NovelToon NovelToon
My Boss, Hot And Cool

My Boss, Hot And Cool

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:995.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: ummi asya

Warnin!!!
Akan jadi baper bacanya ya..😊😊
Ethan Albert Wijaya adalah laki-laki berwajah tampan dan dingin. Riana Dwi Puspita seorang sekretaris yang di pekerjakan jadi asisten pribadi Ehtan, anak bosnya Wijaya Kusuma.
Di samping untuk meneruskan perusahaannya, pak Wijaya juga menyelidiki pacar Ethan dan sahabatnya yang di duga punya hubungan khusus di belakang Ethan.
Mampukah Riana menaklukkan bosnya itu? Bagaimana bisa Riana menyebut Ethan adalah dispenser berjalan? Apakah mereka akan saling jatuh cinta?
Cuuus, kepoin ceritanya ya ....😉😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09. Di Apartemen

Sejak Ethan datang pagi-pagi ke rumah Riana, Riana datang ke apartemen Ethan untuk menyiapkan keperluan baju untuk ke kantor. Dia juga membawakan sarapan atau dia juga membuatkan sarapan di dapur apartemen Ethan.

Ethan senang akhirnya Riana benar-benar memenuhi semua kebutuhan untuk pergi ke kantor. Dia juga sebelum pulang ke rumahnya mengingatkan bosnya untuk selalu tidur dan istirahat cukup.

Layaknya asisten pribadi, Riana menyiapkan semuanya. Hanya saja dia tidak tinggal bersama dengan Ethan, jadi dia yanv repot harus bangun lebih pagi dan pergi ke apartemen Ethan.

"Aku semakin repot dengan bertambahnya tugasku jadi asisten. Kenapa tidak cari orang lain saja sih? Laki-laki kan bisa jadi asisten pribadi, dia lebih leluasa. Kalau kemalaman bisa menginap di apartemen bosnya." ucap Riana.

Dalam taksinya, dia merenung. Apa sebaiknya dia mengundurkan diri saja dari pekerjaannya itu. Terkadang dia bingung dengan sikap Ethan, kadang bersikap dingin kadang juga hangat dan ramah pada orang.

Jadi, seperti mempunyai sifat ganda. Riana tersenyum miring mengingat kejadian tadi pagi. Ethan menerima laporan dari bagian administrasi dan keuangan. Kedua bagian itu kebetulan yang memegang adalah perempuan ketuanya.

Ethan menatap keduanya tampak dingin ketika mendengarkan penjelasan mereka. Tapi dia akan lebih banyak bicara ketika dengan orang yang di anggapnya sudah dekat.

_

Pulang kantor, seperti biasa Riana ke apartemen Ethan lebih dulu. Entah apa yang di kerjakan, tapi Ethan memintanya selalu mampir lebih dulu ke apartemennya sebelum pulang ke rumah. Alasannya selalu ada saja, di suruh membersihkan apartemennya atau sekedar menyetrika bajunya.

Padahal, biasanya juga pergi ke laundry dan sudah rapi baju-bajunya.

Seperti malam ini, Riana di suruh memeriksa berkas dari kantor yang belum selesai di kerjakan. Dia di suruh memeriksanya di apartemennya.

"Kamu lapar?" tanya Ethan.

"Ya, tapi saya tidak mau makan." jawab Riana.

Dia tampak serius memeriksa berkas di tangannya agar cepat selesai. Tiba-tiba suara petir menggelegar, membuat Riana terlonjak kaget.

Dia diam, lalu menatap Ethan yang sedang berdiri. Ethan heran kenapa Riana begitu kaget dengan suara petir itu.

"Kamu kaget?" tanya Ethan.

"Tentu saja, petir itu besar sekali suaranya. Apa di luar hujan?" tanya Riana.

Dia bangkit dari duduknya dan menuju ke arah jendela. Untuk memastikan kalau di luar memang hujan besar. Dan benar saja, dia pun berdecak kesal. Kenapa malam-malam hujan, dia harus pulang secepatnya. Tapi malah hujan.

"Duh hujan lagi." ucap Riana.

"Kamu menginap saja di sini." kata Ethan.

"Apa harus menginap?" tanya Riana.

"Terserah kamu, kalau kamu mau pulang ya silakan. Aku sarankan kamu menginap saja, karena pasti akan terjebak banjir nanti di jalan. Aku malas mengantarmu pulang." kata Ethan melangkah ke arah dapur.

"Cih! Siapa juga yang minta di antar pulang. Setiap pulang juga aku selalu pulang naik taksi, kenapa bicaranya seperti itu." kata Riana menatap tajam pada bosnya itu.

Dia lalu menuju sofa lagi, meneruskan memeriksa berkas dan juga data di laptopnya. Tak lama suara bel di luar berbunyi, Riana menoleh ke arah pintu dan dia menatap ke arah dapur.

"Buka saja, itu pesan antar makanan. Kamu pasti lapar." kata Ethan dari arah dapur.

Riana bangkit dan menuju pintu, membukanya dan memang terlihat abang layanan antar membawa kresek berisi kotak makan.

"Ini mbak, sudah di bayar pesanannya." kata abang itu.

"Terima kasih bang. Di luar masih hujan ya?" tanya Riana.

"Iya, di depan juga kelihatannya mau banjir." jawab abangnya.

"Apa taksi ada yang lewat?" tanya Riana lagi.

Ethan memperhatikan Riana yang bicara lama dengan abang pengantar makanan. Dia pun mendekat, penasaran apa yang di bicarakan Riana dengan pengantar makanan itu.

"Bicara apa kalian?" tanya Ethan.

"Oh maaf pak, kalau begitu saya permisi." kata abang pengantar makanan itu tersenyum malu.

Dia pun pergi, Riana menatap tajam pada Ethan. Ethan mengerutkan dahinya, kenapa Riana jadi kesal padanya?

"Hei, seharusnya kamu terima kasih aku pesan makanan. Lagi pula kamu bicara apa dengan pengantar makanan itu?" kata Ethan penasaran.

"Tidak usah kepo. Kesal aku harus berada di sini." ucap Riana.

Ethan diam, dia lalu melangkah masuk ke dalam kamarnya. Waktu sudah jam sepuluh malam, dia ingin menghubungi kekasihnya dan juga sahabatnya ingin mengetahui perkembangan kafenya di sana.

Riana melihat punggung Ethan masuk ke dalam kamarnya, sampai pintu itu tertutup. Dia berdesis kesal.

"Kenapa ada bos seperti itu ya. Aku kesal sekali." ucap Riana.

Dia menatap laptopnya lalu beralih ke kantong kresek. Di bukanya kantong kresek itu, di ambil kotak makannya.

"Lebih baik aku makan saja, kebetulan juga lapar." ucap Riana.

Dia menyendok sedikit makananya lalu menyuapnya. Satu dua sendok dia makan, hingga habis satu kotak berisi makanan tersebut. Dan kembali dia melanjutkan pekerjaannya.

Hingga jam dua belas malam, Riana pun mengantuk. Kemudian tertidur di sofa hingga pagi hari. Laptop belum di matikan, tapi layar mati.

Suara alarm di ponselnya membangunkan Riana. Dia melihat ponselnya sudah jam lima pagi. Dia melihat sekeliling ruangan, bukan di kamarnya.

"Ooh, jadi aku ketiduran di sofa di apartemen pak Ethan? Ck, aku harus pulang dulu." ucapnya.

Dia membereskan laptop dan berkasnya, dia lalu ke kamar mandi untuk cuci muka. Dan seperti biasa dia merapikan apartemen lebih dulu, membuat sarapan Ethan. Dan kebetulan satu kotak makanan tadi malam belum di makan.

Jadi Riana hangatkan lagi dan di hidangkan di meja makan. Kemudian dia perlahan mengetuk pintu kamar Ethan. Niatnya mau mengambil baju kerja dan menyiapkannya untuk Ethan.

Tidak di kunci, dia pun masuk ke dalam. Melihat ke ranjang dan melangkah mendekat, memastikan bosnya itu apakah masih tidur atau sudaj bisa di bangunkan.

"Emm, dia masih tidur. Baiklah, aku siapkan saja baju-bajunya." ucap Riana hendak pergi.

Tapi tiba-tiba tangan Ethan meraih tangannya dan menariknya hingga Riana pun jatuh menimpa tubuh kekar itu. Tampak selimutnya menyibak, Riana diam tidak bergerak.

Ethan masih menangkap tubuh Riana, dia seperti hendak mencium Riana. Tapi Riana menoleh menghindar agar wajah Ethan itu tidak mendekat wajahnya.

Tapi tangan Ethan menarik dan semakin mengeratkan pegangannya. Membuat Riana tidak bisa bergerak, dia memejamkan mata. Tapi kemudian dia berusaha melepaskan diri dari cengkeraman tangan Ethan.

"Mau kemana?" gumam Ethan dengan mata masih menutup.

"Saya mau keluar pak, waktunya sudah pagi." jawab Riana.

Ethan melepas cengkeraman tangannya pada Riana. Dia pun berbalik dengan terlentang, dengan cepat Riana berdiri dan menjauh. Tampak dia melihat tubuh kekar Ethan yang terlihat karena selimutnya menyibak.

"Duh, itu kenapa tidur tidak pakai baju. Apa dia tidak kedinginan?" gumam Riana.

Dia terpaku melihat tubuh kekar itu terpampang jelas di depannya. Riana menelan ludahnya, tapi kemudian dia sadar dan cepat-cepat bergegas mengambil baju kerja Ethan.

Sebelum laki-laki itu mengetahui kalau Riana sedang salah tingkah melihat tubuh kekar bosnya.

Setelah selesai semua, dia pun membuat catatan untuk Ethan di meja makan.

'Saya pulang, semua sudah beres. Saya berangkat telat ke kantor. Maaf.'

Catatan itu dia letakkan di atas makanan yang dia tutup. Kemudian dia bergegas pulang untuk mandi, ganti baju dan melakukan kegiatan seperti biasanya di rumahnya setiap paginya.

_

_

***********************

1
suryani duriah
Luar biasa
like
Biasa
like
Kecewa
Ibunda Nayla
dasarrr ethannn.. modus 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ipunkjr4
Luar biasa
Alifah Azzahra💙💙
Mampir yah Thor 🥰
Anonymous
keren
Ahsin
dasar bego hantam SJ dukun cabul itu jgn triak2
Betty Rusnani Diat
Luar biasa
Titin Andien
belum tau aja nanti duluan jatuh cinta😂
Titin Andien
sepertinya seru lanjut deh
Rea Ana
b
£rvina
Luar biasa
MFay
jangan main api mentang" istrinya percaya, entar klo dh kejadian penyesalan g'berguna. hati" !!
Yunitri
Luar biasa
Aqella Lindi
dasar ular keket bntar lg psti merayap d pucuk wkwkwk
Aidah Djafar
ending mengharukan 🤔
makasih Thor 🙏
terus berkarya 👌
semangat 👌
Aidah Djafar
riweeeh 🤦
Aidah Djafar
5 hari pak Juli bilang urusan ke kota, mngkin jg dirinya ke desa nemuin ibu nya Sarmi 🤔 makanya ibu Sarmi bersikap datar sama Riana 🤔

tapi apakah Bu naimah tau ya klo suaminya menikah lagi🤔
Aidah Djafar
pake di umpetin sih kebenarannya🤔walau katanya nanti di beritahu ibunya 🤔 lgsg aja sih ngk usah ulur wktu saat tahu hasil DNA 🤔🤦
bisa salah paham ibumu Riana🤦
terima resiko 🤦😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!