NovelToon NovelToon
Aku Menyerah, Mas!

Aku Menyerah, Mas!

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:1M
Nilai: 4.5
Nama Author: Rita Tatha

Hanya karena ingin membalas budi kepada Abram, lelaki yang telah menolongnya, Gisela memaksa menjadi istri lelaki itu meskipun ia harus mendapat perlakuan kasar dari Abram maupun mertuanya. Ia tetap bersabar.


Waktu terus berlalu, Gisela mengembuskan napas lega saat Abram mengajak tinggal di rumah berbeda dengan mertuanya. Gisela pikir kehidupan mereka akan lebih baik lagi. Namun, ternyata salah. Bak keluar dari kandang macan dan masuk ke kandang singa, Gisela justru harus tinggal seatap dengan kekasih suaminya. Yang membuat Gisela makin terluka adalah Abram yang justru tidur sekamar dengan sang kekasih, bukan dengannya.

Akankah Gisela akan tetap bertahan demi kata balas budi? Atau dia akan menyerah dan lebih memilih pergi? Apalagi ada sosok Dirga, masa lalu Gisela, yang selalu menjaga wanita itu meskipun secara diam-diam.

Simak kisahnya di sini 🤗 jangan lupa selalu dukung karya Othor Kalem Fenomenal ini 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

Walaupun Dirga sudah memberi penjelasan kepada Gisela kalau wanita itu bukanlah penyebab Stevani keguguran. Akan tetapi, Gisela tetap saja terus menyalahkan dirinya. Padahal dari rekaman itu bisa terlihat jelas kalau Stevani lah yang mendorong Gisela bukan malah sebaliknya. 

Hari demi hari yang dilalui Gisela selalu tidak tenang. Wanita itu terus saja kepikiran sampai-sampai kehilangan selera makan dan tidur pun tidak pernah bisa nyenyak. Akhirnya, Gisela pun memutuskan untuk menemui Stevani yang saat ini sudah berada di rumah suaminya. Rumah yang dulu ia tinggali bertiga. 

Gisela berdiri di depan pintu utama yang menjulang tinggi. Lalu mendes*h kasar saat teringat semua kenangan di sana. Tentang rasa untuk Abram, jujur Gisela masih memiliki meskipun wanita itu sedang terus belajar untuk menghapusnya. 

"Mau nyari siapa, Mbak?" tanya seorang pelayan. Wajahnya belum terlalu tua, tetapi sangat ketus. Gisela pun sampai merasa heran padahal ini pertemuan pertama mereka. 

"Maaf, apa Stevani ada?" tanya Gisela gugup. 

"Oh nona muda. Ada. Mau tunggu di sini atau masuk?" tanya wanita itu menawari masih dengan raut tidak suka. 

"Sini saja." Gisela lebih memilih untuk menunggu di luar karena tidak ingin terlalu larut kelas kenangan masa lalu. Lagi pula, tujuannya mengunjungi rumah tersebut hanyalah untuk meminta maaf. Tidak lebih ataupun kurang. 

Sementara pelayan tadi langsung nyelonong pergi begitu saja tanpa sekadar basa-basi berpamitan kepada Gisela. Dengan perasaan yang teramat gugup, Gisela menunggu Stevani di depan pintu dengan harap-harap cemas. Bahkan, ada beberapa pikiran buruk yang mulai mengusiknya hingga membuat hatinya merasa begitu gelisah. 

"Untuk apa kamu datang ke sini!" Bentakan Stevani menggema hingga membuat Gisela terperanjat kaget karena ia sedang melamun tadi. 

"Ste-Stev ...." Tubuh Gisela mundur beberapa langkah karena didorong cukup kasar oleh Stevani. 

"Aku yakin kamu ke sini pasti ingin merebut Abram dariku! Kamu sudah berhasil membuatku keguguran dan sampai tidak ada lagi yang bisa membuat Abram mau bertahan denganku! Iya, 'kan! Dasar licik!" Stevani melayangkan tatapan sangat tajam hingga membuat Gisela tertunduk dalam. 

"Aku hanya ingin minta padamu, Stev. Aku tidak ada niatan sama sekali untuk merebut Mas Abram," sahut Gisela lirih. 

"Cih! Aku tidak percaya. Lebih baik sekarang kamu pergi dari sini sebelum aku melaporkan kamu ke polisi karena sudah menjadi pembunuh!" ancam Stevani. 

Gisela pun menatap Stevani nyalang lalu beranjak pergi karena tidak ingin masalah semakin rumit. Meskipun Stevani tidak pernah memaafkannya, setidaknya ia sudah berusaha untuk meminta maaf. Ia memang sengaja tidak menemui Abram karena takut akan dibunuh oleh lelaki itu. 

***

"Kamu mau ke mana, Sayang?" tanya Vera ketika melihat Gisela sudah bersiap hendak pergi. Padahal mereka baru saja selesai makan malam. 

"Jalan-jalan, Ma. Suntuk sekali di rumah," keluh Gisela. 

"Bukankah papa sudah menyuruhmu ke kantor agar tidak suntuk," kata Hendarto setengah menyindir. Ia sudah bosan terus merayu putrinya agar mau belajar mengurus perusahaan. 

"Baiklah. Senin depan Gisela akan mulai berangkat ke kantor. Sudah bosan juga di rumah hanya makan tidur. Takut gemuk juga." Gisela mencium pipi papa dan mamanya bergantian. 

"Baiklah. Papa akan menagih janjimu itu," ucap Hendarto. 

Gisela hanya menanggapi dengan senyuman lalu melangkah pergi untuk sekadar mencari angin segar. Awalnya Gisela tidak tahu ke mana arah dan tujuannya. Namun, entah dapat dorongan dari mana, Gisela tiba-tiba masuk ke sebuah klub malam. Hatinya merasa ragu, tetapi kakinya justru melangkah yakin masuk ke sana. 

Kepala Gisela terasa pusing ketika melihat lampu kedap-kedip yang terus menyala juga bau alkohol yang menguar dan sangat memenuhi ruangan itu. Membuat Gisela rasanya mual, tetapi ia sekuat tenaga menahan agar tidak muntah. Jangan sampai ia mempermalukan dirinya sendiri. Begitulah pikir wanita itu. 

Tubuh Gisela begidik ngeri ketika melihat pria dan wanita seksi bercampur menjadi satu. Saling bergoyang dan bersenggolan. Bahkan tanpa perasaan risih sama sekali.  Merasa tidak betah, Gisela pun berniat untuk pergi dari sana. Namun, sebelum mencapai pintu, Gisela mematung di tempat ketika melihat seseorang yang tidak asing sedang duduk bersama dua orang wanita dengan pakaian terbuka. 

Kening Gisela terlihat mengerut dalam ketika ia sedang memastikan penglihatannya tidaklah salah. Setelah yakin tidak salah mengenali, Gisela pun segera mendekati lelaki itu. 

"Mas Abram," panggil Gisela. Mengalihkan Abram dan dua wanita yang sedang menggerayangi lelaki itu.

1
Ona Manek
terima kasih Thor...
Nur Ain
perempuan bodo
Nur Ain
aih cemburu ke
Anonymous
ok
Intan Carla Hasugian
ya endingnya..sedihhh..tokoh utama wanita nya pergi ke abadian..biasanya kan menyerah.tp akhirnya bahagia dgn yg lain..tp bagusss novelnya..beda u kali ni
maria handayani
/Toasted/
Ahsin
hadeh baru ini baca novel bkin emosi pemeran wanitanya yg oon
Ahsin
kalau ini anak Perempuanku pst kuhajar bkin emosi terlalu bego, Uda di kdrt masih menjd budak cinta
Ahsin
bkin emosi SM pemeran wanitanya terlalu oon
Ahsin
perempuan bodoh yg masih mau bertahan
Ahsin
bkin emosi pura2 kuat ujung2nya mewek knp hrs pingsan klu ikhlas lihat suami dan selingkuhan
Ahsin
antara bego dan pura2 kuat beda tipis
Jumaedah 82
pergilah yg jauh Gisel dan kembali dngn kesuksesan
Jumaedah 82
terlalu dibutakan cinta itu Gisela
Jumaedah 82
penjarain aja pak
Vita
gisela tolol mau aja diinjak injak suaminya
Jumaedah 82
knp masih bertahan JD emosi aku membacanya thor
Jumaedah 82
sok kuat aja ni Gisel
Jumaedah 82
mending cerai aja thor
Jumaedah 82
mending pergi aja diam2 drpd disiksa tiap hari sakit tau gak sih thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!