NovelToon NovelToon
Aku Punya Papa

Aku Punya Papa

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: syitahfadilah

S 2

"Aku Punya Papa." Tiga kata yang selalu diucapkan Farzan bocah berusia 6 tahun itu, ketika teman-teman seusianya mengolok dirinya tidak punya papa.

Ibu mana yang tidak sakit hati melihat putranya yang selalu diolok, namun Zana hanya bisa diam karena dia tidak bisa menunjukkan siapa ayah dari anaknya.

Hingga ketika Farzan dinyatakan mengidap Pneumonia, penyakit yang bisa mengancam nyawanya, membuat dunia Zana seakan runtuh. Berbagai cara sudah ia lakukan untuk pengobatan putranya, namun hasilnya selalu nihil bahkan semua yang ia punya telah habis terjual. Dan pada akhirnya, dengan terpaksa Zana kembali ke kota kelahirannya untuk mencari sosok ayah biologis putranya, yaitu laki-laki yang telah menghancurkan masa depannya 7 tahun lalu, dengan harapan laki-laki itu bisa menolong putranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32. KENYATAAN PAHIT

Diantara banyaknya orang yang berada dalam ruangan tempat ijab kabul akan berlangsung, Farzan tak lepas menatap sosok pria paruh baya yang baru saja datang bersama pak Kardi.

Meski masih kecil, tapi ia sudah bisa mengerti dengan apa yang sedang terjadi. Dan yang tak ia sangka, lelaki paruh baya itu adalah orang yang berusaha mencelakainya beberapa waktu lalu. Ia melihat dengan jelas wajahnya ketika orang-orang mengeluarkannya dari mobil dan langsung melarikannya ke rumah sakit.

Sementara Wiliam nampak kebingungan sekaligus terkejut sejak tiba di rumah yang ternyata adalah kediaman keluarga Farhan. Bukankah Kardi akan membawanya untuk bertemu dengan putrinya, tapi kenapa justru dibawah ketempat ini. Dan pernikahan ini, bukankah pernikahan Farhan dan Keyla sudah dibatalkan lalu siapa yang akan menikah dengan Farhan?

Karena sangat antusias ingin bertemu dengan putrinya, sampai-sampai ia tidak membaca lagi dua nama mempelai yang tertulis di banner selamat datang diluar rumah.

"Kardi, katakan dimana Putriku? Kenapa kau malah membawaku kemari? Jangan berani-beraninya kau mempermainkan aku!" Bisik Wiliam dengan nada mengancam.

"Bukankah sudah aku katakan, hari ini Putri bapak akan menikah dan ini adalah rumah calon suaminya." Balas pak Kardi juga dengan berbisik.

"Kau jangan berbohong Kardi, ini adalah rumah calon suami keponakanku tapi pernikahannya dibatalkan."

Pak Kardi memilih diam, untuk itu biar tuan rumah yang akan menjelaskannya yang terpenting ia sudah memenuhi tugasnya membawa ayah kandung Zana.

Melihat Kardi hanya diam saja, Wiliam nampak geram. Ia benar-benar merasa tak nyaman ditempat itu bagai orang asing, terlebih seluruh keluarga Farhan terus melempar tatapan tak bersahabat padanya. Terkecuali Farzan yang tak dijangkau oleh penglihatannya, bocah itu bersembunyi dibalik tubuh Arkan dan Nana.

Kedatangan kedua mempelai menyita seluruh perhatian keluarga dan para tamu undangan, tak terkecuali Wiliam. Ia menatap sepasang calon pengantin baru itu dengan sinis, terlebih kepada Farhan. Ternyata rivalnya itu dengan sangat mudahnya mencari pengganti setelah membatalkan pernikahannya dengan Keyla.

Sementara Farhan dan Zana nampak mengedarkan pandangannya begitu sampai di ruang ijab kabul itu.

Farhan mengerutkan keningnya ketika tatapannya tertuju pada Wiliam, bagaimana bisa rivalnya itu datang ke acara pernikahannya ini. Ia merasa tidak mengundangnya.

Sedangkan Zana menatap dengan tatapan tak terbaca pada sosok pria paruh baya yang berada disamping pak Kardi. Ia bertanya-tanya dalam hati, apakah dia adalah ayah kandungnya.

Setelah menuntun Zana duduk didepan penghulu, Farhan berpamitan sebentar menghampiri pak Kardi untuk bertanya dimana orang tua kandung Zana.

"Nak Farhan, ini adalah Pak Wiliam, ayah kandung Zana." Ujar pak Kardi.

Yang membuat Farhan langsung menatap Wiliam dengan ekspresi terkejut. Sedangkan Wiliam belum mengerti hanya mengerutkan keningnya melihat tampang terkejut Farhan.

"Dan Pak Wiliam, ini adalah Farhan calon suami Putri Bapak."

Kali ini Wiliam yang dibuat terkejut, ia menatap Farhan dengan kedua mata membulat kemudian berpindah menatap sosok mempelai wanita yang telah duduk didepan penghulu.

"Pak Wiliam, sepertinya kita harus bicara!" Ujar Farhan dengan dingin.

.

.

.

Setelah meminta waktu satu jam untuk menunda ijab kabul, disinilah Farhan berada sekarang. Didalam ruang kerjanya bersama Zana dan juga Wiliam.

"Aku yakin Anda pasti belum lupa dengan apa yang Anda lakukan 7 tahun yang lalu padaku di hotel?" Ujar Farhan dengan datar, namun ucapannya itu mampu membuat Wiliam merasakan aura yang tidak nyaman.

Wiliam hanya diam, tentu ia masih ingat dengan perbuatannya yang membuat perusahaannya sendiri hampir gulung tikar.

"Karena ulah mu itu, aku telah merusak masa depan seorang gadis. Dan gadis itu adalah Zana, yang ternyata adalah Putri kandung Anda sendiri, Wiliam!" Ucap Farhan dengan lantang sembari menunjuk kearah Zana dengan tangan bergetar.

Detik itu juga tubuh Wiliam seketika lemah bagai tidak memiliki tulang belulang, jika tidak memegang tongkat pasti ia sudah terjatuh ke lantai. Kedua matanya berkaca-kaca menatap bayi kecilnya yang hilang dan kini telah menjelma menjadi sosok wanita yang sangat cantik.

Sedangkan Zana hanya diam ditempat duduknya tanpa mampu mengucapkan sepatah katapun. Pandangannya tertunduk menatap lantai putih yang dipijaknya, kenyataan yang didapatinya hari ini serasa menguburnya hidup-hidup. Tujuh tahun yang lalu kehidupannya begitu hancur karena perbuatan laki-laki yang telah merenggut paksa kehormatannya. Ia diusir karena dinyatakan hamil tanpa suami. Sementara yang mengakibatkan kehancurannya itu adalah ayah kandungnya sendiri.

Dihari yang seharusnya ia berbahagia justru memberinya dua kenyataan pahit sekaligus. Zana tidak tahu harus bersikap bagaimana pada sosok ayah kandungnya itu. Ayah yang telah menjadi penyebab kehancurannya tujuh tahun lalu.

"Za-na," ucap Wiliam dengan terbata, perlahan ia melangkahkan kakinya yang terasa lemah untuk menghampiri Zana.

Namun, Farhan menghadang langkahnya, laki-laki itu menatap rivalnya sekaligus calon papa mertuanya dengan tajam.

"Apa Anda masih punya muka, setelah apa yang Anda lakukan. Anda bukan hanya merusak kehidupan Putri Anda sendiri. Tapi Anda juga sudah hampir membunuh cucu Anda sendiri! Anak yang berusaha Anda lenyapkan adalah anakku dan Zana!" Ujar Farhan dengan amarah yang tertahan, jika tidak mengingat hari ini adalah hari pernikahannya pasti ia sudah membuat Wiliam babak belur. Hal ini seharusnya ia lakukan sejak awal, namun karena Zana dan Farhan yang tiba-tiba menghilang ia mengesampingkan itu dan lebih memfokuskan dirinya untuk mencari Zana dan Farzan.

Mendengar ucapan farhan, Zana seketika mengangkat pandangannya dan langsung mengarahkan tatapannya pada Wiliam. Sorot matanya begitu tajam.

Sedangkan Wiliam benar-benar terkejut mengetahui bahwa anak yang hampir ditabraknya itu adalah cucunya sendiri. Ya Tuhan... Tubuhnya seketika luruh ke lantai seiring air matanya yang berjatuhan. Ia bukan hanya menjadi penyebab kehancuran putrinya sendiri, tapi juga sudah hampir membunuh cucunya sendiri.

"Zana, maafkan Papa. Papa tidak tahu kalau anak itu adalah anakmu." Ujar Wiliam dengan tersendat-sendat karena menangis.

"Jikapun Farzan itu bukan cucumu, seharusnya kau memiliki hati untuk tidak mencelakai anak kecil." Ucap Zana dengan nada yang dingin.

Mengenai kejadian malam kelam yang ia alami digubuk, ia tidak bisa menyalahkan siapapun karena baik dirinya maupun Farhan dan Wiliam tidak tahu akan seperti itu kejadiannya. Tapi jika mengenai Farzan, ia tidak akan terima bila seseorang mencoba mencelakai putranya entah siapapun itu, baik keluarganya sendiri.

"Zana, maafkan Papa." Ucap Wiliam lagi dengan tergugu, ia benar-benar menyesali perbuatannya.

Namun, Zana tidak mau mendengarkan apapun lagi. Wanita itu mengangkat gaun pengantinnya kemudian beranjak meninggalkan ruangan itu, meninggalkan Wiliam yang masih terduduk dilantai. Sedang Farhan bergegas menyusul wanitanya itu.

"Zana," panggilnya setelah mensejajarkan langkahnya dengan Zana.

"Setelah kau mengetahui siapa ayah kandungku, aku tidak keberatan jika kau akan membatalkan pernikahan ini. Farzan pasti akan bisa mengerti." Ujar Zana datar sambil terus melangkah.

"Hei apa yang kau katakan? Aku tidak peduli siapapun orang tua kandungmu, aku tetap akan menikahimu." Ujar Farhan dengan mantap.

"Baiklah kalau begitu, panggil dia untuk menjadi waliku setelah itu minta dia segera meninggalkan tempat ini." Ucap Zana. Untuk sementara ia tidak ingin bertemu dengan sosok ayah kandungnya itu, ia ingin menenangkan dirinya dari semua yang kenyataan pahit yang didapatinya.

.

.

.

TBC.......✨✨✨

1
Maryami
thor kecewa aku, nasib glora knpa egk dikupas, gsntung jsdinya
Maryami: 😭😭😭😭😭😭😭
total 1 replies
Maryami
😭😭😭😭😭
Maryami
kasih tau lah biar almira tau
Maryami
bocil dah tau pacaran
Maryami
waddddddduhhhhhh
Maryami
👍👍👍👍👍👍👍💞💞💞💞💞💞💪💪💪🦾🦾🦾🦾
Maryami
jgn jgn hamil
Maryami
yang jahat tetap jht
Atik Marwati
aq mampir thor...


yang kuat ya za... semoga segera bisa ketemu sama papa farzan
Maryami
siapa tante ondel ondel
Maryami
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Maryami
smg puasaku tak batal
Maryami
kasihan sipengantin
Maryami
ya Allah jahatnya
Maryami
👍👍👍👍👍👍🦾💪💪💪🦾🦾🦾🦾🦾
Maryami
yg jahat tetap jahat
Maryami
waduh thorrrrrrr
Maryami
kkalo egk disayang kenapa egk dibalekin aja lagi je ortu kandungnya
Maryami
romantisnya
Maryami
waduh thor🫢🫢🫢🫢🫢🫢🫢
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!