Maudy Nindya seorang gadis malang yang selalu mendapat perlakuan tak baik dari ibu tirinya dan juga saudara tiri nya, ayah Maudy menikahi seorang janda beranak 1 bernama Marni setelah kepergian ibu Maudy
penindasan dan penyiksaan yang Maudy alami bertambah ketika sang ayah meninggalkan nya untuk selama-lamanya
penderitaan Maudy berakhir setelah bertemu dengan seorang pria kaya raya yang tak lain adalah bos di tempat nya bekerja
mari ikuti ceritanya jangan lupa dukungan nya ya reader 🫰🏼🫰🏼🫰🏼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bukan lagi nyonya Virza dewangga
Sore hari Maudy pamit pada Virza untuk pulang
" kamu cepet sehat ya mas, aku pulang dulu " kata Maudy
" iya, terimakasih kamu udah mau mengerti aku " kata Virza
Maudy tersenyum sambil mengangguk lalu pergi
" selamat tinggal mas, mungkin aku akan merindukan mu " batin Maudy
Virza sendirian di kamar rawatnya, lalu ia menelpon mami nya
" hallo Za " jawab mami
" mam... temenin aku disini dong, aku sendirian " kata Virza
" loh Maudy kemana? " tanya mami
" aku udah suruh dia pergi " kata Virza
" loh kenapa di suruh pergi? dia itu kan calon istri kamu " kata mami
" mam... Virza sama sekali ga merasakan perasaan apapun sama dia, dan Virza ga mau kasih dia harapan palsu terus, apalagi dia baik banget udah mau jaga dan rawat Virza, Virza ga mau hutang Budi sama dia " kata Virza
" astaga... sekarang Maudy mana? Tanya mami
" udah pergi, ya udah mami cepetan kesini " kata Virza
" iya iya " lalu mami memutus sambungan telepon nya
Tak lama Maudy tiba di rumah mami Selvi
" Maudy " panggil mami Selvi
" iya mam " jawab Maudy
" kamu kenapa pulang? " mami berlagak ga tau apa-apa
" mas Virza mau istirahat, dan dia suruh aku pulang aja " kata Maudy
" oh iya mam, Maudy sekalian pamit ya " kata Maudy
" mau kemana? " tanya mami
" Maudy kembali ke kostan aja " kata Maudy
" kenapa? " tanya mami lagu
" ga apa-apa, sekarang ini kan mas Virza masih tahap penyembuhan dan ga mungkin melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat, jadi lebih baik Maudy pulang ke kostan dulu aja " kata Maudy
raut wajah mami Selvi berubah mendung, ia tau pasti Maudy sedang sedih,tapi sebelum mendengar penjelasan langsung dari Virza ia tak bisa terlalu ikut campur
" sebenernya mami kurang suka kamu pergi dari rumah ini nak, tapi kalau itu udah jadi keputusan kamu ya sudah " kata mami
" iya mam, Maudy pamit ke atas dulu ya, sekalian mau beres-beres dulu " kata Maudy
" iya nak " kata mami Selvi
Lalu Maudy beranjak menuju kamarnya
Maudy merapi kan baju-baju nya dan memasukan nya ke dalam koper.
Saat sedang beberes pintu kamarnya di ketuk
" Maudy " panggil orang di luar
" iya " jawab Maudy lalu membuka pintu ternyata mami Selvi disana
" mami... Ada apa mam? " tanya Maudy
" mami mau bilang kalau mami harus ke rumah sakit, Virza minta ditemani, kamu minta anter sopir aja kalau mau ke kostan ya " kata mami
" oh iya mam terimakasih mami udah izinin aku tinggal disini " kata Maudy
" sama-sama nak, mami minta maaf atas sikap Virza ya " kata mami
" gak papa mam, ga ada yang salah kok semua ini musibah dan ga ada yang harus di salahkan " kata Maudy
" ya udah mami pamit ya, nanti mami bilang supir biar antar kamu ke kost an " kata mami
" iya mam, mami hati-hati ya " kata Maudy
Lalu mami Selvi pergi ke rumah sakit sementara Maudy masih mengemas baju-baju dan semua barang-barang nya
Selang satu jam Maudy sudah rapi dan siap pulang ke kost, Maudy memilih memesan taksi online daripada harus di antar sopir keluarga dewangga karena ia tak mau merepotkan lagi
Maudy keluar dengan sebuah koper di tangan nya.
" non Maudy, mari saya antar " kata salah satu sopir di rumah Virza
" ga usah pak, saya udah pesan taksi itu dia udah nunggu " kata Maudy menolak
" oh... Baik kalau gitu hati-hati ya non " kata pak sopir
" iya makasih ya pak " kata Maudy lalu pergi meninggalkan rumah mewah tersebut
Maudy menatap rumah mewah kediaman orang tua virza dari dalam mobil
" akan banyak kenangan yang aku rindukan saat kita bersama mas, semua itu akan aku simpan dalam hati dan pikiranku sebagai kenangan manis dalam hidupku, keluarga yang sangat baik, yang tak pernah memandang status sosial seseorang, entah bisa atau tidak aku kembali ke rumah ini lagi " batin Maudy
Mobil taksi membawa maudy dengan sejuta kenangan nya menjauh dari rumah keluarga dewangga
tak berapa lama Maudy tiba di kost nya, Maudy masuk ke kamar kost nya yang sudah beberapa waktu ia tinggalkan
" akhirnya aku kembali ke asalku, Maudy si anak sebatang kara yang harus berjuang sendiri untuk kelangsungan hidupnya " kata Maudy
" oh iya, aku belum bilang ke Farhan kalau besok aku ingin masuk kerja lagi " kata Maudy lalu dia menelpon Farhan
" hallo Han " sapa Maudy
" ya mod, ada apa? Ada sesuatu sama Virza? " tanya Farhan
" em.. Ga bukan itu, aku besok udah bisa masuk kerja lagi, posisiku masih aman kan? " tanya Maudy
" kerja???? " tanya Farhan
" iya Han, mas Virza udah putusin aku, ia memutuskan untuk membatalkan pernikahan kami, dan aku mau kembali melanjutkan hidupku sebagai Maudy yang dulu, bukan Maudy calon nyonya Virza dewangga " kata Maudy
" astaga... Lo yang sabar ya mod, gue ngerti perasaan Lo, dulu lo ga mau sama Virza dia nya maksa banget sampe Lo putusin pacar lo yang tentara itu, eh sekarang malah di campakan gitu aja " kata Farhan
" ga apa-apa Han, mungkin emang bukan jodoh aku " kata Maudy
" ya udah besok Lo datang ke kantor kaya biasa nya aja ya, posisi Lo masih aman kok " kata Farhan
" makasih banyak ya Han, sekarang kamu atasan aku berarti aku harus panggil kamu pak Farhan " kata Maudy
" ga usah gitu lah mod, panggil kaya biasa aja, gue lebih suka " kata Farhan
" oke, sekali lagi makasih ya " kata Maudy lalu memutus teleponnya
Setelah mempersiapkan untuk besok mulai kerja lagi Maudy tidur agar otak nya kembali fresh
