NovelToon NovelToon
My Baby'S Daddy

My Baby'S Daddy

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:47.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Aysha Siti Akmal Ali

Alina, seorang gadis lugu yang dijebak kemudian dijual kepada seorang laki-laki yang tidak ia kenali, oleh sahabatnya sendiri.

Hanya karena kesalahan pahaman yang begitu sepele, Imelda, sahabat yang sudah seperti saudaranya itu, menawarkan keperawanan Alina ke sebuah situs online dan akhirnya dibeli oleh seorang laki-laki misterius.

Hingga akhirnya kemalangan bertubi-tubi menghampiri Alina. Ia dinyatakan positif hamil dan seluruh orang mulai mempertanyakan siapa ayah dari bayi yang sedang ia kandung.

Sedangkan Alina sendiri tidak tahu siapa ayah dari bayinya. Karena di malam naas itu ia dalam keadaan tidak sadarkan diri akibat pengaruh obat bius yang diberikan oleh Imelda.

Bagaimana perjuangan seorang Alina mempertahankan kehamilannya ditengah cemoohan seluruh warga. Dan apakah dia berhasil menemukan lelaki misterius yang merupakan ayah kandung dari bayinya?

Yukk ... ikutin ceritanya hanya di My Baby's Daddy

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aysha Siti Akmal Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Erlan Dan Nasi Uduk

Keesokan harinya.

Masih seperti kemarin, Alina kembali menjual nasi uduk buatannya berkeliling di kampung sebelah. Dan antusias para pembeli masih ramai, sama seperti kemarin.

"Neng, nasi uduk buatan kamu enak. Ibu suka," ucap salah satu Ibu-Ibu pembeli nasi uduk buatannya.

"Benarkah, Bu. Oh, syukurlah kalau Ibu suka. Alina sangat senang mendengarnya," sahut Alina dengan senyuman manisnya.

Bungkusan nasi uduk yang tadinya memenuhi isi keranjang milik Alina, perlahan mulai berkurang setelah Alina membawanya berkeliling. Sekarang masih tertinggal satu bungkus dan rencananya Alina akan menyimpannya untuk dimakan sendiri.

"Syukurlah, hari ini rejeki Alina dimudahkan lagi," gumamnya.

Setelah selesai berkeliling, Alina langsung menuju pasar tradisional yang letaknya tak jauh dari tempat itu. Gadis itu ingin membeli bahan-bahan dagangan yang akan ia pergunakan untuk besok hari.

Baru saja Alina menjejakkan kakinya di depan pasar tersebut, tiba-tiba seorang gadis kecil menghampirinya sambil menangis. Gadis kecil berusia sekitar 5 tahun tersebut menarik-narik pakaian yang dikenakan oleh Alina sambil mengucapkan kata "Mama...."

"Ada apa, Dek? Kamu kehilangan Mamamu, ya?" tanya Alina seraya memperhatikan sekelilingnya, mencoba mencari keberadaan orang tua bocah itu.

Bocah itu menganggukkan kepala sambil terus menangis. Alina berjongkok di hadapan gadis itu kemudian mencoba menenangkannya.

"Adek jangan menangis lagi, ya. Biar nanti Kakak bantu cari Mamanya Adek," ucap Alina seraya menyeka air mata bocah itu.

Akhirnya bocah itupun menghentikan tangisannya kemudian mencoba tersenyum kepada Alina. Alina memperhatikan penampilan gadis kecil itu dengan seksama dan ia tahu bahwa gadis kecil itu bukanlah anak orang sembarangan.

"Baiklah, sekarang mari kita cari Mamanya Adek," ajak Alina seraya menggenggam tangan bocah itu dan menuntunnya berjalan menelusuri jalan.

"Ya ampun, sebenarnya Ibu anak ini kemana, sih?" gerutu Alina sambil memperhatikan sekelilingnya.

Rencananya, jika Alina tidak juga menemukan Ibu dari bocah cantik itu, maka ia akan menyerahkan gadis itu ke kantor polisi terdekat.

"Ah, itu anakku, Pak! Benar, itu anakku!" pekik seorang wanita cantik seraya berlari menghampiri Alina dan bocah itu.

Wanita itu meraih tangan anak perempuannya dari genggaman Alina sambil menyeka air mata yang masih bercucuran di kedua pipinya. Ia menatap Alina dengan tatapan tidak suka, seolah-olah Alina adalah seorang penculik.

"Tangkap gadis ini, Pak! Aku yakin dia pasti sengaja menculik anakku," ucap wanita itu seraya memerintahkan kedua Polisi yang sejak tadi ikut bersamanya mencari keberadaan bocah tersebut.

Alina menggelengkan kepalanya dengan cepat. Ia sangat terkejut mendengar tuduhan wanita itu kepadanya. Niat baiknya malah menjadi boomerang untuk dirinya sendiri.

"Tidak, tidak! Anda salah paham, saya bukanlah seorang penculik. Saya hanya menolong bocah ini karena ia terus menangis dan meminta bantuan saya untuk menemukan Anda, Nyonya," sahut Alina, mencoba menjelaskan kejadian yang sebenarnya kepada wanita dan kedua Polisi yang berada di samping wanita itu.

"Sebaiknya kamu ikut kami ke kantor dan jelaskan semuanya di sana," ucap salah satu Polisi seraya meraih tangan Alina.

"Oh Tuhan, kenapa kalian masih tidak percaya? Saya sudah mengatakan yang sebenarnya dan jika kalian tidak percaya, kalian bisa tanyakan itu kepada Adek ini," tutur Alina sekali lagi mencoba menyakinkan mereka.

"Kakak ini benar, Mom. Kakak ini bantu Dede nyariin, Mommy," tutur bocah kecil itu seraya menarik tangan Sang Mommy.

Wanita itu berjongkok dan berusaha mensejajarkan dirinya dengan gadis kecil itu. Ia menatap kedua bola mata anak perempuan itu dengan seksama sambil mengelus kedua pipinya.

"Kamu serius, Nak?"

"Yes, Mom," sahut bocah itu sambil menganggukkan kepalanya.

Setelah mendengar penuturan anak perempuan itu, akhirnya wanita itupun percaya bahwa Alina bukanlah penculik dan ia meminta Polisi untuk melepaskannya.

"Maafkan aku ya, Dek. Aku tidak mempercayai kata-katamu dan malah menuduhmu sebagai penculik. Dan aku juga ingin mengucapkan terima kasih banyak atas bantuanmu," ucap wanita itu dengan raut wajah penuh penyesalan menatap Alina.

"Iya, tidak apa, Nyonya. Ehm, maafkan saya, sepertinya saya harus pamit,"

Setelah berpamitan kepada bocah dan wanita itu, Alina pun kembali meneruskan langkahnya. Namun, belum seberapa jauh ia melangkah, wanita itu kembali memanggilnya.

"Apa yang kamu bawa itu, Dek?"

Wanita itu menghampiri Alina kemudian menengok ke dalam keranjang. Ia meraih nasi uduk yang masih tersisa kemudian mencium aromanya sambil tersenyum.

"Sepertinya ini nasi uduk, ya?" tanya wanita itu sambil tersenyum semringah menatap Alina.

"Ya, Nyonya. Saya jualan nasi uduk," jawab Alina.

"Boleh saya membelinya?"

Alina pun tersenyum. "Ambillah, Nyonya. Saya kasih gratis, lagipula itu adalah yang terakhir," sahut Alina.

Wanita itu menyimpan nasi uduk yang ia ambil dari keranjang Alina ke tas belanjaannya. Kemudian meletakkan beberapa lembar uang kertas ke dalam keranjang milik Alina.

"Eh, apaan ini, Nyonya?"

Alina meraih uang yang diletakkan oleh wanita itu di dalam keranjang dan berniat mengembalikannya. Jumlah uang yang diberikan oleh wanita itu jumlahnya sangat banyak.

"Ambillah," ucap wanita itu seraya masuk ke dalam mobil bersama anak perempuannya kemudian segera melaju meninggalkan Alina yang masih kebingungan.

Singkat cerita, wanita itu tiba di kediamannya. Ia bergegas masuk ke dalam rumah karena adik laki-lakinya sudah tiba dan menunggu kedatangannya sedari tadi.

"Erlan, maaf Kakak terlambat. Apa kabar kamu?" ucap wanita itu seraya memeluk tubuh kekar adik laki-lakinya itu.

"Baik, Kak. Ehm, wangi sekali ... bau apa ini?"

Erlan mencoba mengintip tas belanjaan kakak perempuannya itu. Aroma makanan enak yang tercium di indera penciumannya membuat Erlan tiba-tiba saja merasakan lapar di perutnya.

"Apaan, sih?" tanya wanita itu heran.

"Perutku tiba-tiba saja lapar, boleh aku minta sesuatu yang Kakak bawa?" tanya Erlan, walaupun ia sendiri tidak tahu makanan apa yang membuat dirinya tiba-tiba saja kelaparan.

Wanita itu menyerahkan tas belanjaannya kepada Erlan dan dengan secepat kilat lelaki itupun berhasil mendapatkan makanan yang sudah membuatnya lapar.

"Apa ini?" Erlan menciumi bungkusan nasi uduk buatan Alina sambil memejamkan matanya. Aroma makanan itu begitu nikmat hingga Erlan tidak bisa mengelaknya.

"Itu nasi uduk. Kamu mau? Ambil aja," sahut Kakak perempuan Erlan sambil menatap heran kepada adik lelakinya itu.

Bukannya menjawab, Erlan seperti terhipnotis dengan aroma nasi uduk buatan Alina. Ia terus menciumi aromanya dengan mata yang masih terpejam.

...***...

1
Renie Antieka
lama g pasang apl NT lupa udh baca sampe mana/NosePick/
durratul
Luar biasa
Mamah Kekey
Mereka udah nikah dulu ya Thor
Aiko Amallya
aku yg baca rasanya gerah deh...greget bgt ceritanya thorr🙏🙏🙏😂
Nhimasera Sera Sera
Luar biasa
Irmaya Prasetyo
Kecewa
Irmaya Prasetyo
Buruk
♡ Sachi_ Kapuet ♡
meninggal kan jejal dulu
Gagas Permadi
mereka hamil barengan Mulu ya
Bhęå Thęå..
wekdor..mamam tuh hasil perbuatanmu Imelda..ingat karma itu tak semanis kurma.
Bhęå Thęå..
jujur dan tanggung jawab adalah jalan untuk menyelesaikan masalah.
Bhęå Thęå..
pasti yang membeli keperawanan Alina itu tuan Erlan..
Bhęå Thęå..
nah loh Imelda perbuatanmu di bayar KönTån...
Ananda Saraswati
Luar biasa
Rusidah Gudin
pembalasan c pitung suda bermula
Anis Mawati
Luar biasa
Anis Mawati
Biasa
Rusidah Gudin
alinaaaa....
Rusidah Gudin
sabar Alina...akan ada cahaya untuk mu nanti
Rusidah Gudin
lelaki botak...hancurrt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!