S1 dan S2
Levita Mutiara yang dikenal sebagai dokter ajaib dari abad 21 mampu menyembuhkan segala macam penyakit. Dengan tangan ajaibnya dia mampu menarik orang dari kematiannya.
Karena kecelakaan mobil yang menimpanya, dia bertransmigrasi ke tubuh seorang cucu perdana mentri yang diasingkan karena bodoh dan dianggap sampah, bernama Bai Xingxing.
Apakah Levita mampu menjalani kehidupannya sebagai Bai Xingxing dan membalaskan dendamnya pada orang-orang yang telah menindasnya selama ini?
Di sisi lain, karena bakatnya dalam pengobatan, membuat banyak orang kagum padanya hingga berhasil mencuri perhatian Kaisar Iblis!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lady_ma97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28 : Jarum Pemecah Racun
Kediaman Putri Zi Mei.
Semunya segera pergi untuk melihat kondisi Putri Zi Mei. Saat mereka masuk ke ruangan tempat gadis kecil itu terbaring, mereka tidak bisa tidak merasa sedih dan prihatin.
Kaisar Ziran dan Permaisuri Zhou menatap putri semata wayangnya dengan pandangan berkaca-kaca.
"Perdana Mentri Bai, jika cucumu bisa menyembuhkan putriku, aku, pemimpin Kekaisaran Mogui, akan sangat berterimakasih padamu." Ucap Kaisar Ziran dengan suara tegas.
Bai Xingxing menatap gadis kecil yang terbaring itu dengan wajah rumit. Gadis itu masih sangat muda, namun harus mengalami penderitaan ini.
Bai Xingxing melangkah maju menghadap Kaisar Ziran, "Yang Mulia, izinkan saya untuk memeriksa Tuan Putri."
Kaisar Ziran mengangguk.
Bai Xingxing menyentuh pergelangan tangan Putri Zi Mei dan sedikit terkejut.
'Tuan, gadis kecil ini terkena racun mimpi.'
'Aku tahu. Aku akan menggunakan Jarum Pemecah Racun untuk mengeluarkan racun itu dan menyadarkan gadis ini dari mimpi buruknya.'
Bai Xingxing berbalik dan menatap orang-orang yang sedang memperhatikannya. "Tuan Putri tidak sadarkan diri karena terkena racun mimpi. Racun itu telah menyebar ke dalam jaringan otaknya. Hal itu menyebabkan Tuan Putri mengalami mati otak."
Orang-orang dari Istana Kekaisaran terkejut saat mendengar Bai Xingxing menyebutkan tentang racun mimpi. Berita tentang Putri Zi Mei yang terkena racun mimpi hanya diketahui orang-orang yang berada di dalam Istana. Namun tanpa diduga, Bai Xingxing mengetahui racun itu.
Xi Mobai dan Putra Mahkota memandang gadis itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Xing'er, apa maksudnya mati otak?" Tanya Tuan Tua Bai mewakili rasa penasaran semua orang.
Bai Xingxing mencoba menjelaskan dengan penjelasan yang paling sederhana, "Mati otak adalah kondisi di mana otak manusia tidak berjalan sebagaimana mestinya. Racun mimpi itu telah diserap oleh jaringan otak sehingga fungsi otak menjadi terganggu."
Jika di dunia modern, kasus ini bisa disebut sebagai mati otak.
Permaisuri Zhou tidak bisa menahan air mata yang menggenang dipelupuk matanya, "Apa putriku bisa disembuhkan?"
Bai Xingxing tersenyum pada Permaisuri Zhou, "Yang Mulia, Tuan Putri masih bisa disembuhkan."
"Apa kau bisa menyembuhkan putriku?" Kaisar Ziran bertanya dengan ketidaksabaran.
"Saya akan mencobanya Yang Mulia." Jawab Bai Xingxing tenang.
Putra Mahkota dan Xi Mobai cukup terkejut dengan kesanggupan Bai Xingxing untuk menyebuhkan Putri Zi Mei. Dari apa yang mereka tahu, Santo Mo bahkan tidak bisa melakukan apa-apa. Pria tua itu langsung mengakui ketidakmampuannya untuk menyembuhkan Putri Zi Mei.
Bai Xingxing mengeluarkan satu set jarum perak dari lengan bajunya. Dia mengambil beberapa jarum dan menusukkan jarum itu satu persatu ke kepala Putri Zi Mei.
Semua orang yang melihat hal itu menahan nafas. Ada rasa kesemutan yang bisa mereka rasakan di kepala mereka saat melihat kepala Putri Zi Mei yang ditusuk dengan puluhan jarum.
Tabib Istana tidak bisa tidak terkejut. Tabib itu bahkan harus menopang dirinya sendiri agar tidak terjatuh. Dia tidak menyangka akan melihat Teknik Jarum Legendaris yang telah menghilang selama seribu tahun!
"Jarum Pemecah Racun! Itu adalah Teknik Jarum Pemecah Racun!" Seru tabib itu bersemangat.
Teriakan tabib itu membuat semua orang sangat terkejut.
Kaisar Ziran merasakan gelombang kegembiraan yang tidak bisa ditahan. "Putriku selamat.. Putriku memiliki harapan!"
Permaisuri Zhou yang mendengar hal menangis dan tubuhnya yang lemas harus ditopang pelayan pribadinya. "Xiao Mei.. Xiao Mei putriku.."
Putra Mahkota tidak bisa mengendalikan ekspresi konyol di wajahnya, "Nona Bai mengetahui teknik jarum legendaris itu! Bukan, bukan.. Nona Bai menguasai teknik jarum legendaris yang bahkan Santo Mo tidak mampu sama sekali!"
"Berkah surga.. Ini adalah berkah surga!"
Xi Mobai hanya terdiam dan terus memperhatikan Bai Xingxing yang dengan hati-hati memastikan setiap jarum berada di tempat yang benar.
Sangat menarik! Rubah kecil ini memiliki bakat luar biasa diusia sangat muda. Setelah ini, aku harus mencari kesempatan untuk meminta bantuannya agar menghilangkan racun api di tubuhku.
Setelah semua orang menunjukkan kegembiraan mereka, ruangan menjadi hening kembali. Mereka fokus memperhatikan Bai Xingxing yang masih sibuk dengan jarum-jarumnya.
Bai Xingxing menoleh pada tabib Istana, "Tabib, bisakah saya meminta bantuan anda untuk mengambil wadah penampung darah?"
Tabib Istana tidak berani lalai, tabib itu mengangguk dan langsung bergegas menyiapkan wadah yang dibutuhkan.
Setelah wadah itu siap, Bai Xingxing menaruh wadah itu di dekat Putri Zi Mei.
Setelah menunggu beberapa lama, semua jarum yang menancap di kepala Putri Zi Mei mulai mengeluarkan butiran darah berwarna hitam yang mengelilingi jarum.
"Sudah waktunya.." Gumam Bai Xingxing.
Bai Xingxing mulai mencabut semua jarum itu.
"Tuan Putri akan segera bangun. Pelayan, peganglah wadah ini dan tunggu Tuan Putri bangun untuk memuntahkan sisa racun di tubuhnya." Ujar Bai Xingxing.
Pelayan pribadi Tuan Putri segera mendekat dan mendekatkan wadah itu di samping wajah Tuan Putri.
Semua orang memperhatikan Tuan Putri yang masih terbaring.
Beberapa saat kemudian, tubuh Tuan Putri tersentak bangun dan memuntahkan banyak darah hitam yang mengeluarkan aroma busuk yang sangat menyengat. Setelah itu, tubuh Putri Zi Mei kembali ambruk.
Kaisar Ziran terkejut sekaligus tidak percaya saat melihat putrinya yang tiba-tiba bangun lalu ambruk kembali, "Apa putriku baik-baik saja Nona Bai?"
"Tuan Putri baik-baik saja Yang Mulia. Racun di dalam tubuhnya sudah dikeluarkan. Saya akan memberinya pil obat, tidak lama lagi Tuan Putri akan segera sadar." Jelas Bai Xingxing.
Bai Xingxing mengeluarkan sebotol pil yang berisi pil penyembuh. Dia memasukkan pil itu ke mulut Putri Zi Mei agar ditelan.
"Karena kondisi Tuan Putri yang cukup buruk dan sudah terbaring selama beberapa tahun, Tuan Putri mungkin akan tersadar dalam satu atau dua hari." Bai Xingxing menjelaskan kondisi Putri Zi Mei yang memang sangat buruk setelah racun mimpi itu menyebar ke otaknya.
Kaisar Ziran dan Permaisuri Zhou merasa lega.
Permaisuri Zhou menghampiri Bai Xingxing dan memegang tangannya, "Nona Bai, ini semua berkat bantuanmu. Putriku benar-benar terselamatkan."
Bai Xingxing terseyum kecil, "Yang Mulia, semua bukan karena saya. Ini semua berkah dari surga karena kebijaksanaan Yang Mulia Kaisar dan Permaisuri Zhou dalam memimpin negeri ini. Surga melihat kebaikan Yang Mulia sehingga memberi kesempatan kepada Tuan Putri untuk kembali bersama Yang Mulia."
Kaisar Ziran sangat puas mendengar jawaban bijak Bai Xingxing.
Permaisuri Zhou menganggukkan kepalanya, "Kau adalah gadis yang baik dan bijak. Aku akan mengingat kebaikan ini."
"Perdana Mentri Bai, kau sangat beruntung karena memiliki cucu yang luar biasa. Cucumu bahkan melampaui Santo Mo dalam kemampuan medis." Puji Kaisar Ziran.
Tuan Tua Bai menundukkan kepalanya dan menjawab dengan rendah hati, "Tolong jangan menyanjung Yang Mulia. Cucu saya masih muda, masih harus banyak belajar dari orang yang lebih dewasa."
Kaisar Ziran hanya tersenyum simpul.
Gadis ini memiliki bakat yang luar biasa dalam pengobatan. Sepertinya dia cocok menjadi kandidat calon Permaisuri untuk Putra Mahkota.
...----------------...
Di suatu tempat.
"Apa?!"
Pyarrrr...
Seseorang yang sedang duduk di kursi batu melemparkan cangkir teh yang dipegangnya saat mendengar berita yang disampaikan oleh mata-matanya.
"Seorang gadis berhasil mengeluarkan racun dari tubuh Putri Zi Mei?!!" Tanya pria yang sebelumnya memecahkan gelas.
Pria yang berpakaian hitam yang merupakan mata-mata itu menunduk dan menjawab, "Benar Tuan. Gadis itu adalah cucu pertama dari Perdana Mentri Bai."
Pria itu menggertakkan giginya. Sudut mulut pria itu berkedut beberapa kali.
Mata-mata itu ragu untuk melanjutkan ucapannya saat melihat pria itu marah.
"Tuan.."
"Apa lagi?!!!" Bentak pria itu keras.
"Gadis itu adalah orang yang sama yang telah menyelamatkan Putra Mahkota." Ujar mata-mata itu.
Pria itu menggeram kesal dengan rahang mengeras, "Susah payah aku menyusun rencana, semuanya gagal karena gadis sialann itu!"
"Pergilah, selidiki gadis itu!"
"Baik Tuan."
Suara langkah kaki yang tenang dan terkontrol, terdengar dari belakang pria itu.
"Putraku, apa ada hal yang membuatmu marah?" Suara lembut yang mendayu, terdengar merdu di telinga siapa pun yang mendengarnya.
Pria itu berbalik dan meyambut wanita yang merupukan ibunya. "Ibu, kenapa ibu keluar? Di luar cuaca sangat dingin."
Wanita itu tersenyum dan menepuk lembut pipi putranya, "Ada apa? Ceritakan pada ibu?"
Pria itu menarik tangan ibunya lembut untuk duduk di kursi batu.
"Ibu, rencana yang sudah kita susun selama ini digagalkan oleh Bai Xingxing, cucu dari Perdana Mentri Bai ibu." Jelas pria itu muram.
Wanita itu menepuk tangan putranya, "Apa yang harus di khawatirkan? Bukankah kita hanya perlu menyingkirkan sepasang cucu dan kakek yang telah menghalangi rencana kita?"
Pria itu menyipitkan matanya dan menyeringai, "Ibu benar! Kita tidak boleh membiarkan kerikil kecil tumbuh menjadi batu, yang akhirnya akan menghalangi jalan kita!"
Sepasang ibu-anak itu saling tersenyum dan menyesap teh sambil menikmati langit berbintang.