Di Tikung Sahabat Sendiri

POV AISYAH

Aku tertidur beberapa saat, dua jam aku tertidur dan sekarang kondisi ku mulai membaik, Bunda sudah pulang ke rumah katanya ia akan membereskan pakaiannya untuk bisa tinggal di rumahku, kami akan tinggal bersama di sini karena tidak mungkin aku akan tinggal sendiri di rumah sebesar ini. Sedangkan rumah peninggalan Ayah, Bunda memutuskan untuk mengontrakannya saja.

Setelah tertangkapnya Mas Dimas, posisi Ceo di gantikan oleh Mas Bayu sepupuku dan dia bersedia.

Aku hanya ingin menenangkan diri dan hanya akan menjalankan bisnis butik ku saja. Itu cukup untuk membiayai diri ku sendiri.

Butik Ladie Palace terdiri dari 4 lantai. Lantai satu terdiri dari gudang, parkiran dan mushola, ruang menyusui, toilet, dan area bermain anak dan cafe. Lantai dua terdiri dari aneka perlengkapan bayi, baju anak perempuan dan laki-laki. Lantai ke tiga terdiri dari pakaian dewasa laki dan perempuan dan terakhir lantai empat terdiri dari aneka aksesoris sepatu dan tas. Ada juga sebuah taman.

Bisnis butik ku sudah terbilang maju dan banyak di minati oleh semua kalangan.

Aku mengambil ponsel yang berada di atas nakas. Aku penasaran bagaimana nasib Maira, aku membuka sosial media instagramku, di sana bertebaran berita-berita tentang Mas Dimas dan klarifikasi dari Maira.

"Apakah benar isu, bahwa anda selingkuh dengan Bapak Dimas Anggara, Ceo S.k group?" tanya seorang wartawan menyodorkan mikrofonnya pada Maira.

"Tidak, itu bohong" teriak Maira dengan tegas menyangkal tuduhan itu.

"Bukankah Nyonya Aisyah itu sahabat anda sendiri?" Mendengar nama ku di sebut seketika Maira melotot pada wartawan itu. Dia hanya diam dan tidak menjawab.

"Anda akan terus menyangkal dengan tuduhan itu, padahal di sini sudah ada bukti yang jelas?" wartawan terus saja memberondong pertanyaan pada Maira dan menyudutkannya.

Maira kesal dan sangat marah lalu ia berjalan melewati para wartawan. Maira terus saja menyangkal tuduhan itu, dan wartawan tidak menyerah mereka berteriak - teriak memanggil nama Maira yang sudah digiring oleh seorang bodyguard dan Bastian, Aku sudah sangat mengenal Bastian, Bastian adalah manajer Maira yang sangat loyal kepada Maira.

Para wartawan menelan kekecewaan karena tidak mendapatkan tanggapan pasti dari Maira. Para wartawan pasti belum puas dengan klarifikasi yang di buat oleh Maira.

Banyak juga foto-fotoku yang tersebar begitu saja di akun media gosip sosial media, saat aku membaca komentar-komentar nya, banyak sekali dukungan yang aku dapatkan.

Tapi bagaimana dia bisa bebas? bukankah kemarin dia sudah di bawa Polisi bersama mas Dimas. Apakah ada seseorang yang menjaminkannya?.

Saat aku menscrol beberapa postingan, ada satu postingan yang menarik perhatianku.

Di dalam postingan itu, terlihat ada poto aku dan Maira yang sedang saling merangkul, foto wajah Maira di ganti dengan foto ular di postingan tersebut di sebutkan 'Teman juga bisa menggigit, hati-hati yang punya suami di jaga suami nya baik-baik', Aku terkekeh membaca postingan itu, ternyata netizen sekarang kreatif-kreatif yah.

Aku beranjak dari ranjang dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri lalu menunggu kedatangan Bunda.

...----------------...

POV AUTHOR

Grup Whatsapp kantor Perusahaan S.K Group di Di divisi keuangan sangat heboh pagi ini. Surat pemecatan secara tidak terhormat dari HRD kepada Rina putri telah tersebar. Entah siapa yang memotret dan menyebarkannya. Dengan beredar nya surat tersebut bisa di pastikan bahwa Rina putri adalah dalang penggelapan dana perusahaan.

@Indah : Akhirnya bisa tidur nyenyak dan makan enak, semua terungkap.

@Tika : Iya yah, nggak nyangka aja pelakunya. Tidak pernah terbesit sebelumnya. Bahkan tidak ada kemungkinan dua melakukan itu.

@Indah : Ck. ck. tebakan Dedi salah semua. Salut banget sama kinerja Nyonya Aisyah, bahkan suami nya sendiri yang jadi tersangka nya dan seperti nya Rina adalah jongosnya pak Dimas.

@Dedi : Iya yah, kali ini gue salah. Hal yang tak pernah di sangka malah jadi tersangka. Pantesan doi kalem dan diem-diem bae, kirain ada masalah keluarga ternyata takut di ciduk.

Grup whatsapp pun berhenti, mereka tidak melanjutkan obrolan lagi karena sang manajer sudah masuk dan mereka harus mulai fokus bekerja.

Tak lama kemudian seorang office girl masuk ke ruangan divisi keuangan, Dia membawa kardus dan berjalan menuju meja kerja Rina. Tampak office girl sedang membereskan barang-barang yang ada di meja sang assisten manajer.

Indah yang sedang asyik dengan segera mengalihkan pandangannya ke meja sebelahnya. Dan bertanya kepada mbak-mbak office girl, "Mbak sedang apa?" tanyanya pelan nyaris berbisik, Dia tidak bisa menahan jiwa kekepoan nya yang sudah mendarah daging.

Mbak yang di panggil segera menghentikan aktivitas nya dan menoleh kepada Indah dan berkata"Saya di suruh oleh Pak Bayu untuk membereskan barang - barang yang ada di meja Bu Rina".

"Pak Bayu?" tanya Indah.

"Iyah Pak Bayu, Ceo baru di perusahaan ini bu" jelas office girl itu. Setelah mengatakan itu office girl lanjut melakukan tugasnya. Tak ada satu barang pun yang tertinggal.

Indah hanya menganguk mengerti dan kembali ke komputernya. Dia melanjutkan pekerjaan nya.

...----------------...

Sementara itu di rumah Rina,

Nampak pagi ini Rina sudah selesai mandi. Dia masih merasa tidak enak badan belakangan ini. Jadi dia memutuskan untuk tidak masuk kantor. Surat dokter menyatakan bahwa ia harus istirahat selama tiga hari. Ini hari terakhir dan besok ia harus kembali bekerja.

Rina meraih ponselnya yang dia letakkan di meja rias sebelum ia mandi. Ia melihat banyak sekali notifikasi whatsapp di grup divisi kantornya yang begitu ramai, tidak seperti biasanya sepi seperti kuburan. Dia begitu penasaran dan memutuskan untuk melihatnya.

Alangkah terkejutnya Rina ketika membaca grup itu. Semua orang membahas tentang dirinya, terutama tentang pemecatannya. Air mata Rina menetes, dia menyesal mengikuti hasutan Pak Dimas, dalam keadaan terjepit dia tidak punya pilihan dan menerima tawaran Pak Dimas.

Sekarang bagaimana dia bisa bertahan hidup sedangkan dirinya tidak bekerja, akan sulit menemukan pekerjaan karena dirinya sudah di backlist dan pasti tidak akan ada yang mau menerimanya.

Sedangkan untuk biaya rumah sakit ibunya itu pasti tidak sedikit.

Dalam keadaan gelisah seperti itu tiba-tiba ada notifikasi whatsaap yang masuk ke dalam ponselnya.

Ting.

Rina mengenyitkan alisnya karena tidak tahu siapa yang mengiriminya pesan.

" Jika masih ingin bekerja, Silahkan hubungi Nyonya Aisyah! dan datang langsung ke alamat ini, Komplek. Graha Saba Buana Jalan Papandayan 1 Jakarta Selatan 40389 " *Ini untuk alamat nya author ngarang yah, kalau kalian mau nyari alamat nya gak akan ketemu, jadinya malah jadi alamat palsu 😅😆.

Rina membaca pesan itu dengan bingung, mungkin kah Nyonya Aisyah akan memberikan kesempatan kedua untuk dirinya?.

Rina berharap semoga saja dia di diberi kesempatan kedua.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...