mertua yang baik adalah hadiah terbesar dalam pernikahan, namun ternyata pernikahan yang dijalani oleh Ratna adalah pernikahan yang penuh dengan duri
" ceraikan saja istri mu, dia ngk bisa punya anak " teriak mertua
Ratna harus merelakan suaminya menikah lagi karna ia sudah lama tidak bisa memberikan keturunan dan ia menjalani hubungan pernikah dengan penuh Duri..
dan ternyata hal pilu menimpa dirinya bukan hanya ia di madu namun ternyata safir suaminya mempoligami nya, dengan mantan kekasihnya...
apa Ratna akan pergi dengan menjalani pernikahan yang rumit atau ia akan tetap bertahan karana mencintai suaminya karna allah?.
baca cerita sampai happy ending yah..
jangan lupa like and vote subcribe and comen🤗🤗🤗🌼🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom young, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENYEPELEKAN
sudah lebih dari dua puluh menit Mas Safir belum juga kembali menemui ku di kamar, kejadian tadi apa membuat mamih syok berat? apa ini salah ku? aku tahu mungkin tadi karna aku bertindak sesuka ku, tapi kan seharusnya ia tahu jika ia memperlakukan aku dengan baik aku juga pasti akan betah tingal disini.
Aku memejamkan mata saja tidak tenang!
aku beranjak dari tempat ku berbaring, kuperhatikan pintu juga tidak ada tanda-tanda, Mas Safir akan masuk ke kamar ini.
dengan perasan yang campur aduk aku keluar kamar karna sampai sekarang Mas Safir tidak kunjung kembali.
Mas Safir tidak ada diruang mana pun, aku bertanya pada Art di rumah ternyat mamih dilarikan kerumah sakit, karna sesak nafas dan langsung jatuh pingsan.
" ya Allah apa sampai separah itu."
Aku ikut syok ternyata kelakuan ku sampai membuat mertua ku celaka, aku menyesal telah bertindak sesuka ku, aku langsung meminta alamat pada pak yono dan langsung menggantar aku menuju Rs.
sudah jam sembilan malam, aku sampai di rs, melewati koridor dan bertanya pada suster pasien atas nama Anita handayani.
" pasien tengah dirawat di ruangan tujuh belas." ucap suster pada ku.
Dengan langka tergesa aku langsung datang ketempat itu, baru saja langkah kaki ku berhenti tepat di depan pintu aku melihat ada Sarah juga di dalam ruang itu.
" kenapa ia ada disini? "
aku langsung masuk dan uluk salam. Mas Safir kaget menatap ku datang, tidak perduli disitu aku langusng meminta maaf pada mamih tapi sayang sekali mamih malah menepis tangan ku,
" buat apa kamu datang kesini pergi kamu dari ruangan saya." pekik nya.
Mas Safir membawa aku keluar Ruangan. dan kulihat Sarah menenangkan mamih anita.
" Sayang kok kamu bisa sampai sini? "
" seharusnya aku yang bertanya sama kamu mas, kenapa Sarah ada. disini? kenapa bukan aku yang kamu ajak buat bawa mamih ke rumah sakit " nada ku hampir menangis karna menahan sesak.
" yah bukan gitu sayang, tadi tiba-tiba sarah datang ke rumah waktu mamih lagi pingsan aku syok banget aku ngak sempet kasih tahu kamu dan sarah minta ikut jagain mamih, aku juga bingung aku kan bawa mobil sendiri tadi " jelas Mas Safir.
" itu bukan alasan mas! " suara ku terdengar paruh karna menahan emosi di dada.
jelas saja bukan! wanita mana yang tidak cemburu? meskipun menanggap itu sepele tapi hati ku sakit.
" iyah mas minta maaf tapi tolong yah sayang, ngerti kali ini, mamih lagi sakit kita ngak ada waktu buat debat, lebih baik kamu pulang yang sayang." nada mas Safir lembut dan berlalu pergi meninggalkan ku.
Aku mematung masih menatap ia pergi. aku akui sifat mu penyayang pada ku mas tapi sayang nya kamu selalu menyepelekan hal-hal kecil yang membuat Aku sakit.
Aku langsung pergi meninggalkan rumah sakit, menemui pak yono di parkiran dan langsung bergegas pulang, sepanjang jalan aku terus meratapi kesedihan ku, aku tidak bisa memikirkan lagi apa yang terjadi selanjutnya?
sementara aku sendiri juga tahu Sarah adalah mantan kekasih suamiku, dan hubungan mereka awalnya sudah direstui, beda dengan ku meskipun aku istrinya tapi pernikahan kami seperti tidak mendapatkan Restu.
sepanjang jalan aku menangis tidak henti, membiarkan penampilan ku lusuh dan wajah sembab sementara ujung jilbab ku sudah basah dipenuhi dengan air mata.
.
.
Mata ku terbuka mendengar alaram ponsel ku, Aku membuka mata dan segera mengambil wudu melaksanakan dua rakaat
meminta perlindungan untuk mertua ku dan suami ku, " kalau aja kemarin aku ngak uringan kaya anak kecil pasti mamih ngak akan kaya gini." ku salahkan diriku sendiri.
Setelah selesai shalat aku langsung mengaji agar hati ku lebih tenang lagi,
Aku mengaji hinga menjelang matahari terbit sampai kuasai cahaya menembus tirai kamar ku, ku sudah mengaji ku kulipat mukenah dan membuka tirai kamar.
sudah jam setengah enam belum juga ada kabar dari Mas Safir.
Drink....
Notif masuk dari Wa...
kubuka ponsel dengan hati gemetar, ku pikir pesan Wa dari suami ku ternyat dari Grup alumni pondok.
" hah kok nomer ku masuk grup? " Batin ku.
padahal sudah enam tahun berlalu tapi mereka masih ingat pada ku, Aku tersenyum kecut saat beberapa pesan masuk dari Grup ternya ada nomer Salsa dan fifi juga, bukan sombong tapi aku hanya menyimak percakapan beberapa Rekan alumni.
tiba-tiba secara bersamaan fifi dan Salsa langsung mengirim Aku pesan...
" hay bestie..." ketik fifi..
" hay beb..." ketik salsa.
Aku membacanya dengan tersenyum ternyat mereka tidak lupa pada ku, padahal kami sudah lama tidak bertemu, kami melakukan panggilan obrolan video call bersama,
Rasanya kangen sekali, fifi sekarang sudah jadi pembisnis muda, dan Salsa sekarang sudah memiliki usaha Toko Roti.
kebetulan mereka berdua sekarang juga di jakarta timur, hari ini untuk melepas RINDU kami memutuskan bertemu di sebuah caffe di jakarta barat.
Aku meminta mereka menjemput ku, dan kebetulan salsa sudah bisa membawa mobil dan ia juga sudah memilikinya sekarang.
Sebelum pergi aku mengirim pesan pada Mas Safir meminta izin keluar bersama kedua sahabat ku.
Tulis ku...
" Mas aku mau keluar sama teman-teman ku"
" bismillah semoga saja boleh..." batin ku setelah pesan terkirim.
" Ok.." ketik Mas Safir singkat.
Aku membatin baru pernah mas Safir secuek ini pada ku, fikiran ku tidak karuan Apa semalam Mas Safir menghabiskan waktu ngobrol bersama Sarah?
" Astafirrullah..." ku tepis pikiran seuzon ku jauh-jauh.
Aku langsung bersiap menunggu mereka datang, beberap menit kemudian mereka datang menjemput ku, Mereka masih sama tidak ada yang berubah..
" wah hebat banget lu beb sekarang tingal dirumah gendongan." pekik Salsa asal, saat aku sudah masuk kedalam mobil.
" iyah Na, kamu kerja disini? " timpal fifi yang ikut penasaran.
" Hmmm..itu Rumah mertua ku.." ucap ku sambil menghela nafas.
" why...!!!! " mereka berdua kaget menjawab serentak sambil menatap ku.
" jadi lu udah nikah? " salsa menginterogasi ku.
" iyah, udah dua bulan " ucap ku.
" tega banget kita ngak di undang.." fifi menyenggol bahu ku.
Aku hanya nyengir kuda pada mereka, karna percuma jika di jelaskan sangatlah panjang. karna yah pertemuan kami dan pernikahan kami sangatlah singkat hanya butuh waktu empat puluh hari menuju ke pernikahan.
Sesampainya di Caffe kami memesan minuman dan membuka obrolan ringan, ternya dulu selasa mondok hanya sampai dua tahun, dan fifi berakhir enam bulan setelah itu ia membuka bisnis yang ia rintis dari nol.
" lu masih pada inget Amar ngak? " ucap Salsa pada kami.
Aku terbelalak merasa geli sekali perut ku, karna Amar adalah anak halati suamiku dan sekarang kami menjadi sepupu.
" kenapa lu Na? " ucap Salsa.
" ngak apa kok.." umpat ku padahal jika aku jujur mereka pasti akan Tambah syok mendengar nya!
" gantenge poll saiki re, tambah kaya arab mancung banget, aku ngikutin Sosial media nya, sudah jadi pengurus dia sekarang." timpal fifi.
fifi ternya jeli sesekali sampai sampai kepo ke akar-akarnya.
Happy reading...!!!🌷🌷🌷🌷
percayalah setiap kali ada kesedihan pasti ada kebahagian jua yang terletak disana...
jangan lupa like and vote dan komen biar aku makin semangat ngetik nya❤❤🤗
tulisan KARNA jgn KARAN terus dong !!!
masak gak di periksa lagi sih 😀
amar ksh juga peringatan sama tlratna biar bisa memilih yg mana lebih penting dan bisa menjaga perasaan org yg disayang nya