Lin Yan merupakan anak dari ketua sekte Linyu yang tak dianggap di dalam sektenya sendiri setelah kedua orang tuanya meninggal, berbekal kalung leluhur pemberian sang ayah semasa masih hidup, Lin Yan mulai melakukan perjalanan untuk menjadi kuat dengan bantuan kekuatan rahasia yang tersembunyi di dalam kalung leluhur miliknya, bagaimana keseruan cerita ini ikuti terus ya alur ceritanya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memenangkan Pertarungan
Lin Sha yang mendengar percakapan Lin Yan begitu terkejut, dia merasa sampah dari sektenya itu hanyalah membual karena posisinya saat ini telah terdesak oleh dirinya dan kedua jenius sekte besar.
Begitupun dengan Yu Fang dan Yin Yi juga ikut terkejut mendengar percakapan Lin Yan, yang mampu mengalahkan Qin Zen dalam sebuah pertarungan satu lawan satu, apalagi perbedaan kekuatan di antara merdeka begitu sangat jauh seperti langit dan bumi.
Yu Fang begitu sangat penasaran dengan pengakuan Lin Yan, membuatnya segera mencabut pedang nya dan menerjang Lin Yan dengan ganas.
Lin Yan yang telah waspada, membuatnya segera mencabut tombak petaka guntur dan menangkis semua serangan yang mengarah padanya, hingga akhirnya pertarungan sengit terjadi diantara keduanya.
Sementara itu jendral Rugo yang melihat kakak pertamanya telah melakukan pertarungan, dengan cepat mengeluarkan pedang giok ungu dan mulai melakukan serangan kepada Yin Yi.
Pertarungan sengit pun terjadi saat Yin Yi mulai menangkis dan membalas serangan serangan yang di lakukan jendral Rugo padanya, hingga pada akhirnya mereka berdua terlibat jual beli serangan.
Sementara itu Lin Sha yang menyaksikan pertarungan diantara jenius sekte 1000 pedang dan Lin Yan, semakin di buat keheranan melihat peningkatan kultivasi Lin Yan yang telah menembus alam neder puncak, dimana kekuatan Lin Yan telah menyamai kekuatan yang di milikinya.
"Bagaimana bisa Lin Yan memiliki kultivasi sebesar itu, bukankah guru Lin Wang pernah berkata jika Dantian Lin Yan telah di hancurkan olehnya," pikir Lin Sha.
Lin Sha kini menyadari jika Lin Yan bukanlah sesuatu yang bisa diremehkannya, yang membuatnya berfikir keras untuk dapat melumpuhkan Lin Yan dengan segala cara.
Lin Sha secara diam-diam mencari celah dalam menyerang Lin Yan secara sembunyi-sembunyi, dan pada momen yang pas Lin Sha menyerang Lin Yan dengan sebuah belati yang telah dilumuri racun mematikan.
Lin Sha bisa tersenyum setelah melihat belatinya meluncur cepat menuju ke arah Lin Yan, namun tiba-tiba saja wajah Lin Sha berubah setelah sebuah bayangan pedang raksasa membentuk perisai yang melindungi Lin Yan, hingga belati itu mengenai bayangan pedang raksasa dan terjatuh ke lantai ruangan.
"Bagaimana bisa sebuah pedang melindungi Lin Yan!!" ucap Lin Sha dengan wajah dipenuhi rasa keterkejutan.
Lin Yan yang mengetahui dirinya diserang dari belakang menjadi begitu kesal terhadap Lin Sha, namun Lin Yan terkesan dengan pedang Asura yang berada dalam tubuhnya, yang telah memberikan perlindungan kepada dirinya.
Lin Yan kemudian mengibaskan tantangannya ke arah Lin Sha, yang membuat bayangan pedang Asura seketika itu juga meluncur deras kearah Lin Sha.
Melihat Lin Yan melakukan serangan kepadanya, dengan cepat Lin Sha segera mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk membentengi diri dari serangan yang dilepaskan oleh Lin Yan.
Walaupun Lin Sha telah membentengi dirinya dengan menggunakan seluruh kekuatannya, namun bayangan pedang Asura mampu menerobos dan melukai bahu Lin Sha.
Lin Sha yang terluka tak ingin berlama-lama berada di tempat itu, yang membuatnya segera pergi untuk melarikan diri.
Lin Yan menggerutu di dalam hati karena serangannya hanya mampu melukai bahu Lin Sha, dan Lin Yan berjanji akan memberikan kompensasi yang setimpal pada Lin Sha, saat kompetisi terjadi di dalam sekte Linyu.
Lin Yan terus melanjutkan pertarungan nya, hingga akhirnya kedua petarung sama-sama mengeluarkan kekuatan terkuatnya.
Lin Yan telah mengeluarkan tehnik tombak pemecah gunung dan Yu Fang telah menggunakan tehnik pedang membelah samudra.
Kedua kekuatan hebat itu telah sama-sama beradu di udara, yang membuat keduanya sama-sama terseret jauh kebelakang saat ledakan energi terjadi.
Yu Fang merasakan dadanya sakit seperti telah terhantam benda yang sangat keras, hingga membuat Yu Fang kesulitan untuk bernapas.
"Bagaimana bisa kekuatan alam neder membuatku terluka seperti ini," batin Yu Fang yang kini tatapan matanya tajam menuju ke arah Lin Yan.
Sementara itu hal yang sama terjadi pada Lin Yan, luka dalam pun diderita olehnya setelah beradu kekuatan dengan Yu Fang.
Lin Yan sadar jika pedang Asura tak melindunginya mungkin hal buruk akan menimpanya melebihi luka dalam yang di deritanya saat ini, dan hal itu membuat Lin Yan sangat bersyukur karena telah mendapatkan warisan pedang Asura dari cultivator penguasa.
Lin Yan kemudian mengatur nafasnya kembali dan setelah kondisi tubuhnya membaik, Lin Yan kemudian mengacungkan tombaknya ke arah Yu Fang sambil berkata.
"Ayo kita lanjutkan pertarungan ini, karena aku belum sepenuhnya mengeluarkan seluruh kemampuanku dalam menghadapimu," ucapnya.
Yu Fang yang mendengar perkataan Lin Yan menjadi sangat terkejut.
"Apa..., dia belum mengeluarkan seluruh kemampuannya?" tanya Yu Yu Fang dalam hati.
"Aku telah mengeluarkan 75% kekuatanku dalam serangan tadi, dan tak mungkin bagiku untuk beradu kekuatan kembali setelah energi tubuhku habis terkuras, aku rasa pemuda ini hanya menggertak saja agar aku menghentikan pertarungan ini," pikir Yu Fang.
Yu Fang kemudian berjalan ke depan dan siap kembali bertarung, namun tiba tiba Yu Fang menghentikan langkahnya setelah melihat aura mengerikan terpancar dari dalam tubuh Lin Yan, karena sebenarnya saat ini Lin Yan akan mengeluarkan teknik telapak tangan penghancur surga untuk mengakhiri pertarungan itu.
Melihat lawan tarungnya masih memiliki kemampuan untuk dapat melakukan serangan mematikan, membuat Yu Fang tak ingin melanjutkan pertarungan itu dan berjanji akan kembali bertarung dengan Lin Yan di masa depan.
Yu Fang kemudian melesat pergi dari dari tempanya berada, dan meninggalkan pesan suara.
"Aku akui kekalahanku hari ini, namun di masa depan jika kita bertemu kembali aku akan bertarung kembali denganmu, untuk mendapatkan kemenanganku yang tertunda," ucap suara Yu Fang.
Setelah Yu Fang pergi meninggalkan tempat itu, Lin Yan kemudian menatap pertarungan antara jendral Rugo dan Yin Yi, di mana saat ini wanita jenius yang dimiliki sekte menara es telah terluka dan terpojokkan.
Saat jendral Rugo ingin menghabisi nyawa Yin Yi dengan kembali melakukan serangan kepadanya, Lin Yan dengan segera menghentikannya.
"Hentikan serangan mu!!"
Jendral Rugo yang mendengar perintah kakak pertamanya dengan cepat mengurungkan niatnya untuk membunuh Yin Yi, sambil menatap ke arah Lin Yan jenderal Rugo berkata.
"Kakak pertama mengapa kau menghentikan ku untuk membunuhnya?" tanya jendral Rugo.
"Aku ingin wanita itu tetap hidup dan kembali ke sektenya, karena aku ingin menitipkan pesan kepada ketua menara es," jawab Lin Yan yang membuat jendral Rugo terdiam beberapa saat lamanya.
Lin Yan kemudian berjalan ke arah Yin Yi, dan setelah mendekatinya Lin Yan kemudian berkata.
"Sampaikan kepada ketua menara es bahwa keturunan raja api iblis akan menuntut balas atas kematian leluhurnya, dan saat ini kau boleh pergi karena aku tak ingin melihatmu lagi berada di hadapanku," ucap Lin Yan.
Mendapat pengampunan Lin Yan membuat Yin Yi seketika itu juga melesat pergi meninggalkan tempat itu.
Bersambung