Di campakan sang kekasih yang paling ia cintai. Ia pun Flustrasi dan berusaha bunuh diri. Namun saat ia hendak menceburkan dirinya ke dalam sungai terbesar di bawah jembatan itu. Kapal pesiar yang memuat kekasihnya malah melintas dan menghentikan langkah brutalnya itu. Apa lagi kekasihnya malah terlihat di kabin kapal telah berciuman bersama adik nya sendiri. Akhirnya ia pun mengurungkan niatnya untuk mengakhiri hidupnya itu.
Salah langkah, akhirnya ia pun memasuki Clab malam lalu minum dengan pria yang ia anggap seorang bartender. Hingga akhirnya mereka pun berakhir di ranjang.
***
"Kesucianku!" Teriak Catya menjerit histeris ketika melihat dirinya dalam ke adaan telanjang bulat dan tertidur bersama seorang pria yang entah apa dan siapa.
Pria itu terbangun lalu menatap Catya dengan mata yang sayu.
"Sungguh mengesankan, aku sangat suka dengan ferpormamu malam ini... sayang"
Akibat pertemuan itu. Catya harus mau menjadi simpann pria tampan tanpa status pernikahan yang jelas.
Cinta sang Ceo...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Geerqiasilatusiluchen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Calon adik iparku
***
Hari masih terlalu pagi, bahkan belum menjelang siang. Tapi Catya masih terduduk di restorant tersebut dengan mata yang kosong dan berisikan beberapa lamunan. Sakit hati yng ia rsakan belum lah seberapa sempurna saat ini. Ia bahkan tak bisa membayangkn, jika di hari-H pernikahan adiknya ia akan hadir mengikuti acara sakral tersebut.
Bagai mana aku akan kuat melihat pria pujaan hatiku bersanding dengan wanita lain. Bahkan memikirkannya saja membuatku sungguh terpuruk dan ingin mati saja. Apa gunaya aku hidup... tak ada yang menunggu ke pulanganku. Bahkan aku tak punya tempat untuk kembali ataupun bernaung sedikitpun. Hiks... kenapa aku merasa sedang di permainkan oleh kehidupan sendiri. Bathin Catya meracau.
Dalam lamunan yang berputar-putar tanpa komando itu, Catya di sadarkan oleh suara lembut seorang perempuan. Beberapa kali perempuan itu menyerunya hingga akhirnya Catya pun bergeming dan sadar "Nona... nona? Apakah anda ingin memesan sesuatu? Jika tidak... silahkan undur diri" Jelas wanita itu meperingatkan Catya. Tapi mata Catya baru saja menyimak dan ia hanya bisa menatap kosong "Ah..." Lenguh Catya masih mengumpulkan pikirannya yang meracau ke berbagai arah.
"Nona... tolong jangan buat keributan di sini... Anda sudah berjam-jam melamun tanpa memesan apa pun di sini! Jadi... silahkan keluar dengan sopan!" Pinta seorang wanita cantik dengan pakaian yang rapi dan bersih. Itu adalah pramu saji restorant tersebut.
Apakah aku sedang di usir? Bathin Catya.
"Saya akan hitung mundur... jika anda tidak segera pergi maka saya akan memanggil satpam bahkan pihak berwajib. Karna anda telah mengganggu ketertiban sarana umum..." Jelas wanita tersebut.
Tunggu-tunggu! Aku sungguh di usir! Bathin Catya menggumam lagi.
"Tiga... dua..." Saat hitungan terakhir di umumkan. Catya segera berdiri "Aku pesan steak medium..." Jelas Catya. Sang pramu saji itu ragu, hingga bertanya "Apa?" Tanya pramu saji itu.
"Saya akan pesan Steak medium, dan beberapa potato chese..." Pinta catya sembari matanya mendelik ke arah buku mennu yang di bawa wanita cantik sang pramu saji itu. Catya mencontek menu di dalam buku itu perlahan tanpa di ketahui wanita di depannya.
"Baik... saya akan menuliskan pesanan anda, jadi silahkan menunggu sebentar" Jelas pramu saji itu. Catya yang masih berdiri mulai di persilahkan duduk, kemudian wanita cantik yang seorang pramu saji itupun mulai berlalu.
Oh astaga... kenapa semua masalah menimpaku sepeti ini. Sungguh merepotkan. *Gumam bathin Catya kembali meracau.
"Fyuuuuh*!" Catya membuang napas panjangnya sesaat karna merasa penat seharian ini ia berpikir keras dalam sebuah lamunan yang membuatnya tenggelam dalam kepedihan.
***
Lama menunggu, akhirnya tiba juga dimana pesanan nya datang dan membuatnya mengisi perut nya yang telah lama tak terisi apapun bahkan air saja pun jarang. Itu semua karna Catya sungguh di buat lelah oleh pria yang hampir ia lupakan, siapa lagi jika bukan tuan alexsander.
"Silahkan di nikmati hidangan pembuka terbaik yang ada di restorant kami" Jelas pramu saji menjajahkan beberapa makanan di atas meja pelanggan nomber 23itu. Catya tersenyum dan mulai berucap "Terimakasih..." Ucap catya. Pramu saji itu pun mulai berlalu. Catya mulai meraih garpu dan pisau di sampingnya lalu segera melahap makanan enak itu.
Dari wangi nya saja sudah tercium bahwa ini adalah makanan terlezat yang pernah masuk kemulutku. Bathin Catya menggumam.
Tapi... di kejauhan, tanpa di sadari... Kaishar dan Casandra tiba di restorant tersebut. Mereka baru saja masuk ke dalam restorant tersebut, di ikuti beberapa reporter, hingga terlihat amat sangat ramai. Catya yang hendak melahap makanan di genggamannya pun mulai kaget hingga berusaha menghindari keramaian itu.
Oh. Astaga... mimpi apaa aku semalam, baru saja aku di acuhkan ibu, Casandra tak sengaja datang kemari bersama Kaisar seakan pamer padaku. Bathin Catya.
Catya segera bersembunyi di bawah meja dan lekas membawa piring makanan berisikan beberapa menu pesanannya.
Tapi rupanya, Kaishar yang saat itu telah di potret dan di tanya beberapa pertanyaan oleh beberapa reporter malah tak sengaja menatap ke arah meja yang Catya duduki hingga kelakuan Catya yang saat itu tergesa-gesa sembunyi malah membuatnya tertawa geli.
"Hmmmffff... hmmmmfff..."Kaishar menahan tawanya sesaat. Casandra kaget dan mulai melerai Kaishar "sayang? Ada apa? Kenapa malah tertawa... para paparazi masih meliput kita" Resah Csandar. Akhirnya Kishar kembali memalingkan tatapannya ke arah casandra yang masih berdiri tegak di depannya.
"Maaf saayang.Tadi tak sengaja mataku melihat kucing yang lucu..." Jwab Kaishar menggurau.
"Kucing...?Dimana ada kucing? Sayang mana mungkin di restorant ternama klas bintang lima ada seokor kucing berkeliaran. ngarang ih..." Resah Casandra. Akhirnya Kaishar membujuk Csandra untuk duduk dan mulai kembali acara liveshow kemesraan calon pengantin baru.
Pertanyaan Reporter yang begitu intim membuat Csandra makin menggelayut di sikut Kaishar hingga pemandangan tersebut terlihat jelas oleh Catya dan membuatnya makin menderita.
Sebal! Sebal! Sebal!!! Kenapa aku bahkan belum bisa move on dari pria itu.Seharusnya itu aku bukan adikku... ini terlalu kejam! Bathin Catya mengumpat seraya memasukan makan ke mulutnya kasar.
Hingga Catya tak sadar jika Steak yang harusnya ia potong-potong itu malah masuk semua dan tertelan. Catya pun tersedak "Uhuk! Uhuk!" Suara batuk yang keras membuat seluruh mata menyorot padanya. Catya segera berlari terhuyung-huyung, bahkan kepalanya terjedok meja karna terlalu terburu-buru. Ia tampak tergesa-gesa berlari ke arah toilet.
"Siapa wanita itu?" Tanya Csandra.
"Jangan hiraukan orang awam itu, mungkin ia tersedak sendok karna terlalu kaget ketika melihat pria tampan seperti anda tuan Kaishar..."Jelas para reporter.
Tapi mata Kaisar belum bergeming dari sosok wanita urakan itu, hingga wanita tersebut tampak menghilang di balik belokan bangunan megah itu.
"Sayang... ayo fokus lagi... jangan hiraukan sekeliling, kita masih live on..." Jelas Casandra.
Kaishar mulai kembali menatap kamera dan pertanyaan para reporter itu. Tapi entah kenapa, ada rasa yang aneh yang mengganjal di hatinya"Uhuk! Uhuk!" Kaishar terbatuk dan beberapa kru pun memberi minum "Maaf, bolehkah kita Break dulu? saya merasa sedang ingin pergi ke toilet sebentar... Karna saya kebelet" Jels Kishr.
"Begitu ya. Klau begitu,,, silahkan..." Jelas Para kru.
"Terimakasih..." Ucap kaishar.
"Sayang..." Lenguh Casandra menhentikan langkah Kaishar dengan menarik lengannya.
"Tunggulah... hanya sebentar saja" Jelas Kaishar.
dengan wajah sedih akhirnya Casandra mau mendengarkan Kaishar dan melepaskan tangannya. Kisharpun melangkah cepat menuju ke toilet tersebut. Tepat dimana Catya masuk ke arah tersebut.
Bersambung...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu