Cooper Anderson, laki-laki dingin dengan sejuta rahasia.
Dia menikahi putri pertama Keluarga Pratama tapi dimalam pertama yang dia tiduri adalah si bungsu nya bukan istri nya.
Malam pertama yang seharusnya menjadi malam pertama Elia, dijadikan nya malam pertama bersama Rihanna.
Tidak ada yang tahu rahasia apa yang sebenarnya Cooper sembunyikan dari semua orang.
Laki-laki itu lebih tertarik pada Rihanna bahkan mengklaim gadis itu dari ujung kaki hingga ujung kepalanya adalah milik nya.
"Kau gila...... kakak lepaskan aku...aku benci pada mu"
Rihanna Zivilia
"Aku tidak akan pernah melepaskan mu, jika kamu macam-macam maka akan aku pastikan aku akan menarik seluruh saham milik ku di perusahaan ayah mu, akan aku pasti kan keluarga kalian Jatuh bangkrut dan aku akan menghancurkan keluarga mu tanpa sisa"
Anderson Cooper
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membawa nya ke satu tempat
Setelah melewati sarapan pagi, pada akhirnya Cooper membawa Rihanna untuk pergi.
Mama Cooper terlihat sedikit berat melepaskan Rihanna, tapi dia tahu kedua orang itu harus pergi ke perusahaan sekarang juga.
"Kami akan berkunjung lagi akhir Minggu"
Ucap Cooper sambil menciumi pipi kiri dan kanan Mama nya.
Hingga akhirnya wanita tua itu hanya bisa mengangguk.
Dan ketika mereka sudah keluar dari kediaman utama kelurga Anderson, dimana Cooper telah membawa mobil nya menjauh dari sana, bisa dilihat bagaimana ekspresi Rihanna terlihat begitu marah.
"Berhentilah membuat Sandiwara yang keterlaluan, kakak menyulitkan hidup ku di hadapan Mama dan Papa kakak"
Perempuan itu mulai bicara sambil meninggikan suaranya.
"Apa kakak fikir aku menyukai nya? aku dipaksa diam Sejak semalam, seperti seorang tersangka yang tahu memiliki banyak kesalahan, tapi takut di tangkap dan dipenjara, hanya bisa bungkam seribu bahasa'
Lanjut Rihanna lagi.
"Kau bukan tersangka, tidak ada sedikit pun kesalahan disini"
Cooper menjawab cepat, bola mata nya sejenak melirik kearah Rihanna, kemudian dia kembali fokus menyetir mobil nya.
"Tidak ada kesalahan?'
Tanya Rihanna tidak percaya.
Dia menatap nanar wajah Cooper.
"Tentu saja aku salah, karena ada di antara kakak dan kak Elia, aku salah, kita salah, tidak kah kakak menyadari nya?"
"Kakak bisa-bisanya menjawab setiap pertanyaan Mama dan Papa begitu santai, tidak memikirkan perasaanku bahkan perasaan kak Elia"
Rasanya begitu menyakitkan setiap kali Rihanna sadar dia menghianati kakak perempuannya.
dia merasa seolah-olah dirinya merupakan seorang pelakor di tengah hubungan pernikahan antara kakaknya dan kakak iparnya.
"Aku mohon hentikan semuanya, jelaskan pada Papa dan Mama kita tidak punya hubungan apa-apa, berhenti membawaku kemana-mana dan aku ingin pulang ke rumah"
Kali ini seketika air mata Rihanna tumpah, dia menangis sambil mencoba membuang pandangannya.
Dia bahkan membiarkan punggung nya membelakangi Cooper.
Mendengar kan tangisan
Seketika Cooper menghentikan mobilnya begitu saja, laki-laki itu langsung menatap punggung Rihanna untuk beberapa waktu.
"Lihat lah kemari"
Ucap Cooper pelan.
Alih-alih menjawab Rihanna tetap membiarkan air mata nya tumpah, dia sama sekali enggan menoleh ke arah Cooper.
Cooper Mau tidak menunggu Rihanna agar menuntaskan kemarahan dan tangisan nya lebih dulu.
Dia tahu akan sangat sulit bicara dengan seorang perempuan yang sedang diliputi kemarahan.
mereka tidak akan mendengar kan penjelasan panjang lebar yang akan laki-laki sampaikan, sejati nya Perempuan lebih suka didengarkan saat mereka marah dan menangis.
Laki-laki itu terlihat diam, menatap Rihanna yang terus terisak sejak tadi.
Hingga akhirnya tangis Perempuan itu mulai mereda.
Sejenak laki-laki itu bergerak, menggeser posisi nya lantas menyentuh bahu Rihanna, kemudian secara perlahan laki-laki itu memeluk tubuh Rihanna dari arah belakang.
"Mari bicara"
Bisik Cooper pelan
"Aku ingin memperlihatkan sesuatu kepada mu setelah ini, jika kamu melihat apa yang seharusnya tidak kamu lihat dan kamu tahu soal sesuatu diluar nalar mu, maka berjanjilah untuk pergi ke kantor catatan pernikahan bersama ku hmm"
Ucap Cooper kemudian.
Mendengar Cooper bicara begitu dibelakang nya, seketika Rihanna menaikkan ujung Alisnya.
Sisa isakan tangisan nya terdengar lirih, Rihanna terlihat diam untuk beberapa waktu.
"Aku akan membawa mu ke sebuah tempat yang biasa aku datangi, tapi sebelumnya mari melihat sesuatu yang mungkin membuat kamu bisa membuka mata soal sesuatu"
Lanjut laki-laki itu kembali.
Rihanna masih tetap diam mencoba memahami apa maksud dari ucapan laki-laki tersebut.
Bisa dia rasakan Cooper mencium lembut balik telinganya, kemudian laki-laki itu melepaskan pelukannya dan membenahi posisi nya kembali.
Sepersekian detik kemudian laki-laki itu kembali melajukan mobilnya menuju ke satu tempat yang menjadi tanda tanya besar untuk Rihanna.
Kemana?!.
apalagi ada gambar perangnya juga
siiip thor
mantab thor