Ling Zhi seorang Ratu kerajaan besar, tiba-tiba terbangun di tubuh seorang wanita yang terbaring di sebuah ruangan bersalin. Dirinya berpindah ke masa depan, sebagai seorang ibu dan istri yang tidak diinginkan bernama Shera.
"Aku tidak pernah menunduk pada siapapun!"
Ikuti perjalanan nya menjadi seorang Ibu dan wanita hebat di masa depan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keponakan?
Shera merapikan pakaiannya kembali, dan memastikan putranya telah selesai menyusu. Dia langsung bangkit dan mengarah keluar, meninggalkan meja nya.
Di meja lain, seiring pria yang baru saja selesai menerima panggilan langsung memasukkan ponselnya dan matanya langsung mencari kebenaran seseorang yang tadi dia perhatikan.
"Kemana dia?" Tanyanya bingung, dia mengedarkan pandangannya sekeliling, tapi tidak menemukan sosok yang dicari. Hingga dirinya berbalik menghadap meja nya, jantung nya langsung meloncat melihat sosok yang duduk disana.
"Kenapa kau menatap ku? Apa maksudnya?" Dengan tatapan dingin, dan nada bicara yang tegas meminta pria itu menelan ludahnya sejenak.
"Aku yakin kau tidak bisu!" Manik hitamnya melihat pergerakan tangan dengan jari-jari lentik itu bermain dengan pisau potong daging miliknya.
"Aku hanya memastikan itu adalah dirimu Shera." Mendengar hanya, Shera menerka-nerka siapa sosok pria yang ada dihadapannya ini.
"Kau ......"
"Ternyata yang dikatakan oleh Abra benar. Putra nya mewarisi gen nya. Sangat tampan." Shera belum bicara, dia masih memerhatikan gerak-gerik pria ini.
"Lalu dimana dia? Kenapa kau sendiri?" Tanya Shera.
"Aku baru saja ingin bertemu dengan temanku. Aku meminta izin keluar pada Abra saat makan siang. Dan Abra tentunya di perusahaan bersama tuan Joseph."
"Siapa nama keponakan ku?"
"Keponakan?" Ulang Shera, membuat pria itu terkekeh kecil.
"Ya, aku bekerja dengan kakek dan ayahnya. Tentunya tak masalah dengan panggilan itu kan?"
"Leo, namanya Leo."
"Nama yang sesuai dengan paras nya. Hai Leo, ini Paman Daniel." Shera merasakan pria ini tidak memiliki niat jahat.
"Maaf ya, aku tidak sempat melihat mu dan Leo. Maklum, kau tau kan bagaimana dengan Abra?" Shera mengangguk saja, pria ini tampaknya hangat.
"Tidak masalah."
"Kau tampak menyeramkan tadi. Jantung ku ingat copot rasanya." Shera tersenyum kecil menanggapi ucapan Daniel.
"Ya, kehidupan membuat ku lebih waspada. Apalagi, sekarang aku memiliki Leo ku. Aku seorang Ibu sekarang, dan aku harus menjadi lebih kuat."
"Aku pernah mendengar tentang wanita yang berubah menjadi tangguh. Dan hari ini aku melihat nya sendiri, aku hanya berdoa agar kalian berdua memiliki jalan yang baik."
"Kau sepertinya sudah tau dari Abra."
"Ya, didalam aku sekertaris nya. Tapi diluar, kami seperti saudara."
"Baiklah, aku harus pulang. Tidak baik bagi Leo terlalu lama di luar."
"Tentu, sampai jumpa lagi."
"Ya." Shera meninggalkan restoran itu dan Daniel menatap Shera hingga menghilang.
"Abra benar, Shera berubah. Sepertinya perpisahan mereka akan tetap berlanjut. Pria itu tidak sadar juga."
"Siapa yang akan berpisah?"
"Akhirnya kau datang! Aku sudah makan duluan." Ucap Daniel menyambut kedatangan temannya.
"Tidak apa, aku mengerti. Daripada kau jatuh sakit, dan aku akan kerepotan nantinya. Jalanan macet, jadi mungkin aku akan melempar mu ke jalan saja."
"Dasar kau!" Daniel memukul bahu temannya dan mereka tertawa bersama.
*************
Shera akhirnya kembali ke rumah. Tapi matanya langsung disambut dengan barang-barang yang tersusun rapi di ruang tamu.
"Akhirnya kau datang, ayo lihatlah. Papa belikan barang-barang untuk mu dan Leo."
"Banyak sekali pa. Sedikit saja sudah cukup." Ucap Shera menatap rentetan barang disana.
"Tidak! Ini masih jauh dari cukup. Akan ada pesta perayaan kelahiran Leo. Papa percepat, lima hari lagi!" Ditengah pembicaraan itu, seorang pelayan datang membawa sebuah surat.
"Maaf Tuan, nona. Ada kiriman dari Tuan Smith." Ucap pelayan iya, Shera penasaran dengan sosok Smith itu, sedangkan Joseph langsung mengambil nya dan mendekati Shera.
"Surat perpisahan mu."
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.
ternyata tuan josept tau abra pergi dg kekasihnya