Turn On

"duduk dulu ... "

" kau mau ke mana? " Dea menoleh saat laki laki itu menuju pintu.

" mematikan lampu , memangnya ada apa? "

"aku kira kau akan pergi... Kita belum memulai apapun " memegang ujung gaun.

"Tentu saja tidak , kita main gelap gelapan agar lebih mengasyikkan " mengedipkan matanya.

Dea menurut saja lagipula di sini dia adalah budak dan Laki-laki itu adalah Tuannya. Jadi Dea tidak bisa menolaknya.

~

Klik

Lampu telah dipadamkan, hanya bayangan hitam yang terlihat karena ruangannya benar benar ditutup rapat tidak ada celah untuk cahaya masuk.

"Hei.. Kau masih di sana " Dea menggerayahi sesuatu didekatnya.

"hmm " hanya di jawab dengan suara samar .

Dea tidak tahu jika saat ini seseorang yang bersamanya telah berganti orang lain. Saat ada kesempatan Arson bertukar posisi dan menyelinap masuk tanpa bersuara.

Perlahan ada sosok yang mendekati Dea , wajahnya tidak terlihat karena gelap . Tapi Dea yakin jika itu orang yang tadi karena postur tubuhnya sama.

Tanpa ada suara tubuh Dea direbahkan di atas ranjang. Di serbu dengan cumbuan intens di wajah fan lehernya.

"Asshh.... Ehmm " menahan kepala laki laki .

Mendengar suara \*\*\*\*\*\*\* Dea, Arson semakin terpancing.

"Yah ini yang aku rindukan... tubuh ini aroma nya... Dan juga desahannya... Terlebih juga ..." tangan Arson bergerak ke bawah menuju area favoritnya.

Sebelum benar-benar sampai tangan Arson di tahan oleh Dea.

"kenapa terburu buru Baby " suara serak Dea terdengar lembut.

"aku juga ingin memanjakan milikmu dulu , bolehkah? " merayu manja.

Tanpa mendapatkan persetujuan tangan Dea sudah bertengger di bagian bawah tepat di depan sangkar yang melendung.

Tangan lentiknya membelai lembut dan memberikan remasan remasan kecil.

Susah payah Arson menahan agar tidak mendesah karena nanti bisa ketahuan jika bersuara.

Segera Arson membungkam bibir nakal itu dengan bibirnya. ******* dengan rakus seakan tak mau melewatkan se inci pun bagian bibir Dea.

Dea kewalahan mengatur napasnya, lawan mainnya kali ini sungguh bukan main. Sampai membuat dirinya kerepotan. Bagaimana nanti jika menyatu?.

"humphhh.... " merasakan ada sesuatu menyeruak miliknya. Bergerak lincah membuatnya terasa geli dan nikmat bersamaan.

Puas mempermainkan area itu , Arson berpindah ke tempat yang menonjol di bagian Dada. Tanpa menunggu lama merendahkan gaun bagian atas Dea dan menurunkan penutup cup nya.

"asshh... " semakin menahan kepala laki laki agar tenggelam di dadanya.

Dea tak bisa menahan gejolak dirinya. Serasa akan ada yang meledak dan meletup letup.

Arson sudah paham jika Dea akan mengalami pelepasan pertamanya dia buru buru membuka gesper celananya menariknya ke bawah. Dan...

"Akkhh... " tubuh Dea melengkung merasakan desakan penuh di dalam miliknya.

Perkiraan Arson tepat , belum lama memberikan dorongan miliknya langsung merasakan kehangatan dan pijatan lembut yang berdenyut.

Malam ini hanya suara Dea saja yang memenuhi ruangan ini. Arson hanya diam dan menikmati pergulatan ini.

Beberapa kali Dea mengalami kebanjiran dan merasa sangat puas. Lawannya kali ini sangat hebat dan kuat membuat Dea merasakan kepuasan.

Arson juga berhasil mendapatkan pencapaiannya di puncak, sebelum akhirnya berhenti dan melepaskan diri karena tahu Dea merasa kelelahan.

Cup,

Kecupan itu mengakhiri pertempuran panas malam ini . Arson menarik selimut untuk menutupi tubuh polos Deandra. Setelah ini dia akan pergi dan meninggalkan Dea sendiri sebelum ketahuan.

......................

Dea mengerjakan mata berkali kali, mencoba mencari kesadarannya.

Saat melihat sekelilingnya ternyata dia masih berada di kamar yang sama. Bahkan tubuhnya juga masih polos. Rasa lelah dan remuk mulai terasa .

"jika seperti ini terus aku bisa mati... Akhhh... Shh " mencoba duduk.

" Tapi... " tersenyum. " semalam hebat sekali, aku.. Juga menyukainya."

Ting,

Ponsel Dea berbunyi, sebuah notifikasi dari m-banking yang memberitahu saldo yang berhasil masuk.

Seketika mata Dea membulat kaget.

" Se... Seratus juta? " menutup mulut tidak percaya.