Sequel dari Serenity yang menceritakan kisah Reynald Riley Robert dengan seorang gadis menyebalkan bernama Galyna Kiev.
Reynald adalah putra sulung dari Serenity dan Regan. Rey yang sukses membuka perusahaannya sendiri di New York melebarkan sayapnya di beberapa negara. Kali ini Rey menetap sementara di Swedia karena perusahaan ketiga terbesarnya ada di negara itu.
Galyna Kiev, Seorang gadis badung yang memilih menjadi seorang pencuri jalanan. Dia melakukan itu semua untuk membantu temannya dan dirinya sendiri mendapat penghasilan tambahan meskipun dirinya sudah bekerja sebagai penjaga toko buku.Tak ada yang mau menerimanya sebagai pekerja di perusahaan atau kantor karena dirinya tak memiliki ijazah universitas.
Seperti novel thor biasanya. Episode ga panjang panjang banget ya. Dan untuk tokoh laki laki author tetap pakai tato ya...karena di luar negeri tato itu sudah menjadi sebuah hal biasa. Dan disini karena masih ada unsur mafia dan action.
Di sequel Sera semua lakinya bertato penuh. Beda dengan di novel ini. Tetap bertato tapi ga banyak..hehehehe...
Yang ga suka visualnya silahkan dibayang6kan sendiri ya gaees gimana enaknya..wkwkwkwk...
Novel otor tetap novel ringan yaaa ....jgn mengharapkan konflik berat disini..disini cuma untuk bacaan happy.. skip aja kalau ga suka ya sayaangg..
ig author.... @zarin.violetta
(Sedang proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#32
"Bukankah kau seharusnya seminggu di Swiss?", tanya Galy.
"Hmm..aku terlalu merindukanmu", jawab Rey tersenyum.
"Karena aku memakai bikini?", tanya Galy dan tertawa kecil.
"Maybe".
"Bagaimana jika aku mengirimmu fotoku tanpa memakai apapun?kau akan lari terbirit birit Rey", Galy tertawa terbahak.
Rey menghampiri Galy yang sedang mengupas buah di dapur. Dan Galy tahu apa yang akan dilakukan Rey. Dia menaruh pisaunya dan segera berlari menjauh dari Rey.
Rey mengejar Galy yang mengelilingi meja dapur.
"Rey...stop it", teriak Galy.
Rey tetap mengejar Galy. Tetapi dengan lincahnya Galy selalu bisa menghindari Rey.
Galy mencoba masuk ke kamarnya tetapi langkah lebar Rey membuatnya berhasil ditangkap oleh Rey.
"I got you gadis nakal", kata Rey memeluk erat pinggang Galy.
"Tunjukkan padaku bagaimana jika dirimu tak memakai apapun", kata Rey di telinga Galy.
"No Rey..kau akan tersiksa jika aku melakukannya...kau hanya akan melihatnya tanpa bisa menyentuhnya", Galy tertawa kecil.
Rey membalik tubuh Galy dan menghimpitnya di tembok.
"Oh ya? bagaimana jika dirimu yang memintanya?", tantang Rey.
"Pendirianku sangat kuat", kata Galy.
"Kau menantangku Lily?", Rey tersenyum menawan.
Rey mulai mencium bibir Galy. Dia merangkul pinggang Galy dan memegang tengkuk leher Galy agar lebih leluasa mencium bibirnya.
Rey menempelkan kejantanannya ke area sensitif Galy. Kemudian mengangkat tangan Galy ke atas.
Kaki Rey membuka kaki Galy agar terbuka lebar. Kakinya menggesek **** ***** Galy dan membuat Galy mendesah.
"Rey..kau sengaja melakukan ini?", bisik Galy.
"Aku hanya ingin tahu seberapa kuat dirimu bertahan", jawab Rey.
Kemudian Rey mengangkat Galy dan tetap menempelkannya ke tembok.
"Reyyy", desah Galy memegang erat rambut Rey.
Rey membawa Galy ke sofa dan melanjutkan kegiatannya untuk memancing Galy.
Rey turun ke perut Galy kemudian menciumnya dan tangannya mulai berada diluar celana Galy.
"Oh God..bagaimana jika aku tidak ingin kau berhenti?", kata Galy frustasi.
Rey tertawa kecil karena merasa dirinya telah menang.
Lalu tanpa disangka sangka Galy menahan kepala Rey yang sudah menuju ke daerah intimnya.
"Wait", kata Galy.
"What??", tanya Rey.
"Aku haus", lalu Galy berdiri dan minum ke dapur. Rey masih mengamatinya. Dan kemudian Galy berlari ke kamarnya lalu mengunci pintunya.
"Mandilah Reyyyy... I win", teriak Galy dari dalam kamar dan tertawa.
"Ooh Shhiiitttt....lain kali aku tidak akan melepaskanmu Lily", balas Rey.
Dan Rey akhirnya mandi air dingin untuk meredam hasratnya yang sudah ada di ubun ubun.
Menjelang sore, Rey mengajak Galy berjalan jalan. Dia tidak tahu akan kemana. Rey hanya ingin menikmati udara luar bersama Galy.
Mereka berhenti di sebuah danau dan berjalan di dermaganya. Galy tampak menikmati pemandangan danau dengan berdiri di pinggir pagar pembatas dermaga.
Rey mengeluarkan ponselnya dan memotretnya.
"Hei...kau seperti paparazi Rey", Galy tersenyum lalu memeluk Rey.
Kemudian Galy mendongakkan kepalanya menghadap wajah tampan Rey.
Dia membuat isyarat bibir agar Rey menciumnya.
Rey tertawa kecil lalu mencium bibir Galy dengan gemas.
"Apa yang kau suka dariku Rey?", tanya Galy.
"Mata hijaumu", jawab Rey.
"Hanya itu?".
"Bibir sexymu".
"Lalu?".
"Rambut ikalmu",.
"Lalu apa lagi?".
"Dadamu", bisik Rey.
Galy meninju perut Rey.
"Awwwhh..kau bisa membuat ususku cedera Lily".
"Kenapa kau memanggilku Lily, Rey? namaku Galy".
"Entahlah..aku suka memanggilmu dengan nama itu..hanya aku yang boleh memanggilmu seperti itu", jawab Rey tersenyum lalu mengecup seluruh wajah cantik Galy.