu?" tanya Clara yang belum mengerti maksud serta tujuan Robert mengatakan semua ini.
Tatapannya beralih ke arah dua wanita yang juga menatap ke arah mereka saat ini. Sadar akan maksud dan tujuan Robert membuat Clara langsung menghentikan semua itu. Dia tau apa maksud Robert melakukan semua ini.
"Tidak, biar aku saja!" kata Clara yang mencoba melakukan semuanya.
"Untuk apa kamu bersusah payah melakukan semua ini, Honey. Lagi pula mereka itu menumpang di rumah ini bukan? Jadi sudah sepantasnya mereka sadar diri di mana posisi mereka bukan? Bahkan kamu yang berhak saja pun memilih keluar dari rumah ini. Lalu kenapa mereka masih bertahan di rumah ini?"
Deg!
Clara terdiam. Begitu juga dengan mereka semua. Terlebih ibu dan anak yang sedang mengumpat dalam hati saat ini. Ya, mereka mengumpat dalam hati karena Robert benar-benar membuat mereka merasa kesal dan marah.
"Kenapa diam? Buatkan aku dan calon istriku jus jeruk." titah Robert pada Revina yang membuat wanita itu benar-benar merasa kesal karena telah di rendahkan seperti itu.
"Robert, sudah. Hentikan semua ini. Revina tidak pernah pergi ke dapur. Jadi biarkan aku yang melakukannya."
"Lalu, apa kau pikir aku akan membiarkan mu melakukan semua ini dan pergi ke dapur, begitu? Kau harus tau jika kau adalah calon istriku, Clara dan aku tidak akan membiarkan kau melakukan sesuatu yang tidak ku inginkan. Jadi jangan pernah membangkang apa pun itu yang aku katakan tidak padamu." ujar Robert dengan tegas.
"Tapi-"
"Sudahlah, biarkan dia yang melakukannya. Cepat, tunggu apa lagi?" kata Robert yang membuat Revina pun terpaksa pergi ke dapur untuk membuatkan apa yang di inginkan laki-laki itu.
Tapi, baru saja dia berjalan meninggalkan ruangan keluarga itu, tiba-tiba saja suara Robert kembali terdengar dan itu membuat Revina terkejut bukan main.
"Pastikan bahwa minuman itu tidak kah masukan sesuatu seperti saat dulu kau ingin meracuni Clara saat SMA."
Deg!
Jantungnya seperti berhenti berdetak ketika mendengar apa yang Robert katakan. Sumpah demi apa pun dia benar-benar terkejut dengan semua ini.
Bagaimana bisa Robert mengetahui hal seperti itu di saat tidak ada satu pun yang mengetahui tentang hal ini.
Bahkan ibunya saja pun tidak mengetahuinya. Lalu, bagaimana bisa dia mengetahuinya? Apa mungkin Robert seorang cenayang yang bisa membaca isi pikiran orang lain.
Melihat reaksi Revina yang terdiam begitu membuat Robert tersenyum. Tapi ada seseorang yang tidak terima akan tuduhan Robert pada putrinya dan dia adalah Liliana. Ibu tirinya Clara.
"Apa maksudmu mengatakan hal seperti itu? Sejak tadi aku sudah diam ketika kamu mengatakan hal-hal buruk tentang aku dan juga putriku. Tapi tidak dengan kali ini. Kamu sudah keterlaluan." kata Liliana yang tidak terima akan tuduhan yang Robert layangkan pada putrinya.
"Maaf, Nak Robert. Apa maksudmu mengatakan hal seperti itu? Selama ini Clara dan Revina memang kerap sekali terlibat masalah kecil. Tapi bukan berarti Revina sampai berusaha mencelakai Clara, bukan?" Ayahnya tidak percaya dengan semua ini yang membuat Robert hanya tersenyum tipis mendengar penuturan ayahnya Clara.
"Terlepas ini benar atau tidak kalian tidak akan percaya. Tapi apa yang aku katakan itu kebenaran. Sayangnya dia sudah menghapus rekaman cctv saat di mana dia berusaha meracuni Clara. Sayangnya susu yang di buatnya itu tanpa sengaja terjatuh dan di minum oleh kucingnya Clara. Lalu kucing itu tewas. Tapi kalian tidak ada yang menyadarinya."
"Tidak! Itu semua tidak benar! Aku tidak melakukan hal itu. Aku bersumpah bahwa aku tidak pernah melakukannya, ibu, Ayah. Aku benar-benar tidak pernah melakukannya." jelas Revina Dnegan tangan yang bergetar menandakan jika saat ini dia tengah gugup.
"Aku rasa sudah cukup basa-basinya. Jadi ayo kita pulang honey. Lagi pula sebentar lagi rumah ini akan aku ambil alih. Terserah apa yang ingin kamu lakukan dengan rumah ini. Kamu bebas melakukan apa pun. Jadi lakukan apa yang kamu inginkan dengan semua ini dan jangan pernah takut pada siapa pun karena aku akan selalu bersamamu." jelas Robert yang membuat Clara tertegun mendengar apa yang Robert sampaikan padanya.
***
selamat pgi pengantin bru
manis sekali kalian 🤭
lanjut seyengggg