Hijrah Cinta Annisa
Karena Tak semua Kata, Bisa mewakili rasa, Maka biarlah hati ini menentukan Pilihannya, Diantara Suka,Duka, dan Air Mata.
***
Aku yang di tolak oleh calon suamiku, tepat di hari pernikahan kami, demi wanita masa lalu yang tiba tiba datang untuk memintanya kembali.
Namun Disaat Bersamaan Aku dipertemukan dengan jodoh yang tidak ku duga sebelumnya, Meminang ku, dan Menikahi Ku di waktu yang sama.
Ya. Dia Seorang CEO Emran Company, CEO dingin dan Arogan.
Akankah Cinta bersemi diantara kami.
Nantikan Kisahnya hanya di HIJRAH CINTA ANNISA !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Kebahagiaan Yasmine
...Tidak Selamanya Perjalanan Hidup Sesuai Rencana. Itulah mengapa ada "Semoga" dalam setiap do'a...
...🍁...
Hari baru.
Pagi itu Yasmine bangun begitu pagi, meminta kedua pengasuh nya untuk mendandaninya dengan cantik, mengenakan pakaian terbaik.
Tiga hari cukup bagi Yasmine untuk membuatnya merasa sangat rindu dengan sosok baru yang selalu dia sebut dengan kata Mommy.
"Sayang, Cantik sekali putri Daddy !" Puji Emran dengan melangkah menuju meja makan, dimana sang putri telah menunggu dirinya untuk sarapan bersama.
Jika setiap pagi Emran akan merasa gemas pada sang putri Karena sulit untuk di atur, namun pagi ini terasa berbeda.
Yasmine telah duduk manis menunggu dirinya untuk bersiap, dengan di suapi oleh kedua pengasuhnya tersebut.
Yasmine tersenyum pada Emran dengan senyuman terbaik, tidak seperti semalam, dimana Yasmine begitu sulit untuk dia kendalikan.
"Yasmine akan bertemu Mommy, Yasmine ingin mommy tahu kalau Yasmine sangat cantik" Ucap Yasmine dengan nada celotehan.
Emran hanya tersenyum tipis, mendengar ucapan sang putri.
Sejujurnya Emran merasa tidak nyaman, dan tidak setuju dengan kata Mommy yang di sematkan sang putri untuk Annisa. Namun Emran tidak bisa berbuat apa-apa jika itu memang kemauan sang putri. Tidak ingin membuat putri kecilnya bersedih.
Pagi ini Yasmin bersikap begitu manis, dan menurut, bahkan pada kedua pengasuhnya, tidak hanya pada Emran saja.
Sejujurnya Emran merasa sedikit terkejut dengan perubahan sikap sang putri, namun hal itu baik untuk Yasmine dan orang-orang di sekitarnya, setidaknya emosinya lebih stabil dan tidak lagi meledak-ledak seperti sebelumnya.
Begitu bahagia, Hingga Yasmin tidak henti-hentinya bersenandung, meski banyak makanan memenuhi mulutnya, dan entah lagi apa yang sedang dia nyanyikan tidak begitu jelas terdengar.
Namun Hal itu membuat Emran merasa bahagia, dan seketika tersenyum pada sang putri tercinta.
Setelah menyelesaikan sarapan pagi, mereka bergegas berangkat menuju kantor, Ada Amir yang telah siap menunggu mereka di teras sebuah mansion mewah milik Emran tersebut.
"Selamat pagi Pak" Sapa Amir dengan membungkukkan badan"
Emran menjawab dengan menganggukkan kepala.
Amir segera membuka pintu untuk Tuan besarnya, dan mempersilahkan untuk masuk kedalam mobil, disusul dengan kedua Pengasuh sang putri.
Pagi ini begitu berbeda dari pagi-pagi sebelumnya, bahkan Yasmine meminta untuk duduk di atas pangkuan Emran, sesuatu yang biasa Yasmine lakukan bersama Annisa.
Emran pun tidak merasa keberatan dengan permintaan sang putri, justru dia merasa sangat senang.
"Thanks Daddy" Ucap Yasmin dengan celotehan manja.
Emran hanya tersenyum dan mengusap rambut Yasmin lembut.
"Daddy baik, Yasmine sayang Daddy" ucap nya lagi dengan memainkan boneka kesayangannya.
"Benarkah ?" tanya Emran kemudian. Dan Yasmine menjawab dengan anggukan kepala penuh semangat.
"Yasmine janji, setelah ini Yasmine akan bersikap baik" Ucap gadis kecil di pangkuan Emran
Emran pun mengerutkan dahi nya "Ohya , Benarkah ?" Tanyanya kemudian seolah -olah tidak percaya.
"Tentu saja Daddy ! , Yasmine kan sudah janji dengan Mommy " Ucap nya dengan nada celotehan
Kembali Emran mengerutkan dahinya, menampakkan guratan tipis di jidat mulusnya.
"Janji ? " Tanya Emran kemudian.
Yasmin menganggukkan kepala "Yes Daddy, Yasmine janji pada Mommy untuk bersikap baik, terutama pada Daddy" Jawabnya dengan celotehan manja.
Mendengar hal itu Emran hanya mengulas sebuah senyum kebahagiaan. Tidak menyangka putri kecilnya yang manja bisa bersikap dewasa dengan mengatakan sebuah kalait yang tidak di duga oleh Emran sebelumnya.
Mungkin ini kali pertamanya dalam hidup Emran, dimana Yasmine mengatakan sesuatu yang membuat Emran begitu haru.
Gadis sekecil itu mampu menggetarkan hatinya dengan setiap kata yang keluar dari mulutnya.
Emran pun mendekap erat tubuh mungil putri kecilnya dengan gemas
"Daddy !" pekik Yasmin dengan wajah cemberut.
Emran hanya mendelik dengan wajah penuh tanya.
"Daddy bisa merusak rambut Yasmine !" ucap Yasmin dengan kesal.
Bagaimana Yasmin tidak marah pada sang Daddy, dirinya telah berusaha sangat keras untuk membuat tampilannya begitu sempurna.
Sejak pagi Yasmine meminta dua pengasuh ya untuk mendandani nya, agar terlihat cantik, dengan kuncir dua di bagian puncak kepala.
Amir hanya fokus pada kemudi nya, karena memang tidak mengetahui apa yang tengah menjadi perbincangan hangat antara Emran dan sang putri semata wayang nya.
Beberapa saat menempuh perjalanan, memecah sibuk dan padatnya jalan kota pagi itu, Emran dan sang putri telah tiba di kantor.
Pagi ini merupakan kali pertama Emran menggandeng putri kecilnya menyusuri lorong-lorong gedung pencakar langit dengan dinding kaca sebuah perusahan yang sangat terkenal, Emran Company.
Beberapa Orang begitu takjub pada Emran, selain tampan, nyatanya Emran juga penuh dengan kasih sayang.
Tidak sedikit kaum Hawa yang memuji sikap manisnya pada sang putri, dan berharap akan di lirik oleh Emran.
Namun sedikitpun Emran tidak pernah menanggapi hal tersebut.
Meski terkenal Arogan dan sikap semaunya, namun tidak menyurutkan pesona Emran dan dirinya tetap menjadi incaran banyak kaum wanita, yang mungkin hanya menginginkan hartanya.
Siapa yang tidak ingin menjadi Ny. Emran Al-Fatih, seorang CEO yang begitu di segani, memiliki nama besar tidak hanya di tanah kelahirannya, namun juga hingga ke manca negara.
"Daddy, " Panggil Yasmine manja
"Ya Sayang" Jawab Emran kemudian
"Gendong" Pinta Yasmine penuh harap.
Bukan marah , justru dengan senang hati Emran meraih tubuh kecil putrinya dan menggendongnya di depan.
"Yasmine Suka ?" tanya Emran kemudian, Dan Yasmine menjawab dengan anggukan kepala tepat di bahu Emran.
Berada di ruang besar dan mewah miliknya, Emran segera menurunkan sang putri, Yasmine pun melompat dan berlari kesana kemari.
"Daddy" Panggil Yasmine
"Ya Sayang " jawab Emran dengan suara lembut.
Melihat beberapa berkas yang sudah tersusun rapi di mejanya, menunggu sebuah coretan tangan dari sang pemilik Emran Company.
"Daddy !" Panggil Yasmine lagi dengan suara tinggi.
"Ya Sayang, ada apa ?" Tanya Emran dengan wajah heran
"Daddy lupa ?" Pekik Yasmine kemudian
Emran hanya mengerutkan dahi, menatap lekat pada putri kecilnya.
"Kapan Daddy mau mempertemukan Yasmine dengan Mommy" Tanya Yasmin dengan celotehan kesal
Emran pun terkekeh mendengar ucapan sang putri, bahkan dirinya Samapi lupa dengan janji yang dia buat sendiri pada sang putri.
"Baiklah Daddy akan minta Mommy untuk kemari" Ucap Emran kemudian.
Emran pun menghubungi kepala bagian keuangan, dimana disana lah Annisa bergabung dalam satu tim.
Tuan Zayid sosok lelaki paru baya yang di percaya Emran dalam mengelola keuangan perusahaan bersama beberapa orang tim nya, dan salah satunya adalah Annisa.
Menekan tombol Ext, dan menyambungkan pada kepala bagian keuangan tersebut.
"Selamat pagi Tuan Emran , Ada yang bisa saya bantu ?" Tanya Zayid kemudian
"Tidak ada . Tolong minta Annisa untuk ke ruangan saya sekarang juga " Ucap Emran melalui sambungan telepon
"Tapi tuan ---" Ucap Zayid terbata
"Tidak ada tapi-tapi an, segera minta dia ke ruangan aku sekarang " Ucap Emran dengan keras membanting gagang telepon di mejanya. Bahkan sebelum Zayid mengatakan yang sebenarnya.
***