Bilah seorang anak orang kaya, dia jatuh cinta kepada laki-laki bernama Ranu yang bekerja di perusahaan ayahnya. 5 tahun menikah mereka belum dikaruniai momongan.
Bilah sangat mencintai Ranu, akan tetapi suaminya malah bermain dibelakangnya, berselingkuh dengan model. Hati Bilah terasa hancur menghadapi kenyataan, ketika Ranu ketahuan selingkuh, dia berkata kepada Bilah bahwa dia tidak pernah mencintainya, ia mengakui bahwa dirinya menikahi Bilah karena suatu alasan yaitu dendam.
Bilah sangat bucin kepada Ranu. Dengan kenyataan itu, apakah ia akan bercerai atau malah mempertahankan pernikahannya?
Baca yuk kisah lengkapnya, hanya di noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Farida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dina di culik
Bilah kini berada di dalam mobilnya, dia langsung menuju Bandung sesuai alamat yang diberikan kepada Dina. Bagas berpesan kepada Bilah, jika di tempat umum menggunakan masker agar orang-orang tidak mengincarnya karena gosip yang beredar masih hot, trending 1 di youtube.
Bilah langsung menuju rumah sakit tempat Dina bekerja, dia menunggu di parkiran dan mengirimkan pesan singkat ke nomor WA Dina.
Bilah \= ["Din, gue sudah sampai di rumah sakit tempat loe bekerja, gue tunggu di parkiran."]
Dina hanya membalas singkat.
Dina \= ["Iya, tunggu."]
15 menit sudah Bilah menunggu, sangat membosankan menunggu. Tubuhnya sudah lelah karena perjalanan sejak malam hari dari Jogja, sampai di Bandung menjelang magrib. Belum lagi dia harus mencari hotel tempat untuk menginapnya di Bandung setelah menemui Dina.
"Astagfirullah, aku lupa mengabari Gus," ucap Bilah monolog.
Dia lalu menelpon Bagas, meminta maaf karena baru mengabari bahwa dia sudah sampai di Bandung dan kini sedang menunggu Dina di parkiran rumah sakit.
Bagas \= ["Alhamdulilah akhirnya kamu telepon aku."]
Bilah \= ["Maaf Gus, baru keingetan. Padahal WA yang masuk dari Gus banyak banget, maaf yah."]
Bagas \= ["Yah sudah, jaga diri kamu baik-baik yah."]
Setelah Bilah mengakhiri telepon dari Bagas, ada telepon masuk dari Dina.
Dina \= ["Gue telepon kok nadanya lagi sibuk terus, mobil loe yang mana?"]
Bilah \= ["Mobil gue warna merah plat nomor AB 2120 BL"]
Tidak lama ada yang mengetuk pintu kaca mobil Bilah dan melambaikan tangan, Bilah menurunkan jendela mobil.
"Din masuk," titah Bilah.
Dina pun masuk dalam mobil Bilah, dan duduk di sebelah Bilah. Dia melihat Bilah seakan-akan bukan sahabat lamanya.
"Kenapa loe lihat gue seperti itu?" tanya Bilah.
"Nih loe beneran Bilah?" ucap Dina, tak yakin.
Bilah mendekatkan wajahnya ke wajah Dina. Sama seperti waktu SMA ketika Dina tidak mengenali dirinya.
"Biar loe jelas lihat muka gue, bagaimana sudah yakin gue Bilah?" tanya Bilah.
Dina nyengir gigi kuda, memperlihatkan giginya yang putih bersih. Diapun menganggukan kepalanya.
"Masya Allah, sahabat gue makin cantik pakai jilbab sama gamis. Baru 1 minggu gue gak ketemu loe, dari manusia berubah jadi bidadari, cantik," ucap Dina.
Bilah hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya dengan tingkah Dina yang teramat lebay menurut dia.
"Rekomen hotel dong Din, gue capek banget dari Jogja langsung ke Bandung. Berangkat dari habis isya kemarin, nanti kita cerita-cerita pas sampai hotel, gue penasaran kenapa loe bisa di Bandung," ucap Bilah.
"Ya Allah, pantes gue gak temuin loe di Bandung ternyata loe pilih Jogja, iya gue juga mau tahu ceritanya. Kenapa loe cepat menerima lamaran Gus, " ucap Dina.
Bilahpun menjalankan mobilnya dengan arahan yang Dina pandu. Dina memilihkan hotel dan check in di hotel tersebut. Bilahpun langsung membuka pintu kamar hotel dan langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang hotel.
"Din, loe tidur aja di hotel sama gue, temenin gue, izinkan gue istirahat 2 jam yah, setelah itu gue akan ceritain semua ke loe," ucap Bilah.
Karena Dina juga sangat lelah bekerja dari pagi, diapun ikut merebahkan tubuhnya di samping Bilah. Setelah 2 jam Bilah terbangun dengan tubuh sedikit fresh. Dia melihat Dina sedang duduk dipinggir ranjang sambil mengirimi pesan singkat kepada seseorang. Bilah langsung bangun dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, Dina baru sadar bahwa Bilah sudah bangun.
Setelah Bilah membersihkan tubuhnya barulah dia berbicara dengan Dina.
"Din, loe sehat? sejak loe konferensi pers, gue kepikiran loe terus. Loe tahu 'kan Ranu itu bagaimana? gue takut loe diserang sama dia," ucap Bilah.
"Bil, gue gak bisa diam aja loe difitnah seperti itu. Bagi gue hidup sahabat gue lebih penting daripada nyawa gue, gue bisa jadi dokter seperti sekarang berkat loe dan sekarang gue kuliah lagi ambil S2 buat jadi dokter spesialis kandungan," ucap Dina.
Bilah langsung memeluk Dina dengan erat.
"Loe jangan ngomong kaya gitu Din, nyawa loe sangat berarti buat gue. Karena loe sahabat gue satu-satunya, jarang di dunia ini yang rela berkorban hanya demi sahabatnya,"ucap Bilah sambil mengeluarkan air mata.
Mereka saling bercerita tentang kejadian mereka masing-masing. Dari Bilah yang hampir disetubuhi Ranu sampai menerima lamaran Gus Bagas, Dina pun bercerita kenapa Bilah penyebab dia ke Bandung sampai Dr Zidan yang dijadikan kekasihnya selama 1 minggu.
"Din, lalu bagaimana dengan rasa loe ke Billi? bukannya loe sayang sama Billi? kenapa loe terima sih senior loe itu?" tanya Bilah.
"Bil, gue sama kaya loe. Loe tadi bilang 'kan lebih baik dicintai daripada mencintai. Gue gak tahu perasaan Billi ke gue, gue perhatiin Billi lebih perhatian ke loe," ucap Dina.
"Kita gak sama lah, gue udah cerai dan harus membuka lembaran baru. Gue hilangkan rasa cinta gue ke Ranu lalu gue belajar mencintai Gus. Lain sama kasus cinta loe. Jika ternyata Billi suka sama loe bagaimana? senior loe juga bagaimana? loe sama aja mainin perasaan 2 laki-laki Din, sadar gak sih loe?" ucap Bilah.
"Billi naksir loe Bil, bukan gue," ucap Dina.
"Besok gue tanya sama Billi siapa yang dia suka, loe atau gue. Jika ternyata dia suka loe. Mampus loe Din, galau-galau deh loe," ucap Bilah.
"Hah, loe suruh Billi ke Bandung?" tanya Dina.
"Iya, biar Billi bisa jagain loe. 'Kan dia cintanya sama loe Din. Yakin gue, seyakin yakinnya," ucap Bilah.
"Dih yakin banget loe, ternyata jika dia naksir sama loe bagaimana Bil?" tanya Dina.
"Yah gue sih gampang jawabnya, gue udah di khitbah Gus Bagas dan Insha Allah 3 bulan lagi akan nikah," ucap Bilah.
"Au ah Bil, loe malah tambah pikiran ke gue," ucap Dina jengkel.
"2 Cowo hight quality yang loe pilih, luar biasa sahabat gue ini, Billi seorang CEO, Zidan profesinya dokter anak," Bilah menatap Dina, sambil alisnya di naik turunkan.
"Dih, sahabat macam apa loe. Buat sahabatnya galau," ucap Dina kesal.
***
"Din, pas loe selesai praktek kita kumpul yah. Billi akan sampai di Bandung. Ini katanya udah sampai Bandung dan dia lagi menuju rumah sakit tempat loe kerja. Tapi biar gue interogasi dulu deh dia, loe kerja aja. Gue mau tanya, dia suka sama loe atau gue atau gak suka kita berdua." ucap Bilah, ketika mengantarkan Dina yang hendak turun dari mobil Bilah. Ia mengantar ke rumah sakit tempat Dina bekerja.
"Bil, loe jangan macem-macem ngomong sama Billi deh," ucap Dina, wanti-wanti Bilah.
"Ngapain gue macem-macem sama sahabat sendiri, dah cepat turun. Sebentar lagi jam praktek loe mulai," ucap Bilah.
Dina keluar dari mobil Bilah, ia melambaikan tangan ketika Bilah menghidupkan mesin mobilnya. Tak selang berapa lama, ada 2 laki-laki yang berbadan besar memakai jaket hitam membekap mulut Dina, membuat Dina pingsan lalu langsung dimasukkan kedalam mobil mereka.
Kejadian itu sangat cepat, mobil mereka melaju sangat cepat. Bilah melihat Dina di bawa oleh mereka. Dia mengikuti mobil yang membawa Dina.
"Ya Allah selamatkan Dina, gue hubungin siapa ini..." Bilah berpikir dalam perjalanan mengikuti mobil yang menculik Dina.
"Billi...dia menuju ke sini, gue telepon aja dia." Bilah menggunakan earphone wireless untuk menghubungi Billi.
Tut tut tut
"Ayo...angkat dong Billi, Dina dalam bahaya," gumam Bilah.
Billi \= ["Assalamu'alaikum Bil, kenapa? dikit lagi aku sampai."]
Bilah \= ["Waalaikumsalam,Billi, Dina diculik, gue lagi ikutin mobil yang culik Dina."]
Billi \= ["Astagfirullah, Bil, kamu tenang yah ikutin terus. Buka google map share ke aku melalui WA, jadi aku bisa ikutin mobil kamu, tetap hati-hati Bil."]
Bilah \= ["Oke Billi."]
Bilah terus mengikuti mobil penculik Dina, sampai di sebuah rumah yang sangat sepi suasananya. Bilah melihat dari kejauhan, mereka menggendong Dina masuk ke dalam. Setelah para penculik itu masuk, barulah Bilah keluar dari mobilnya. Dia berhati-hati agar tidak tertangkap penculik tersebut.
Bilah memfoto rumah yang menyekap Dina, lalu mengirimkan ke Billi.
"Bismillah, Ya Allah tolong lindungi Dina," gumam Bilah dalam hati.
Bilah jalan mengendap-endap, ia membuka pintu dengan perlahan. Ternyata penculik itu tahu bahwa mereka sedang diikuti, tanpa dugaan penculik itu menangkap Bilah dan menyekapnya.
Siapa yang menculik Dina?
Bersambung