Menjadi seorang dokter adalah cita-cita dari seorang Hana Aulia. Ia diberkahi wajah yang cantik dan otak cerdas, sehingga ia terima di salah satu Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas yang terkenal.Suatu hari ibu Hana sakit dan tidak memungkinkan lagi untuk bekerja. Hana pun mengambil sebuah keputusan yang besar dalam hidup nya, ya dia terpaksa bekerja menjadi ART di sebuah keluarga yang kaya raya demi bisa melanjutkan kuliahnya kembali yang sudah semester akhir.
Aditya Wisnu adalah seorang pemuda tampan yang menganggap pernikahan adalah hal terakhir yang akan terpikir dalam hidupnya.Di usianya yang sudah memasuki 30 tahun belum ada satu wanita pun yang mampu menaklukan hatinya yang dingin, Tapi tidak demikian dengan mamanya yang selalu mendesak ia untuk segera menikah. Selalu berusaha mencarikan istri untuk putra bungsunya itu.
Akankah Hana bisa melanjutkan kuliah nya? apakah Aditya menemukan wanita yang bisa mengubah prinsip hidupnya dan mencairkan hatinya yang dingin?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Melya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Mengunjungi Mertua (Part 1)
Akhirnya hari yang di nanti Hana datang juga ,hari ini ia dan suaminya akan mengunjungi ibunya. Walaupun kepergian mereka ini sempat tertunda karena kesibukan suaminya serta skripsinya.
Semenjak bertemu dengan Frans waktu mereka nonton minggu lalu Hana lebih berhati-hati kalau diantar oleh suaminya ke kampus. Karena sampai sekarang kedua sahabatnya memang belum tau kalau ia sudah menikah. Karena ia memang harus merahasiakan pernikahan karena itu adalah permintaan Aditya suaminya sebelum mereka menikah.
Mereka akan menginap di tempat Hana hanya satu malam saja. Aditya dan Hana pamit kepada orang tua mereka. Hana sangat senang dan bersemangat karena sudah lama ia tidak bertemu dengan ibunya, bibi, serta kedua adiknya.
Aditya ikut bahagia melihat istrinya yang sangat senang sekali.
" Hana, kita singgah ke Mall dulu untuk membeli ole-ole untuk keluargamu, ajak Aditya.
"Baiklah, jawab Hana tersenyum bahagia.
Mereka singgah dulu di salah satu Mall sebelum melanjutkan perjalanannya.Mereka berjalan sambil bergandengan tangan masuk ke Mall. Hana sibuk memilih pakaian untuk ibu, bibi dan kedua adiknya. Setelah memilih pakaian mereka belanja beberapa makanan dan minuman.
Tanpa di sadari oleh keduanya ternyata Karin juga sedang berbelanja di sana. Karin sangat terkejut melihat Aditya bersama wanita yang pernah di temuinya pada waktu Aditya makan siang bersama ibunya. Dan yang paling membuat Karin kaget adalah bagaimana sikap manis Aditya pada wanita itu. Ia lihat Aditya menggandeng tangannya, merangkul bahu bahkan ia juga merangkul pinggang wanita itu dengan mesra.
Karin terus mengawasi kedua dari kejauhan, ia sangat kesal melihat perhatian Aditya pada wanita itu. Ternyata dugaannya benar waktu itu Aditya sedang berbohong kepadanya. Sekarang ia tidak bisa tinggal diam lagi, ia harus berusaha lebih keras lagi untuk mendapatkan hati Aditya sebelum wanita itu benar-benar merebut Aditya dari sisinya.
Karin mengikuti mereka sampai ke tempat parkir, melihat Aditya dan wanita itu masuk ke mobil dan keluar dari arena parkiran Mall.
Setelah mobil Aditya menghilang ia menelpon Alex kakaknya,
"*Halo Karin! ada apa?
*" Apakah kakak jadi menemui Kak Aditya?
"*Sebaiknya kamu lupakan Aditya dan berhenti lah mengejar-ngejar dirinya!
*" Aku menyuruh kakak untuk meminta agar Aditya mau jadi kekasih ku, kenapa sekarang kakak menyuruh aku menjauhinya!
"*Dari dulu sampai sekarang dia tidak pernah menyukai mu, dia hanya mengganggap kamu itu seperti adiknya.
*" Tapi aku ingin Aditya jadi kekasih ku!
Karin memutuskan telponnya dengan kasar. Alex hanya dapat menarik napas panjang melihat tingkah adiknya yang sangat keras kepala. Mungkin ini kesalahan keluarga yang dari dulu selalu memanjakannya. Kedua orang tuanya selalu menuruti semua keinginan Karin karena memang Karin adalah anak perempuan satu-satunya dalam keluarganya.
****
Hana termagu menatap keluar jendela mobil, ia tiba-tiba cemas karena mengajak Aditya ke rumahnya. Ia takut nanti Aditya tidak terbiasa dengan keadaan rumahnya, karena luas rumahnya hampir sama dengan luas kamar suaminya.
"Mas, tanya Hana sambil menatap suaminya.
" Eemmm.
" Nanti kalau Mas tidak nyaman tidur di rumah, nanti kita cari Hotel untuk Mas tidur ya, ucap Hana sambil menatap sendu pada suaminya.
" Mang kenapa?, tanya Aditya menatap istrinya sekilas.
"Mas kan tau aku ini orang susah, rumah ku sangat kecil, luasnya mungkin hanya seluas kamar Mas yang di Jakarta, jelas Hana sambil mengerucutkan bibirnya.
" Berarti kamarnya juga kecil dong! tanya Aditya acuh.
Hana menjawab dengan menganggukan kepalanya dengan wajah memelas.
"Baguslah berarti ranjangnya juga kecil dong, Mas jadi penasaran gimana rasanya tidur di ranjang yang sempit bareng kamu, Jawab Aditya sambil menatap usil pada istrinya.
Hana mencubit pinggang suaminya, Aditya menjerit kesakitan,
" Aduhh! sakit Han, masa suami setampan ini tega dicubitin.
"Narsis!
" Kamu meragukan ketampanan suamimu ini Han?, tanya Aditya sambil melirik istrinya.
Hana mencubit hidung mancung suaminya sambil berkata,
"Iya.... suamiku adalah laki-laki yang paling tampan dan seksi yang pernah aku temui.
Kedua sejoli itu pun tertawa bahagia.
" Kita singgah untuk sholat dan makan siang dulu ya Han, ajak Aditya ketika ia lewat di sebuah restoran.
"Kamu sudah boleh sholat lagi? tanya Aditya sambil memarkir mobilnya.
Hana memberi jawaban dengan menganggukan kepalanya.
Setelah sholat dan makan siang Aditya dan Hana kembali melanjutkan perjalanan yang masih cukup jauh. Mungkin karena kelelahan atau kekenyangan akhirnya Hana tertidur dengan menyandarkan kepalanya ke kaca jendela mobil. Melihat posisi tidak nyaman istrinya Aditya menghentikan mobilnya sebentar lalu memperbaiki posisi tidur istrinya. Aditya melajutkan kembali kendaraan nya, sesekali ia memandang wajah istrinya yang terlelap.
Setelah mengendarai mobilnya sekitar dua jaman dari tempat mereka istirahat tadi akhirnya mereka sampai di kota kelahiran istrinya. Aditya terpaksa membangunkan istrinya karena ia tidak tahu alamat rumah istrinya.
"Han.... bangunlah!, ucap Aditya sambil menguncang bahu istrinya pelan.
Hana menggosok - gosok matanya ia mencoba mengumpulkan kembali kesadaran nya karena baru bangun dari tidur.
" Mas gak tau alamat rumah mu, ucap Aditya.
"Aduhh sayang..! aku ketiduran ya, maaf membiarkan mu mengemudi sendirian, ucap Hana sambil memeluk suaminya.
Sayang.. apa! dia memanggiku sayang, apakah ini efek bangun tidur hingga dia ngomong kayak gitu. Tapi boleh juga!
" Kamu tadi memanggilku apa? tanya Aditya menatap istrinya.
Wajah Hana bersemu merah mendengar pertanyaan suaminya. Ia mencoba melepaskan pelukannya, tapi Aditya mencegahnya. Ia semakin mempererat pelukannya.
"Tapi Mas suka kamu memanggil seperti itu... SAYANG!, jelas Aditya dengan menekankan kata sayang.
Hana memukul lengan suaminya. Aditya senang melihat istrinya tersipu seperti itu. Ia mencium bibir istrinya sekilas, Lalu melanjutkan ucapannya,
" Sekarang katakan di mana alamat rumah ibumu, aku tak ingin jika lama-lama memeluk dirimu seperti ini nanti warga menciduk kita, ucap Aditya tertawa.
Hana pun ikut tertawa mendengar ocehan suaminya, kemudian ia mulai mengarahkan suaminya mengemudi untuk menemukan alamat rumah ibunya. Aditya menghentikan mobilnya begitu sampai di alamat yang di jelaskan oleh istrinya.
Namun ketika ia melihat kerumahnya ia sangat terkejut, ia memandang tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.
Maaf kalau banyak typo ya,
Author mencoba tetap update wlaupun lagi sibuk banget 😁😁😁( Sok sibuk) kwkwkw 🤣🤣
jangan lupa like dan komen yang readers👍
terimakasih 🙏🙏
