Suci,seorang gadis yang hidup didesa,dia tipe anak yang ceria dan pintar. parasnya cantik dan matanya indah. dia bercita -cita ingin menjadi seorang dokter,namun dia terlahir dikeluarga yang kurang mampu,namun itu semua tidak mengikiskan semangatnya untuk meraih cita-citanya.
kehidupan nyata ternyata tidak semulus harapan dan fikirannya,semua terasa berat,berbagai rintangan dan cobaan silih berganti datang,
hingga suatu ketikan ia dipertemukan oleh seorang pemuda yang baik dan kaya. akan kan awal pertemuan itu bisa membuat impiannya nyata??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci devi Miftakhul janah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8.Adrian Permana
hari sudah pagi suci bersiap-siap untuk berangkat kerja, ia keluar dari kamar dan mengunci kamar kosnya. Lalu bergegas pergi menuju tempat kerjanya, seperti hari pertama ia masih berjalan menuju tempat kerjanya.
suci berhenti diwarteg untuk membeli sarapan, ia memilih membungkus makanannya dan dibawa ketempat kerja. Sesampainya di tempat kerja suci meletakkan tasnya diloker miliknya, lalu berjalan ke kursi diruangan itu. Ia membuka makanan yang dibungkusnya tadi, ia melahap makannya dengan cepat karna waktu bekerja sudah akan dimulai.
Diam-diam adrian melihat dari balik kaca yang berada dipintu,ia tersenyum melihat suci makan dengan tergesa-gesa. Ia lalu masuk kedalam ruang karyawan.
"tidak usah terburu-buru makannya, ini baru jam 08.00 pagi. Biasanya anak-anak datang pukul 09.00, jadi santai saja dan nikmati makananmu" ucap adrian yang sontak mengejutkan suci sampai ia terbatuk-batuk. Adrian lalu mengambilkan minum untuk suci.
"maaf pak saya tidak tau bapak ada dibelakang saya" jawab suci sambil tertunduk dan mengusap mulutnya
"tidak apa-apa,baiklah selesaikan makananmu dan kamu bisa mulai membersihkan dan menata kursi dan bangku didepan" ucap adrian pada suci sambil tersenyum.
Adrian permana memang selalu baik kepada semua karyawannya. Selain baik ia juga tampan dan cerdas, sayangnya sampai sekarang ia belum juga menikah padahal usiannya sudah 30 tahun.
Satu persatu karyawan berdatangan, dan mereka membagi tugas membersihkan setiap sudut ruangan itu, setelah semua bersih semua karyawan berkumpul didapur dan melakukan brifing yang dipimpin adrian.
15 menit berlalu, semua karyawan berjalan menuju tempat kerja masing-masing sesuai posisi mereka. Waktunya restoran buka, suci bersiap didekat pintu untuk menyambut para tamu dan melayani mereka.
satu persatu tamu datang silih berganti, suci melayani mereka dengan sangat baik. Saat suasana restoran sedang ramai suci tidak sengaja terjatuh saat membawa minuman karna tersenggol dengan seorang wanita muda dan minuman itu mengenai pakaian wanita itu. Sontak wanita itu kaget dan berteriak.
"haduuhhhhh kamu ini gimana sih bawa minumannya,baju saya jadi kotorkan" bentak wanita itu dengan kesalnya
"maaf mbak,saya tidak sengaja" ucapnya sambil mengelap baju wanita itu dengan tangannya.
"saya gak mau tau ya,saya minta ganti rugi pokonya" ucap wanita itu dengan nada yg sedikit kasar
tiba-tiba adrian datang dan memohon maaf atas kejadian itu, dan akan menganti rugi kepada wanita itu. Setelah selesai semua suci lalu dipanggil keruangan manager, suci melangkah deng hati yang tidak karuan. Ia lalu mengetuk pintu ruangan manager.
"masuk!!" jawab adrian, Suci lalu melangkah masuk ke dalam ruangan itu.
"Suci kamu tau kesalahanmu tadi?" tanya Adrian
"maafkan saya pak, saya kurang hati-hati tadi" jawab suci deng nada yang lirih dan takut
"baiklah kali ini kamu saya maafkan dan kamu juga harus lebih berhati-hati dan fokus saat bekerja" tutur Adrian dengan nada yang sedikit lembut karna melihat Suci meneteskan air mata.
Suci beranjak keluar dari ruangan manager dengan hati yang sedih namun ia segera mengusap air matanya dan menata hatinya kembali agar bisa melayani tamu dengan baik. Tiba-tiba Irma menghampiri Suci. Lalu memeluk dan menenangkannya.
"sudah tidak apa-apa,semua itu biasa. Aku dulu juga begitu".