Jeni, si pembuat onar itu itu julukan yang pas untuk jenifer,dia putri ke 3 dari pasangan Joshua martin dan yolanda vidia martin.
Ibunya sangat membenci jeni dia bahkan menganggap jeni anak sial,dulu waktu bayi ibunya bahkan tidak mau menyusui dan merawatnya,hanya sang ayah yang menganggapnya ada,dia selalu membuat onar di sekolahnya mencari perhatian dari sang ibu.
Sampai di pertemukan dengan CEO, keren dan cold,merasa tertantang untuk menakhlukkan sang CEO
Mampukan Jennifer menakhlukkan hati sang CEO, kita baca yuk kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32
Joshua segera ke rumah belakang, mencari Jenifer memastikan berita yang dia dapat. Joshua masuk kesana, mendapati Jeni yang sedang menggambar sketsa. pria paruh baya itu melempar selebaran yang dia bawa.
"Apa maksud semua ini?"
"Oh, papa juga dapet." jeni menjawab pertanyaan josh dengan santai, dia tidak perlu takut kalau memang tidak membuat kesalahan.
"Kamu masih dengan santai menanggapi berita vital ini." kata josh yang geram dengan reaksi jeni.
"Terus jeni haris bilang wau gitu, papa duduk dulu, jangan emosi jeni tidak melakukan semua yang ada di berita tadi."
josh sedikit lega kemudian dia duduk di sofa dekatnya tersebut.
"Jeni buatkan kopi dulu, supaya ngobrolnya lebih santai." josh mengangguk membiarkan jeni membuat kopi untuk mereka. pria itu mengambil sebuah sketsa yang berserakan di meja itu.
Joshua mengernyitkan dahinya, merasa heran dengan gambaran jeni.
"Untuk apa dia menggambar perhiasan sebanyak itu." gumam joshua.
Jeni datang dengan membawa dua buah cangkir kopi panas.
"Oke pa, minum dulu kopinya jeni akan menjelaskan semuanya. foto itu memang jeni pa, jeni memang ke D journal kafe itu dengan om om, tapi dia adalah om alexander putra pemilik sekolah sekaligus pemilik dari Alexander grub, dan jeni bukanlah sugar baby atau simpanan om Alex, tapi jeni ada pekerjaan yang harus jeni selesaikan dengan om Al. kalau papa tidak percaya jeni bisa menghubungi om Alex."
"Om Alex, sepertinya kamu sudah akrab, dengan beliau sayang, bukannya pengusaha muda sangat sombong dan arogant." joshua merasa heran bagimana bisa jeni dekat dengan Alex.
"Hehe, kami bertemu dengan tidak sengaja pa, waktu itu motor jeni bocor, jeni mencari tumpangan, ternyata itu om Alex, iya orangnya killer tapi kalau sudah kenal dia asyik orangnya. ini jeni ada proyek dengan dia pa, jeni menandatangani kontrak menjadi desainer perhiasan produksi perusahaannya. Doakan jeni ya pa. dan jangan cerita pada mama dan kakak. jeni takut kalau mereka semakin membenci jeni."
Joshua memeluk si bungsu dengan erat, pria itu menitikkan air matanya, hanya di dwoan jeni pria paruh baya itu bisa menangis dan nyaman. Joshua merasa gagal menjadi ayah dan suami untuk keluarganya.
"Maaf kan papa sayang, papa sudah gagal menjadi ayah yang baik untuk kamu, papa juga sudah gagal menjadi suami yang baik, papa tidak bisa menasehati ibu kamu, untuk tidak membenci kamu sayang."
Jeni membalas pelukan papanya dengan sangat erat, gadis itu mengusap air mata Ayahnya mencium punggung tangan sang Ayah.
"Enggak, papa adalah papa terbaik di dunia, papa tidak berharap terlahir dari ayah selain papa josh. Asalkan papa percaya dan selalu mengerti akan jeni, itu sudah cukup. Jeni yakin, suatu saat nanti mama akan merangkul dan memeluk erat jeni, memanggil nama jeni dengan panggilan sayang, hik hik hik."
Malam penuh haru, ayah dan anak yang saling menyayangi itu menumpahkan segalanya.
"Pa, seandainya ya ini ya, hehe, menghayal sedikit tidak apa apa ya, seandainya om Alex menyukai jeni bagaimana pa, padahal mama dan kak jesi sangat menginginkan kalau kak jesika bisa bersanding dengan om Alex."
Josh mengecup dahi Jeni,menyandarkan kepala gadis itu di dada dia.
"Jodoh itu rahasia tuhan sayang, kalau Daneil bukan jodoh kakakmu maka apapun cara dia mendapatkannya maka tidak akan berhasil, kalau kamu memang berjodoh dengan Mr Daniel itu, maka walaupun kalian di pisahkan oleh jarak , pasti akan di pertemukan."
Joshua heran apa putri kecilnya itu jatuh cinta pada bintang itu, joshua tidak mau putrinya terlalu tinggi berkhayal, nanti kalau jatuh sakitnya akan lebih.
"Nak, apa kamu suka dengan mr Daniel?" tanya josh dengan deg degan.
"Entah lah pa, jeni tidak tahu, apa perasaan ini suka dalam arti hub pria dan wanita atau hanya kagum saja, maaf jeni belum pernah jatuh cinta sebelumnya, jeni masih kecil juga." jeni menghembuskan nafas berat.
"Papa harap kamu jangan terlalu berharap nak, kita dan dia bisa diibaratkan langit dan bumi, terlalu tinggi untuk di gapai." Josh menasehati putrinya supaya tidak berharap.
"Iya pa, tapi sepertinya om Alex juga nyaman dengan jeni, Jeni tidak akan berharap lebih, menjadi temannya saja sudah wau banget, coba papa fikir, banyak sekali perempuan yang mengejar dirinya pa, tapi sepertinya dia punya trauma atau apa ya dengan wanita, sampai sampai belum ada yang nyantol di jemuran hatinya." jeni malah ngelantur, pembicaraannya tidak nyambung. Alhasil dia mendapat jitakan dari papa tercinta.
pletak." Au sakit." keluh jenifer sambil mengelus jidatnya.
"Mana ada jemuran hati, memang baju, hehe." joshua jadi terkikik geli.
"Lha kan papa bisa tertawa, jen sengaja pa, supaya tidak tegang, ayo di minum kopinya, papa sudah makan?"
joshua meneguk kembali kopinya yang sudah mulai dingin.
" Sudah tapi hanya sedikit, papa mau kalau putri papa yang cantik ini memasak untuk papa." joshua memang hanya makan sedikit tadi.
"Oke pa, bagaimana kalau kita masak bareng saja, paling seru nih." Jeni mengajak joshua memasak, dia ingin menciptakan kedekatannya dengan sang ayah, sambil menghibur pria paruh baya ini.
"Oke siapa takut, mau masak apa ini?" tanya josh.
"Kita sama sama suka udang, bagaimana kalau kita masak udang galah, kebetulan di kulkas bahan bahannya lengkap."
Ayah dan anak menuju ke dapur, dan bukan jeni kalau tidak jahil, gadis itu meminta gendong belakang josh. Jeni melompat ke punggung ayahnya.
"Ayo kuda ku kita berlari, hus hus."
Joshua menepuk bokong putrinya dan berlari kecil ke dapur.
Apa yang di harapkan tiga wanita di rumah utama tidak terwujud sama sekali, mereka berharap joshua memarahi jenifer atau mengusirnya, malah mereka sedang seru seruan memasak.
Papa yang bakar udangnya, jeni yang menata ini di piring.
sementara josh membakar udang galah itu jeni mulai menata satu menu mereka yang masih udang udangan.
"Tara udang galah dan udang asam manis ala chef joshua dan asisten jeni telah selesai, Selamat menikmati. jangan lupa tinggalkan bintang limanya." gaya jeni seperti menyajikan di restoran saja.
"Wah, sudah kayak di restoran saja, hum aromanya juga sangat harum." Josh mencium aroma udang bakar yang sudah menggoda imannya sejak tadi, tapi di kala dia ingin mengincip, jeni selalu menepis tangannya.
Mereka membawa 2 menu udang ke teras rumah, jeni menggelar tikar, mengambil sambel dan juga cemilan.
"Enak ya pa, makan di bawah sinar rembulan malam, kita seperti sugar daddy dan sugar baby nya saja ya. haha." jeni kembali ngawur bicaranya.
"Jangan lupa selfie dulu, biar viral. beritanya tentang joshua martin, kontraktor terkenal di jakarta bersama sugar baby nya yang unyu dan masih sangat muda." untuk menambah caption nya dia mencium pipi joshua dan di beri emogi love.